tag:blogger.com,1999:blog-2817038347825458992024-02-20T08:58:53.192-08:00Just ... a wishful thinkingChinese novel translation in BahasaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-88275608276846091262017-09-08T00:54:00.000-07:002017-09-08T01:02:38.229-07:00Death Exist Not at the River of Oblivion - Chapter 10<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Chapter 10: Sulit
sekali mencintaimu di kehidupan kali ini<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tak melihat
sosok Zhonghua lagi sejak hari itu. Kelihatannya dia benar-benar marah padaku. Atau
mungkin lebih tepatnya dia memang tidak pernah menyukaiku di kehidupan kali
ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Chang’an masih
terlalu kecil sehingga informasi yang aku dapatkan dari mulutnya sangat minim. Namun
demikian pun, dia memberikanku jawaban dari pertanyaanku yang paling besar –
guru Zhonghua adalah seorang perempuan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Perempuan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah mengetahui
hal ini, rasanya aku seperti dikhianati. Jelas-jelas dulu dia bilang hanya aku
yang bisa merayunya. Aku sudah merayunya dengan segenap kemampuanku, tapi dia
...<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku kesal sekali
sampai-sampai aku tidak mau lagi menghampiri tepian mantra pelindung dan berhenti
berteriak memanggil namanya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Keadaan ini
berlanjut sampai suatu hari langit di atas gunung Liubo tertutupi awan gelap
dan kekuatan gelap begitu lekat menyelimuti sampai membuatku terjaga. Aku tau
pasti Hu’yi sedang menyerang gunung Liubo.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Chang’an tidak
bisa diam dan gelisah seperti seekor semut yang merayap diatas bara, meratap
bahwa dia akan hidup dan mati bersama gunung Liubo. Merasa terganggu dengan
ocehannya, aku membuatnya pingsan dan mengurungnya di dalam rumah. Segera setelah
aku memeriksa sekeliling, suara pertempuran terdengar dari sisi lain.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tarik nafas ,
manusia sungguh aneh. Kalau mereka ingin saling membunuh, lakukan saja. Mengapa
pula mereka harus menyiksa telingaku dengan teriakan-teriakan mereka? Mereka berteriak
seolah-olah dengan berteriak mereka bisa membunuh lawannya di tempat.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Suara dentuman
keras terdengar dan menyusul mantra pelindung luruh seperti debu. Sesosok tubuh
melayang di udara – jubah hitamnya melambai-lambai dan rambutnya yang panjang
tergerai. Hu’yi. Dia melemparkan pandangan ke seluruh hutan plum. Ketika dia
menemukanku, dia mendarat dan berkata, “Aku tak suka berhutang budi kepada
seseorang. Kau telah membebaskanku, sekarang aku akan membebaskanmu. Kita impas
sekarang.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tarik nafas 2 x. Dia
reinkarnasi pendeta agung di kehidupan yang lalu, tak diragukan lagi. Caranya memandang
orang lain terlihat sama.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Baru saja aku
akan membuka mulutku untuk bilang bahwa aku tak akan pergi, sebuah suara
bernada dingin terdengar dari arah belakang: “Kalian berdua jangan bermimpi
untuk bisa meninggalkan gunung Liubo!”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku membalikkan
badan. Zhonghua menghunuskan pedangnya ke arah Hu’yi, wajahnya sinis: “Dua
puluh tahun yang lalu aku telah mengampuni hidupmu, tapi kau masih berani
menyerang gunung Liubo! Aku pasti akan mengkahiri hidupmu hari ini.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku menatap
ekspresi wajahnya dan perasaan tidak nyaman melingkupi hatiku. Aku mundur dua
langkah dan berlindung dibelakang Hu’yi, mengalihkan pandangan dari Zhonghua.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Hu’yi menatap
Zhonghua dengan cemoohan tersungging dibibirnya. “Aku tak perlu ampunanmu. Kau bisa
dengan mudah membunuhku karena kau adalah yang paling hebat. Tapi apakah
murid-murid Liubo yang lain mampu bertahan dari serangan para monster diluar
sana? Apakah semua orang yang mencari keabadian sekuat dirimu?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Nafsu membunuh di
wajah Zhonghua semakin pekat.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Hu’yi bicara
lagi: “Zhonghua, kalau kau bisa berjanji satu hal padaku, aku berjanji akan
membebaskan Liubo dari serangan para iblis tanpa melukai satu nyawa pun. Diluar
itu, aku serahkan hidupku padamu, lakukan apa pun yang kau suka.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Bahkan aku pun
terkejut mendengar kata-katanya, terlebih Zhonghua. Dia mengerahkan segala
kemampuannya untuk menyerang Liubo hanya untuk menjadikan dirinya tumbal?
Sesaat, aku semakin penasaran.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Zhonghua terdiam
beberapa saat. “Apa yang kau mau?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Bebaskan dia
agar dia bisa bereinkarnasi.” Melalui suaranya yang tercekat, terasa amarah yang coba di Bebaskanla dia!”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah mendengar
permintaan Hu’yi, wajah Zhonghua semakin kelam. “Itu tidak mungkin.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Hu’yi menjadi
murka. “ Biarpun begitu, dia pernah menjadi gurumu. Dia telah mendidikmu dan
membesarkanmu! Kalian telah emmenjarakannya selama dua puluh tahun. Kalau hal
ini dibiarkan terus berlanjut, dia akan musnah! Zhonghua, apakah hatimu sekeras
baja?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengangkat
alis dan melemparkan tatapan bertanya kepada Zhonghua, namun yang aku lihat
hanyalah wajah tanpa ekspresi. “Dia jatuh cinta kepada iblis dan mengkhianati
Liubo, menyeret kami kepada penderitaan. Menurut hukum kami yang berlaku, dia
harus dihukum dan jiwanya harus dikurung.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Jiwanya dikurung.
Itu artinya ruhnya dipenjara hingga malaikat maut tidak bisa menjemputnya untuk
pergi ke akhirat, ditahan di dunia manusia sampai ruhnya tidak meninggalkan
apa-apa. Untuk sesosok ruh, dipenjara di dunia manusia adalah hukuman yang
sangat kejam. Karena sekali ruh menguap, maka ia tidak akan bisa lahir kembali.
Begitupun, sihir ini Cuma sihir biasa bila dibandingkan dengan sihir di dunia
kahirat. Karena yang ada di alam akhirat cuma ruh atau entitas jiwa. Malaikat maut
terbiasa menggunakan mantra sihir ini untuk menghukum ruh dan jiwa yang berdosa
sebelum membawa mereka menemui Yanwang.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Awalnya aku kira
sihir ini cuma ada di alam akhirat, tak ku duga ternyata sihir ini telah di
wariskan dari generasi ke generasi di gunung Liubo.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dua puluh tahun. Waktu
yang cukup untuk membuat ruh luruh menjadi debu ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Hu’yi mengepalkan
tangannya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku merenung
untuk beberapa saat. Menurutku tindakan yang tidak pantas mengurung ruh mahkluk
hidup. Kalau dilihat, Zhonghua membenci Hu’yi dan Hu’yi juga membenci Zhonghua.
Mungkin ini yang disebut ‘bertemu melalui kesengsaraan’. Pada titik ini, bila
ia tidak membiarkan Hu’yi membebaskan ruh tersebut, dan bila jangka waktu
reinkarnasi ruh itu telah berlalu, maka Zhonghua pasti akan dihantam halilintar
36 kali. Dengan sosoknya sebagai manusia yang terdiri dari daging dan darah,
aku takut dia tidak akan bertahan pada hantaman yang pertama.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sampai pada
kesimpulan ini, aku menepuk bahu Hu’yi; “Ruh seperti apa yang kita bicarakan? Kau
tau dimana mereka mengurungnya?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Hu’yi membalikkan
tubuhnya menghadapku. Mata Zhonghua juga tertuju kepadaku sambil menekankan: “Aku
sarankan kau untuk ikut campur dalam masalah yang tidak ada sangkut pautnya
denganmu.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku menerucutkan
bibirku, dalam hatiku aku berpikir bahwa reinkarnasi Moxi kali ini benar-benar
menyebalkan. Tapi aku tak bisa membiarkannya gagal dalam ujian hidupnya hanya
karena dia tidak menyenangkan di kehidupan kali ini. Kalau dia dihantam
halilintar saat ini, siapa lagi yang akan aku rayu di kehidupan yang akan
datang?!<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Dimana dia?” aku
bertanya kepada Hu’yi.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mata Hu’yi bersinar.
Dia menyaksikanku merubuhkan pagoda dengan satu tarikan nafas. Terlalu putus
asa untuk meragukanku, dia menunjuk ke sebuah menara tidak jauh dari sini dan
berkata, “Di puncak menara. Tapi dia masih butuh bantuan seseorang untuk
membebaskan dirinya ...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pagoda seribu
gembok, puncak menara, apakah mereka dimaksudkan untuk tidak pernah bertemu di
kehidupan ini ...? Hal ini agak terlalu kejam. Aku menepuk bahunya dan
meyakinkannya untuk tenang, dan aku melirik ekspresi Zhonghua yang penuh nafsu
membunuh. “Tahan dia.” Perkelahian mulai terdengar dibelakangku. Aku mengabaikan
mereka, hanya berharap Hu’yi bisa mengulur waktu.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku lahir di alam
akhirat. Meskipun aku bukan hantu pembawa pesan, aku terlahir dengan
pengetahuan tentang bagaimana mengawal ruh ... meskipun tidak secara
profesional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah memanjat
menara, aku melihat sebuah arca peringatan mengambang diudara. Tidak ada
tulisan yang tertera diatasnya, namun kondisinya sangat bersih. Jelas sekali
ada seseorang yang senantiasa membersihkannya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku memerhatikan
sekeliling tanpa bisa menemukan dimana ruh guru Zhonghua dikurung. Selagi aku
menggaruk kepalaku dengan bingung, sesaat aku menangkap seberkas cahaya turun
dari atas, aku melihat sumber cahaya dan melihat sebuah lilin tergantung di
atap menara. Diatasnya terdapat sebuah lukisan – lukisan wajah seseorang,
sepertinya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku melompat
menuju atap dan dengan seksama memerhatikan lukisan itu.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Lukisan itu
menggambarkan punggung sesosok wanita berpakaian putih. Caranya mengenakan
pakaian mirip sekali dengan cara murd-murid gunung Liubo berpakaian. Wanita itu
menggenggam sebatang ranting plum dan tubuhnya sedikit membungkuk, seolah
sedang menghirup wangi bunga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Hatiku terkesiap.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kalau aku tidak
melihat tulisan dipojok lukisan, aku pasti berpikir lukisan ini pastilah
lukisan yang Moxi lukis untukku dulu dan hingga hari ini masih bertahan. “Dilukis
pada tahun ke-sepuluh Zhengwu, di paviliun Shili, Gunung Liubo.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Menghubungkan segala
hal yang telah terjadi, tidak sulit memastikan bahwa wanita dalam lukisan ini
adalah guru Zhonghua.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku hampir tak
percaya guru Zhonghua sangat mirip denganku ... oleh karena itu perasaan
dikhianati yang tadinya aku rasakan dengan cepat sirna.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kalau lukisannya
ada disini, maka ... aku baru akan menggapai untuk menyentuh lukisan itu ketika
seberkas cahaya keemasan berpendar dan mendorongku ke belakang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mantra pelindung.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Jiwa perempuan
itu pastilah terkurung disini. Aku memusatkan kekuatan sihirku ditelapak tangan
dan menghantam mantra pelindung. Cahaya keemasan mengerjap dua kali sebelum
sirna. Dengan perasaan senang aku menurunkan lukisan itu. Tepat seperti yang
kuharapkan, segumpal benda berwarna putih terdapat didalamnya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku sudah melihat
berbagai macam jiwa. Kalau terlambat beberapa hari saja, jiwa ini pasti sudah
musnah sepenuhnya. Aku merapalkan mantra yang dengan mudah membebaskan jiwa
yang terkurunng di dalamnya. Aku meletakkan jiwa perempuan itu ditelapak tanganku
dan dengan lembut meniupkan mantra agar jiwanya tidak sirna ketika dalam
perjalan ke alam akhirat.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku melompat ke
puncak menara dan melepaskan jiwanya ke udara. Dia tidak beranjak. Jiwa itu
mengambang di udara seolah dia mencoba bertahan di Liubo sebisanya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Pergilah,” aku
memberitahunya. “Semua yang terjadi di kehidupan ini sudah menjadi masa lalu. Meskipun
sulit untuk merelakannya, kau tidak bisa kembali.” Aku berpikir untuk beberapa
saat dan berkata, “Hantu di alam akhirat cukup baik hati. Bilang kepada mereka
kalau kau kenal dengan Sansheng. Mereka mungkin bisa membawamu masuk dari pintu
belakang.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Jiwa itu bimbang
untuk beberapa saat, dan perlahan turun ke bawah. Aku menatapnya selagi jiwa
itu melayang menuju kediaman Zhonghua.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pemandangannya indah
sekali dari sini. Aku melihat di kejauhan dimana Zhonghua sedang bertempur
melawan Hu’yi. Hu’yi kelihatan sekali kewalahan, namun bila dia benar-benar
putus ada, maka Zhonghua tidak akan menang dengan mudah. Melihat situasinya
semakin sulit, Zhonghua menghunuskan pedangnya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Hu’yi hendak
mengelak, namun tiba-tiba, dia bergetar hebat dan tidak menghindari hunusan
pedang Zhonghua, membiarkan ujung pedang menghunjam tepat dijantungnya dan
tembus sampai ke belakang tubuhnya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku rasa aku tau
apa yang dia lihat. Aku juga tau dia pasti tersenyum.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku melambai
kearah dua jiwa, mengirimkan mereka untuk melalui tahapan reinkarnasi. Berdua,
mereka mungkin bisa menikmati rumpun amarilis dan mungkin akan mengukir nama
mereka di atas batu Sansheng.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dari puncak
menara, aku berdiri menatap kepergian mereka. Ketika aku mengalihkan pandangan,
aku merasakan sorot mata tajam. Di kejauhan, Zhonghua menatap dengan bengis. Aku
langsung teringat kalimat pertama yang ia ucapkan kepadaku ketika pertama kali
kami bertemu di kehidupan ini: “Kalau kau bukan manusia, maka kau jelas
berbeda.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kalau aku
pikir-pikir, jalan pikiranku memang sedikit ‘berbeda’ dari cara dia berpikir di
kehidupan yang lalu. Pertama, aku meruntuhkan pagoda dan membebaskan iblis Hu’yi,
menyebabkan serangan kaum iblis ke gunung Liubo. Sekarang, aku membebaskan gurunya dan
memungkinkan guru yang dia cintai untuk bereinkarnasi bersama Hu’yi.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Yang Agung
Zhonghua pasti sangat membenciku!<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kala aku melemparkan
seulas senyuman kepadanya, tak sengaja aku melihat sekelebat bayangan iblis
ular menyelinap melalui celah pintu kabin tak jauh dari hutan plum. Hatiku menciut
ketakutan. Chang’an ada di dalam!<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tanpa berpikir
panjang, aku melompat dan menerjang ke dalam kabin. Di ambang pintu, aku
melihat Chang’an memberontak di atas tempat tidur. Di ujung mulutnya tampak
ekor ular berwarna kuning, berayun menyeramkan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Iblis ular jenis
ini menyukai bagian perut anak kecil. Mereka akan berubah wujud ke bentuk
asalnya dan masuk melalui mulut anak-anak sampai mereka memakan habis semua
bagian dalam si anak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku melangkah
maju, memegangi Chang’an, dan menopang lehernya dengan satu tangan dan satu
tangan lagi menarik ekor ular. Aku menyerang ular dengan mantra dan membunuhnya
selagi dia masih di dalam perut Chang’an, dan dengan perlahan menarik ular itu
keluar dari dulut Chang’an.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tanpa peringatan,
perasaan dingin merayap dipunggungku selagi aku mendengar desingan benda robek
dikulitku.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku melirik ke
bagian bawah tubuhku dan melihat sehunus pedang menembus perutku. Rasa sakit
belum lagi sampai ke otakku. Siapa yang ingin membunuhku? Dengan penasaran aku
ingin mencari tau.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku menoleh ke
belakang. Zhonghua sedang menatapku dengan ekspresi mengancam: “Aku tak akan
membiarkanmu menyentuh orang-orang Liu ... “ ditengah-tengah kalimat, pupil
matanya mengecil dan menatap seekor ular berwarna kuning ditanganku.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kesunyian yang
menyiksa melingkupi seisi ruangan. Hanya suara Chang’an yang sedang muntah
terdengar. Tak lama kemudian dia pingsan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Dia mirip sekali
denganmu di kehidupan yang lalu dan aku tak sampai hati untuk ...” Tubuhku
melorot ke lantai; ditenggorokan terasa sedikit aroma manis yang kental. “Aku
bukan iblis.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kalau pedang ini cuma
buatan manusia, maka aku pasti tidak akan merasakan apa-apa meskipun pedang ini
menembus tubuhku beberapa kali. Sayangnya, pedang Zhonghua adalah pedang wasiat
yang sudah turun temurun diwariskan dari kaum tetua. Untuk ruh yang berasal
dari alam akhirat seperti aku, bisa dibilang pedang ini adalah musuh terbesarku.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku merasakan
tubuhku mulai meyerah, aku mencengkeram ujung jubahnya. Aku tersenyum: “Tahukah
kau? Sulit sekali mencintaimu di kehidupan kali ini.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Terdiam, dia
tidak bereaksi apa-apa.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Namun hari itu
... hatiku hancur saat kau memanggil gurumu ketika kau tidur dipangkuanku ...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Akhirnya rasa
sakit datang, bukan hanya sakit karena luka yang ku alami, namun juga sakit
karena pertempuran antara kekuatan hitam dan kekuatan pedang di dalah tubuhku. Dengan
erat aku mencengkeram ujung jubahnya. Terlihat dia terkaget dan memperoleh
kembali kesadarannya, dia menggendongku dan berlari keluar. “Ada obat di balai
utama.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mungkin hanya
khayalanku, namun aku merasa bahwa tubuh orang yang menggendongku goyah tidak
seperti dirinya yang biasa.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mengapa pria ini
penuh pertentangan?<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pandanganku semakin
kabur.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah mantra
pelindung luruh, salju di hutan plum mencair dan dedaunan juga layu,
meninggalkan pekarangan yang gersang.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku melirik
wajahnya dan memaksakan seulas senyuman. “Apakah kau tau mengapa aku menyukai
bau dan putihnya salju?” Aku menggumam; bahkan aku tak bisa mendengar suaraku
lagi. Namun dia berhenti dan menatapku, emosi di matanya tampak berkecamuk.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pada saat itu,
aku hampir berpikir bahwa dia telah terlepas dari mantra si Tua Meng dan
ingatan tentang masa lalu kami kembali ke pikirannya. Kemudian, aku tenggelam
ke dalam kegelapan dan melihat teman-teman lamaku lagi.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku dengar
suaraku untuk yang terakhir kali: “Maukah kau menyebut namaku untuk sekali
saja?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia tetap diam.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Jadi pada
akhirnya dia bahkan tidak tau namaku kali ini ...<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span>
<span lang="IN"><br /></span>
<span lang="IN">___________________________________________________________</span><br />
<span lang="IN"><br /></span>
At the beginning, life is never easy nor it hard.<br />
at times comes the easy, at the other time comes the hard part<br />
sigh ....<br />
all we can do is just keep moving on and believe there will be sunshine and rainbow ahead!!!<br />
keep optimist!!!<br />
<br />
___________________________________________________________</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-24679353431320639042017-09-07T07:22:00.000-07:002017-09-07T07:22:35.457-07:00Death Exist Not at the River of Oblivion - Chapter 9<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Chapter 9 :
Apakah kita saling kenal?<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Bersembunyi dalam
kegelapan malam, aku mendengarkan pembicaraan mereka sambil berjongkok dibalik
sebatang pohon plum.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Senior!” suara
biarawati itu terdengar mendesak. “Iblis serigala akan segera menyerang.
Mengapa kau membiarkan iblis perempuan tinggal disini? Apakah tidak sebaiknya
kita segera menghabisinya sesegera mungkin?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mendesah.
Sudah ribuan kali aku bilang. Memang benar, asal-usulku tidak jelas, namun aku
bukan monster! Aku bahkan sudah meluluh-lantakkan pagoda seribu gembok, apakah
identitasku belum jelas juga?! Oh, bodoh! Manusia memang idiot!<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Meskipun aku
masih saja menggerutu, aku melihat Zhonghua mulai memberikan reaksi. “Kita
bicarakan ini lain hari.” Suaranya terdengar serak dan lemah, seperti orang
yang terlalu banyak minum.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia mabuk.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Biarawati itu
tidak mau mengalah. “Senior, jangan bilang kau mulai peduli kepada iblis
perempuan itu karena penampilannya yang rentan.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Zhonghua tampak
marah. Dia mengibaskan lengannya dan berkata dengan nada keras: “ Omong kosong
apa yang kau ucapkan?!”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Mari berharap
aku cuma bicara omong kosong.” Dengan nada acuh dia berkata: “Senior, aku yakin
kau belum lupa. Dari awal, karena guru juga berhati lembut ketika dia menerima
iblis serigala Hu’yi disini. Hal itu menyebabkan keberadaan gunung Liubo
terancam dua puluh tahun yang lalu. Qingling berdoa agar kau tidak mengulang
kesalahan guru.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah diam
beberapa saat, Zhonghua menggerakkan tangannya dan berkata: “Pergilah.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengerucutkan
bibir dan berpikir. Dari kata-kata biarawati itu, iblis serigala bernama Hu’yi
mungkin sosok yang tidak setia yang membalas kebaikan dengan pengkhianatan. Berdasarkan
pengalaman yang aku peroleh selama berdiam di sungai Wangchuan, menurutku
kejadiannya tidaklah demikian.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kisah dua puluh
tahun lalu mungkin saja tidak sepenuhnya benar.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah
baiarawati bernama Qingling berlalu, Zhonghua tetap berdiri diam dibawah
bayang-bayang malam sambil bersandar di dinding dan perlahan berjalan kembali
masuk ke kamarnya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku menarik nafas
panjang sambil memerhatikan bayangannya yang terlihat kesepian.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Di masa lalu,
ketika Moxi bersedih, aku selalu berada disisinya melindunginya dan turut
meringankan penderitaannya. Aku tak pernah membiarkannya menderita atau
terluka. Namun sekarang dia sudah menjadi tuan agung Zhonghua, dia tidak
memiliki seorang teman pun untuk mendampinginya ketika dia mabuk. Keadaannya
tidak lebih nyaman dari Chang’an yang sekarang pasti sudah terlelap dikamarku.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Siapa disana?”
tanyanya dengan nada curiga.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengerjap
beberapa kali, ayu yakin dia pasti hidup sangat kesepian sampai-sampai suara
desahan nafasku yang pelan pun tak lepas dari pendengarannya. Kalau desahan
nafasku yang lembut saja bisa dia dengar meski dalam keadaan mabuk,
kewaspadaannya disaat normal pastilah sangat luar biasa.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mendengar tidak
ada jawaba, Zhonghua menegakkan tubuhnya dan berjalan mendekat. Aku tau aku
tidak bisa sembunyi lagi, terang-terangan aku menampakkan diri dan memberikan
salam dengan menyunggingkan seulas senyum. “Oh! Selamat malam!”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ketika dia
melihatku, alisnya bertaut dan segera berbalik pergi, seolah-olah dia melihat
sesuatu yang sangat menjijikkan. Dia berjalan dengan langkah lebar, tak lagi
sempoyongan seperti sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku terdiam
membeku beberapa saat, menjadi sangat marah. <i>Apa aku begitu menyeramkan hingga kau harus berlari menjauh dariku
seperti itu?<o:p></o:p></i></span><br />
<span lang="IN"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Berhenti!”
teriakku.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Langkahnya
semakin cepat. Hanya perlu dua langkah lagi sebelum dia menghilang.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Amarahku
memuncak. <i>Mau bersembunyi dariku? Aku mau
lihat bagaimana kau menghindariku!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku berlari
kembali kegubuk jelekku dan menyeret Chang’an yang sudah lelap tidur dari balik
selimutnya. Dia mengerjap kebingungan. Aku menyeringai lebar. “Chang’an,
bisakah kau membantuku?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Seketika ia
terjaga. Membeku beberapa saat, lalu menjerit ketakutan, dengan panik ia
menggulung tubuhnya dan berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut agar aku tak
bisa meraihnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dengan garang aku
menarik kerah bajunya dan membawanya kejarak terdekat dengan ruang tidur
Zhonghua. Menepuk wajahnya yang penuh air mata, aku memintanya untuk menangis
:”Menangis, menangislah sekuat yang kau bisa!”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia menatapku
dengan keheranan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku memberikannya
senyuman yang sangat manis. “Meskipun
yang kau bisa!”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia menatapku
dengan keheranan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku memberikannya
senyuman yang sangat manis. “Meskipun<i>
yang yang </i>dalam dirimu masih lemah
sekali, masih lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Dan meskipun hatiku
sudah kuberikan pada Zhonghua, cukup sulit bagiku untuk mengendalikan
keinginanku saat aku melihat bocah setampan dirimu. Apakah kau mau memuaskan
hatiku?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Chang’an
ketakutan setengah mati, seolah-olah baru saja disambar petir.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku sudah
menduganya. Di tengah malam gelap gulita, seorang perempuan tak dikenal
menghambur masuk ke kamar, menculik dan berkata akan memakannya. Orang waras
manapun pasti akan terkejut. Aku memberikannya waktu untuk mengatasi
keterkejutannya, setelah beberapa lama, dengan puas aku mendengar jeritannya yang
memekakkan telinga.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Tidak!”
Ketakutan, dia merangkak tubuhnya ke tepi barikade magis dan menggedor-gedornya
dengan tangannya sambil berteriak: “Selamatkan aku, yang agung Zhonghua!
Selamatkan aku! Chang’an masih sangat muda! Chang’an tidak mau mati!”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia meratap dan
meratap. Zhonghua akhirnya muncul sambil memegangi kepalanya dan wajah yang
menahan amarah. Dengan kesal dia menatap Chang’an kemudian menggerutu: “Bagus
untukmu!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kalau kalian
berada di posisi Zhonghua dan bertanya mengapa aku melakukan ini, jawabanku
adalah kalau kalian melihatku dan langsung melarikan diri begitu melihatku maka
kondisinya akan jauh lebih buruk.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tersenyum
sinis dan menendang bokong Chang’an sampai dia terjerembab. “Baiklah, karena
Zhonghua-mu sudah disini menggantikanmu, aku akan mengampunimu kali ini.
Pergilah kembali tidur.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Chang’an melongok
ke Zhonghua, dan kembali menatapku. Melihat situasi yang janggal antara kami
berdua, dia merangkak bangkit dan berlari tanpa menoleh lagi.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku menatap
Zhonghua, tersenyum dengan jahil. Dia menggosok dahinya, menutup matanya dan
tak membalas tatapanku. “Ada apa?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Tak ada
apa-apa.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pembuluh darah
dibalik tangannya menonjol. Dia tak mengatakan apa-apa dan berbalik untuk
pergi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sebelum dia
berjalan keluar dari barikade magis, aku segera meraih ujung jubahnya. Mungkin
karena dia masih dalam keadaan mabuk, dia tidak setangguh biasanya hingga aku
mampu mencegatnya. “Mengapa kau bersembunyi dariku? Aku bukannya ingin
memakanmu.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Mengapa aku
harus bersembunyi? Katanya. “Kau tahanan gunung Liubo....”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Tepat sekali,
aku lah tahanannya. Kalau ada yang harus bersembunyi, tentunya akulah yang
harus bersembunyi darimu. Mengapa kau melakukan ini? Apakah aku mengeluarkan
asap atau ada rambut diwajahku? Apakah akan ada belatung yang menempel dimatamu
bila kau melihatku? Apakah kau akan muntah atau akan diare bila melihatku?
Apakah kau akan mengeluarkan darah sampai mati? Apakah kau a.....”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sebelum aku
menyelesaikan kalimatku, dia menarik nafas yang panjang dan dalam, berbalik dan
menatapku. Tatapannya biasa dan tulus. Namun aku tak semudah itu diyakinkan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku melihat bola
matanya yang bening dan kilauan bintang gemintang, salju putih dan wangi hutan
plum, dan aku.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Semuanya tercetak
jelas dimatanya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sudah lama sekali
aku tidak melihatnya menatapku dengan intens seperti ini. Aku tak bisa menahan
diriku dan ingin bersandar ke tubuhnya. Aku melepaskan genggaman tanganku
dibajunya dan mengenggam tangannya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku melihat
diriku tersenyum dimatanya. Dia tidak menjauh dariku, tatapannya melunak.
Senyumku semakin lebar.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Dengan aroma
salju dan kesunyian ini, dengan adanya dirimu, tak ada lagi yang Sansheng
inginkan.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="IN">“Dengan aroma salju dan kesunyian ini, dengan
adanya Sansheng, tak ada lagi yang Moxi inginkan.”</span></i><span lang="IN"> Kata-kata itu yang biasanya Moxi ucapkan dahulu.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Zhonghua nampak
terkejut mendengar kata-kataku. Mengerutkan dahi. Dan kelihatannya meyadari
sesuatu., dengan tangkas dia melepaskan dirinya dan mendorongku menjauh,
akibatnya, dia jatuh terduduk diatas tumpukan salju. Dia tampak panik.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku ingin
menghampirinya dan menawarkan pertolongan, namun dia menahanku dengan isyarat
tangannya. Memegangi kepalanya, dia tetap duduk diatas tumpukan salju dan
merenung.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Mo... Zhonghua,
kau...”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Apakah kita
pernah saling kenal?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Bagaimana aku
harus menjawabnya? <i>Ya, kita saling kenal.
</i>Dimana? <i>Di alam akhirat, ditepi
sungai Wangchuan...</i> Bila aku menjawab demikian, dia pasti berpikir kalau
aku pasti bercanda.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku menggaruk
kepalaku, dan berkata: “Hemm, kalau kau pikir aku terlihat <i>familiar</i>, pastilah ini takdir. Ya, takdir!”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Takdir?” dia
mencemooh. “Mengapa pula dunia ini punya banyak sekali takdir...?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mendengarnya
bicara seolah-olah dia sudah melihat segala sesuatu di dunia ini, aku
mengerutkan dahiku dan bertanya kepadanya, “Dan mengapa tidak? Pertemuan kita
adalah takdir. Berdiri di sini dan saling berbincang juga takdir.” <i>Untuk sebuah batu seperti aku bisa berada di
dunia manusia untuk merayumu adalah takdir lain yang luar biasa.</i> Tentu
saja, aku tidak mengatakan ini kepadanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia berdiam diri
di atas salju. Dibawah sinar rembulan, dia menatapku dengan serius, dan setelah
beberapa lama, dia mengucapkan dua patah kata dengan sinis: “Terkutuklah
takdir.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengangguk.
Takdir yang terkutuk tetap saja takdir. Takdir yang terkutuk bahkan bertahan
lebih lama. Aku merasa senang, namun kemudian aku berpikir, ini tidak benar.
Dari nada bicaranya, aku mestinya bereaksi sebaliknya. Aku mestinya tidak
tersenyum. Lagipula... Aku melirik tubuhnya yang tergeletak di atas salju.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Posisinya tepat
sekali bila aku melompat ke atas tubuhnya!<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengacungkan
jariku ke arahnya. “K...k ... kau! Kau yang paling menyebalkan!”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia menyipitkan
matanya, ekspresinya tidak bisa dibaca.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku membalikkan
tubuhku seolah ingin pergi karena perasaan terluka. Ketika posisiku sudah dekat
dengan tubuhnya, aku berteriak: ‘Whoa! Kenapa licin sekali?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku memosisikan
tubuhku agar terjatuh dengan anggun diatas tubuhnya. Dengan gerakan yang
akurat, mestinya aku jatuh tepat di atas dadanya, menirukan posisi wanita muda
pemalu dipelukan pahlawannya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Yang tak aku
sangka adalah aku terjatuh persis seperti saat Zhonghua terpeleset sebelumnya,
mendarat di atas tubuhnya dan kepalaku terhantuk kepalanya. Dan sungguh
disayangkan, bibirku tidak bertemu dengan bibirnya, malahan terbentur ke
dahinya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku hanya
mendengar erangan seorang pria dan tidak mengeluarkan reaksi apa-apa.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Saat aku
memegangi kepalaku dan berusaha untuk bangkit, Zhonghua berbaring di atas salju
dengan kedua mata tertutup. Terdapat dua jejak mengeluarkan dara akibat gigiku
didahinya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Umm...” Tanpa
sadar aku mengulurkan tanganku untuk menyentuh dahinya. “Hey...” Aku menepuk
pipinya namun dia tidak bereaksi. Aku sedikit panik. Tak mungkin aku
mengirimkannya langsung ke Yanwang, kan? Namun dia belum melalui ujian
takdirnya. Akan ada masalah besar kalau begini.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Zhonghua!
Zhonghua! Tidak seburuk itu, kan?” Aku menggaruk kepalaku. <i>Kau, tak peduli apa pun, Yang Agung Zhonghua. Kalau kau benar mati
karena perempuan seperti aku, ini, ini ... kalau berita ini didengar orang
lain, sungguh memalukan.</i> Dengan segera aku menekan titik <i>acupoint</i> Zhonghua sambil terus bergumam:
“Moxi, jangan biarkan aku tertimpa masalah, aku pasti akan dikutuk langit
karena telah membunuh seorang Dewa yang sedang dalam masa ujian takdir.
Moxi...”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dengan bercucuran
air mata aku terus saja memanggil namanya. Nampaknya dia memahami kesulitanku
karena segera dia mengeluarkan erangan dan membuka matanya dengan perlahan.
Dengan bahagia aku berulang kali memanjatkan puji syukur kepada Yanwang.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dengan suara
pelan dia memanggilku, “Guru...” sembari menatapku.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku membeku, aku
mencium bau alkohol dari nafasnya. Aku pikir efek alkohol sudah merasuk ke
kepalanya dan dia kehilangan akal sehatnya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Guru,” dia
menyerukan kata itu lagi, “Mengapa...”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia berbicara
pelan sekali sampai aku hampir tidak bisa mendengarnya. “Ada apa?” aku
mencondongkan tubuhku ke arahnya dan mendekatkan telingaku ke bibirnya dengan
hati-hati. Namun, pikiranku menjadi kabur begitu aku mendengar kata-katanya
selanjutnya: “Mengapa kau memiliki perasaan seperti itu kepada Hu’yi?” dia
bertanya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kesampingkan saja
perasaan macam apa yang dimiliki oleh guru Zhonghua kepada Hu’yi untuk saat
ini. Aku lebih penasaran kepada apakah guru Zhonghua ini laki –laki atau
perempuan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Apakah gurumu
laki-laki atau perempuan? Apakah gurumu jatuh cinta kepada Hu’yi? Sampai sejauh
mana hubungan mereka? Apa yang terjadi kepada mereka? Mengapa Hu’ui dikurung di
dalam pagoda? Dan dimana gurumu sekarang berada?” aku menanyakan sebanyak
mungkin hal yang ingin aku ketahui, dan menanti jawabannya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Namun kepalanya
tergeletak diam, dia tertidur.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengepalkan
tanganku.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Perasaan tidak
puas dan penasaranku membuatku ingin sekali mengetuk dua lubang di dahinya.
Namun melihat wajahnya yang tertidur dan tampak damai, aku akhirnya hanya bisa
menghela nafas dan menyerah, merobek ujung gaunku dan membalut luka di dahinya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Karena Chang’an
tidur di dalam kamar, menyeret masuk gurunya ke dalama kamar rasanya sedikit
kasar. Tidak pantas juga untuk melompat ke atas tubuhnya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku menimbang
beberapa saat, kemudian memutuskan untuk menyeretnya ke bawah naungan pohon
plum dan membiarkannya tertidur dipangkuanku. Dan aku, aku menyandarkan
kepalaku ke batang pohon plum, membelai keningnya, menggenggam tangannya, dan
terakhir memberikan kecupan dibibirnya, dan aku tertidur dengan sangat lelap
yang sudah lama sekali tidak aku rasakan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Keesokan paginya
ketika aku terbangun, aku melihat sepasang mata bening memandangiku dengan
serius. Aku tersenyum kepadanya dan memberikan salam: “Selamat pagi Yang Agung!
Kau masih disini?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia menutup
matanya dan menarik nafas dalam-dalam, terlihat seperti dia berusaha keras
menahan diri untuk tetap tenang. Dalam waktu yang cukup lama, dia berkata
dengan terpaksa: “Lepaskan ikatanku.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tertawa
canggung, melepaskan ikatan yang menghubungkan lehernya dan kakiku, dan dengan
perasaan tidak bersalah berkata: “Kau tak bisa menyalahkanku, aku takut kau
akan melarikan diri dariku.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tanpa menungguku
melepaskan ikatan sepenuhnya, dia membebaskan kakinya dan memelototiku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku pasrah. “Aku
tau kau akan segera melarikan diri begitu kau bangun dan pasti akan membantah
bahwa kau menghabiskan malam bersamaku. Itulah sebabnya aku merapalkan banyak
sekali mantra di tali ikatanmu. Cuma itu bukti yang mengatakan bahwa kau
menghabiskan malam bersamaku. Mengikuti hukum yang berlaku di dunia manusia,
kau harus bertanggung-jawab, Mo... Zhonghua.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setiap kali aku
selesai bicara, wajahku akan bertambah suram, dan setelah aku meyelesaikan
kalimatku wajahnya malah kelihatan memerah: “Me ... me ... memalu ...”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia bahkan
terbata bata tak mampu menyelesaikan kata-katanya dan tubuhnya terlihat tegang
menahan marah. Aku menarik nafas dan membantunya menyelesaikan kata yang ingin
diucapkannya: “memalukan.” Bisa membuat Yang Agung Zhonghua yang berhati dingin
seperti es yang membeku kehabisan kata-kata dan murka seperti ini sungguh
prestasi yang luar biasa. “Tidak masalah apakah aku tak tau malu ataupun tidak.
Zhonghua, kau tetap harus menikahiku.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia menatapku
untuk beberapa saat, kelihatannya sudah mulai tenang. Ekspresinya perlahan
semakin menyeramkan. “Meskipun aku mabuk, aku ingat jelas apa yang sudah aku
lakukan. Kau dan aku bukanlah mahkluk yang sama. Bagaimana mungkin aku
melakukan seperti yang kau tuduhkan padaku kepadamu?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku bertanya
dengan penasaran, “Jadi kau tak bisa melakukan ‘itu’ kalau kau bukan mahkluk
yang sama? Kalau begitu bagaimana dengan gurumu dan Hu’yi?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ekspresi Zhonghua
langsung membeku. Dia menatapku seolah-olah ingin melumatku menjadi kepingan
tak berbentuk. Dia beranjak pergi. Aku batu yang keras kepala. Kalau aku tidak
emndapatkan jawaban yang jelas dari pertanyaanku, aku tak akan bisa tidur malam
ini. Aku berlari menghampirinya dan berterika: “Hey! Bagaimana dengan gurumu
dan Hu’yi? Apa yang terjadi di antara mereka? Gurumu... “<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sekelebat pukulan
melewati telingaku, membentur salju dibelakangku dan membuat salju berputar di
udara.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku membeku diam
ditempat.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Tahan lidahmu.” Dengan
kasar dan dingin dia mengucapkan kata-kata itu kepadaku dan berlalu pergi.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Moxi tidak pernah
melihatku dengan tatapan seperti itu. Bahkan tatapannya tidak sama dengan
ekspresi ketika dia mengirimkan bola api ke kakiku ketika terakhir kali kami
bertemu di alam akhirat, dia tidak memandangku dengan ekspresi sedingin ini.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku hanya pernah
melihat ekspresi ini ketika di kehidupan yang lalu. Saat itu dua orang suruhan
yang menerobos rumah kami dan berniat melecehkanku, ekspresinya sama seperti
ekspresinya kala itu.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia kelihatannya
tidak suka mendengar orang lain membicarakan tentang gurunya dan Hu’yi. Mungkin
selain asal muasal yang berbeda antara manusia dan iblis, kebenciannya kepada
Hu’yi juga lebih berlatar kepada perasaan. Nampaknya dia sangat memedulikan
gurunya ...<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Perasaannya kepada
gurunya mungkin sedikit ... tidak biasa.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Oleh karena itu
aku semakin penasaran apakah gurunya laki-laki atau perempuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
_______________________________________________________<br />
<br />
<i>the truth</i>, hari ini melelahkan sekali, dua asisten tak masuk kerja, jadilah kerjaan diborong sendirian. Tapi entah mengapa, masih juga semangat menyelesaikan terjemahan ini, mumpung masih semangat segera lanjutkan, tak ada pekerjaan yang sia-sia bukan?<br />
<br />
_______________________________________________________<br />
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-12517606006261812742017-09-04T01:35:00.000-07:002017-09-04T01:35:03.187-07:00Death Exist Not at the River of Oblivion - Chapter 8 <div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Chapter 8 :
Mungkin benar adanya kalau ini memang ujian cinta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tidak
memiliki niat untuk pergi dari gunung Liubo setelah memusnahkan pagoda
seribu-gembok. Meskipun aku tidak terlalu suka pada watak Moxi dikehidupan yang
sekarang, aku tak sanggup membayangkan dia jatuh ke pelukan orang lain. Paling tidak,
aku bertekad untuk melindungi dan membantunya menjaga kemurniannya selama dia
hidup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Namun kaum
pendeta tua gunung Liubo tidak tau harus berbuat apa kepadaku. Mereka juga
tidak bisa mengurungku atau mengalahkanku. Malam itu, rambut mereka rontok
hebat karena stres.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pada akhirnya,
Moxi-ku lah yang memberikan solusi: “Kurung dia di kediamanku. Aku sendiri yang
akan mengawasinya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Selagi kerumunan
bergumam ini itu, aku orang pertama yang menganggukkan kepalaku, yang membuat
Moxi membelalakkan matanya kepadaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Seketika membayangkan
akan tinggal bersama dengan Moxi dikediaman yang sama, dengan senang hati aku
menarik semua keluhan yang ada didalam hatiku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Liubo adalah
representasi tanah suci adri kaum beragama. Zhonghua adalah pimpinan kuil Liubo.
Secara logika, kediamannya pasti tidak terlalu buruk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Akan tetapi
seketika aku sampai dikediaman Moxi, rasanya aku ingin menangis.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sebuah hutan
pohon plum yang sunyi nampak ganjil dibalik kemegahan gunung Liubo. Saat ini
belum masuk musim dingin, namun permukaan hutan dipenuhi dengan salju. Disana,
rumpun bunga berwarna merah bermekaran dengan indahnya, menyeruakkan wewangian
bermil-mil jauhnya. Segalanya seolah tercipta oleh kekuatan magis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Ini ... bunga
ini...” Suaraku terdengar agak bergetar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Orang yang tidak
berkepentingan dilarang memasuki kediaman Zhonghua, saat ini, hanya kami berdua
yang berada disini. Selagi dia memandang hutan plum, pembawaannya sedikit lebih
tenang dan dia menyahut perkataanku dengan lebih ramah: “Beberapa dari sedikit
hal yang aku suka.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mencoba
mengenyahkan air mata dipelupuk mataku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Moxi, Moxi,
meskipun kau mabuk karena sup si Tua Meng, kau tidak bisa melupakanwangi bunga
ini dan kemurnian salju? Kau masih ingat hutan plum yang damai?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Hutan plum
diselimuti kekuatan magis yang diciptakan oleh Zhonghua untuk menjaga
kondisinya tetap indah seolah-olah di musim dingin. Masuk ke dalamnya
seolah-olah masuk ke dalam tempat khayalan Moxi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku merasa senang
biarpun terkurung disini bersamanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Melihatku masuk
kedalam mantra sihirnya, Moxi tak mengatakan apa-apa dan segera berlalu pergi. Aku
menatap punggungnya yang menjauh sambil menyentuh salju yang menutupi buah
plum. Rasanya seperti kembali ke masa lalu, jauh ke masa ketika seorang pendeta
yang meng-angguk-anggukkan kepalanya kepadaku mengatakan: “Ujian cinta.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mungkin memang
benar ini ujian cinta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ujian cinta
sebuah batu ....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Waktu berlalu
tanpa ada kejadian berarti. Tak peduli bagaimanapun indahnya pemandangan,
lama-lama aku bosan juga. Aku pikir ada baiknya meminta beberapa buku kepada
Moxi untuk menghibur hari-hariku yang membosankan, namun bayangannya pun tak
bisa aku temukan berhari-hari. Aku kecewa berat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Hari demi hari,
aku duduk di garis batas kekuatan sihir yang mengurung kediaman Moxi sambil
menggambarkan lingkaran-lingkaran kecil diatas tanah sambil menggumamkan nama
Moxi. Tentu saja, nama yang aku gumamkan adalah Zhonghua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Meskipun aku sudah
mengerahkan usahaku, dia tak pernah muncul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Namun ketika aku
berhenti memanggil namanya, hanya dalam beberapa hari akhirnya dia muncul juga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Saat itu, aku
sedang belajar seni kuno membuat teh dengan menggunakan salju yang telah
mencair. Tentu saja, aku tidak punya teh, jadi aku memotong batang pohon plum
dan menggunakan rantinya untuk membuat api untuk merebus bunganya, mencoba
untuk melihat apakah bunga-bunga plum bisa jadi bubur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sembari aku
menimbang-nimbang apakah akan menebang sebatang pohon lagi, Zhonghua tiba
dengan tampang tidak setuju.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku melambai
dengan anggun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dengan kasar dia
melewatiku dan memandang pohon plum yang sudah tumbang, bertanya: “Apakah kau
merebus bunga plum?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Tidakkah
menurutmu ini kegiatan yang menyenangkan, Yang Agung?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia mencemooh: “.............................<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Baiklah,” aku
menunjukkan tampang serius, “ Kita harus lihat jenis kayu apa harpanya dibuat. Kayu
yang baik tentunya akan menimbulkan aroma daging yang sedap. Batangnya juga
tidak boleh terlalu tua. Kalau tidak, kayunya akan sia-sia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia menarik nafas
panjang dan setelah lebih tenang berkata: “Kau dilarang menyentuh pohon plum
dari sekarang.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Tidak bisa.” Aku
menggelengkan kepalaku merasa benar. Melihat tampangnya yang hampir meledak
karena marah, aku menambahkan; “Rasa bosanlah yang membuatku membunuh pohon
plum-mu. Kalau aku tidak terlalu bosan, aku tidak akan punya waktu memerhatikan
mereka. Aku sudah berdiri berhari-hari memanggilmu namun mengapa kau tidak
menjawab panggilanku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Apa yang kau
inginkan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Buku. Terbitan terbaru.
Dan juga semangka dan teh hijau.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Kami tidak
melayani tamu disini di gunung Liubo.” Dia berkata sambil berlalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Pohon-pohon ini
pasti tidak tumbuh dengan mudah, namun aku kira cukuplah untuk beberapa hari.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tubuhnya yang
sudah beranjak pergi nampak terhenti sesaat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ketika aku bangun
pagi di keesokan hari, tumpukan buku tergeletak dilantai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku membuka halaman buku sambil terkikik. <i>Moxi, Moxi, meskipun kau nampak garang namun kau tetap imut!<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Hari-hariku berjalan lebih baik dengan ditemani buku-buku. Lagipula, aku
sudah menghabiskan banyak waktu sia-sia di dunia akhirat, lebih baik aku disini
mendampingi Moxi di antara hutan plum dan salju.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Suatu hari yang cerah, moodku sedang bagus dan memutuskan untuk
berjalan-jalan. Aku mn, membawa sebuah buku sambil berjalan perlahan dibawah
bayang-bayang hutab sambil menghirup aroma bunga sepanjang jalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Rasanya seperti kembali ke masa silam. Ketika aku dengan santai tinggal
dirumah. Dan, Moxi kembali dari sekolah. Dia membuka pintu, membiarkan sinar
matahari masuk, dan dengan lembut memanggil namaku: “Sansheng.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Sambil menikmati kenangan indah, aku menutup mataku dan membayangkan Moxi
berada disampingku. Dia menyesuaikan langkahnya dengan langkahku, cukup dekat
sehingga kapanpun aku ingin bersandar dia ada dalam jangkauanku kapan pun aku
mau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku berjalan dan berhenti, berjalan dan berhenti, seolah-olah Moxi berada
disana menemani setiap langkahku. Aku membuka mataku. Bunga plum masih berada
ditempatnya berselimut salju di depan mataku, namun ketika aku menoleh ke
belakang, aku terkejut melihat Moxi berdiri diantara rumpun batang plum,
memandangku entah sejak kapan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku tersenyum sambil menahan kata “Moxi” di ujung lidahku sebagai kata
ganti “Zhonghua.” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Mengacuhkan seringai tidak sukanya, aku dengan sumringah
berjalan ke arahnya dengan lengan terbuka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Dia berkelit untuk menghindariku. Aku pikir aku akan memeluk udara kosong
karena dia berkelit, namun pada akhirnya aku merasa sesosok tubuh kecil yang
bergetar. Aku memandang sosok dalam pelukanku dan cukup terkejut melihat
seseorang disana: “Chang’an! Apa yang kau lakukan disini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Sosok ini adalah pendeta muda yang berpikir bahwa aku akan menghirup <i>yang</i> darinya untuk memperkaya <i>yin</i>-ku. Dia benar-benar mirip Moxi
sehingga aku tak bisa tak menyukainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Tak sanggup berkata apa-apa selain mengangguk, dia tidak memberikan jawaban
apa-apa kepadaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku memandang Moxi dengan mata bertanya. Dia menatap galak ke arah Chang’an
dan berkata dengan dingin: “Renungi kesalahanmu,” kemudian mengibaskan jubahnya
dan berlalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Ketika chang’an melihatnya pergi, Chang’an membebaskan dirinya dari
dekapanku dan berlari mengejarnya, terjerembab di tanah sambil menangis dan
mengeluarkan ingus. “Yang Agung! Yang Agung! Jangan tinggalkan aku sendiri
disini! Aku tak mau mati! Aku tak mau mati!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku mengusap keringatku. Apa yang sudah kulakukan sampai pantas menerima
semua ini? Ketika kami memukuli pendeta-pendeta kecil tempo hari, bukankah aku
tidak menyentuhnya? Namun sekarang anak tidak tau terima kasih ini malah takut
padaku?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Moxi mengibaskan lengan bajunya dan membantu Chang’an bangkit. Dengan garang
melemparkan pandangan ke arahku, dia berkata: “Satu bulan hukuman sudah cukup
ringan mengingat kau sudah berani bertengkar dengan sesama teman sekelasmu
sampai membuat temanmu terluka. Hentikan tangisanmu, sungguh memalukan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku mengedipkan mata dengan cepat, akhirnya paham dengan tujuan Moxi. Mungkin
menurutnya, dengan menilik perbuatanku tempo hari Moxi yakin bahwa aku bukanlah
iblis yang haus darah. Dengan pertimbangan ini dia yakin membawa Chang’an
kesini untuk menjalani hukuman untuk membuatnya takut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Apa lagi yang bisa aku lakukan kalau begitu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Moxi mengibaskan jubahnya dan berlalu pergi, meninggalkan Chang’an yang
terduduk di tanah sambil menangis tersedu-sedu sampai seluruh tubuhnya berguncang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku mencolek kepalanya. Dia memandangku dengan mata bengkak. Dengan ramah
aku tersenyum kepadanya: “Ayo kita bicara.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Setelah berjuang hampir setengah hari, membujuk dan mengelabui, aku
akhirnya paham mengapa ia di kirim kesini.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Bicara soal ini, tentu tak bisa dilepaskan dari kejadian yang menumpa
pagoda seribu gembok ketika aku membantu membebaskan iblis serigala. Aku pikir
hu’yi akan pergi jauh selepas aku membebaskannya, namun siapa tau dia ternyata
iblis yang keras kepala. Bukannya bersembunyi, dia malah mengumpulkan beberapa
iblis untuk menyerang gunung Liubo. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Dengan segera ketika rencana para iblis ini tercium maka kuil gunung Liubo
tidak akan tinggal diam. Kaum tersohor dari berbagai kuil tesohor segera
dikerahkan untuk menghadapi serbuan para iblis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Dalam situasi seperti inilah kisah Chang’an dimulai. Dikisahkan bahwa para
murid gunung Liubo sedang sibuk menyiapkan segala keperluan untuk acara makan
malam keesokan harinya. Changwu, yang menderita pukulan dari iblis Hu’yi
terakhir kali masih belum bisa bangkit dari tempat tidur. Dia merasa sangat
bosan dan ribut mau makan buah-buahan yang dipersiapkan untuk menyambut para
tamu. Ketika tak sengaja dia melihat Chang’an sedang melintas membawa
buah-buahan, Changwu segera meminta sedikit buah, karena Chang’an anak yang
jujur, tentu saja dia menolak. Satu pihak mendesak satu pihak menolak dan pada
akhirnya pertengkaran tidak bisa dihindari, dan ketika Chang’an sudah tak bisa
menahan diri lebih lama lagi, tak sengaja dia mendorong Changwu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Karena Changwu masih dalam keadaan cedera, kepalanya terhantuk ujung tempat
tidur ketika dia terjatuh. Kejadian ini disaksikan oleh salah satu tetua yang
kebetulan melintas. Melihat Changwu yang menangis histeris, tak ada kesempatan
bagi Chang’an untuk membela diri ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Dan begitulah, dia berakhir disini ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Sedih sekali melihat wajah yang begitu mirip Moxi menangis dengan air mata
dan ingus bercucuran. Aku mencoba segala cara untuk membujuknya, bahkan
bersumpah untuk membalaskan dendam. Pada akhirnya dia berhenti menangis, dan
setelah terisak-isak dalam waktu yang lama, dia bertanya kepadaku, “Kau ... kau
ingin membersihkanku, kemudian ... kemudian akan memakanku, kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku mengerucutkan bibir. Ingin sekali rasanya aku mencari tau ide apa yang
sebenarnya kaum guru tanamkan dikepala anak-anak ini. Aku mencubit pipinya,
tersenyum licik. “Tentu saja. Tapi aku Cuma mau makan Tuan Agung-mu. Aku ingin
memakannya sampai bersih, sampai dia mati kelelahan!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">“Tuanku, tuanku yang agung ...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku meletakkan tanganku tepat dibahagian jantungku dan berujar dengan
segenap hatiku: “Ya benar, kau memang anak yang cukup rupawan, meskipun
sayangnya masih terlalu muda. Tuanmu, sebaliknya, sudah lama mencuri hatiku. Hatiku
dipenuhi oleh dirinya, pikiranku dipenuhi oleh keagungannya. Aku memikirkan
suaranya sebelum tidur, aku teringat wajahnya ketika aku terjaga. Aku merindukannya
setengah mati bila aku tak bisa melihatnya, namun ketika aku bertemu dengannya
hatiku berkecamuk. Hanya langit yang tau sudah berapa lama hatiku jadi
miliknya. Aku sangat mencintainya, dan aku tak tau bagaimana caranya berhenti. Aku
hanya ingin dia tau bagaimana rasanya ...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">“Tuanku yang agung.” Chang’an menunjuk ke satu arah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku berbalik, namun yang aku lihat hanya sekelebat jubah berwarna putih di
balik pohon plum, membuat tumpukan salju diujung dahan luruh ke tanah. Sosok itu
berlalu sangat cepat sampai aku tak menyadari keberadaannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Dan begitulah dia menghilang ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">“Apakah itu benar yang agung Zhonghua?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Chang’an mengangguk, setelah termenung sejenak dia berkata, “Ketika dia
pergi, wajahnya merah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Tersedak, aku mendesah pelan sambil bergumam: “Moxi, Moxi, bagaimana kau
bisa begitu tak berguna dikehidupan kali ini? Yang kulakukan hanya menyatakan
cintaku kepadamu ...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Meskipun malam hari cuaca menjadi dingin, tidak sampai membuat beku
menurutku. Dan aku telah lama berada disungai Wangchuan, jadi aku tidak takut
dingin. Namun Chang’an berbeda. Tak peduli bagaimanapun berbakatnya dia, dia
tetap saja manusia biasa. Aku membentangkan sehelai selimut untuk alas tidurnya
di dalam kabin yang kecil, menyalakan api unggun, dan aku bermalam diluar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Mengapa aku tidur diluar? Sudah jelas kalau anak itu melihatku tidur
disampingnya, anak itu tidak akan berani tidur!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Lagipula, aku cuma roh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Ketika aku terjaga keesokan harinya, aku cukup terkejut melihat Chang’an
menyelimutiku dengan sehelai selimut. Melihatku membuka mata, dia kaget,
bergetar seperti dedaunan, dan mundur menjauh. Dia berjalan mundur dengan
gontai sebelum terjatuh dalam posisi yang aneh. Aku berdiri hendak membantunya
bangkit, namun dia terjerembab dan segera berlari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Uluran tanganku terhenti dan pembuluh darahku menonjol. Aku berusaha
menahan kekesalanku namun sulit sekali rasanya. Selagi sumpah serapah akan
keluar dari mulutku, tiba-tiba kepalanya muncul dari salah satu sudut dan
berkata: “Umm...umm, kau tidur didalam saja malam ini. Diluar sungguh dingin
...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku menatapnya dalam diam sebelum berkata: “Namaku Sansheng.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Dia mengerjap. Setelah cukup lama dengan hati-hati dia menyebut namaku: “San
... Sansheng.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Merasa cukup puas, aku mengangguk dan masuk ke dalam rumah untuk mencari
buku yang sebelumnya dikirimkan Zonghua beberapa hari lalu, dan bersandar nyama
dibatang pohon plum dan membaca dengan santai. Bukunya berkisah tentang sebuah
pertemuan, antara sebuah cermin retak yang menemukan kembali pecahannya. Moodku
sedang baik, dan semua perhatianku tertuju kepada kisah dalam buku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku mengacuhkan Chang’an dan dia sudah pasti tak berani menggangguku. Hari berlalu
dengan damai ... kalau bukan karena acara jamuan makan malam, pastinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Dengan ancaman kaum iblis semakin mendekat, jamuan makan malam gunung Liubo
untuk mengumpulkan sekte-sekte terkemuka dijadwalkan malam ini akan
berlangsung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku menyelesaikan bacaanku ketika malam menjelang. Ketika aku menatap langit,
kau melihat gunung Liubo dipenuhi sinar terang. Sangat terang sampai langit
juga cemerlang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Barikade sihir Zhonghua sangat sakti hingga tak ada kesempatan bagiku untuk
menyelinap keluar. Selain merayu Moxi, mencuri dengar adalah hobiku. Selama ini
aku punya banyak sekali waktu luang dan sudah bosan rasanya berjalan di
sekeliling hutan plum. Memutuskan tidak ada kelemahan barikade, aku menyerah
dan bersiap-siap untuk tidur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Seketika, aku melihat dua sosok berjubah putih menyeberang dari pintu
belakang kuil. Penasaran, aku melihat lebih dekat. Hey! Bukankah itu Zhonghua
dan biarawati yang mereka sebuh ‘guru besar’ ...?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku melihat biarawati itu menarik ujung jubah Zhonghua. Gerakannya nampak
tergesa namun karena aku tidak bisa melihat wajah Zhonghua, aku tidak tau
bagaimana ekspresinya. Gerak-gerik mereka membuat imajinasiku menjadi liar ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Tanpa sadar aku menggeretakkan gigiku dan mengepalkan tanganku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<i><span lang="IN">Apa
yang sedang kalian lakukan?!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<i><span lang="IN"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<i><span lang="IN">_______________________________________________________________________</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: normal; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">..... [sigh] ... [sigh] ....[sigh] ..... sorry, sometimes life is just ...
well ... begitulah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<span lang="IN">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">_______________________________________________________________________</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-23049759950498585122017-08-23T02:22:00.001-07:002017-08-24T01:46:23.641-07:00Death Exist Not at the River of Oblivion - Chapter 7 <div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Chapter 7 : Pagoda seribu-gembok sudah runtuh<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dalam reinkarnasi kali ini, pendeta agung adalah jelmaan
dari seekor iblis serigala bernama Hu’yi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Meloncat naik dan turun, aku merobek semua kertas mantra
yang ada ditubuhnya, dia menatap semua hal yang kulakukan dengan tampang
terpana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Secara manusiawi ini tidak mungkin?” tanyanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku memainkan rambutku, melambaikan tanganku untuk
membebaskan borgol ditubuhnya, dan sambil tergelak aku menjawab: “Oh, bisa
dibilang aku kan bukan manusia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Borgol ditubuhnya putus dalam beberapa bagian dan jatuh
dilantai pagoda. Hu’yi mengambang diudara, rambutnya yang berwarna putih
tergerai dan matanya yang berwana hijau berkilau. Aku tak memusingkan bagaimana
suasana hatinya yang pasti dipenuhi dengan kebahagiaan. Aku menjentikkan jariku
sambil berkata padanya, “lakukan saja seperti yang aku minta barusan dan kau
bisa bebas pergi kemana saja. Ayo!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Namun Hu’yi diam untuk beberapa saat. “Sekali seseorang
masuk ke dalam pagoda seribu-gembok gunung Liubo, maka dia tidak akan bisa
keluar lagi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Tidak bisa keluar?” aku melihatnya dengan tidak yakin.
“Aku belum lama tinggal di dunia manusia, namun paling tidak aku tau bahwa kita
tidak bisa memaksa seseorang untuk menjual dirinya. Hanya boleh masuk tapi
tak boleh keluar sungguh hal yang tidak
diperbolehkan, buruk sekali. Tidakkah menurutmu pendeta-pendeta gunung Liubo
keterlaluan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Memang kenapa kalau hal ini konyol?” di dunia ini, yang
paling kuatlah yang menentukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Aku suka kalimat ini.” Aku tertawa. “Baiklah, kita
hancurkan saja pagoda ini, bolehkah?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia memandangku kaget.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menyeringai dari ujung telinga kiri sampai ke kanan:
“Tadi kan kau bilang yang paling kuatlah yang menentukan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Jauh di masa yang akan datang, Yanwang sangat bersemangat
ketika bicara tentang hal ini. “Kau
benar-benar punya watak yang keras, iya kan? Sekali kau bilang akan
menghancurkan danau sihir dan pagoda seribu-gembok maka kau segera
mewujudkannya begitu saja, sampa membuat danau dipenuhi dengan kegelapan sama
dengan sungai Wangchuan. Apakah kau tau berapa banyak hukuman yang Tuan Moxi
tanggung untukmu? Karena ini, kehidupannya yang akan datang semakin sulit
dilalui.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Namun ketika itu aku tidak tau konsekuensi perbuatanku
dimasa depan. Dengan mengandalkan kekuatanku, aku membuat kerusakan diseluruh
danau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sekeliling gunung Liubo bergoncang malam itu, murid-murid
gunung Liubo terbangun dari tidurnya. Dan kemudian ... anak-anak gunung Liubo
dipukuli dampai menangis sepanjang malam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Tangisan hilang dan timbul tak berkesudahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Di suatu tempat tersembunyi, ketika Hu’yi menjalankan
misinya, aku tertawa terbahak-bahak sambil berusaha menutupi mulutku. Ketika
kami menemukan Chang Wu, aku menepuk bahu kiri Hu’yi: ‘tiga bulan! Tiga!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Hu’yi mengerti maksudku, menerjang Chang Wu, menurunkan
celananya didepan semua orang dan memberikannya dua pukulan di bokong. Bokong
Chang wu bengkak cukup parah. Anak yang biasanya kejam ini sekarang ketakutan
setengah mati. Hanya ketika sakitnya terasa barulah air matanya berlinang
bersamaan dengan ratapannya yang melengking. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menonton dengan senang hati namun sedikit merasa
bersalah pada akhirnya. Aku menendang bokongnya yang sudah bengkak dua
tendangan sebelum mengibaskan tanganku kepada Hu’yi agar dia melepaskan Chang
Wu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Hu’yi mengerucutkan bibirnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Kau baru saja membuat anak itu tidak bisa turun dari
tempat tidur selama enam bulan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Ooops!” Aku menutup mulutku dengan kaget. “Apakah aku
menendang terlalu kuat?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia menoleh kepadaku. “Menurutmu?’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menggaruk kepalaku dan tertawa tak bisa berkata-kata
lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Ketika dia melihat satu anak yang belum dipukul merunduk
dan menangis di salah satu pojok, Hu’yi berbalik dan manarik bajunya. Dengan
cepat aku menahan Hu’yi. “Jangan dipukul ...” anak ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku belum menyelesaikan kalimatku ketika sebuah guntur
terlihat diangkasa. Hu’yi dan aku terlonjak, sama-sama memandang ke langit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pendar di pergelangan tanganku segera memberitau siapa
yang datang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sudah jelas Moxi, atau yang agung Zonghua sebagaimana ia
disebut dalam kehidupan kali ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia meringis melihat ‘anak-anak’ terkapar disekeliling
halaman sambil menangis memegangi bokong mereka. Matanya menerawang melihatku
dan berakhir ke Hu’yi. Rambut ditengkukku meremang kala kulihat mereka saling
bertatap mata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dibelakang Moxi segera menyusul bayangan-bayangan para
tetua gunung Liubo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Wajah-wajah mereka nampak sangat tegang melihat kondisi
murid-murid mereka yang menangis dimana-mana. Ketika pandangan mereka tiba
kepadaku dan Hu’yi, wajah mereka semakin tegang. Situasi berubah semakin
kisruh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Suara-suara mereka membuatku senewen. Aku berkata kepada
Hu’yi, “Aku akan memenuhi janjiku. Karena kau telah membantuku membalaskan
dendamku, aku akan membantumu untuk melarikan diri. Sudah jelas bagiku bahwa
kau tidak suka berada disini. Pergilah, kemana pun kau suka.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Belum lagi Hu’yi memberikan respon, seorang pendeta tua
dengan jenggot berwarna putih berdiri sambil mengacungkan telunjuknya sambil
menyumpah: “Kau pikir gunung Liubo tempat kau bisa datang dan pergi sesukamu?! Iblis
Hu’yi! Yang Agung sudah mengampuni kesalahanmu dan masih mempertimbangkan
ikatan di masa lalu, tapi mengapa kau melakukan hal yang menghina gunung Liubo
seperti ini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menyimpulkan beberapa hal dari perkataan pendeta tua
itu. Pertama, Hu’yi kenal dengan Moxi di masa lalu; kedua, Hu’yi mungkin
dikurung di pagoda oleh Moxi; ketiga ... meskipun sangat membenci iblis, Moxi
tidak membunuh Hu’yi. Pasti ada kisah yang tidak aku tahu dibalik semua ini!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menyilangkan tanganku didepan dada dan berdiri
memerhatikan disatu sisi, melihat semua kejadian yang berlangsung. Sayangnya tidak
ada tempat duduk, tidak ada makanan atau makanan ringan. Mengurangi rasa
senangku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Hu’yi mencemooh: “Aku tak pernah minta kepada Yang Agung
untuk membiarkanku hidup selama akau dikurung seumur hidup. Aku lebih suka mati
dan hidup kembali agar aku bisa bebas dari kehidupan yang seperti neraka ini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dengarlah, dengar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Iblis yang tidak tau berterimakasih!” selesai berteriak, pendeta tua itu menarik pedangnya
dari sarung dan menerjang Hu’yi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku-lah yang telah membebaskan Hu’yi, namun Hu’yi belum
juga bisa pergi. Ini sama saja seperti menjanjikan sesuatu kepada pelanggan
tapi barangnya tidak ada. Kalau barangnya tidak ada, maka perjanjiannya batal. Aku
adalah orang yang berintegritas, tentu saja aku tidak akan membiarkan hal ini
terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menarik Hu’yi ke belakangku dan balik menerjang ke
arah pendeta tua. Aku menyadari kalau Hu’yi terus berada didekatku lama-lama
dia akan hanya menghambat gerakanku. Aku harus membiarkannya pergi secepat
mungkin. Merenggut kerah baju Hu’yi, aku melemparkannya ke udara sambil
berkata: “Pergilah!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Kekuatan kegelapan yang aku kerahkan menghantam
punggungnya dan dengan segera membuat tubuhnya melayang jauh; kemana aku juga
tak tau ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Beberapa pendeta yang kelihatannya berilmu tinggi
berusaha mengejarnya. Aku memusatkan seluruh kekuatanku dan berteriak. Gelombang
kegelapan menyebar, memaksa mereka untuk menutupi kepala mereka sambil meringis
kesakitan. “Kalau kau ingin menangkapnya, pilih hari lain,” Aku berkata, “Aku
sudah membuat perjanjian dengannya hari ini dan bertekad untuk memegang
kata-kataku. Aku harus menjamin keselamatannya untuk menjaga nama baikku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Pelacur, hentikan bualanmu!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku nyengir lebar memandang si pendeta tua. “Apakah aku
membual atau tidak, mengapa kau tidak membuktikannya sendiri ?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sikapku semakin membuat si tua bangka itu semakin marah
sampai seolah-olah telinganya mengeluarkan asap, sambil menghunus pedangnya dia
datang menerjang. Sementara, di kejauhan terdengar suara-suara panik: “Guru!
Guru!” seorang murid Liubo berlari secepat angin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Yang Agung! Guur! Pagoda seribu-gembol ... Pagoda
seribu-gembok sudah runtuh!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Alisku naik sambil menonton wajah-wajah mereka dengan
aneka ekspresi. Setelah cukup lama, mata-mata mereka yang mengandung kengerian
memandangku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<br />
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.5pt; border: none; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku mengedipkan mata beberapa
kali, mengangkat pundakku dan berkata, “Aku bersumpah aku tidak mengira kalau
pagoda itu agak ringkih. Yang aku lakukan cuma memberikan sedikit colekan...”
Tatapan mata mereka membuatku sedikit kurang nyaman hingga aku menggaruk
kepalaku yang tidak gatal dan tertawa canggung: “Haha, pagoda itu akhirnya jadi
onggokan sampah dibawah danau, ahaha ...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
_______________________________________________________________________</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sharing mind ....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Beberapa hari ini cuaca luar biasa fanaaaass, hot ... hot
..... , dimana-mana nyari kipas angin, ac bagi yang mampu ^_^<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Seharian pakai jilbab, kepala juga gatel, lepek, shampoo
cepet abis karena keramas saban malem, hlaa belum kering udah ketiduran,
pagi-pagi bangun masih lembab, ih tape dweeeeehhhh <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Yah, disyukuri aja, karena cuaca panas jd rajin keramas,
baik untuk hidup sehat. Yang penting hati tetep adem, terserah mau ngademinnya
dengan cara apa juga yang penting masih di jalan yang benar ahaha ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Quote of the day ‘The more you sweat in practice. The less
you bleed in battle’ yang artinya jeng jeng jeng ..... latihan banyak-banyak
biar penuh keringat juga (apalagi di cuaca panas begini ...lol...), kalau dah
sering latihan ntar klo perang beneran udah jago, ga gampang kalah wkwkwkwk</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">____________________________________________________________________________<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext 1.5pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<br /></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-9450763888470431192017-08-22T02:09:00.002-07:002017-08-23T01:30:28.283-07:00Death Exist Not at the River of Oblivion - Chapter 6 <div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Chapter 6 : Zhonghua Yang Agung<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tak pernah tau bahwa lima puluh tahun bisa begitu menyiksa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah melewatkan masa hukumanku, aku berpamitan dengan Yanwang dan
bereinkarnasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kalau aku tidak segera pergi mencari Moxi, bagaimana kalau Moxi menambah
hukuman lima puluh tahun lagi? Untuk alasan ini, aku akan menuruti kemauannya.
Aku akan merayunya ketika dia sudah lemah dan tua. Aku dengar pria lebih mudah
terpengaruh hal negatif diusia ini. Mereka sudah berhasil secara karir,
keluarga yang mapan, mereka sudah menikmati segala hal yang perlu dinikmati,
namun pada usia ini mereka sudah tidak banyak memiliki ketertarikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kalau aku pergi menemuinya sekarang untuk memberikan sedikit kesenangan,
upaya untuk merayu Moxi akan terasa lebih mudah dilakukan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Bila dilihat dari sudut pandang ini semuanya terlihat mudah, namun hidup
selalu penuh kejutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku menghabiskan waktu seratus tahun menunggu di dunia akhirat. Kegelapan yang
menyelimuti diriku tidak lebih ringan dari sebelumnya. Karena aku baru saja
tiba dari dunia akhirat, bau amis dari sungai Wangchuan masih segar. Tidak
perlu waktu lama sebelum sekelompok pendeta tertarik atas kehadiranku seperti
lalat yang tertarik kepada aroma daging busuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Era ini adalah masa dimana kegiatan memburu dan membunuh iblis dan penyihir
berkembang pesat. Usia pendeta-pendeta ini masih sangat muda dan bahkan bila
umur mereka semua ditambahkan kemudian dikalikan sepuluh, usiaku masih sangat
jauh lebih tua. Namun demikian mereka sangat yakin akan kemampuan mereka...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tidak terlalu mahir berurusan dengan anak-anak yang serius ini, jadi
aku meniru nada suara Yanwang untuk menakut-nakuti mereka: “Enyahlah, atau aku
akan merebus dan memakanmu”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Sombong, idiot!” pemimpin muda mereka mengarahkan pedangnya di depanku.
“Aku akan memusnahkanmu hari ini!” dia melolong.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku mengerutkan kening melihat anak muda ini, sungguh anak muda yang
garang. Terlihat jelas dari tingkah lakunya kalau anak muda ini tidak diajari
dengan benar. Aku menggelengkan kepala dan tak bisa menghindari untuk menyalahkan
guru mereka dalam hati. Selagi aku berpikir bagaimana caranya meloloskan diri,
teriakan seorang wanita terdengar dari kejauhan: “Changwu, segera kembali
kesini sekarang juga.” Wanita itu mengenakan gaun berwarna putih, pita
dirambutnya berkibar selagi tubuhnya melayang menuju kami seperti seorang peri
yang turun ke bumi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku memandangnya dengan takjub. Aku tak pernah membayangkan bahwa ada
manusia yang begitu menawan di alam manusia ini. Namun aku belum selesai
menikmati keelokannya ketika tiba-tiba dari tangannya seutas pita terbentang ke
arahku dan melilit tubuhku dengan erat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah beberapa saat aku berjuang melepaskan diri, aku mengetahui bahwa
pita ini terbuat dari material yang unik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Para pendeta muda itu bersorak kepada wanita itu, ‘guru besar’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Guru besar...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dengan anggun dia mengangguk, meminta mereka untuk bangkit, kemudian
melangkah mendekatiku dan untuk beberapa saat memandangku dengan penuh selidik.
“ Oh, ternyata iblis yang cantik.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tertawa. “Kau juga pendeta yang cantik.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dengan dingin wanita itu meringis. “Meskipun aku tak bisa melihat
asal-usulmu, sekali kau terikat dengan pita sutraku, kau tak akan bisa lolos
bagaimana pun hebatnya dirimu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Diam-diam aku berjuang untuk melepaskan diriku dari ikatan pita sutra dan
sedikit menyadari bahwa aku tidak memiliki kemampuan sama sekali. Benda ini
benar memang tali yang kuat. Namun kalau aku bersungguh-sungguh, ikatan ini tak
akan mampu menahanku. Wanita muda ini terlalu yakin dengan kemampuannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Bawa dia ke gunung Libo agar Maha guru yang agung bisa menanganinya.”
Menyudahi kalimat ini dia berpamitan dengan para pendeta muda. “Meskipun aku
sudah mengikat iblis ini, aku tak bisa menduga-duga kekuatannya. Kalian harus
tetap waspada. Jangan biarkan dia menemukan cara untuk meloloskan diri. Aku
masih punya keperluan untuk diselesaikan, jadi aku tidak bisa kembali bersama
kalian.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pendeta-pendeta muda itu serentak mengiyakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Menimbang bahwa aku baru saja tiba disini, meskipun aku ingin sekali
mencari tahu keberadaan Moxi, namun aku tidak tau harus mulai dari mana. Aku
pikir ada baiknya ikut kemauan mereka saja. Dengan mereka tidak saja
meminimalisasi gangguan dari penganut-penganut agama fanatik, aku juga bisa
memanfaatkan waktu untuk mencari kabar tentang Moxi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pemuda-pemuda ‘imut’ ini ‘menggiring-ku’ pergi. Melihat mereka membuatku
sangat merindukan Moxi. Diantara anak-anak ini, hanya ada satu anak yang masih
terlihat seperti manusia biasa. Nama Dao-nya Chang’an – anak yang berwatak
lembut, pemalu dan naif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Anak ini sangat mengingatkanku dengan Moxi kecil dikehidupanku yang lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku suka sekali memerhatikannya, namun setiap kali aku meliriknya, dia
selalu ketakutan. Bingung, aku mencuri dengar bahwa anak ini takut bila suatu
kali aku akan melepaskan diri dari ikatan dan akan menculiknya untuk menghirup <i>yang</i> dari tubuhnya untuk memperkaya <i>yin</i>-ku.(1)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku segera saja merasa kewalahan. Bukan saja karena aku adalah jiwa
spiritual yang tidak perlu melakukan hal memalukan seperti itu, namun <i>yang</i> seperti apa yang bisa diperoleh
dari anak seperti ini? Kalau memang aku perlu menghirup <i>yang</i>... orang yang pertama kali harus aku hirup adalah Moxi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">(1)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kegelapan yang selalu
Sansheng sebutkan adalah merujuk kepada <i>yin</i>,
dimana <i>yin</i> adalah kegelapan sementara
<i>yang</i> adalah cahaya. Namun <i>yin </i>dan <i>yang</i> adalah juga dualitas pria-wanita, dan meskipun hal ini
menyangkut tentang jenis kelamin, namun bila ditinjau dari konteks Dao hubungan
seksual dipercaya bisa menjaga keseimbangan dua kekuatan ini yang pada akhirnya
akan memberikan kehidupan yang sehat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah tahu tentang hal ini, aku mencoba menahan diriku
untuk tidak melihatnya dengan mata laparku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Selama perjalanan, aku tak sengaja mendengar bahwa kaisar
yang berkuasa adalah orang yang cukup taat. Penganut Dao tumbuh pesat dalam
masyarakat dan banyak penganut Dao mengirimkan anak mereka untuk belajar di
kuil. Tambahan lagi, gunung Libo jyang sedang kami tuju adalah salah satu kuil
terkemuka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tujuan mereka adalah hidup kekal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ketika canak-anak ini menyebutkan hal ini, wajah mereka
dipenuhi dengan rasa bangga, seolah-olah hanya dengan menjadi murid di gunung
Libo mereka sudah mendapatkan keberkahan selama ratusan tahun. Sebaliknya,
meskipun memang ada kaum mortal yang terbang ke angkasa hanya ada satu atau dua
orang yang berhasil dalam kurun waktu ribuan tahun. Angka keberhasilannya
sungguh sangat menyedihkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kurcaci-kurcaci cilik ini berjalan sangat cepat, hanya
dalam beberapa hari kami sampai ke gunung Liubo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tidak memperoleh informasi tentang Moxi selama dalam
perjalanan dan merasa sedikit kecewa. Selagi aku mencari cara bagaimana untuk
melepaskan diri dari ikatan pita sutra sebelum memasuki gunung Libo, aku
melihat segel keemasan dipergelangan tanganku bereaksi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku menjerit akibat sensasi terbakar dari pergelangan
tanganku selagi merasakan kibasan energi luar biasa menyapu di atas kepala kami
dan membuat rambutku berantakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah merapikan rambutku yang berantakan dari wajahku,
aku melihat semua pendeta muda yang bersamaku berlutut menatap ke satu arah dan
berseru serempak: “Yang Agung!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ooh, jadi <i>ini</i>
bos Liubo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku melihat dengan teliti dan segera melonjak girang. Ini
yang mereka sebut dengan “kenakan sepatumu” atau sesuatu seperti “hal yang
datang tanpa usaha” atau apalah (2)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">(2)<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sansheng mencoba
menggunakan peribahasa Cina yaitu sepatu besi yang kau kenakan sudah rusak
namun hal yang kau cari tidak kau dapatkan. Namun ketika kau tak mencari, malah
hal itu datang sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kenapa, bukankah ini Moxi?!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Saat ini, bagaimanapun, Moxi masih terlihat seperti masih
dalam usia dua-puluhan atau tiga-puluhan. Dia tidak tua atau lemah sama
sekali., dan tidak kelihatan seperti manusia yang sudah hidup lima puluh tahun
di bumi. Namun muncul dalam benakku bahwa dia mencari kekekalan dalam hidup,
jadi dia menggunakan sihir untuk menjadi kaum immortal. Meskipun dia belum
menjadi sekelas malaikan, dengan mudah ia bisa mempertahankan usia mudanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tertawa puas dalam hati. Moxi, Moxi, kau mencoba
bersembunyi dariku namun langit lebih cerdik darimu. Mari lihat bagaimana lagi
kau bisa bersembunyi dariku kali ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Selagi aku sibuk nyengir, tiga pedang mengeluarkan suara
‘whoosh’ tertuju ke arahku, aura ingin membunuh membuat tubuhku menggigil. Aku
berhenti nyengir dan melihat Moxi dengan rasa terkejut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tiga pedang yang tertuju ke arahku tidak berasal dari
Moxi, namun dari tiga orang pendeta beralis abu-abu dan berjenggot panjang yang
ada dibelakangnya. Mereka menyeringai, menatapku dengan serius.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dengan nada dingin Moxi berkata; “Benda apa ini yang
muncul dari kegelapan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku menatap Moxi dengan terbodoh. Cara ia memandang ...
sorot matanya .... sama seperti ketika dia memandang Shi Qianqian dihidup yang
lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tidak tau namun aku tiba-tiba saja nerasa takut. Aku
tidak pernah suka menjelaskan diriku kepada orang lain, namun saat ini aku
harus menjelaskan diriku : “Meskipun kegelapan memang pekat dari diriku, aku
benar-benar bukan seorang Iblis. Aku ruh dari sebuah batu. Namaku Sansheng.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pendeta dengan alis abu-abu dan jenggot panjang saling
bertatapan dengan wajah bimbang, kemudian menoleh kepada Moxi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Kalau kau bukan dari kaum kami, maka kau jelas berbeda.
Kau harus dienyahkan.” Dengan dingin Moxi mengumumkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kata-katanya sangat meyakinkan sehingga membuatku sedih
dan marah. Aku tak mengerti kenapa Moxi bisa bereinkarnasi menjadi manusia yang
bodoh kali ini. Sebelum aku bisa mengatakan apa-apa, kibasan pedang sudah
menerjang ke arahku, ikatan pita ditubuhku juga semakin erat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hatiku dipenuhi dengan marah. Selama ribuan tahun aku
hidup, diluar masa-masa aku menyakiti diriku sendiri, tidak ada yang berani
kurang ajar kepadaku. Dengan segera aku mengumpulkan kekuatanku agar aku bisa
melawannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kalau ia masih dewa perang, pilihaku satu-satunya adalah
menanti kematian datang </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">menjemputku. Namun dia yang sekarang hanyalah manusia
yang sedang mencari kekekalan. Dia belum lagi memiliki kekuatan sihir lebih
dari empat puluh tahun ditubuhnya. Meskipun kemampuannya sedikit lebih baik,
dia tidak bisa menang melawanku tak peduli bagaimanapun hebatnya dia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kami belum bertarung lebih dari setengah jam namun wajah
Moxi sudah pucat. Aku meragu apakah aku bisa mengambil kesempatan untuk
menggunakan usia ribuan tahunku untuk menghajar dewa yang sedang menjalani
ujian hidup. Baru saja aku berniat untuk berhenti menyerang ketika Moxi
tiba-tiba saja memuntahkan darah berwarna hitam dari mulutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Terkejut, dengan segara aku menahan seranganku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Apakah kekuatanku terlalu kuat sehingga aku tidak bisa
mengontrolnya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tertegun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tiga pendeta berjenggot panjang berseru pada waktu
bersamaan: “Yang agung Zhonghua!” dan bergegas menolong Moxi dan memeriksa
denyut nadinya. Murid-murid Liubo juga mengelilinginya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tak khawatir kalau ia akan mati (meskipun bila dia
mati aku juga tak keberatan). Jalannya memang sudah demikian. Takdir ‘bertemu
melalui rasa benci’ belum lagi dimulai. Bila Moxi belum melewati ujian ini, dia
tidak akan bisa bereinkarnasi lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pendeta-pendeta muda mengelilinginya dengan wajah cemas,
sampai salah satu dari mereka berdiri. Aku mengenalinya, anak muda bernama
Chang Wu. Dengan meyakinkan, dia melepaskan pedangnya dari sarungnya dan
menudingkannya kepadaku sambil berteriak penuh kebencian: “Iblis perempuan, kau
menyerang yang agung meskipun dia dalam keadaan terluka! Kau pantas mati!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Seketika setelah dia berteriak, yang lainnya juga ikut
mengamuk. Pendeta-pendeta muda lainnya juga melepaskan pedang mereka dari
sarungnya dan mulai menyerangku. Bahkan yang paling penakut di antara mereka,
Chang’an, mukanya merah menahan amarah. Ramai-ramai mereka berteriak dan
mengatakan akan membunuhku untuk membasmi kejahatan dan mempertahankan
kebaikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku benci melihat anak-anak mengerubutiku sambil merajuk
minta gula-gula, dan meskipun keadaan saat ini jauh berbeda dengansituasi
ketika anak-anak minta gula-gula, dimataku sama saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dengan ini aku memutuskan untuk menyerah: “baiklah,
baiklah! Lakukan yang kalian mau, lakukan yang kalian suka!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Gerombolan ‘anak-anak’ itu menoleh ke kanan dan ke kiri,
tak satupun berani mengambil keputusan. Pada akhirnya, seorang pendeta tua
mengambil kesempatan dan berteriak: “Kurung dia di pagoda seribu gembok didasar
danau sihir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Terdapat sebuah danau di gunung Liubo, yang tidak terlalu
luas namun terkenal dengan kedalaman airnya. Danau ini diselubungi mantra yang
sangat kuat, oleh karena itu murid-murid di gunung liubo menyebutnya danau
sihir. Pendeta-pendeta di gunung Liubo telah menghabiskan waktu ratusan tahun
untuk membangun pagoda seribu gembok didasar danau yang dikhususkan untuk
mengurung iblis berbahaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku berdiri ditepi danau dan menatap ke dasar danau. Sambil
mengelus dagu aku berpikir. Benda ini memang tepat untuk mengurung iblis. Pertama,
danau ini diselubungi oleh kekuatan yang sangat dahsyat, sehingga kekuatannya
bisa memurnikan aura iblis. Kedua, pagoda ini ada didalam air! Bila seseorang
tidak bisa bernafas, maka tak peduli seberapa kuatnya pun iblisnya, maka dia
akan tersapu seperti mayat setelah terperangkap didalamnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Namun demikian, berbeda halnya dengan diriku dan ruh
lainnya. Sari murni dari langit dan bumi merupakan aura yang tepat untuk tubuh
dan pikiranku; tempat ini merupakan tempat yang tepat bagiku untuk bermeditasi.
Aku tak mau repot-repot memberontak dan membiarkan ‘anak-anak’ itu memasang rantai
dikakiku sebelum merapalkan mantra untuk menenggelamkanku ke dasar danau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pemandangan disekitar danau tidak terlalu buruk
menurutku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah aku dijebloskan ke dalam pagoda, ‘anak-anak’
mulai meneriaki-ku dari seberang gerbang besi. Banyak kertas mantra didalam,
mereka memberitahuku. Atau bila aku memaksa untuk kabur, aku akan berakhir mati
mengenaskan. Tak memedulikan apapun, aku merobek sebuah kertas mantra dari
sebuah tiang dan memainkannya dijariku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pagoda ini penjara untuk iblis; semua bangunannya
diperuntukkan untuk menangani kekuatan iblis. Aku sudah bilang ribuan kali
kalau aku bukan iblis. Bodoh, manusia bodoh yang suka sekali menghakimi!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Bahkan Moxi pun sama saja ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Saat pikiran yang sama merasukiku, aku merasa sangat
diperlakukan dengan salah sampai hidung berair, untuk sementara aku tak mampu
menenangkan diriku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku mengelilingi bagian dalam pagoda dan menemukan sebuah
tangga masuk. Disana, terdapat sebuah mutiara malam yang bersinar menerangi
tangga sampai ke atas. Sepertinya ada sesuatu diatas sana – terlalu jauh karena
sinar yang temaram aku tidak bisa melihat dengan jelas. Aku menjadi penasaran. Berpikir
bahwa tidak ada yang bisa aku lakukan, perlahan aku menaiki tangga menuju ke
atas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Begitu aku bisa melihat dengan lebih jelas di puncak
pagoda ... hah, sesaat rasanya aku ingin sekali tertawa lebar begitu aku
melihat siapa yang dikurung disana. Siming Xianjun (Dewa nasib) jelas sekali
menggemari tema opera sabunnya, iya tidak? Bukankah ini pendeta agung dari
kehidupan yang lalu?!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Meskipun saat ini matanya berwarna hijau—menyiratkan aura
yang dingin, meskipun rambutnya sekarang berwarna putih – memberikan getaran
yang aneh, bagaimanapun aku melihatnya, dia masih menganggapku monster yang
menakutkan. Tangan dan kakinya dibelenggu rantai besi, tubuhnya terbentang
diudara. Sangkar besi penuh kertas mantra memenjarakan tubuhnya. Jelas sekali
penjara yang paling aman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dia pastinya sangat ketakutan sekali ketika dia
ditangkap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di kehidupan masa lalu dia pemburu iblis, dikehidupan ini
dia justru jadi iblisnya. Ini yang aku sebut karma.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Hey! Lama tak berjumpa! Aku melambaikan tanganku padanya
sambil mengucapkan salam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Siapa kau?” Dengan kaku dia mengucapkan kata-kata dengan
suaranya yang serak. Kelihatannya dia sudah berada disini untuk waktu yang
lama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tersenyum, “Aku Sansheng.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dia mengerutkan keningnya. “Apakah kita saling kenal?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku meraba keningku dan berpikir. “Ya, bisa juga dibilang begitu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tak ada pembicaraan lagi setelahnya. Aku bosan setengah
mati. Aku mendongak memandang puncak pagoda yang suasananya lebih terang
ketimbang disini, karena ada sebuah lubang dipuncaknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku pikir hal ini cukup aneh, melihatnya terikat disini
namun ada lubang persis dihadapannya. Apakah mereka (merujuk kepada para
pendeta) tidak takut kalau iblis akan menemukan jalan kabur? Atau apakah
pendeta gunung Liubo yakin sekali dengan kekuatan pagoda untuk memerangkap para
iblis sehingga mereka dengan yakin membuat jendela agar para iblis bisa
meratapi dunia luar dan mati dalam keadaan putus asa?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sungguh terkutuk. Pendeta-pendeta ibi benar-benar sadis!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku masih sibuk membayangkan hal ini dalam pikiranku
ketika aku mendengar dia berkata: “Mundurlah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Untuk beberapa saat, aku tidak mengerti apa yang dia
maksud, namun dengan patuh aku menuruti perkataanya dan mundur ketempat yang
lebih gelap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Segera aku melihta permukaan danau berpendar dengan
indah. Kemudian, sekilas cahaya matahari menyorot masuk melalui lubang diatap
pagoda dan jatuh tepat menyinari wajahnya, wajahnya yang menyeramkan sekarang
terlihat sangat jelas dibawah sinar yang terang sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kilasan wajah penuh derita sekarang terlihat jelas,
tersirat melalui matanya yang berwarna hijau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku melihat dengan perasaan ngeri selagi kulitnya
perlahan membengkak. Begitu sinar matahari semakin terang, bengkak dikulitnya
juga semakin parah, dibeberapa bagian bahkan terkelupas mengeluarkan cairan
nanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ekspresi wajahnya jelas menggambarkan derita yang teramat
sangat. Namun sekarang dia hanya bisa diam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku sudah banyak melihat jenis hukuman namun pemandangan
ini tidak bisa tidak membuatku mual. Tak sanggup melihat hal ini lebih lama
lagi, aku melepaskan jubah luarku dan melemparkannya menutupi lubang. Sekarang terhalangi
kain, sinar yang masuk menjadi lebih redup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Makan waktu satu setengah jam hingga akhirnya sinar
matahari menghilang dari dalam pagoda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Baru aku mneyadari bahwa saat ini sedang siang bolong. Apakah
ini maksudnya bahwa pria ini terbakar setiap hari dibawah matahari?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Urus urusanmu sendiri.” Pria itu berkata kepadaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku memutuskan untuk tidak bertengkar dengannya. “Berapa
lama kau sudah ditahan disini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dia tidak mengatakan apa-apa untuk beberapa saat,
kemudian tertawa, masih dengan sikap acuh. “Mungkin sepuluh tahun, mungkin dua
puluh tahun. Siapa yang tau?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku mendesah, turut merasakan sedih. Tetap saja, aku
penasaran dengan nasibnya dikehidupan ini. “Mengapa kau dikurung disini? Siapa yang
mengurungmu ditempat ini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dia tetap memilih untuk diam dan tak mau bicara lagi. Setiap
mahkluk punya rahasia yang tidak ingin mereka bagi dengan orang lain, aku juga
tidak mendesaknya lebih jauh, dan lebih memilih untuk mengubah topik
pembicaraan ke hal lain dan bertanya, “Apakah kau ingin bebas dari tempat ini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Untuk apa repot-repot menanyakan apa mauku? Semuanya Cuma
khayalan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tersenyum jahil. “Bagaimana kalau aku punya cara
untuk mengeluarkanmu dari sini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dia memandangku; sekilas cahaya berkelebat dimatanya yang
berwarna hijau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Baiklah, kau tidak terlihat seperti orang yang jahat
dimataku. Paling tidak kau cukup bermurah hati dengan mengingatkanku untuk
menjauh dari sinar matahari barusan. Aku tidak tau alasan kenapa kau dikurung
disini, tapi kau sudah cukup lama juga terkurung disini jadi aku pikir hukuman
apapun itu aku pikir sudah cukup. Karena kau dan aku bisa dianggap sebagai
kenalan, aku akan bersikap baik dan akan menyelamatkanmu sekarang, akan tetapi
aku tidak melakukannya dengan Cuma-Cuma. Karena kau berhutang padaku hari ini,
kau harus membalasnya di masa yang akan datang.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Dan balasan seperti apa yang kau mau?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Baru-baru ini ada beberapa anak bandel yang membuatku
marah, namun karena aku gadis yang baik hati, aku tak mau memukul mereka dengan
tanganku sendiri. Setelah kau bebas dari sini, kau harus memberikan mereka
sedikit pelajaran menggantikan diriku. Tidak perlu terlalu parah, cukup agar
mereka tidak bisa turun dari tempat tidur selama sebulan.” Aku memberikan
keterangan. “Oh ya, ada satu orang yang harus kau berikan sedikit perhatian
lebih, buat dia tidak bisa turun dari tempat tidur selama tiga bulan. Aku akan
memberikanmu keterangan lebih lanjut nanti ...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="font-size: 10pt;"> _________________________________________________________________________</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span style="font-size: 10pt;">Pojok omelan ....</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span style="font-size: 10pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sejak menyukai novel-novel dari negeri tirai bambu,
banyak sekali peribahasa baru yang aku temui. Ya, penulis-penulis dari negeri
Cina suka sekali memakai peribahasa dalam ceritanya, lambat laun satu dua
nempel juga dikepala karena sering baca. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ada satu peribahasa yang aku sangat suka, bunyinya kurang
lebih begini <i>What the eyes don’t see, the
heart don’t grief</i>. Maknanya kurang lebih ya kalau kita tidak lihat langsung
dengan mata kepala sendiri, maka hati juga tidak kepikiran hehehe ....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Peribahasa ini cocok sekali dipakai kalau kita sedang <i>bad mood</i>, misalnya, pengen beli ini atau
itu tapi ga ada duit, nah bagusnya tinggal dirumah aja ga usah melalak nanti
malah kepikiran wkwkwkwk, atau ga usah buka hape liat-liat di <i>online shop</i> ntar malah cuma bisa ngiler kebawa mimpi hehe ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">____________________________________________________________________________<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> <o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-51511749505528627792017-08-08T19:45:00.000-07:002017-08-08T19:45:03.731-07:00Apologize for some delay 😅As the saying goes, pengen update a.s.a.p tapi apa daya, works is catching up, catching me for sure ahem ...<br />
Hari ini pindahan 'pabrik', so ga ada alasan untuk pegang laptop (now I'm updating with my not too comfy tab). Dari kemarin udah nyingsingin lengan baju buat pegang sapu, sapu lidi, ember, and even rumput haishhhh ....<br />
My palms is callusing 😂😂😂<br />
It's surely a hard work indeed, but I am excited because the new 'house' consists of many room and I succesfully landed with my own new office, yeaaaaaayy finally after years enduring with others in the same workplace.<br />
I am so looking for the achievement here ... fingers crossed 😊😊<br />
And for the translation project, I promised to work it out as soon as the new place settle, in two days for the least.<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-64809571025628004352017-08-07T07:16:00.004-07:002017-08-07T07:21:49.815-07:00Death Exist Not at the River of Oblivion - Chapter 5 <div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Chapter 5 : Dia
melindungimu, sayangku<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Ada rasa terbakar ditengkukku tepat ketika aku
menginjakkan kaki di dunia akhirat. Dari tiga segel yang diberikan Yanwang,
satu sudah hilang. Ini artinya satu dari tiga kehidupan yang dijanjikan Moxi
sudah berlalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sekembalinya aku ke dunia akhirat, aku tidak suka
berjalan sendirian dipinggiran sungai Wangchuan. Apa untungnya, kalau aku akan
tetap berakhir sendirian pada akhirnya? Setiap hari, aku bersandar pada batu
sambil menantikan Moxi berjalan menuju reinkarnasi berikutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Waktu berlalu dengan cepat di dunia akhirat. Sudah empat
dekade berlalu di dunia manusia ketika tanpa sengaja aku bertemu seseorang yang
aku anggap kenalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku meringis melihatnya. Dia, juga, mengenaliku dan
tertegun untuk beberapa saat. Cukup lama baginya untuk tersadar dan berkata,
“Kau?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Pendeta, sudah cukup lama berlalu. Kau tidak kelihatan
tua sama sekali.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia tidak mengacuhkan candaanku dan mengerutkan dahi.
“Mengapa kau belum be-reinkarnasi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Aku sedang menunggu seseorang.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku mengatakannya dengan santai, namun dia nampak
terkejut. Dia mendesah setelah sekian lama: “Karena akulah kalian terpisah di
dunia...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku mengibaskan tanganku dan akan berkata bahwa takdirlah
yang menyebabkan semuanya terjadi ketika dia bicara lagi: “ Kau menghabiskan
waktumu disini menunggunnya sedangkan dia menghabiskan waktunya di dunia
meratapi kehilanganmu. Aku sudah berbuat salah telah merampas kebahagiaan
kalian berdua.” Dia terdiam, seperti sedang memikirkan sesuatu, dan dengan
yakin berbicara: “Apa yang sudah terjadi, terjadilah. Karena aku berhutang pada
kalian berdua di kehidupan ini, aku akan membayar hutangku dikehidupan
berikutnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Tidak usah repot-repot, sungguh.” Dengan tulus aku
memberitahunya. “Ini antara aku dan Moxi, dan kami tidak ingin melibatkan orang
lain dalam urusan kami.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia mengibaskan ujung jubahnya, menggelengkan kepalanya
sambil menghela nafas, dan melanjutkan perjalanannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku berpikir memang tidak bisa dihindari bagi orang yang
berumur panjang untuk memiliki kebiasaan buruk untuk mencoba menebak cara
berpikir atau isi pikiran orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Tak peduli bagaimanapun pencapaiannya sebagai pendeta
semasa hidupnya, ketika semangkuk sup si Tua Meng dia minum, satu langkah
melalui jembatan Naihe, dan melompat ke putaran reinkarnasi maka masa lalu
seseorang akan lenyap seketika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Kehidupan berikutnya tidak akan bisa menebus kesalahan
sesorang dimasa lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Setelah pendeta istana bereinkarnasi, aku berpikir Moxi
juga pasti akan segera datang ke dunia akhirat. Setiap hari, aku menatap sungai
Wangchuan dan aku berhias secantik mungkin sampai-sampai aku kelihatan begitu
menonjol dan tidak sesuai dengan kondisi di dunia akhirat. Di saat-saat
senggang, aku duduk diatas batu dan belajar tentang tata cara hidup manusia.
Aku mengambil sebatang kayu dan menggambar lingkaran ditanah, membisikkan kata:
“Moxi, cepatlah turun, cepatlah kemari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Ketulusanku mungkin akhirnya mengetuk pintu surga. Hari
itu setelah aku selesai berpakaian dan berdiri diatas batu, aku melihat Moxi
berjalan diantara bunga <i>amaryllies</i>
yang berwarna kuning selagi dia berjalan mendekatiku, kelihatannya seperti
sedikit marah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Oh, dia jelas-jelas marah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku masih sedikit bingung ketika sebuah bola api
terlontar mengarah ke kakiku. Terkejut, aku dengan cepat melompat dan mengelak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Mahkluk dan ruh dunia lain yang kebetulan melihatnya
segera menyingkir dari pandangan begitu mereka melihat bola api.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Tidak tau apa yang sedang terjadi, aku memandang Moxi.
Dia terlihat seperti saat pertama kali aku bertemu dengannya – kehadirannya
dipenuhi suasana surgawi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Namun mahkluk surga ini sepertinya sedang penuh marah
tanpa alasan, dan sepertinya dia terlihat kebingungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku merasa sedikit sedih. Aku sudah menunggunya begitu
lama. Kami baru saja berjumpa dan belum bertukar sapa malah dia langsung
menyerangku. Aku sangat merasa terluka!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia mendekat dan meraih pergelangan tanganku. Aku
melindungi titik vitalku dan berkelit, menghindari cengkeramannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia mencemooh: “Jadi kau sudah belajar bagaimana caranya
mengelak dan sudah tau rasa takut.
Mengapa kau tidak membiarkanku menangkapmu? Mengapa kau tidak membiarkanku
membakarmu? Apakah kau sekarang sudah menyadari kalau hidupmu tidak mudah untuk
kau dapatkan sehingga kau takut kehilangannya sekarang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku memikirkan apa maksud dari perkataannya. “moxi, apakah
kau marah padaku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Marah?” Dia mengejek. “Kenapa aku harus marah? Kau
melindungiku, mengorbankan hidupmu untuk melindungiku, dan membantuku melewati
ujian takdirku. Aku tidak bisa cukup berterimakasih kepadamu, bagaimana aku
berani marah padamu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku membuka mulutku untuk berkata bahwa aku tidak
mengerti mengapa dia marah kepadaku, dan berniat meledeknya. Namun melihat
amarah yang berkelebat diantara alisnya, aku diam dan menelan kata-kataku,
perasaan sedih dalam hatiku semakin memuncak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Melihat tampangku yang terluka dan mataku yang
berkaca-kaca, wajahnya tampak semakin tegang sembari berkata dengan dingin, “Kau
tidak diijinkan menangis.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku terus menatapnya dengan mata berkaca-kaca.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pembuluh darah dikeningnya nampak semakin menonjol. Pada akhirnya,
dia menghela nafas panjang. “sudahlah.” Pandangannya sedikit melembut, dan dia
menepuk kepalaku dan memberikan senyuman samar. “Aku yang patut dipersalahkan.”
Hampir bersamaan, ekspresinya kembali gelap. “Kenapa aura kegelapan ditubuhmu
semakin pekat?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menyembunyikan wajahku dengan sedikit malu. “Karena
aku mengira kau akan segera tiba, aku mandi air sungai Wangchuan setiap hari.” Apakah
kau suka penampilanku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Moxi terdiam untuk beberapa saat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Aku berbenah setiap hari. Aku berkata, “selagi aku
menunggumu disini. Moxi, kapan kau akan bereinkarnasi agar aku bisa pergi
denganmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia mengernyit. “pergi denganku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Tentu saja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia menarik lenganku dan memukul segel emas dipergelangan
tanganku. “Kau dilarang untuk meninggalkan dunia akhirar selama lima puluh
tahun.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Merasa bingung, aku bertanya, “Kenapa? Tidakkah kau
berjanji soal tiga kehidupan kepadaku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Ya. Yang aku minta hanya agar kau menunggu lima puluh
tahun lagi sebelum kembali ke dunia manusia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Tapi kau juga berjanji kepadaku kalau aku akan merayumu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Kau bisa datang untuk merayuku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Tapi kau pasti sudah jadi pria tua saat waktu itu tiba. Bila
saat itu tiba, ketika aku menemukanmu, kita tidak akan punya banyak waktu untuk
dihabiskan bersama lagi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Jangan cari aku kalau begitu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sesaat setelah dia selesai bicara, dia bergegas
menyeberangi jembatan Naihe. Aku sangat marah dan mengambil segenggam lumpur
sungai dan melemparkannya tepat ke belakang kepala Moxi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "calibri" , sans-serif;">Dia
berdiri memunggungiku, aku tidak tau ekspresi wajahnya. Aku hanya melihat
tiba-tiba si Tua Meng membungkuk dan melakukan <i>kowtow</i> kepadanya
sembari dia memohon dengan sungguh-sungguh: “Ampunilah, Tuanku.”</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku tersadar setelah semuanya terlambat, tanah di dunia
akhirat sudah diinjak oleh para hantu dan ruh yang jumlahnya tak bisa dihitung.
Tanah yang paling kotor ditiga dunia. Lemparan lumpur oleh tanganku, untuk
seorang dewa dari surga, sudah pasti dosa yang sangat besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia melirik kearahku, suaranya sedikit kasar: “Aku tidak
mau kau menjadi ujian takdirku untuk yang kedua kali.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sungguh kalimat yang aneh. Untuk sesaat, aku tidak bisa
memahami perkataannya. Aku hanya bisa menatapnya saat dia meminum sup si Tua
Meng tanpa menoleh lagi. Kemudian dia masuk ke putaran reinkarnasi dan
menghilang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia pasti berpikir aku merepotkan dan karenanya dia tidak
ingin pergi bersamaku. Pikiran ini membuatku sedih sehingga aku meratap dibatu
dan menangis sepuasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Kalau orang lain yang melukaiku, aku akan membalasnya
sepuluh kali lipat. Tapi Moxi yang menyakitiku ... karena itu Moxi maka aku
hanya bisa membiarkannya menyakiti perasaanku. Aku bukan hanya tak bisa menang
darinya, aku juga tidak bisa membiarkannya pergi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku tak tahu berapa lama aku menangis saat ada orang yang
memanggilku namaku dari seberang sungai.: “Nona Sansheng. Oh salah, Nyonya Sansheng
tersayang, jangan menangis, jangan menangis lagi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku mengintip dari balik batu dan memandang tamuku dengan
mata bengkak. “Jia, ada apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Jia meraba keningnya, kemudian menggelengkan kepalanya
dan berkata, “selama beberapa hari belakangan, air matamu yang tertumpah telah
membuat air sungai Wangchuan naik beberapa meter. Sungguh mengejutkan melihat
batu bisa mengeluarkan air mata sebanyak ini. Jiwa-jiwa yang hendak
menyeberangi jembatan Naihe semuanya ketakutan. Yanwang dengan khusus mengirimku
untuk membawamu menemuinya agar kita bisa membicarakan masalah ini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku mengangguk, kemudian mengikuti Jia menuju istana
Yanwang dengan hati pilu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Biarpun nampak kurus, Yanwang nampak sedikit buncit. Ketika
aku melihatnya, dia sedang mengunyah kaki babi dengan rakus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menyapanya: “Yanwang.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Oh, Sansheng sudah datang.” Dia mengibaskan tangannya. Sekali
gerakan, seorang pelayan menghampiriku dan menawarkan sepotong ham kepadaku. Kelihatannnya
sangat berminyak sehingga membuatku mual. Aku menolaknya dan membiarkan pelayan
itu pergi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Yanwang memandangku sejenak dan berkata, “Aku sudah
dengar kau sakit hati dan bersedih karena Tuan Moxi beberapa hari ini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Mendengar nama Moxi disebut, hidungku menjadi basah dan
air mataku mulai tumpah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Tidak, tidak, jangan!” dia menyemburkan kata-kata dalam
usahanya mencegahku menangis. “Hari ini aku memanggilmu kesini agar kita bisa
membicarakan soal kesusahan hatimu. Kalau kau terus menangis, aku takut sungai
Wangchuan akan meluap.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Sansheng.” Dia bicara sambil mengusap mulutnya, “apakah
kau tau tiga takdir apa yang Tuan Moxi sedang alami di dunia manusia?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menggelengkan kepalaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Untuk berpisah meski saling mencintai, untuk bertemu
meski akan berakhir penuh kesengsaraan, dan untuk mencari apa yang tak bisa
diraih. Ini adalah tiga ujian dalam kepercayaan Buddha. Di kehidupannya yang
terakhir dia harus berpisah dari orang yang dicintainya. Di dalam <i>Buku Takdir</i> Siming Xingjun, tertulis
bahwa Tuan Moxi dan putri jenderal besar, Shi Qianqian harusnya saling
mencintai namun cinta mereka akan terpisah karena perbedaan pandangan. itulah
takdir perpisahan yang mestinya dialami Tuan Moxi. Akan tetapi, takdirnya
berubah karena kehadiranmu. Awalnya Tuan Moxi akan hidup dalam kesepian, namun
karena dia bertemu denganmu, selama bertahun-tahun kalian bersama akhirnya dia
memiliki perasaan terhadapmu. Kau ingin membantunya untuk menghindari takdirnya,
jadi kau merelakan hidupmu agar hidupnya berjalan mulus. Benar juga,
menghabiskan sisa hidupnya terpisah darimu sama juga dengan ‘berpisah dengan
orang yang dicintainya’. Kau tanpa sengaja sudah memenuhi takdirnya, meskipun
awalnya tidak bermaksud demikian.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Yanwang terdiam sesaat kemudian menghela nafas. “Kau belum
melihat bagaimana tampang Tuan Moxi saat di dunia manusia. Tsk tsk, dia
biasanya orang yang sangat murah hati, namun untukmu, dia dengan hati dingin
meminta kaisar untuk membinasakan seluruh garis keturunan jenderal besar. Dia pasti
sangat mencintaimu begitu dalam, karena dia juga tidak pernah menikah sepanjang
sisa hidupnya. Dan kemudian setelah ia kembali ke dunia akhirat, dia mulai
mengingat masa lalu. Orang lain mungkin beranggapan, sebagai mahkluk surgawi,
Tuan Moxi tidak akan ambil pusing soal masa lalu. Namun pada akhirnya dia masih
berbuat hal ini padamu. Sepertinya ... dia tidak berhenti mencintaimu. Tuanku
menghukummu selama lima puluh tahun sudah jelas karena dia ingin menyingkat
waktumu dan waktunya di dunia. Dia tidak mau kau menjadi ujian takdirnya lagi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Dia melindungimu, sayangku,” Yanwang memberitahuku pada
akhirnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku membeku mendengar kata-katanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Mereka yang ada di surga melihat remeh kepada kita di
dunia akhirat. Sansheng, lakukan yang terbaik untuk merayu Tuan Moxi. Hanya dengan
demikian dunia kita ... ahahaha, kau paham maksudku kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Tawa membahana Yanwang terdengar semakin jauh dari
telingaku. Hanya satu kalimat yang terngiang di telingaku berkecamuk dalam
pikiranku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“<i>Dia sedang melindungimu, sayangku.</i>” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
_______________________________________________________________________________</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><i>Menerjemahkan cerita pendek nampaknya memang sedikit
lebih mudah ketimbang menerjemahkan cerita panjang. Tidak perlu lama-lama tau—taunya
sudah sampai pada bagian akhir. Untuk jangka pendek mungkin menyenangkan. Tapi
untuk cerita yang punya banyak chapter, meskipun ceritanya puanjaaaang dan lama
namun kesannya dalam, kita tidak harus cepat-cepat berpisah dengan karakter
kesayangan kita dalam waktu singkat. Cerita yang panjang membuat kita bisa
mendalami karakter tiap tokoh dan diakhir cerita kita tidak bisa dengan mudah
melupakan ceritanya. <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><i>Namun lagi-lagi, waktu sangat cepat berlalu, sementara
yang dikerjakan banyak sekali. Aku takut pembaca jadi cepat bosan, karena itu
aku memilih cerita pendek untuk segera diselesaikan sembari aku ‘berjuang’
menerjemahkan novel panjang Lost You Forever.
<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><i><br /></i></span></div>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><i>Aku suka membaca, namun aku tak
pandai menulis ahahahha .... my imagination is rather wild but I can’t write in
on paper, for now I am quite satisfied just to translate.... till when? Only heaven
knows ^_^<o:p></o:p></i></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
________________________________________________________________________________</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<o:p></o:p>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-80031113839642760562017-08-06T06:36:00.001-07:002017-08-06T21:19:15.648-07:00Death Exist Not at the River of Oblivion - Chapter 4 <div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN">Chapter 4 : Moxi, semoga hidupmu selalu damai<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Moxi tergesa-gesa
pulang di sore hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku sedang
berbaring diatas dipan sambil membaca buku, aku sejenak meliriknya masuk dan
kembali membaca bukuku. Dia berdiri di depan pintu untuk sesaat sebelum
bergegas mendekatiku. Dia duduk diujung dipan, menimbang-nimbang, lalu berkata,
“Aku dengar prajurit datang hari ini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“ya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Sancheng...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku melempar
menyingkirkan buku yang sedang kubaca, duduk, dan menatap langsung kematanya.
“Apa yang ingin kau tanyakan kepadaku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia membuka
mulutnya namun mengurungkan niatnya untuk bicara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Aku yang
memukuli para prajurit itu,” aku memberitahunya. “Aku juga yang mengusir Shi
Qianqian.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sejenak dia
memandangiku, dan pada akhirnya tersenyum putus asa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengangkat
alisku dan berkata, “Apa? Jadi kau ingin menikahi putri jenderal? Oh, kalau
begitu aku telah berbuat salah; aku merusak rencana pernikahan kalian. Kalau
kejadian ini membuatmu sedih, aku akan pergi mencari gadis itu dan membawanya
kembali. Dia kelihatannya tergila-gila kepadamu. “ aku berjalan keluar setelah
aku selesai berbicara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia menarikku
kembali, wajahnya terlihat bersemu merah. “Sansheng, kau tau itu bukan
maksudku. Aku sebenarnya sangat merasa senang bahwa kau ... bahwa kau merasa
cemburu kepadaku. Hanya saja ...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Hanya saja apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Prajurit-prajurit
itu bilang kau adalah Iblis. Mereka berkeras untuk memanggil pendeta istana
kesini esok hari ini untuk melakukan upacara pengusiran setan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Pendeta
kerajaan?” Aku teringat wajah kaku itu kemarin dilorong.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Moxi mengangguk.
“Sansheng, apa kau perlu bersembunyi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Bersembunyi?”
Aku bertanya dengan heran. “Mengapa aku harus bersembunyi? Aku bukan Iblis.”
Namun melihat ekspresi cemas di wajah Moxi, aku akhirnya paham. “Moxi, apakah
kau berpikir aku ini Iblis? Kau ingin aku bersembunyi karena kau takut pendeta
istana akan membuka samaran ‘iblis’-ku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Moxi mengerutkan
dahinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku menganggukkan
kepalaku dan bergumam lebih kepada diriku sendiri: “Aku pikir benar begitu
adanya. Aku tinggal bersamamu sudah bertahun-tahun namun penampilanku tidak
berubah sedikit pun. Ketika aku ingin menyalakan api, maka api akan menyala;
ketika aku ingin angin, maka angin akan datang. Sangat masuk akal kalau kau
juga berpikir aku ini iblis. Saat ini, kau pasti merasa takut kepadaku kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah mendengar
kata-kataku, seketika wajah Moxi berubah: jejak amarah yang sangat jarang
terjadi. “Mengapa aku harus takut kepadamu?! Memang kenapa kalau kau ini iblis?
Aku hanya tau bahwa Sansheng tidak pernah membahayakan hidupku. Aku bukan orang
yang tanpa perasaan. Aku tau betul bagaimana setiap orang didunia ini
memperlakukanku! Belum lagi, kau bukan iblis jahat sama sekali, dan bahkan jika
pun itu benar, aku mencintaimu dan akan mencintaimu seumur hidupku!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kata ‘cinta’
membuatku hatiku bahagia. Bibirku tidak bisa tidak tersenyum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Moxi biasanya
pria yang berhati hangat. Belum lagi kukatakan, dia selalu berlaku sangat
lembut kepadaku. Aku sangat jarang melihatnya marah sehingga Moxi yang sekarang
aku lihat sedikit aneh. “Kalau begitu apa yang kau takutkan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Wajahnya
menegang. Pikiran yang aku utarakan membuatnya tidak nyaman. Dia diam sejenak,
dan kemudian dia mendesah, “Sansheng, aku takut kau akan dilukai.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tertawa geli
setelah mendengarnya, “Apakah kau ingat kejadian dipekarangan rumah si gendut Wang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia melirik ke
arahku: “Tak seujung rumput pun tertinggal.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengangguk
puas. “Tak mengapa diganggu asal aku bisa balas mengganggu. Istrimu ini bisa
menerima apa saja asal jangan dilukai. Tak ada yang perlu kau cemaskan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sedikit lega
karena bujukanku, Moxi tak mengatakan apa-apa lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sore hari ketika
kami mau membersihkan diri, aku melihat sebuah lubang kecil di lengan bajunya.
Aku terkesiap dan bertanya, “Apa yang terjadi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Moxi menyembunyikan
lengannya. “Bukan apa-apa. Aku hanya sedikit berselisih dengan prajurit hari
ini dan bajuku tersangkut diujung senjata mereka, itu saja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengulurkan
tanganku: : “berikan jubahmu padaku. Aku akan menjahit lubangnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dibawah sinar
lilin, aku menjahit lubang dijubah Moxi dengan teliti. Moxi duduk disampingku,
memiringkan kepalanya sembari memerhatikan gerakanku. Seulas senyum tersampir
dibibirnya seolah-olah dengan melihatku menjahit memberikannya kebahagiaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Selesai.” Aku mengembalikan
jubahnya. Melihatnya puas, sambil lalu aku bertanya kepadanya, </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Apakah kaisar
yang berkuasa saat ini seorang yang bijaksana?’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Moxi mmenerima
jubahnya dan menjawab, “Dia penguasa yang sangat bijaksana.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengangguk. “Kalau
begitu bagaimana dengan jenderal besar yang menguasai militer – apakah dia juga
orang yang bijaksana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Moxi mengertukan
dahinya. “Kalau kita bicara soal memimpin pasukan, jelas dia adalah orang yang
mampu. Namun demikian, kita soal sifat haus darah yang dia miliki, perdamaian
dalam negeri tidak akan kita capai.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengangguk
lagi. “Kalau dia disingkirkan, apakah kehidupan masyarakat bisa lebih baik?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Tanpa pengawasan
jenderal besar, kaisar akan lebih mudah menjalankan reformasi, dan kehidupan
masyarkat sudah jelas semakin membaik.” Moxi memandangku dengan heran. “Sansheng,
sejak kapan kau jadi tertarik dengan hal semacam ini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Kalau ada cara
untuk menyingkirkan jenderal besar ini demi kepentingan masyarakat, apakah kau
akan bahagia?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mata Moxi
bersinar, namun dengan segera dia mengalihkan pandangannya untuk menyembunyikan
sinar dimatanya. “Tentu saja aku akan senang.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengangguk
lagi. “Sudah malam. Kau masih punya banyak pekerjaan besok, tidurlah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah sinar
lilin dimatikan dikamar Moxi, aku tetap duduk ditempat tidur, mataku terbuka
lebar memandang sinar bulan melalui jendela yang terbuka.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mengapa Moxi
berseteru dengan seseorang tanpa ada alasan? Aku menghubungkan semua kejadian
yang telah terjadi dan pada akhirnya aku mengerti. Dia pasti mendengar
seseorang menyebutku iblis, dan ketika dia mendengar pendeta istana akan datang
kesini besok untuk melakukan ‘pengusiran setan’ kepadaku, dia menjadi marah dan
terlibat perkelahian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Moxi adalah orang
yang toleran, dan lagipula dia belum lama menjadi pejabat. Selain menyukainya,
kaisar belum lagi memberikannya posisi yang jelas. Untuk saat ini, yang jelas
Moxi pasti dalam posisi yang tidak menguntungkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dengan bersitegang
dengan orang-orang jenderal besar hari ini, aku tak sengaja menyeret Moxi
menuju badai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Memang benar aku
tidak sama seperti orang lain. Besok bila pendeta istana datang, dan apabila
pendeta itu akan berbicara seperti “kegelapan mengikutimu” atau “kau bukan
mahkluk dari dunia ini”, maka Moxi hanya perlu berpamitan dengan cita-citanya
dan pergi ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tak perduli apa pun
yang aku pilih, aku harus memastikan Moxi tidak terlibat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku membayangkan
sinar kebahagiaan di mata Moxi ketika dia bicara soal cita-citanya. Aku merapalkan
mantra menghilangkan tubuh sebelum masuk ke kamar Moxi. “Kau yang telah
memberikan tiga janji kehidupan kepadaku,” Aku berkata sambil menatap wajah
Moxi yang sudah terlelap, “Jadi tidak masalah kalau aku menggunakan hidupku
untuk membantumu melewati ujian takdirmu. Dan karena aku adalah istrimu dalam
kehidupan ini, aku harus memberikan dukungan penuh untuk membantu apapun yang
suamiku inginkan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku duduk ditepi
tempat tidurnya, merunduk, dan memberikan kecupan ringan dibibirnya. “Moxi,
semoga kedamaian selalu bersamamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pagi hari
berikutnya, sebuah dekrit dikeluarkan untuk memanggil Moxi ke istana. Dia berulangkali
mengingatkanku bila pendeta istana datang, aku harus bersembunyi sampai dia
pulang. Aku berjanji mendengarkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tak lama setelah
dia pergi, seorang pendeta dengan aura kuat datang ke rumah. Pendeta istana ini
masih sangat muda kalau dilihat dari penampilan luarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Kau benar-benar
pemberani datang ke ibukota setelah emmbunuh Abbot Kongchen.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kalimat ini yang
kudengar pertama kali keluar dari mulut pendeta itu setibanya dia dirumah. Aku tertegun
untuk waktu yang cukup lama terkait orang yang bernama Abbot Kongchen hingga
pada akhirnya aku paham bahwa orang yang dia maksud adalah pendeta yang
memburuku selama sembilan tahun. “Itu tidak benar. Dia mati karena usia tua;
tidak ada hubungannya denganku. Aku bukan iblis, dan aku tidak boleh membunuh
manusia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pendeta istana
mencemooh. “Kegelapan menyelimutimu. Kalau kau bukan iblis, lalu beritahu aku,
kau ini apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kalau aku
menjawab kalau aku adalah ruh batu dipinggir sungai Wangchuan, aku sangat yakin
kalau dia akan menganggapku adalah hantu. Aku menimbang-nimbang sejenak dan
bertanya, “Mengapa engkau begitu yakin kalau aku iblis?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Kita akan mengetahui
kau ini iblis atau bukan setelah aku bersamadhi untuk me;nemukan kebenaran.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku berpikir
sejenak dan kemudian mengangguk setuju. “Baiklah, tapi kau harus melakukannya
ditengah-tengah keramaian dan membakarku di atas panggung. Biarkan orang
melihatnya. Kalau aku terbakar nantinya, terbukti kalau aku bukanlah iblis, dan
kau sebagai pendeta istana harus mengumumkan ke khalayak kalau aku bukanlah
iblis seperti yang dituduhkan dan kau telah membunuh orang yang salah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia terhenyak mendengar
pernyataanku. Lama kemudian, dia berkata, “sebaiknya tidak ada penipuan disini!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Hey, kau pria
yang beragama, bagaimana kau bisa punya pikiran tidak baik sepeti itu? Baiklah,
baiklah, aku sedang buru-buru. Cepat seret dan bakar aku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dengan tergesa-gesa
aku berjalan keluar. Sebaliknya, pendeta itu tetap berdiri diam ditempatnya. Aku
mengerutkan dahi keheranan, kembali, dan menarik lengannya: “Mengapa kau
menjadi pengecut seperti perempuan? Kau tidak sebimbang ini ketika biksu tua
itu memintamu membantunya untuk membunuhku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ketika kami
sampai digerbang pusat pasar, prajurit sudah menyiapkan arena panggung. Wajah para
prajurit ini sepertinya pernah aku lihat; aku menyimpulkan kalau mereka pasti
orang-orang dari jenderal besar. Mereka menjadi sedikit tegang begitu melihat
keadaanku yang sama sekali tidak terluka, dan mereka justru melihat aku
menyeret lengan ;pendeta istana. Aku berbalik dan melompat ke atas panggung,
dengan gerakan elegan dan berwibawa, membuat orang-orang yang melihat terpana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengikat
tubuhku dengan tali, melambai ke pendeta dibawah dan berteriak, “Hey, aku sudah
siap!’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pendeta istana
tidak bergerak dari temaptnya namun menyeringai ke arahku. Aku juga hanya
melihatnya menatapku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tiba-tiba,
seroang perempuan muncul dari kerumunan. Perempuan itu adalah perempuan yang
menemani Shi Qianqian mendatangi rumahku untuk memancing keributan kemarin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia berteriak
begitu dia melihatku: “Itu dia! Dia itu iblis! Dia telah menyihir penasihat dan
bahkan melukai nona muda kami. Sangat jahat sampai nona muda kami belum sadar
dampai saat ini. Tuanku, kau harus melenyapkan monster ini. Kita harus
mengenyahkan bibit-bibik setan!” Dia menarik lengan baju pendeta sambil
menangis, meratap dengan hebat sampai-sampai orang lain juga meneteskan air
mata. Kalau saja orang yang dia tuding bukan aku, aku takut aku pasti juga akan
menitikkan air mata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mata pendeta
istana nampak membeku sambil menyingkirkan tangan perempuan itu dari lengan
bajunya dan dengan dingin bertanya kepadaku, “Apakah kau tidak ingin memberikan
pernyataan untuk membela dirimu?’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Aku bukan iblis,”
aku menghela nafas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sebuah telur
mendarat ditubuhku. Seorang anak kecil berpakaian mewah berjalan mendekatiku
sambil melemparkan telur berikutnya. “Kau mengganggu saudara perempuanku! Kau orang
jahat! Kau bahkan mencuri kekasihnya! Saudara Moxi jelas-jelas menyukai saudara
perempuanku! Semuanya karena kau!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Alisku semakin
bertaut sembari menatap dua buah telur yang dilempar ke pakaianku. Namun yang
jelas-jelas menggangguku adalah kata-kata yang dilontarkan anak itu. Aku meringis
dan menggerakkan ujung jariku, mengangkat bajingan kecil itu ke udara. “Hey
nak, saudara perempuanmu menyukai Moxi, tapi Moxi menyukaiku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Anak itu
berjempalitan diudara. Perempuan paruh baya itu semakin meratap dengan suara
keras selagi berteriak: “Dasar rubah, jangan berani-berani kau melukai tuan
muda kami! Orang-orang disekeliling juga semakin riuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“jangan melukai
orang lain!” Pendeta istana dengan tegas berteriak. Ikatan ditubuhkku semakin
ketat, kekuatan hilang dari ujung jariku, dan bajingan kecil itu terbebas dan
langsung ditangkap oleh perempuan paruh baya itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Selanjutnya,
sensasi terbakar menyelimutiku dimulai dari ujung kaki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Api samadhi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Manusia ini
benar-benar telah menguasai api samadhi. Lawan yang sulit dihadapi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><o:p></o:p></span><span lang="IN">Kenyataannya, aku
takut api. Sangat sedikit mahkluk dari dunia akhirat yang tidak takut api. Kalau
seseorang ingin membedakan antara iblis dengan ruh spiritual, menggunakan api
adalah metode yang paling tepat. Iblis akan menyisakan bola transparan setelah
dibakar, namun ruh dan manusia tidak akan meninggalkan jejak apa-apa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tidak takut
mati, karena dilihat dari sisi mana saja, aku tidak pernah hidup. Tempat asalku
adalah sungai pelupaan didunia antah berantah. Aku, sebenarnya, justru lahir
dari tanah kematian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kobaran api
membuatku sangat sakit. Di antara pikiranku yang mulai melayang, aku melihat
kawan-kawan lamaku. Mereka mengambang di udara sambil menatap diriku yang dalam
kobaran api. Aku ingin menyapa mereka, namun aku sangat kesakitan hingga tidak
bisa berbuat apa-apa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tidak tau
berapa lama hal ini berlangsung. Selagi perasaan terbakar perlahan lenyap,
penjaga khitam dan putih melambaikan tangannya dan memanggilku ke sisi mereka. Aku
sudah lama tidak merasa seringan ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Haha!’ Penjaga
hitam tertawa sambil menepuk bahuku. “Aku sudah melihat begitu banyak cara
untuk mati, namun melihatmu terbakar dalam kobaran api membuat kami terkejut.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Wajahnya menggambarkan
kesenangan sehingga membuatku tak sanggup mengatakan apa-apa. Aku hanya
menagkupkan kedua telapak tangan didepan dadaku dan memberikan penghormatan
kepada mereka, melemparkan beberapa kalimat menyenangkan berbalik dan melihat
ke bawah. Penonton dan perempuan paruh baya itu sedang berseru gembira
menyemangati sambil menyerukan nama pendeta istana. Sedangkan si pendeta, dia
sudah naik ke panggung, matanya mencari-cari sesuatu diantara debu dan perlahan
wajahnya pucat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Mari pergi,
ikutlah bersamaku dan beritahukan bagaimana hidupmu di dunia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Sebentar, tunggu
aku sebentar saja. Aku...aku masih punya satu pekerjaan yang perlu
kuselesaikan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mereka saling
bertukar pandang. Penjaga putih bertanya, “Dewa perang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Kembali dengan
segera.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aura keluarga
kerajaan masih sama kuatnya. Beruntungnya, aku sekarang sudah menjadi ruh
spiritual, dan menjadi lebih mudah bagiku untuk masuk ke istana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ketika aku
merasakan keberadaan Moxi, dia sedang berdiri dihadapan kaisar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Aku berharap
kaisar bisa melindungi istriku dan menjamin keselamatannya,” dia berkata sambil
membungkuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kaisar menyesap
seteguk tehnya sebelum menjawab : “ Wanita akan tetap seperti itu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Yang mulia,
Sansheng adalah hati dan jiwaku, dan sudah pasti dia hidupku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kehangatan memenuhi
hatiku. Aku mendarat disisinya dan memeluknya dari belakang. “Moxi, aku sungguh
beruntung telah bertemu denganmu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Moxi tanpa sadar
terkejut. Dia menoleh ke belakang, pandangannya menembus melewatiku dan
berakhir ke tempat yang aku tidak tahu dimana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Seolah dia
merasakan sesuatu. Tanpa pamit kepada kaisar Moxi bergegas keluar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Tidak sopan!”
Seorang kasim yang ada disisi kaisar berteriak. Kaisar mengibaskan tangannya
untuk menghentikan si kasim dan Moxi berlari menyusuri jalanan dalam istana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengikutinya
sepanjang jalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pertama-tama dia
pulang ke rumah. Ketika dia melihat rumah dalam keadaan kosong, wajahnya
menjadi pucat pasi seperti kertas. Dia brdiri mematung untuk beberapa saat,
kemudia dia berlari keluar. Setelah berhenti dan bertanya kepada beberapa orang
yang dia temui dijalan, akhirnya dia berjalan dengan gontai ke pusat pasar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pada saat ini,
pendeta istana sedang berdiri di atas panggung, tangannya menggenggam setumpuk
abu dan dengan tenang dia mengumumkan, “Dengan namaku sebagai pendeta istana,
aku mengumumkan bahwa perempuan yang bernama Sansheng jelas, dan nyata,
bukanlah iblis.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Riuh teriakan
yang tadinya kudengar perlahan hilang. Yang kulihat hanyalah tatapan mata Moxi
yang kosong sembari dia terlonjak mundur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku bergerak
mendekatinya untuk menopang tubuhnya, namun tanganku tidak bisa menyentuhnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mendesah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Sansheng...” dia
membisikkan namaku dengan kesedihan yang tidak bisa diungkapkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Ya.” Aku menjawab,
namun aku segera sadar kalau dia tidak akan bisa mendengar atau melihatku lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Sansheng.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Aku disini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tapi aku tidak
ada; aku tidak ada lagi didalam matanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sama seperti
Sansheng tidak ada lagi dalam hidup Moxi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">------------------------------------------------------------------------------------------------------------</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">gaaaaahhhh..... where is my tissue .... sniff sniff .....</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">------------------------------------------------------------------------------------------------------------</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-3876091465423374762017-08-06T05:59:00.000-07:002017-08-06T05:59:51.747-07:00Lost You Forever - Chapter 3 (part 2) -Tong hua (Indonesian Bahasa)<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menambahkan "Kalau kau berani maka tak
boleh pakai kekuatan gaib." Xiang Liu mendongakkan kepalanya dan memandang
bulan. Xiao Liu mendesak "Takut? Tak mungkin? Si sembilan nyawa Xiang Liu
tak mungkin sepengecut itu!" Xiang Liu akhirnya menatap tepat ke mata Xiao
Liu "Melihatmu memohon, aku akan lakukan,"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Aku memohon?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Tidakkah?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kepala Xiao Liu bersandar ke leher elang
"Baiklah, anggap saja aku memohon."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu membuka jubahnya dan melompat ke dalam
air. Xiao Liu berenang menuju tepian dan dengan segenap kekuatannya berusaha,
Xiang Liu disebelahnya. Air danau sedingin es dan Xiao Liu merasakan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> suhu tubuhnya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> panas </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">karena</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
berenang. Dia bisa melupakan segalanya dan kembali kemasa kecil ketika semuanya
terasa bebas, sangat santai, sangat bahagia. Tujuan satu satunya adalah tepi
pantai, sangat sederhana.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah satu jam akhirnya Xiao Liu sampai kepantai.
Xiang Liu duduk disebelah api unggun dan pakaiannya sudah kering. Xiao Liu
menggapai daratan "Kau menang, tapi ... " ia menarik seekor ikan dari
dalam bajunya "Aku menangka</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">p</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> ikan. Mari kita
bakar, aku lapar."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mulai memasak dan Xiang Liu berkata
"Kau besar disuatu tempat yang banyak air."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Apakah kau mengatakan itu kepada siapa pun
yang bisa berenang?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Bukan hanya karena kau bisa berenang, berenang
membuatmu sangat bahagia. Orang orang mencari hal yang paling mereka kenal
untuk bersantai dan memperoleh kebebasan dan kebahagiaan dari masa kecil."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu bersiul "Mereka bilang kau iblis
dengan sembilan kepala, dan dengan kesembilan kepalamu untuk berpikir pasti </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">hasil pemikiranmu juga mengesankan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Bahkan kata katamu sangat dalam."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Tidakkah kau tau itu topik yang tabu?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu tidak takut dan melanjutkan "Aku
penasaran, bagaimana susunan sembilan kepalamu? Satu kepala diatas kepala
lainnya? Atau tiga disebelah kanan dan tiga disebelah kiri dan tiga ditengah?
Kepala mana yang makan lebih dulu saat kau makan?....." Xiao Liu tiba tiba
tidak bisa bicara.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Nnnnnngggg ..... nnnnngggggg."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu mengambil ikan yang sudah matang dan perlahan
mulai memakannya sementara Xiao Liu cuma bisa melihat. Setelah ia seleasai
makan dia menatap Xiao Liu "Aku sebenarnya paling suka makan manusia.
Ukuranmu paling sesuai jadi setiap kepalaku bisa kebagian."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tangannya membelai wajah Xiao Liu dan dia mendekat
dan mencengkeram leher Xiao Liu. Tubuh Xiao Liu gemetar dan ia menutup matanya.
Lidah Xian</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">g</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Liu menyicipi darah
dan seberkas kesadaran merasuki pikirannya. Dia dengan lambat menghisap darah
Xiao Liu sebelum berhenti dan mengangkat kepalanya "Apakah kau masih mau
bicara yang tidak tidak lagi?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menggeleng dengan kuat. Xiang Liu
melepaskannya dan Xiao Liu merangkak sejauh jauhnya. Xiang Liu naik ke elangnya
dan mengarahkan jarinya ke arah Xiao Liu. Xiao Liu tak berani mendekat malah
melangkah mundur. Xiang Liu memandang sambil tersenyum "Apakah kau mau aku
yang kesana?" Xiao Liu segera menggeleng dan dengan patuh menghampiri dan
naik ke punggung elang.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sesampainya mereka dikota Qing Shui , Xiang Liu
menendang Xiao Liu tanpa peringatan dan Xiao Liu jatuh ke sungai. Xiao Liu
tertegun dan mengambang diatas air, memandang elang itu terbang. Suasanan
sangat gelap dan sepi bahkan Xiao Liu tidak punya energi untuk menyumpah. Xiao
Liu menutup matanya dan membiarkan air subgai membawa tubuhnya mengikuti aliran
sungai dan ketika dia mulai megap dia sudah dekat ke klinik, dia membalikkan
badannya dan berenang ke tepian. Dia memanjat ke daratan basah kuyup dan hal
pertama yang ia lihat adalah Shi Qi berdiri menantinya. Xiao Liu tersenyum
"Masih belum tidur? Jaga dirimu dan pergilah beristirahat." Dia
berjalan melewati Shi Qi yang mengikutinya dari belakang namun Xiao Liu
bersikap seolah olah tidak tau. Dia berjalan masuk ke kamarnya dan menutup
pintu tanpa menoleh lagi.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dengan
cepat mengganti bajunya yang basah dan mengeringkan bajunya sebelum naik
ketempat tidur dalam keadaan telanjang dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
Selimut itu biasanya dingin namun kali ini terasa hangat karena ada buntalan
hangat disisipkan ke dalamnya membuat selimut itu hangat dan wangi. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi an Lao Mu sudah jelas bukan tipe orang yang
sensitif. Xiao Liu tersenyum dan tengkurap dan terlelap, tubuhnya begitu lelah
bahkan ia tak bermimpi sama sekali.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Keesokan harinya, Xiao Liu bersikap seperti tak
terjadi apa apa dan pergi bekerja seperti biasa. Karena Ma Zi sedang masa
penyembuhan dirumah Gao Lao Mu kelihatannya baik baik saja meskipun menolak
untuk pergi ke klinik, tinggallah Xiao Liu yang kebagian banyak pekerjaan.
Syukurlah Shi Qi sangat membantu mengurusi pasien, meracik obat ... setelah
hari panjang yang sibuk dan setelah makan malam selesai, Chuan Zi melihat Lao
Mu masuk ke dapur, dia menoleh ke Xiao Liu "Apakah kita akan membiarkan
hal ini berlalu?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mengunyah leher bebek "Kalau kita
tidak membiarkan ini berlalu lantas apa yang akan kita lakukan?" Chuan Zi
menendang penggiling "Aku kesal!"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menempeleng Chuan Zi dengan leher bebek
"Aku pikir aku telah memanjakanmu selama bertahun tahun jadi kau tidak
mengerti bagaimana kenyataan diluar sana! Dalam kehidupan ini, sepanjang kau
masih bernyawa maka akan tiba waktunya kau harus menahan diri meskipun
kadang kau tak mampu bertahan lagi. Untuk mundur meskipun kau tidak mau. Bahkan
pangeran dan para putri juga demikian."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi ingat ketika masih kecil bagaimana ia
sangat menderita dan meskipun tidak rela dia harus mengakui bahwa Xiao Liu ada
benarnya. Dia hanya manusia biasa dan menahan diri adalah keharusan. Namun ia
masih menggerutu "Kau bicara seperti kau tahu saja, tapi kau kan bukan
pangeran atau putri!"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Dasar kau anak kura kura! Kalau aku tak
memukulmu beberapa kali dalam seminggu kau akan lupa siapa bosnya!" Xiao
Liu menerjang dan menggapai gagang sapu dan mulai memukuli Chuan Zi sementara
Chuan Zi memegangi bokongnya dan menundukkan kepalanya lalu lari masuk kamar
dan mengunci pintu, Xiao Liu menggedor pintu dengan sapu dan berteriak
"Apakah kau sudah paham apa yang kukatakan?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu berdiri didepan pintu dapur dan berkata
"Xiao Liu, aku dengar apa yang kau katakan dan aku paham. Jangan cemas,
aku akan baik baik saja." Dia menutup pintu dapur dan berjalan menuju
kamarnya. Xiao Liu segera tenang dan melemparkan sapu ke sudut halaman.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi membuka sedikit jendelanya dan memandang
cemas kekediaman Lao Mu. Xiao Liu menggetok kepala Chuan Zi dan berkata dengan
suara lemah "Orang orang itu hanya singgah di Qing Shui. Ketika mereka
pergi, waktu akan menghapus semuanya dan Lao Mu akan kembali normal."
Chuan Zi mengangguk dan menutup pintu jendelanya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi menyodorkan keranjang makanan ke Xiao Liu dan
ia mengambil beberapa potong leher bebek. Mata Shi Qi bersinar. Xiao Liu
tersenyum sopan "Terimakasih" dan mata Shi Qi kembali redup. Xiao Liu
mengunyah ceker bebek berjalan menuju kamarnya menendang pintu dan masuk. Shi
Qi memegang keranjang makanan masih berdiri dan menundukkan kepalanya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sudah enam bulan dan Ah Nian dan Xuan tidak pergi
meninggalkan kota Qing Shui seperti perkiraan Xiao Liu. Chuan Zi dengan
amarahnya mengurus tanaman herba dan mengeluh "Abang Liu, penyihir dan
simuka-manis itu membuka kedai anggur dipinggir jalan. Aku akan memanggil
beberapa pengemis untuk merusak bisnisnya."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menendangnya "Kalau kau punya
kemampuan untuk merusak usaha seseorang maka kau bukan Chuan Zi." Chuan Zi
menghempaskan cangkulnya ke tanah dan Xiao Liu menasehatinya "Berhati
hatilah, bila kau merusak tanaman obatku aku akan memukul kepalamu dengan
cangkul itu!"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi menggerutu "Lao Mu belum pernah pergi
keluar sejak kejadian itu. Bila mereka tetap tinggal dikota, apa yang akan
dilakukan Lao Mu?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menggeletak didekat keranjang dan mengunyah
sejumput rumput dan merenung. Bukan cuma Lao Mu yang tidak pergi meninggalkan
rumah, Shi Qi juga jarang keluar dan bila ia keluar dia akan memakai topi
bertudung.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao
Liu tidak bisa memahaminya. Shi Qi tidak punya pilihan karena ia tidak mau
pulang kerumah aslinya, namun pria ganteng dan si brengsek Ah Nian kelihatannya
cukup mapan jadi mengapa mereka malah menetap di Qing Shui dan tak ingin pergi? </span><span style="color: #222222; font-family: calibri, sans-serif;">Apakah karena masalah keluarga sehingga mereka tidak
bisa bersama sehingga mereka minggat? Apakah Xuan pria tampan yang berasal dari
keluarga miskin yang berhasil merayu seorang gadis bangsawan, jadi gadis itu
membawa pelayannya dan kabur dan sekarang mereka menjadi pasangan yang kawin
lari....</span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi berlutut didepan Xiao Liu " Abang Liu,
apa yang kau pikirkan?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menjelaskan "Coba pikirkan, sulit
untuk menghasilkan uang dikota ini, mereka tak akan bertahan lama dan toko
mereka akan tutup pada akhirnya." Chuan Zi berpikir dan setuju. Kedai
kedai anggur ya g sudah ada akan mencoba menekan pria baru, dan pria tampan itu
tidak kelihatan seperti pebisnis. Chuan Zi kembali merasa senang. Sayang sekali
tiga bulan kemudian baik Chuan Zi maupun Xiao Liu kembali kecewa.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kedai anggur pria tampan itu tidak hanya berjalan
lancar dikota Qing Shui, usahanya juga kelihatan cukup bagus. Chuan Zi sangat
murka "Pelacur pelacur itu sangat menyukai wajah tampan dan mereka membuat
bisnis pria itu tetap berjalan. Aku melihat mereka semua berpakaian bagus dan
terus membeli anggur. Pria tampan itu juga tak tau malu, merayu pelacur pelacur
itu ....."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu melirik Lao Mu yang masih menolak untuk
keluar rumah dan memutuskan untuk berjalan jalan ke kedai anggur. Xia Liu
melangkah keluar dan Shi Qi membuntuti, Xiao Liu berkata " Aku pergi ke
kedai anggur pria tampan itu. Hanya melihat, tidak untuk berkelahi." Shi
Qi terhenti dan Xiao Liu tersenyum melanjutkan perjalanannya. Beberapa saat
kemudian Shi Qi kembali membuntuti kali ini menggunakan topi. Xiao Liu melirik
kebelakang dan tidak berkata apa apa.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu masuk ke restauran diseber</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">a</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ng kedai anggur dan memesan dua porsi makanan. Dia
duduk dan dengan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">terang-terangan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
memperhatikan sementara Shi Qi duduk dibelakangnya seolah olah dia tak pernah
ada. Tidak terlihat Ah Nian maupun Hai Tang, melihat </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">situasinya, </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mereka sepertinya tidak menampakkan wajah mereka ke
pelanggan dan tetap berada dibelakang.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria tampan itu sibuk menjalankan bisnis, berpakaian
seperti masyarakat biasa selagi dia mengumpulkan uang dan memberikan anggur dan
menyapa pelanggan. Dia tidak kelihatan berbeda dan nampaknya sesuai dengan gaya
hidup jalanan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pelacur berwajah cantik datang membeli anggur dan
dia tersenyum hangat dan mata yang bening, meladeni pembelian seolah olah pelacur
itu hanya ibu rumah tangga biasa. Pelacur pelacur itu juga bersikap sopan
dengan seulas senyum, sangat menghormati pria tampan itu. Xiao Liu mengunyah
biskuitnya dengan ganas - para pelacur senang membeli anggur pria itu bukan
karena ia berwajah tampan, namun karena pria itu tak memperlakukan mereka
seperti pelacur.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah bisnisnya sedikit lengang, pria tampan itu
membawa sebotol anggur dan berjalan mendekat "Aku masih orang baru disini
dan dengan menggunakan resep rahasia turun temurun keluargaku aku membuat
anggur untuk mencari penghidupan. Dimasa yang akan datang, maukah saudara Liu
mau memerhatikan kedaiku."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu sudah tinggal di Qing Shui selama lebih
dari dua puluh tahun dan juga seorang dokter sehingga semua orang menyebutnya
Saudara Liu. Paling tidak si pria tampan masih punya tata krama.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu tertawa "Tentu. Dan jika kau tidak
bisa membuatnya (Ah Nian) mengandung seorang anak laki laki silahkan cari aku
dan aku akan pastikan dia memberikanmu seorang putra." Pria tampan itu
membalas tertawa dan membuka botol anggurnya dan dengan sikap sopan menuangkan
Xiao Liu secangkir anggur. Dia yang pertama meminum anggurnya "Apa yang
terjadi sebelumnya dilakukan secara tidak sopan, apakah abang Liu mau menjadi
yang lebih tua dan memaafkan."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Bila seseorang hanya sekedar lewat, maka dia akan
terus menghajar dan memukuli orang lain lalu pergi. Namun untuk tinggal dalam
waktu lama, bahkan yang paling kuat sekalipun perlu mengesampingkan harga
dirinya dan menghormati peraturan diwilayah tersebut. Bila tidak Xiao Liu bisa
saja menaruh racun dianggurnya setiap tiga hari sekali, dan menambahkan sesuatu
ke dalam daging yang dia beli dari Gao, dan meludahi kue camilannya ...<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: calibri, sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: calibri, sans-serif;">Xiao Liu melihat pria tampan itu mengerti dan
berhenti basa basi "Jika aku yang lebih tua, istrimu tidak akan melakukan
hal yang sama." Pria tampan itu menjawab "Ah Nian sepupuku, aku harap
abang Liu tidak salah paham." Xiao Liu tersenyum namun tidak meminum
anggurnya. Pria tampan itu minum satu gelas lagi. Xiao Liu mengacuhkannya dan
tetap mengunyah makanannya.</span></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria tampan itu minum enam gelas anggur dan melihat
Xiao Liu tetap makan. Dia ingin menuangkan gelas berikutnya namun botol
anggurnya sudah kosong. Dia pulang ke kedainya dan kembali lagi dengan botol
yang baru dan saat itulah Xiao Liu menatap langsung pria tampan itu "Minta
sepupumu untuk minta maaf kepada Lao Mu." Pria tampan itu berkata
"Perangai sepupuku tak terbendung. Aku saja yang akan membawa anggur dan
minta maaf ke Lao Mu."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kau sungguh rela merendahkan dirimu untuk
melindungi orang lain. Kau lebih memilih menundukkan kepalamu ketimbang meminta
sepupumu menelan harga dirinya."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Aku yang lebih tua. Apapun yang dia lakukan,
aku yang perlu memikul tanggung jawab."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menundukkan kepalabya dan berpikir beberapa
saat sebelum akhirnya tertawa. Dia berdiri, mengangkat cangkir dan meneguk
anggur. Dengan tulus dia memuji "Anggur yang bagus!" Pria tampan itu
tertawa "Silahkan abang Liu datang lebih sering ke kedaiku nanti."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menambahkan "Kau tak perlu datang
membawa anggur untuk meminta maaf. Cukup kirimkan Lao Mu dua botol anggur yang
terbaik." " Baiklah, seperti yang abang Liu katakan saja." Pria
tampan itu membungkuk memberikan hormat dan kembali ke kedainya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Petang hari pria tampan itu datang bersama Hai Tang
bahkan menyewa beberapa orang untuk membawa 24 botol anggur menyusuri jalan
menuju klinik. Dia melakukan itu agar semua tetangga tau dan melihat bahwa hal
ini bisa membuat harga diri Lao Mu kembali. Hai Tang menundukkan kepalanya dan
meminta maaf kepada Lao Mu, sangat jelas Hai Tang tidak suka melakukannya dan
ia melakukannya cukup baik dan pantas sangat sesuai seperti yang biasa
dilakukan orang yang berasal dari rumah tangga terhormat.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu duduk dengan wajah gelap dan merendahkan diri
"Aku tidak sehebat nona muda jadi aku tidak bisa menerima permohonan
maafmu."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria tampan itu menyuruh Hai Tang untuk pulang lebih
dulu dan dia tetap tinggal. Dia berhenti basa basi dan membuka sebotol anggur
dan menuangkan dua gelas anggur satu untuknya dan satu untuk Lao Mu. Lao Mu
sangat bersahabag dan karena bukan pria tampan itu yang menyinggungnya, dia
menerima anggurnya dan mulai minum bersamanya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Botol demi botol terbuka dan Lao Mu mulai banyak
bicara. Dia bahkan mulai bercerita tentang sumpah prajurit dengan pria tampan
itu! Lao Mu bukanlah orang yang berpendidikan dan juga tidak bisa membaca. Gaya
minum prajurit dia peroleh semasa menjadi prajurit dan itu jauh dari kata bagus
namun mengejutkan si pria tampan mengetahuinya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kau minum untuk panggul indah yang mulus, aku
minum untuk bibir semerah bunga mawar, kau minum untuk dada putih yang penuh
..." mereka berdua makin lama makin ____ sementara Chuan Zi dan Xiao Liu
berdiri sambil ternganga dan Shj Qi duduk diam dengan kepala tertunduk.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu meledek Shi Qi "Sangat pemalu dan sopan!
Sedikit saja dan telingamu merah?" Xiao Liu melihat bahwa Shi Qi tidak
bersembunyi dari Pria tampan yang artinya orang yang dia kenal adalah Ah Nian.
Chuan Zi mencolek Xiao Liu "Lao Mu tertawa." Xiao Liu melirik si pria
tampan - pria ini jelas seseorang yang perlu dipertimbangkan. Dari laki laki
sampai perempuan, elegan sampai awam, dia bisa mengatasi semuanya. Tak heran
dia bisa merayu gadis keturunan bangsawan untuk melarikan diri dengannya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah menghabiskan dua botol anggur, Lao Mu dan
pria tampan kelihatan seperti sahabat karib yang kurang hanya sumpah saudara.
Setelah mengantarkan pria tampan pergi, dia mengingatkan tentang domba panggang
dan anggur lagi. Lao Mu dan Chuan Zi sama sama mabuk jadi Xiao Liu bergegas
membersihkan piring. Shi Qi berkata "Biar aku saja, kau pergilah
istirahat." Xiao Liu tertawa "Tak bisa membiarkanmu melakukan
semuanya."<o:p></o:p></span><br />
<br /></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi mencuci piring sementara Xiao Liu membersihkan tungku, tidak sepatah katapun terucap. Shi Qi menoleh
beberapa kali namun Xiao Liu tersenyum sambil melakukan swmua pekerjaannya dan
bahkan bila pandangannya bertemu dengan Shi Qi dia tidak membuang muka malah
membuat wajah konyol sambil tersenyum. Setelah Shi Qi selesai dengan piring
piring dia meraih kain dari tangan Xiao Liu, Xiao Liu menahannya "Aku
hampir selesai, kau pergi istirahat."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi berdiri. Setelah beberapa saat dia bicara
"Xiao Liu, kau masih marah."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Huh?" Xiao Liu pura pura tidak paham
"Tidak, Lao Mu sekarang berteman dengan pria tampan itu dan bersedia
menerima Ah Nian sebagai adik kecilnya dan membiarkannya menang kali ini, atas
alasan apa aku masih marah?" Shi Qi tau Xiao Liu menghindari topik dan
menatap kepadanya "Kau tak bicara denganku."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Bagaimana mungkin? Aku bicara kepadamu setiap
hari. Apakah aku tidak bicara denganmu sekarang?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Aku ... ingin ... kau seperti sebelumnya. Aku
ingin mendengarkanmu bicara."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Sebelumnya?" Xiau Liu berlagak bodoh
"Bagaimana aku berbeda dari sebelumnya? Tidakkah aku memperlakukanmu sama
seperti aku memperlakukan Ma Zi dan lainnya?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi menundukkan kepalanya dan tidak bisa beradu
kata. Dia hanya bisa menggunakan sikap diamnya untuk menahan diri, suaranya
menggambarkan kesendirian. Xiao Liu menggantung kain dan mengusap tangannya ke
bajunya "Okay, semua selesai. Saatnya istirahat."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu bergegas masuk kamar, tameng diri dalam
hatinya sudah tertutup rapat. Disebabkan oleh rasa iba sesaat yang membuatnya
sempat bingung namun sekarang dia kembali bisa berpikir jernih. Setiap orang
tiba sendirian dibumi ini dan akan pergi sendirian juga. Tidak ada orang yang
bisa diandalkan. Setiap harapan yang dimiliki seseorang, sebangak itu juga
derita yang harus ditanggung, ketimbang mengalami semua itu, lebih baik tidak
memilikinya sama sekali.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sejak Shi Qi sementara tidak bisa kembali
kerumahnya, maka dia akan biarkan Shi Qi tinggal. Rekan sementara, dan dalam
waktu yang singkat ini, kehidupan yang cukup panjang suatu hari juga akan
dilupakan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Semuanya kembali normal dan Lao Mu memperoleh
kembali harga dirinya. Dia belanja, dia masak, dia pergi mencari jodoh untuk
Chuan Zi. Xiao Liu bukan tipe orang yang suka khawatir sementara kata kata Shi
Qi sangat langka seperti emas, meninggalkan Lao Mu dengan semua masalah untuk
dibahas dan tidak ada yang bisa diajak bicara. Yang pada akhirnya membuatnya
semakin dekat dengan si pria tampan Xuan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dia sering singgah dikedai anggur setelah berbelanja
dan minum beberapa gelas anggur dan mengeluh ke pria tampan. Putri keluarga
Dong tidak menyukai Chuan Zi, dan Chuan Zi tidak menyukai putri keluarga Xi ...
beberapa pemabuk dikedai anggur menawarkan ide kepada Lao Mu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pasangan hidup Chuan Zi masih belum bisa ditemukan
namun istri Ma Zi, Chun Tao melahirkan bayi perempuan yang gemuk dan membuat
Lao Mu menitikkan air mata bahagia dan bersumpah akan terus mencarikan Chuan Zi
istri. Hari hari biasa dan riuh terus berlangsung seiring waktu seperti air
yang menbalir dan kedai minum si pria tampan akhirnya jadi bagian kota Qing
Shui dan orang orang disepanjang jalan Xi He akhirnya bisa menerima Xuan dengan
tulus.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu pada awalnya heran mengapa Xuan tinggal di
Qing Shui namun seiring berjalannya waktu dia lupa berpikir tentang itu dan
mencurahkan semua perhatiannya dalam membuat obat.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu terus saja meminta ramuan racun mematikan
yang aneh hingga Xiao Liu harus menguatkan diri untuk mengatasinya. Xiao Liu
berdiri didepan jendela dan memanjatkan doa ke bulan - berharap Xiang Liu akan
tersedak saat makan, tersedak sampai mati saat minum, jatuh saat berjalan dan
mati.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah selesai berdoa dia menutup jendela dan baru
saja hendak naik tempat tidur dengan membawa harapan menyenangkan ketika dia
berbalik dan melihat Xiang Liu berpakaian serba putih berbaring ditempat
tidurnya dengan sorot mata dingin memandangnya. Xiao Liu segera berujar
"Aku tidak menyumpahimu."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kau baru saja menyumpahiku?" Xiang Liu
tersenyum dan membengkokkan jarinya. Xiao Liu sela<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kau baru saja menyumpahiku?" Xiang Liu
tersenyum dan membengkokkan jarinya. Xiao Liu selangkah demi selangkah
mendekati "Jangan pukul bagian wajah." Xiang Liu tidak menggunakan
tangannya malah menggunakan mulutnya, dengan keras dia menggigit leher Xiao Liu
dan menghisap darahnya. Xiao Liu menutup matanya dan kali ini tidak seperti
sebelumnya yang hanya berupa peringatan. Xiang Liu benar benar menghisap
darahnya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah beberapa saat dia melepaskan Xiao Liu namun
bibirnya tetap berada dibekas gigitannya "Takut?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Takut!"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Pembohong!"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berkata "Malam itu aku tau kau
menemukan rahasia tubuhku. Aku pikir kau akan mencari cara untuk memakanku,
tapi malam ini kau datang dan yang kau inginkan cuma darahku. Aku tidak takut
lagi."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu tersenyum dan berkata "Mungkin
sekarang aku hanya mau darahmu, namun suatu hari aku mungkin akan merebusmu
untuk menyehatkan tubuhku."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu tertawa dan membentangkan tangannya
"Aku sudah menjadi milik tuanku. Tuanku bisa melakukan apa saja
terhadapku."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kau berbohong lagi!"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu memandang Xiang Liu - malam ini dia kelihatannya
berbeda. Rambutnya yang berwarna outih masih rapi tanpa sehelaipun keluar dari
ikatannya, pakaiannya yang berwarna putih terlihat sempurna seperti biasanya
"Kau terluka."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu membelai leher Xiao Liu seolah olah akan
mencari titik baru untuk menggigit "Apa yang sebenarnya kau makan dulu
saat kau kecil? Bila iblis menemukan kalau darahmu lebih kuat dalam
menyembuhkan dibandingkan ilmu gaib ataupun pil obat, kau akan dimakan sampai
tidak ada yang tersisa."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu tertawa namun tidak menjawab perkataan
Xiang Liu dan malah balik bertanya "Apa yang membawa tuanku kesini selarut
ini?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu melepaskan jubah luarnya dan berbaring
nyaman ditempat tidur Xiao liu "Meminjam kasurmu untuk tidur."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kalau begitu dimana aku akan tidur?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu melirik ke arahnya san Xiau Liu segera
berjongkok. Dia mengerti, dia bisa tidur menggeletak dimana saja.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu membelalak dengan marah - itu selimutku,
Shi Qi menjemurnya dibawah matahari yang hangat sepanjang hari dan menepuknya
sampai lembut. Xiao Liu membungkus tubuhnya dengan selimut dan meringkuk
seperti bola diujung tempat tidur dan dengan hati kesal jatuh tertidur.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ditengah malam, Xiao Liu merangkak ke atas tubuh
Xiang Liu dan dia membuka matanya (XL). Xiao Liu memegang lehernya dan tertawa
liar "Kau menggunakan kekuatanmu untuk menyembuhkan dirumu, benarkan?
Jangan terganggu dan berhenti kalau tidak kau akan memperparah cederamu dan
bahkan mungkin akan kehilangan kekuatanmu dan kehilangan ingatanmu." Xiang
Liu menutup matanya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menampar pipi kirinya "Bagaimana kalau
aku mencambukmu 40 kali? Xiao Liu menampar pipi kanannya "Kau iblis bodoh,
kau tidak takut sakit. Kalau aku memotong tangan kirimu kau mungkin akan
membakarnya dengan tangan kananmu dan memakannya."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Hee hee ..." Xiao Liu melompat dari atas
tempat tidur dan berlari menuju dapur untuk mengambil arang dari tungku. Dia
meluncur kembali ke kamar dan melomlat naik tempat tidur "Bahkan orang
seperti dirimu mengalami hari seperti ini! Jangan marah dan fokuslah memulihkan
dirimu, jangan biarkan aku mengalihkan perhatianmu!" Xiao Liu memegang
arang dan dengan hati hati mulai menggambari wajah Xiang Liu.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah Xiao Liu selesai dan puas dengan hasilnya,
dia memegang cermin berharganya dan menempatkannya diwajah Xiang Liu.
"Lihatlah namun jangan marah karena akan merusak peredaran energi."
Xiang Liu membuka matanya yang terlihat lebih tajam dari mata pisau namun Xiao
Liu sedang senang "Lihat!"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Didalam cermin, tepat dibawah mata kiri Xiang Liu
ada tiga mata, dibawah mata kanan ada tiga mata, dan ada satu mata dikeningnya.
Xiao Liu menghitung "Satu, dua, tiga .... total ada sembilan."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dengan menggunakan ujung jarinya yang menghitam,
Xiao Liu mengusap mata mata itu dan merubahnya menjadi kepala, sembilan mata
menjadi sembilan kepala. Xiang Liu menatap padanga dan Xiao Liu menautkan
alisnya "Aku benar benar tidak bisa membayangkan bagaimana penampakan
sembilan kepala. Suatu hari seperti ini kau harus menunjukkanku wujud asli</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> padaku!” Bibir Xiang Liu bergerak menirukan kata “Aku
akan memakanmu.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dengan ujung jarinya yang kotor Xiao Liu mengusapkan jarinya ke bibirnya
“Kalau kau tidak keberatan menjadi kotor silahkan makan.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu melompat turun dari dipan dan menyetarakan kepalanya dengan kepala
Xiang Liu dan menatapnya “Aku akan pergi, tak usah mencariku. Aku akan
menghilang untuk beberapa hari sampai marahmu hilang. Saat kau mengingat
tentang sisi baikku maka aku akan kembali.” Xiao Liu mengambil sedikit makanan
ringan dari dapur dan baru saja hendak pergi ketika melihat Shi QI.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu baru saja menyiksa Xiang Liu jadi perasaannya sedang senang, dia
melambai ke arah Shi Qi dan tersenyum cerah. Shi Qi mempercepat langkahnya dan
ada binar bahagia dimatanya sampai ia melihat bekas gigitan dileher Xiao Liu.
Untuk alasan dan tujuan apa gigitan itu terlihat seperti bekas ciuman. Shi Qi
melemparkan pandangan ke arah kamar Xiao Liu dan binar dimatanya meredup. Xiao
Liu memberitahu Shi Qi “Xiang Liu ada dikamarku. Jangan ganggu dia dan biarkan
dia beristirahat. Dia akan pergi ketika terjaga. Ada sesuatu yang harus
kulakukan jadi aku akan pergi. Bilang ke Lao Mu untuk tidak mencariku.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu pergi tanpa menunggu jawaban Shi Qi, sambil berpikir dimana ia
akan bersembunyi sehingga iblis Xiang Liu tidak bisa menemukannya. Kemana
biasanya aku tidak akan pergi? Selagi dia berpikir dan berjalan dia sampai ke
kedai anggur si pria tampan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Matahari belum lagi terbit ketika dia menyelinap ke dalam kedai. Dia
melakukannya tanpa terlihat dan merasa cukup bangga pada diri sendiri. Dia
sedang tidur bersender ke sebuah guci anggur ketika dia mendengar Xuan
mengambil sejumlah anggur dan mendengar suara pembicaraan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Bagaimana keadaan mereka?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Tiga orang mati dan satu melarikan diri. Tuan, bukannya kami tidak berguna
tapi saat itu iblis Xiang Liu mengetahuinya. Namun tiga orang kita mengambil
resiko dan berhasil melukainya.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Xiang Liu terluka?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“ orang orang kita digunung paham bahwa ini saat yang tepat untuk
menghabisi Xiang Liu sepenuhnya namun dia tidak bisa ditemukan.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Hhhmmmm.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Pelayanmu harus pergi sekarang.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pintu bilik anggur tertutup dan kesunyian melanda. Xiao Liu akhirnya bisa
bernafas lega. Dia kembali tidur, tanpa merasakan ada yang salah. Jendral Gong
gong dan Xuan Yuan sudah berperang selama ratusan tahun. Pada awalnya, kaisar
kuning mengirimkan prajurit bantuan, namun daratan tengah masih belum bisa
ditaklukkan, Gao Xing juga bukan sekutu, Gong Gong memiliki keuntungan dari
segi wilayah sehingga kaisar kuning selalu kalah dalam semua pertempuran. Yang
hanya bisa dia (KK) hanyalah menekan dan menunggu kapan Gong gong akan
menyerah.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Perang akhirnya berubah dari perang terbuka menjadi serangan rahasia dan
pembunuhan skematis... persetan Xiao Liu tak bisa memahaminya, seseorang sudah
mencoba melakukannya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xuan Yuan bahkan mengumumkan sayembara, dan Xiang Liu menjadi buronan nomor
satu, bahkan lebih tinggi dari jenderal Gong gong. Alasannya sangat aneh – Gong
gong adalah keturunan bangsawan dari Sheng Nong sehingga apabila seseorang
membunuhnya untuk memburu hadiah maka hal ini akan menimbulkan kemurkaan seluruh
dunia. Namun Xiang Liu – tidak masalah, dia hanya iblis, dan iblis
kepala-sembilan yang sadis. Jadi membunuhnya untuk mendapatkan uang tidak akan
menyebabkan seseorang tidak bisa tidur.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Apakah Xuan Yuan memerlukan uangnya atau hal lain, Xiao Liu tak perlu
pusing memikirkannya. Segala hal di dunia ini bisa dibayar dengan uang dan
kekuasaan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu bersembunyi dibilik anggur selama tiga hari dan pada hari keempat
dia menyelinap masuk ke dapur untuk mengambil makanan. Dengan mulutnya yang
penuh daging angsa dia mendengar suara Xuan dibelakangnya “Mau minum anggur
sekalian?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu membeku dan menoleh kebelakang, melihat Xuan bersandar dipintu
dapur dengan ramah memandang Xiao Liu.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu terkikik “Aku ... makananmu lebih lezat dibandingkan masakan Lao
Mu.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Kalau hangat maka akan lebih enak.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Erm ... kalau gitu hangatkan.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Tentu.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xuan meletakkan makanan diatas tungku dan menyalakan api. Xiao Liu duduk
disampingnya dan Xuan menuangkan secangkir anggurndan Xiao Liu meneguk dengan
perlahan. “Kalau suka kau boleh minum lagi.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Uhm... terimakasih.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xuan menyodorkan makanan yang sudah dihangatkan kepada Xiao Liu dan duduk
disamping Xiao Liu yang sedang berpikir bahwa kalau saja ini bukan tengah malam
dan datang tanpa diundang, situasi ini pasti akan lebih hangat dan mengundang.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu bertanya “Ah Nian yang memasaknya? Dia juru masak yang handal.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Ah Nian Cuma tau makan.” Suara Xuan mengandung irama yang lembut.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Tak percaya kau pandai memasak dan membuat anggur. Ah Nian sungguh
beruntung.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Dia memanggilku abang (sulung), tentunya aku harus menjaganya.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Aku tak melihatnya belakangan ini.” Sebenarnya bukan belakangan saja, dia
bahkan memang tidak pernah terlihat lagi.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xuan tertawa “Abang Liu merindukannya?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Ttidak tidak, hanya bertanya.” Lebih baik tak usah bertemu dengannya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Aku memintanya menyulam tirai pembatas jadi dia sedang bekerja
dikamarnya.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu terkejut mengetahui alasan perempuan iblis itu sangat diam adalah
karena Xuan mengecohnya dengan memberikannya kesibukan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xuan kelihatannya paham apa yang dipikirkan Xiao Liu “Di masa yang akan
datang jika Ah Nian melakukan hal yang kasar, aku minta tolong agar abang Liu
memaafkannya dan anggaplah ia hanya seorang gadis.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dimasa datang? Ada masa yang akan datang ... jadi dia tidak akan
menyingkirkannya diam diam malam ini? Xiao Liu tersenyum “Tak masalah, tak
masalah, aku pasti akan melakukannya.” Xuan berdiri dan dengan sungguh sungguh
bertanya lagi apakah Xiao Liu akan melepaskan Ah Nian bila ia melakukan
kesalahan dan menjadikannya janji Xiao Liu. Xiao Liu mendesah “Sangat beruntung
menjadi adik (perempuan)-mu.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mungkin kalimat ini adalah kalimat yang paling tulus yang dilontarkan oleh
Xiao Liu malam itu bahkan Xuan bisa merasakannya. Topeng senyuman yang dia jaga
dari awal akhirnya hilang dan dia berkata “Tidak. Aku bukan abang yang baik.”
Dibalik kata katanya tersembunyi kesedihan. Xiao Liu meminum anggurnya “Aku
akan pulang.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xuan berkata “Aku akan mengantarkanmu keluar.” Xiao Liu berdiri dan Xuan
mendampinginya “Datanglah ketika kau punya waktu.” “Okay, kau masuklah, tak
usah menemaniku lebih jauh.”<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berlari dengan ---- dan melompati dinding halaman belakang dan
menyelinap masuk ke kamarnya dan menutup pintu. Seseorang bangkit dari tempat
tidur dan Xiao Liu terkejut dengan punggungnya bersandar kepintu.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Baik berbaring maupun berdiri sudah pasti mati jadi mari selesaikan dengan
cepat. Xiao Liu menutup matanya dan gemetar “Aku ... aku mengaku salah.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Seperti seekor kucing, menggunakan suara selembut mungkin untuk mencuri hati
sang majikan, berharap bahwa Xiang Liu akan mempertimbangkan kemampuannya
membuat racun dan darahnya yang bisa menyembuhkan, dan mungkin dia tidak akan
dipukuli sampai mati. Kecuali... setelah beberapa saat, masih tidak ada
pergerakan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Jantung Xiao Liu berdebar dengan sangat kencang dan akhirnya tidak sanggup
lagi menahan dan ia membuka matanya. Itu. Ternyata. Cuma. Shi. Qi.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Xiao Liu murka! Dia ketakutan
setengah mati! Dia menuding Shi Qi dan membengkokkan jarinya “Kau.. bagaimana
itu kau?” Wajah Shi Qi pucat dan suaranya bimbang “Aku minta maaf apabila kau
kecewa.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Apa yang kau lakukan dikamarku?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi menggigit bibirnya dan menundukkan kepalanya dan berbalik pergi.
Xiao Liu dengan cepat mencoba minta maaf “Aku minta maaf, aku pikir kau orang
lain. Itu ... itu ... nada suaraku kasar namun tolong jangan merasa sedih. Aku
tidak melarangmu masuk ke kamarku.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“Ini salahku.” Shi Qi berlalu dan berjalan keluar, menutup pintu dengan
rapat dibelakangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu tidak tidur nyenyak selama beberapa hari dan dengan cepat membuka
bajunya dan memakai selimut. Dia menutup matanya dan menghirup nafas dalam
dalam – bersih, hangat, aroma lembut sabun dan matahari.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Selimut sudah dicuci dan dijemur dibawah matahari. Xiao Liu tertawa dan
mengingatkan diri sendiri untuk tidak terlalu terbiasa dengan situasi ini.
Semuanya akan pergi dan dia tidak boleh lengah, hidupnya adalah untuk tidur
dibawah selimut yang dingin dan kotor. Xiao Liu selesai mengingatkan dirnya
sendiri sebelum membalikkan badan dan terlelap.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------<br />
sorry, got no time to edit, will do it one day in the future ^_^<br />
<br />
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-40101907537455532092017-08-06T05:22:00.002-07:002017-08-06T05:22:39.283-07:00Death Exist Not at the River of Oblivion - Chapter 3<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><b>Chapter 3 : Sansheng satu-satunya bagiku</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tidak asing dengan ibukota.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Selama tiga bulan dikejar-kejar oleh biksu didalam kota, aku sudah
mendatang semua tempat diseluruh penjuru kota; tidak ada hal lain lagi yang
membuatku penasaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku sangat ingin mencari Moxi, namun aku tidak ingin dia mengetahui kalau
aku begitu terikat dengannya, aku tak berani melihatnya secara terbuka. Belum
lama sejak dia diajukan untuk menjadi pejabat. Karena masih baru, dia pasti
mengalami masa-masa sulit. Aku berkeliling untuk mencari tau, namun tidak ada
seorang pun yang bisa memberikanku informasi. Ada kalanya aku berpikir untuk
masuk ke istana untuk mencarinya, namun istana kerajaan diselimuti oleh suasana
agung yang memberikan perasaan tidak nyaman, jadi aku mengurungkan niatku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah berperang batin, aku memutuskan untuk menunggu dewi keberuntungan
berpihak kepadaku, dan pada malam hari, pergi ke kediaman pejabat berpangkat
tinggi untuk mencari tahu keberadaan Moxi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Awalnya aku berpikir bahwa mencari Moxi lebih menjanjikan ketimbang
menunggu keberuntungan datang, namun keberuntungan justru datang mengejutkanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hari itu, matahari menyinari ibukota. Aku sedang berjalan-jalan menyusuri
jalanan sambil membaca novel romantis. Tiba-tiba, aku mendengar suara kerumunan
dari arah depan dimana beberapa orang mulai bergerombol. Dalam rasa ingin tahu
yang tiba-tiba muncul, aku menyisihkan bukuku, dan mendekati kerumunan untuk
melihat pertunjukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pertunjukan yang ditampilkan ternyata cukup menarik. Sangat dramatis “Air
mengalir tanpa mengindahkan perasaan bunga” cerita yang tidak bisa
diselesaikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">‘Air yang mengalir’ adalah suamiku Moxi, dan ‘bunga yang jatuh’ adalah
putri kesayangan gubernur, Shi Qianqian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Bagaimana aku bisa tau? Baiklah, yang paling nyata adalah perhiasan yang
dia pakai tidak jelek. Aku telah menjual banyak perhiasan belakangan ini, dan
perhiasan yang dia pakai harganya paling mahal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Shi Qianqian terduduk diatas tanah. Pergelangan kakinya mungkin terkilir.
Dia sedang memandang Moxi dengan air mata dipelupuk matanya, namun pandangan
Moxi hanya bertahan dalam sekejap melihatnya dan ia segera mengalihkan
pandangannya. Kemudian, Shi Qianqian berlari mengejar Moxi dan menangkap
ujung jubahnya. Sayang sekali, Moxi
menghindar dengan cepat, membuat Shi Qianqian terjerembab kembali ke tanah dan
wajahnya dipenuhi lumpur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Khalayak yang melihat kejadian itu menghela nafas prihatin melihat Shi
Qianqian yang tergeletak diatas tanah dengan perasaan malu, dengan keras kepala
menggigit ujung bibirnya dengan mata yang merah. Dia kelihatan begitu lemah
hingga membuatku merasa kasihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Namun Moxi kelihatan sama sekali tidak tergerak. Tanpa menoleh sedikit pun
dia segera berlalu pergi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hmm, aku mengelus daguku sambil berpikir. Moxi tidak pernah melihatku
dengan cara demikian sejak aku mendatanginya sembilan tahun yang lalu. Aku
tidak pernah tau kalau Moxi bisa menjadi pria yang berhati-dingin bila diluar
rumah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Wanita muda itu sungguh keras kepala. Setelah Moxi pergi, orang lain
mencoba untuk membantunya namun dia menolak bantuan mereka semua, malah dia
memilih untuk bangkit dengan sendirinya. Berpikiran bahwa gadis yang menyukai
Moxi adalah gadis baik-baik yang bisa membedakan antara yang bagus dan tidak,
aku merapalkan mantra dan menyembuhkan kakinya. Dia terlihat terkejut namun aku
melewatkannya karena aku sibuk mengejar Moxi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Moxi memasuki sebuah bangunan. Aku berhenti dibawah sebuah pohon willow
disebelah bangunan itu, tidak mampu melangkah lebih dekat. Bangunan ini
memancarkan aura yang sama seperti istana kerajaan. Aku menatap kelantai dua
bangunan dan melihat seorang pria berjubah biru sedang bersandar dijendela
sambil minum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sang kaisar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kaisar yang berkuasa saat ini adalah kaisar yang cukup bijaksana.
Perdamaian dan ksejahteraan mencakup seluruh negeri. Namun sayang sekali,
jenderal besar memiliki kekuasaan melebihi kekuasaan kaisar muda sehingga
kaisar susah tidur pada malam hari, dan sekarang berpikir bagaimana caranya
untuk menyingkirkan jenderal dari kekuasaan militernya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Belum lama sejak Moxi pergi ke Ibukota namun dia sudah bisa bertemu pribadi
dengan kaisar. Kelihatannya Moxi sudah punya cara bagaimana supaya kaisar bisa
menyelesaikan masalah ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sementara aku sibuk mengagumi baaimana pintarnya Moxi, seorang pria dengan
pakaian pendeta muncul dari sebuah lorong disebelah kedai teh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pendeta kerajaan. Pria ini adalah pendeta paling berkuasa diseluruh dunia,
dengan serta merta aku langsung mengenalinya. Di masa lalu, biksu tua yang dulu
mengejarku pernah meminta bantuan pria ini untuk menangkapku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku sudah bisa meramalkan pertempuran yang akan datang dengan melihat
keadaan ini. Selagi aku meratapi tentang buruknya hidup, tak terduga pria itu
menatapku tajam, kemudian dia berbalik arah dan pergi. Sedang aku dalam
keheranan, aku tiba-tiba mendengar seseorang memanggil namaku dari lantai dua
kedai: “Sansheng!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Itu suara Moxi yang melihatku dari atas gedung. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sudah tak bisa sembunyi lagi, aku tersenyum kepadanya dan menjawab: “Aku
datang karena aku merindukanmu setiap saat, siang dan malam sangat panjang
tanpa dirimu. Mari kita percepat pernikahan kita, Moxi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Lama setelah aku selesai bicara, jalanan menjadi lengang. Wajah Moxi
bersemua merah dalam waktu yang cukup lama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Hahaha.” Terdengar suara tertawa lepas dari belakang Moxi. “Si cantik yang
sangat berani. Moxi, kau pria yang beruntung!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Moxi membungkuk hormat kepada kaisar dan bergegas turun. Aku tersenyum
padanya. Moxi berjalan mendekat, berusaha sebisa mungkin menahan
kebahagiaannya. Dia mengerutkan alisnya dan bertanya, “Mengapa kau datang
mencariku secepat ini? Aku berpikir aku harus menunggu enam bulan lagi. Karena
kau sudah datang, apakah kau mengalami perjalanan yang berat? Apakah kau
menemukan rintangan di jalan? Kau lapar? Mau istirahat?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku hanya memandangnya sambil tersenyum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Moxi menatapku lekat-lekat dan berkata, “Pasti aku terlalu banyak berpikir.
Sansheng tidak adakan membiarkan dirinya menderita. Bagaimana kau menemukanku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Aku melihatmu tadi dijalan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Senyum Moxi lenyap. Dengan tergesa dia menjelaskan: “Sansheng, itu...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Aku tau, gadis itu yang menyukaimu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dia memerhatikan wajahku. “Wajahnya tidak buruk,” Aku menambahkan “Tapi dia
agak pendek, jadi dia tidak cocok untukmu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Tentu saja,” Moxi menertwakanku kata-kataku. “Sansheng satu-satunya
untukku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku menepuk bahunya dengan perasaan senang. “Aku senang kau tau itu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Aku akan berpamitan kepada kaisar, kemudian kita pulang agar kau bisa
beristirahat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“baiklah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ternyata Moxi tidak tinggal diistana, ataupun tinggal dirumah salah satu
pejabat. Malahan, dia membeli sebuah kabin yang tenang, suasananya mirip sekali
dengan rumah lama yang kami tinggali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah makan malam, aku mengajak Moxi berjalan-jalan ditaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Ibukota berbeda sekali dengan kota kecil tempat kita dulu tinggal. Kau
pasti belum terbiasa tinggal disini sendiri kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Tidak banyak hal yang aku harus adaptasi disini. Hanya saja kadang-kadang
saat aku bangun pagi aku tidak bisa menemukan sarapan yang biasa kau persiapkan
untukku, atau ketika malam hari aku pulang tidak ada yang menyalakan lilin
untukku. Ketika aku memikirkanmu sendirian dirumah, aku tidak yakin bagaimana
kau bisa mengurus dirimu sendiri, dan itu membuatku resah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku terkikik karena perasaan yang senang. Aku menggenggam tanganya selagi
memandang bintang diatas kepala kami, mengayunkan tangan dengan santai sambil
berjalan. “Moxi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Ya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Moxi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Ya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Moxi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Ada apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Aku Cuma ingin memanggil namamu,” aku berkata. “Setiap saat aku memanggil
namamu, aku harus mendengar jawabanmu. Aku tiba-tiba merasa kebahagiaan
sesederhana ini tidaklah mudah untuk dimiliki.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Moxi tersenyum. Aku menambahkan: “Pasti tidak mudah datang ke ibukota dan
menjadi pejabat?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Moxi diam untuk beberapa saat sebelum berkata: “Menggunakan kemammpuanku
untuk menolong orang yang membutuhkan, dengan menggunakan kedua tanganku untuk
bisa menggapai cita-citaku agar orang lain bahagia. Meskipun intrik dalam
kerajaan sedikit merepotkan, bila kekuasaan yang kau miliki bisa dipakai untuk
menolong orang banyak ... Sansheng, apakah kau memahami perasaan ini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku sedikit bergidik saat aku menatapnya. Dimatanya aku melihat kilatan
cahaya yang aku belum pernah lihat sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di saat itu, sekali lagi aku menyaksikan seorang dewa perang yang turun ke
bumi bersinarkan cahaya terang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Inilah Moxi yang sebenarnya. Tiba-tiba aku teringat perkataan Jia jauh
beberapa bulan yang lalu: “Tuan Moxi adalah Dewa perang surga. Meskipun tidak
ada yang tidak mungkin di dunia ini, dia hanya mengutamakan kepentingan orang
banyak, apakah ada waktu untuk cinta?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tidak terlalu memikirkan perkataan Jia pada awalnya, tapi saat aku melihat
ekspresi Moxi hari ini, aku menyadari perkataan Jia cukup masuk akal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Moxi jelas memiliki hati yang dia peruntukkan untuk orang banyak, tak
perduli dia dalam bentuk apapun ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hari berikutnya, Moxi pergi ke istana; dan seperti biasanya, aku tinggal dirumah
membaca buku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Belum lagi aku sampai kehalaman kedua ketika aku mendengar langkah ringan
dan teratur dari luar rumah. Prajurit? Sejak aku memiliki kekuatan spiritual,
aku berkelakuan cukup baik. Baiklah, aku sudah pernah ditangkap oleh setan,
dimarahi oleh Yanwang, diburu oleh biksu, dan diserang seorang pendeta, tapi
aku belum pernah berhadapan dengan kekuasaan pihak berwajib.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Karena ini pengalaman pertamaku, aku dipenuhi rasa tertarik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku menantikan sergapan mereka, jelas ingin sekali mengetahui bagaimana
rencana mereka untuk menangkapku. Namun setelah lama aku menunggu, hanya
terdengar ketukan pintu yang terus-menerus dari luar rumah. Aku cukup kecewa.
Tidak punya pilihan lain maka aku harus menjawab ketukan sesuai etika yang
berlaku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Para prajurit pasti bersembunyi ditempat lain, karena aku hanya menemukan
seorang gadis cantik berdiri dibalik pintu. Aku memandangnya cukup lama sampai
pada akhirnya aku mengenalinya. Mengapa, gadis ini kan yang kemarin diacuhkan
oleh Moxi dijalan kemarin – Shi Qianqian?!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ketika dia melihat aku membuka pintu, dia kelihatan seperti baru saja
disambar petir. “Benar-benar ada seorang perempuan.” Dia menggumam pada diri sendiri. “Dia
benar-benar membawa pulang seorang perempuan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Menyukai seorang pria adalah satu hal, namun membuat keributan dirumah
orang lain adalah lain hal. Berpikir dalam hati, aku tidak bisa membiarkan
wanita ini punya pikiran lain, aku menyilangkan lengan di depan dadaku,
bersender dipintu dan berkata, “Benar, aku wanitanya. Aku tidur dengannya sejak
ia masih kecil. Ada yang ingin kau katakan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Gadis muda sembrono itu terkejut mendengar perkataanku. Dia terlonjak
mundur dua langkah dan hampir terjatuh. Aku menaikkan sebelas alisku, merasa
sedikit kasar namun pada saat yang bersamaan merasa sikapku benar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pada saat bersamaan, seorang wanita paruh baya tiba-tiba muncul dari arah
samping, sambil menudingku, dia menyumpahiku: “Jangan berani-berani melecehkan
nona muda kami! Jangan biarkan kelancanganmu mengotori pendengarannya!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku merasa tidak bersalah. “Aku menjawab karena dia bertanya. Setiap kata
yang aku ucapkan adalah yang sebenarnya. Mengapa kau menyebutnya lancang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Wajah Shi Qianqian semakin memucat. Wanita paruh baya itu semakin murka: “ Pelacur!
Beraninya kau bersikap kurang ajar didepan nona muda kami! Penjaga, tangkap
dia!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku meraba keningku dengan perasaan frustasi. Jelas-jelas dia yang menuduh.
Selagi aku masih mau bertukar kalimat dengannya, sekelompok prajurit berseragam
biru tiba-tiba menyerbu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Oh!” Mataku terbeliak sembari terkesiap penuh harap. Wanita paruh baya itu
berteriak, “Dia akan mengeluarkan senjata tersembunyinya! Lindungi nona muda!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Suara pedang yang dilepaskan dari sarungnya membuat bulu dilenganku
berdiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku membuka mulutku, namun kata-kata “mari selesaikan dengan damai” dari
mulutku belum lagi aku ucapkan ketika suara desingan pedang panjang mengarah ke
kepalaku. Sejak aku berada didunia manusia, aku sudah mampu menahan diriku
dengan sedikit lebih baik. Namun demikian, aku tidak mau diperlakukan seperti
ini. Ekspresiku berubah membeku memandang kepada prajurit pertama yang
menyerangku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Mahkluk hidup lain yang belum pernah menggunakan kekuatan gaib pasti akan
ketakutan bila melihatku menatap mereka dengan pandangan yang sama. Mereka akan
dengan segera berlutut dan melakukan <i>kowtow</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Namun prajurit yang ada dibelakang sama sekali tidak belajar, malah
menerjang dengan berani seperti gerombolan lebah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku merapalkan mantra, dengan lembut mengayunkan tanganku, dan prajurit
yang datang hendak menangkapku semuanya terpental. Aku mendesah :”Bila kita
ingin hidup sebagai manusia, mari kita bicaarakan baik-baik dan menilai situasi
dengan kepala dingin, bisa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Shi Qianqian dan perempuan lainnya dengan kekuatan gelap terjatuh dan
berlutut dilantai. Mereka melihatku dengan tampang terpana. Aku maju mendekat
dan menawarkan tanganku untuk membantu seorang perempuan bangkit, namun dia
malah berteriak “monster” dan merangkak menjauh. Aku tidak punya pilihan dan
beralih ke Shi Qianqian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sangat berbeda, dia dengan patuh membiarkanku membantunya bangkit. Aku
membersihkan debu yang melekat diwajahnya dan berkata, “Tak peduli sesuka
apapun kau kepada seseorang, kau harus tetap memiliki harga diri. Jangan datang
ke rumah orang lain dan memancing keributan. Tidak hanya akan membuat statusmu
terhina, juga tidak ada gunanya. Oh, tiga kehidupan Moxi sudah ditakdirkan
untukku. Jika kau ingin merayu Moxi, maka kembalilah setelah tiga kehidupan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setiap perkataan yang aku ucapakan adalah benar; aku tidak berpikir bahwa
apa yang aku ucapkan kepadanya bermakna lain ditelinganya. Matanya memerah
selagi dia berbalik dan berlari pergi sambil menangis.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku membersihkan rumah, dan kembali membaca buku lagi. Aku ingat aku telah
sampai pada bagian ketika pasanagn ekkasih itu bertemu untuk pertama kalinya
dan si gadis memberikan ciuman kepada pahlawannya. Dalam benakku, bagian ini
masih bisa dibuat lebih menarik lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">----------------------------------------------------------------------------------------------------------------</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Weekend saatnya laptop ‘dikuasai’ pasukan krucil, jadi kegiatan nerjemahin
sedikit tertunda. Kadang aku berpikir, kalau saja kegiatan ini aku mulai
bertahun-tahun lalu, mungkin .... it’s all the past, just forget it and move on
......</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-13740905350776533992017-08-03T06:16:00.000-07:002017-08-03T06:16:07.567-07:00Death Exist Not at the River of Oblivion - Chapter 2<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Chapter 2 :
Biarkan aku mendengarmu memanggilku ‘sayang’<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Setelah aku membereskan semua urusanku di dunia bawah,
Yanwang secara pribadi memberikanku tiga segel yang dia letakkan dibelakang
leherku, setiap segel mewakili satu siklus kehidupan didunia manusia. Bila
nanti ketiga segel ini sudah lenyap, maka aku harus kembali ke dunia bawah dan
tinggal di tepi sungai Wanchuan kembali. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dibawah pandangan mata para roh lain yang iri, aku mengenakan
pakaian serba putih dan pergi ke dunia manusia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dunia manusia yang sebelumnya aku baca dari buku, secara langsung ternyata lebih berwarna dari
yang aku kira, dan lebih menarik, dan juga ... lebih berbahaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pada hari ketiga aku dibumi, saat mencari keberadaan
Moxi, aku kebetulan melintasi sebuah kuil dan melihat bahwa kuil itu
diperuntukkan kepada Ksitigarbha Bodhisattva. Dengan perasaan hikmat aku masuk
ke dalam kuil, hendak berdoa. Baru saja aku menjatuhkan lututku untuk berdoa,
dan hendak membungkuk, datang seorang biksu tua yang sangat cekatan mendekatiku
dengan sebuah pisau cukur ditangannya. Dia tersenyum senang kepadaku: “Amitabha.
Hamba, menyadari segala kesalahan yang telah dilakukan dengan mencari penebusan
kepada sang Buddha adalah kebaikan bagi dunia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Huh? Aku belum memahami makna dibalik kalimat si biksu
ketika pisau cukurnya yang tajam diarahkan ke rambutku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku ini sebuah batu – batu Sansheng. Dari kepala sampai
ujung kaki, hal yang paling sulit tumbuh adalah rambutku. Aku sudah menantinya
selama ribuan tahun hingga akhirnya melihat adanya perkembangan, namun begitu
biksu tua botak ini begitu berani hendak mencukur rambutku! Aku mendesah marah
dan menendangnya. Namun tak kuduga, biksu tua ini ternyata ahli bela diri.
Dengan mudah dia menghindari tendanganku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Senyumnya hilang dari wajahnya. “Apa yang ingin kau
lakukan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Botak, aku yang harusnya menanyakan pertanyaan itu,” aku
menimpali dengan curiga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia mencibir. “Iblis, aku kira kau mau mengikuti ajaran
Buddha untuk menebus dosa-dosamu. Ternyata kau datang kesini untuk menimbulkan
masalah!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Iblis? Kau salah, aku tidak ...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Hmph, aku mencium bau amis kejahatan yang pekat
disekelilingmu sepanjang tiga mil jauhnya. Jangan coba-coba kabur dari sini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku mencoba mencium kanan dan kiri, namun tidak begitu
yakin ada bau amis ditubuhku. Ikan-ikan disungai Wangchuan jauh lebih amis dari
diriku! Biksu ini tidak mendengarkan penjelasanku. Pisaunya diarahkan lagi
kepadaku. Nafsu membunuhku mulai bangkit, namun peringatan Yanwang agar aku
tidak melukai siapa pun terngiang ditelingaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menahan serangan, berbalik arah, dan berlari kabur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Biksu itu terus mengejarku ‘mengitari gunung, memaksaku
untuk berlari sampai aku kehabisan nafas. Ingin sekali rasanya aku meninju si
biksu botak dan mengirimkannya ke alam tidur yang panjang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sekonyong-konyong, seberkas aroma wangi menusuk hidungku.
Aku tak pernah menghirup wangi seharum ini di dunia bawah. Perhatianku segera
teralih. Saat aku semakin mendekati sumber wangi itu, lautan bunga berwarna
merah tersebar didepan mataku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Manusia menyebut musim ini dengan nama ‘musim dingin’,
dan mereka menamai lapisan berkilau yang menyelimuti permukaan bumi dengan
kelopak berwarna merah ‘salju’. Namun pada saat itu aku belum tau apa nama
bunga berwarna merah itu. Setelah aku melewati lautan wewangian itu, aku
menemukan sebuah pekarangan kecil yang sepi disalah satu sisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Penasaran, aku membuka gerbang dan masuk ke dalam. Baru
saja aku melangkahkan kaki masuk ke dalam pekarangan, segel keemasan yang
diletakkan Moxi dipergelangan tanganku tiba-tiba berpendar. Jantungku berdegup
semakin kencang selagi aku mendekati rumah utama didalam pekarangan. Tiba-tiba,
aku mendengar sura lembut seorang wanita dari dalam rumah: “<i>Hush-a-by baby</i>, dipuncak pohon, ketika
angin berhembus, buaian akan bergoyang.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dengan lembut aku mendorong pintu dan mengintip ke dalam.
Seorang perempuan muda sedang duduk di atas tempat tidur dengan seorang bayi
dalam pelukannya. Melihat lebih dekat, aku tersenyum. Wajah itu, hidung itu,
dan bibir itu, bukankah ini versi <i>chubby</i>
Moxi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pada akhirnya aku tak perlu mengerahkan banyak usaha!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Namun Moxi hanyalah bayi yang <i>chubby</i> untuk saat ini. Dia sudah lupa kehidupan masa lalunya dan
belum bisa mengenal orang lain. Bagaimana caraku untuk merayunya? Atau, apakah
aku harus mendampinginya dan menjadi pelindungnya sampai nanti dia dewasa?
Sudah jelas aku tidak akan membiarkan perempuan, atau laki-laki lain yang akan
datang merayunya, untuk mengambil kesempatan selagi dia masih muda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Suara teriakan keras tiba-tiba terdengar dari arah
belakang dan membuyarkan lamunanku: “Iblis, kau mau kabur kemana lagi?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Terkejut, aku dengan sigap berguling ke kiri, mendobrak
pintu, dan masuk ke dalam rumah. Pisau si biksu berkelebat selagi aku memandang
segenggam rambut jatuh dari depan wajahku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dengan pasrah aku tergeletak diatas lantai, terpana
melihat sejuntai rambut berwarna hitam melambai didepanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Ah!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Teriakan seorang perempuan terdengar namun seolah-olah
teriakan itu datangnya dari tempat yang jauh sekali, dan nasehat Yanwang
terngiang jauh diatas awan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku melompat, memusatkan kekuatan gaibku ditelapak
tangan, dan dengan kegelapan sungai Wangchuan selama ribuan tahun, aku
mengarahkan serangan ke biksu botak itu. Serangan ini sudah jelas akan
menghancurkan kepala dan otak si biksu, namun kewarasanku tiba-tiba kembali
ketika aku mendengar tangisan si bayi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Serangan dari telapak tanganku melenceng kesalah satu
sisi dan menghantam bagian pintu, menimbulkan getaran hebat ke seluruh gubuk. Aku
melompat ke luar rumah. Kelihatannya seranganku cukup membuat keledai tua itu
kembali ke akal sehatnya. Dia memandangku, dan melirik Moxi yang <i>chubby</i> dan akhirnya berdiri dihadapan
perempuan yang sedang ketakutan dan berkata kepadanya: “Titik merah di kening
anakmu mengundang hal-hal buruk. Dia sudah menarik perhatian iblis sedemikian
rupa meskipun dia baru lahir. Dia pasti akan mendatangkan kutukan bagi siapa
pun yang berada didekatnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Perempuan itu sangat ketakutan mendengar kata-kata si
biksu. Dia menggendong bayinya, tak tahu harus berbuat apa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku marah sekali. “Hei botak, tutup mulutmu!” Kaum
manusia percaya sekali dengan ramalan dari kaum pendeta dan biksu. Dia akan
menghancurkan masa depan Moxi dengan kata-katanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Hmph! Biadab, kau menyergapku saat aku lengah. Aku akan
memberikanmu pelajaran kali ini!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pisau ditangannya mengeluarkan sinar keemasan dan berubah
menjadi tameng Buddha dan segera mengarah kepadaku. Biksu ini tidak memiliki
kekuatan gaib yang cukup besar, namun tameng Buddha ditangannya menghalangiku
untuk melihat arah. Yang kami sangat takuti di dunia bawah adalah tameng Buddha
dari surga barat. Kelabakan, aku terpaksa untuk mundur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku tak pernah menyangka pertempuran antara aku dan si
biksu akan berlangsung begitu lama. Aku adalah sebuah batu – kesabaran adalah
keunggulanku. Aku percaya bila pertempuran kami pada akhirnya membuatnya lelah,
maka dia akan mundur. Bila saat itu tiba, aku akan kembali untuk tinggal
bersama Moxi sampai dia dewasa. Aku tidak menduga bahwa biksu manusia ini
begitu keras kepala. Membasmi iblis adalah tujuan hidupnya, dan mungkin akulah
‘monster’ yang paling kuat yang pernah dia hadapi semasa hidupnya, dia
menjadikan misi untuk membunuhku adalah tujuan hidupnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pertempuran kami berlangsung selama sembilan tahun penuh
di dunia manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sembilan tahun!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pada akhirnya, bukan karena dia menyerah untuk
membunuhku, namun karena temanku dari dunia bawah, prajurit hitam dan putih,
datang untuk mencabut nyawanya ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku sedan bersembunyi dengan susah payah di dalam
pegunungan ketika aku bertemu teman-temanku. Ketika aku melihat mereka menyeret
roh si keledai tua pergi, aku memeluk lidah panjang mereka yang terjuntai
sangat lama dengan hati bahagia. Di saat yang sama, aku meyakinkan mereka untuk
meminta si tua Meng untuk memberikan sup ekstra kepada si biksu agar dia lahir
menjadi bodoh dan sengsara dikehidupannya yang akan datang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Setelah menyelesaikan urusanku dengan si biksu, aku
memoles penampilanku disana-sini yang tak pernah aku perhatikan selama sembilan
tahun. Kemudian, berjalan ribuan mil melalui gunung dan lembah, aku menemukan pekarangan
kecil tempat aku melihat Moxi dimasa yang lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Setelah sembilan tahun hidup di dunia manusia, aku
akhirnya tau bahwa bunga merah yang wangi itu dinamakan bunga ceri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Namun demikian, aku tidak mengerti mengapa dalam waktu
sembilan tahun saja hutan ceri yang dulunya begitu indah sekarang menjadi layu
dan mati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Perlahan-lahan aku mendekati pekarangan kecil itu dan
segel dipergelangan tanganku berpendar lagi. Aku bahkan belum menginjakkan
kakiku ke dalam gerbang ketika aku melihat seorang anak laki-laki berpenampilan
kotor sedang menyapu halaman yang gersang. Suara desiran sapu terdengar sangat
suram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Anak itu nampaknya menyadari ada seseorang yang masuk
kepekarangan. Dia segera membalikkan badan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Apa yang aku lihat adalah sepasang mata yang jernih dan
sebuah titik merah terdapat persis ditengah keningnya. Hatiku menciut, tanganku
bergetar, dan gula-gula yang aku beli untuk Moxi jatuh ketanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Siapa kau?” tanyanya sambil berjalan mendekatiku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku berjongkok agar pandanganku sejajar denganya dan aku
melihat bayanganku di dalam matanya yang bening. Aku menggosok kotoran
diwajahnya dengan lengan jubahku dan berkata kepadanya, “Namaku Sansheng. Aku
datang untuk merayumu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia menatapku tanpa mengucapkan sepatah kata,
membiarkanku membersihkan wajahnya dengan lengan bajuku. Aku melihat bajunya yang
usang dan memar dilengan dan lehernya. Aku mengenang bahwa ibunya tidak terlalu
kekurangan sembilan tahun yang lalu. Bagaimana dia bisa membiarkan Moxi jadi
terlihat seperti ini?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Dimana ibumu?” aku bertanya padanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Mati.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Jawabannya yang tanpa basa-basi mengagetkanku. Bukankah
kaum manusia selalu mempermasalahkan hidup dan mati dengan serius? dia...
mungkin masih terlalu muda untuk paham soal hidup dan mati. Penjelasan itu yang
paling masuk akal bagiku ketika itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Karena ibumu sudah meninggal, segalanya terserah padamu
sekarang. Ingatlah, bahwa hari ini, aku telah berhasil merayumu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia tetap diam selagi mengamatiku. Aku menggaruk
kepalaku; bicara dengan seorang anak kecil terbukti cukup sulit. Ditambah lagi,
anak yang bersangkutan adalah tipe anak yang pemalu dan pendiam. Aku memutuskan
untuk menggunakan bahasa yang lebih sederhana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Dengan kata lain, aku istrimu mulai saat ini. Sesuai
dengan peraturan didunia manusia, aku pengantin kecilmu. Tapi ini bukan hal
penting. Yang paling penting adalah tidak ada yang akan mengganggumu karena aku
sekarang ada disini.” Matanya bersinar senang. Aku menepuk kepalanya: “coba aku
dengar kau memanggilku ‘sayang’.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia terdiam sejenak. “Sansheng,” dia mengulang namaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“yang benar itu ‘sayang’.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Sansheng.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Sayang!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Sansheng.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“... baiklah,” aku menyerah. “Panggil aku Sansheng saja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Sansheng.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku akan mengenang saat dia memanggilku namaku lagi dan
lagi pada hari itu, memanggil namaku sampai aku menjawabnya. Lama kemudian, aku
juga mendengarnya memangil ibunya lagi dan lagi meskipun tidak ada jawaban.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Moxi adalah dewa perang dari surga. Meskipun dia sedang
berada didunia manusia untuk ujian kehidupan, dia harusnya tetap bersikap
beradab dan berbudaya, karenanya aku berpikir untuk menyekolahkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Tidak jauh dari tempat kami tinggal ada sebuah kota
kecil. Hanya ada satu sekolah dikota ini. Guru disekolah ini tau ramalan si
biksu bahwa Moxi akan tumbuh membawa kutukan bagi semua yang ada didekatnya,
sehingga mereka merasa keberatan menerima Moxi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku meminta Moxi untuk berkeliling sekolah dengan
sekantung emas ditanganya. Pada akhirnya, guru-guru menerimanya masuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku membantu mengikat rambutnya dihari pertamanya
sekolah. Dia memandangku melalui pantulan kaca perunggu; dimatanya terdapat
secercah keraguan. Dengan lembut aku berkata kepadanya, “kau akan hidup dialam
manusia ini untuk beberapa dekade. Ini bukan waktu yang panjang; aku akan
memastikan hidupmu aman dan damai. Tapi aku berharap kau akan menjadi pria yang
bertanggung-jawab dan hidup dengan terhormat selama beberapa dekade ke depan. Melek
huruf adalah keharusan. Dengarkan gurumu saat disekolah. Meskipun aku tidak
akan menyebut mereka kaum suci, mereka pasti akan menjaga sikap mereka di depan
murid-murid mereka. Belajarlah yang giat!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Moxi mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Ketika dia pulang di sore harinya, ada bebarapa luka
diwajahnya. Lebam merah disini, dan lebam biru disana. “Apakah kau dihajar
disekolah?” aku bertanya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Apakah kau melawan balik?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia menggeleng kepalanya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku merawat lukanya dn bertanya, “Dimana anak itu tinggal,
anak yang menghajarmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Si gendut Wang adalah anak tuan tanah dikota ini.
Keluarganya sangat kaya, bahkan halaman belakang rumah mereka begitu luas. Aku
melihatnya dengan perasaan senang. Setelah aku menyulut kebakaran digudang kayu
mereka, angin selatan tiba-tiba berhembus dan menjadikan api semakin besar
sehingga kebakaran hebat terjadi. Setengah langit menjadi merah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Melihat pemandangan yang cukup mengesankan, aku membawa
Moxi ke tempat yang nyaman untuk melihat-lihat dan menunjuk ke arah api yang
berkobar dari arah rumah si gendut Wang selagi aku berkata kepadanya,
“Tertawalah sesukamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Moxi memandangku nampak berpikir, “Sansheng, guruku
bilang kita harus membalas kejahatan dengan kebaikan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Moxi, kau harus belajar membedakan. Gurumu jelas-jelas
berbohong. Memang bagus untuk mendengarkan, namun tidak semuanya bisa
dimasukkan ke hati.”</span><span style="font-size: 12pt;">Moxi mendengar kata-kataku, dan dengan perlahan
mengeluarkan bunyi ‘hahaha’.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Kehidupan di alam manusia berlalu dalam sekejap mata.
Tanpa terasa Moxi melalui usia dua puluhan tahun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dibawah didikanku yang penuh perhatian, tidaklah
mengherankan bahwa Moxi tumbuh menjadi pria sejati yang berwibawa. Wajah dan
tubuhnya tidak jauh berbeda dengan Moxi yang aku temui saat di dunia bawah.
Karena penampilannya yang tidak biasa di dunia manusia, ditambah dengan
kecerdasannya, dengan segera Moxi menjadi terkenal dikota kecil ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Namun, “ Nama baik membunuh orang, rengekan membunuh
babi.” Pasti ada alasan mengapa pepatah ini bisa bertahan lama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pagi itu cuaca cerah dan nyaman ketika aku berbaring
santai diatas dipan sambil membaca novel terbaru. Novel itu berisi kisah
tentang sepasang kekasih yang telah melalui berbagai ujian cinta lengkap dengan
bagian <i>ooh ooh ah ah</i>. Aku sedang
membaca tepat dibagian klimaks novel ketika Moxi pulang. Dia memungut jubah dan
mantel yang dengan sembarangan aku lemparkan ke lantai, memberikanku segelas
air, dan dia berkata, “Tidak baik untuk berbaring sepanjang hari. Kau juga
sebaiknya keluar untuk mendapatkan sinar matahari, Sansheng.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menerima gelas air dari tangannya. Mataku tidak
beralih dari buku yang kupegang dan aku menjawab dengan santai, “Sinar matahari
seperti racun untukku. Tidak ada manfaatnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Namun dia tak mendengarkanku. “Pagi ini turun salju. Bunga
ceri dihalaman kita mekar dengan indah. Ayo kita jalan bersama untuk
melihat-lihat.” Aku memandangnya dan melihat secercah sinar pengharapan
dimatanya. Aku meletakkan buku yang sudah sampai pada bagian <i>ooh ooh ah ah</i>: “Baiklah, aku akan
menemanimu berkeliling.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt;">Merasa senang, dengan lembut dia tersenyum.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Kami berpegangan tangan dan berjalan-jalan disepanjang
hutan ceri. Dia tidak berbohong. Bunga ceri mekar dengan begitu indahnya hari
ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Moxi, kau tau aku menyukai pemandangan bunga ceri ini
yang indah dan aromanya yang wangi saat turun salju, kau tau kenapa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia berpikir sejenak. “Mungkin karena sifatmu sama
seperti bunga ceri ini.” Aku berhenti berjalan dan menatap matanya sambil
menggelengkan kepala, tersenyum tanpa kata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia tak mengerti, namun dia membiarkan memandang
wajahnya. Perlahan, seberkas senyum tersungging dibibirnya, “Sansheng, kau suka
memandangiku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Ya.” Aku menggunakan tanganku untuk mengukur tingginya. Dia
sekarang lebih tinggi satu kepala dariku. Aku memiringkan kepala: “Moxi,
biarkan aku mendengarmu memanggilku ‘sayang’.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Cuping telinganya tiba-tiba memerah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“kau dengan cepat mencapai usia dewasa.” Aku berkata. “aku
pikir pengantin kecil ini sudah saatnya naik pangkat setelah bertahun-tahun. Pilih
saja hari baik dan nikahi aku, bagaimana menurutmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Semu merah menyebar dari telinga sampai pipinya, jakunnya
bergerak-gerak. Setelah beberapa lama, seberkas kilatan ------ dimatanya. “Sansheng,
kau, kau selalu...” Belum lagi kalimatnya selesai tiba-tiba sebuah suara
terdengar dari dalam hutan ceri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sejak Moxi cukup terkenal, ada saja orang yang ingin
bertemu dengannya. Aku tidak pernah melarangnya, tapi mereka mengganggu
percakapan tentang pernikahan kami hari ini. Air wajahku berubah. Aku merasa
tidak suka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Suara-suara itu semakin kuat. Moxi akhirnya menyerah. “Sansheng,
sepertinya ada orang yang mencariku, mari kita pulang ke rumah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menggumamkan jawaban dan kembali ke kamarku,
melanjutkan membaca buku. Moxi pergi ke ruang tamu untuk menemui tamunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Mendekati siang hari, Moxi mengantar tamu keluar rumah
dan kembali ke kamarku. Dia duduk tanpa bicara. Aku bersandar dikursi dan juga
diam tak bicara; kesabaranku memang selalu bisa diandalkan. Dia akhirnya tak
bisa menang dariku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Sansheng.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Hmm?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Itu tadi gubernur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Oh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Dia... dia memintaku untuk ke Ibukota untuk menjadi
pejabat pemerintahan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Oh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Mungkin sikapku yang membuat Moxi sedikit bingung. Dengan
cemas dia mengamati wajahku. Melihat dia sudah menetapkan keputusan, dia
berkata, “Aku menerimanya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dalam diam aku membalik halaman terakhir buku yang sedang
kubaca. Kisah cinta di dalam buku berakhir bahagia. Kemudian aku memalingkan
pandanganku dan menatap Moxi. Dengan serius dia memandangiku. Aku menghela
nafas, “Seorang pria memang sudah sepantasnya punya ambisi. Kau ingin menjadi
pejabat, bukan pencuri ... meskipun pada dasarnya tidak ada bedanya. Tapi aku
mengakui bahwa lembaga kerajaan adalah tempat yang bagus untuk mewujudkan
ambisimu. Aku selalu berharap kau sukses dalam hidupmu. Sekarang kau memiliki
kemampuan dan kesempatan, kau harus memberanikan diri dan pergi. Mengapa kau
memandangiku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Moxi menggelengkan kepalanya. “Aku tidak ingin menjadi
pejabat karena ambisi...” Pipinya memerah. “Seperti yang telah kau katakan,
usiaku hampir dua puluh dua tahun. Aku, aku selalu berniat membicarakan
pernikahan denganmu suatu hari nanti.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku terpaku sambil memegang cangkirku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Senyumnya nampak putus asa. “Tapi Sansheng, kau selalu
selangkah lebih cepat dari aku.” Dia menambahkan, “Aku mau memiliki keluarga
bersamamu, namun sebagai seorang pria, aku tidak bisa membiarkanmu mengurusku
selamanya. Aku ingin memberikanmu kebahagiaan dengan mengandalkan usahaku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Sansheng, maukah kau menunggu dua tahun untukku? Setelah
aku sukses, aku akan kembali untuk menikahimu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku tak mungkin menjawab ‘tidak’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pada saat itu, aku berharap aku hanyalah perempuan biasa.
Aku bermimpi menantikannya pulang dan memanggil namaku ‘Sansheng’ dari balik
pintu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Namun, dia ingin aku menunggunya selama dua tahun. Pada dasarnya
aku adalah batu yang sangat sabar, namun saat ini sepertinya aku tak mampu. Setelah
sepanjang malam tidur dengan resah, aku bangkit dn duduk diatas tempat tidurku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Moxi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku tau dia tak ada disini, namun aku ingin sekali
menyebut namanya, seolah dia akan segera muncul didepanku bila aku memanggil
namanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Moxi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku memanggil namanya tiga kali, namun tidak ada jawaban
yang kudengar selain angin yang berhembus dari luar rumah. Aku tak bisa
memejamkan mata lagi, aku turun dari tempat tidur, tanpa mengepak apa-apa, aku
pergi meninggalkan rumah dengan hanya jubah putih yang menempel ditubuhku aku
pergi ke Ibukota untuk mencari suamiku. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sedikit mau <i>share</i> dengan teman-teman, terkadang dalam menerjemahkan sebuah novel, apalagi novel yang disadur dari negeri yang berbeda, tentu saja ada beberapa istilah maupun idiom yang sulit untuk aku terjemahkan atau mencari padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia. belum lagi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. memadankan dalam bahasa Indonesia saja sudah sulit apalagi mencari maknanya, kalau sudah begini aku nyerah deh, hanya bisa meraba-raba saja maksudnya apa. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
soalnya kalau dipikir-pikir, aku udah orang kedua yang menerjemahkan (Cina-Inggris-Indonesia), hanya berharap bahwa translator yang meng<i>inggris</i>kan sudah memadankan dengan bahasa yang teapt sehingga giliran di Indonesiakan bisa lebih masuk akal.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
kebanyakan cerita yang aku terjemahkan adalah <i>ancient novel, </i>selain istilah dan peribahasa, muncul algi permasalahan dengan kisah mitologi negeri tirai bambu. bagi pembaca novel yang belum terbiasa pasti sedikit bingung.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
contoh saja dalam cerita Sansheng ini, ada disebutkan Si Meng Tua dan supnya, jadi dalam mitologi cina itu, setiap mahkluk hidup akan menaglamai siklus yang namanya reinkarnasi[, setelah mereka mati, mereka akan dibawa ke dunia akhirat untuk minum sup agar kita bisa melupakan kehidupan kita yang sebelumnya dan kembali ke dunia dengan hidup baru dan memulai siklus berikutnya (atau begitulah kira-kira).</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
berdasarkan pengalaman, semakin kita terbiasa dengan kisah-kisah dari negeri asal novel, maka semakin mudah kita memahami jalan ceritanya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
suatu hari nanti, aku juga berniat untuk menerjemahkan novel modern, untuk yang satu ini kita lihat saja nanti ya ;-)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
salam</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-16731607788340582952017-08-03T00:04:00.000-07:002017-08-03T00:06:32.980-07:00Lost You Forever - Chapter 3 (part 1) -Tong hua (Indonesian Bahasa)<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Chapter 3 (part 1)</span></b><br />
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></b></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<u><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tamu dari jauh<o:p></o:p></span></u><br />
<u><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></u></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tukang daging Gao cuma punya satu anak dan Ma Zi
tidak punya orang tua</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">setelah
menikah Ma Zi menjadi</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> <span lang="IN">otomatis menjadi
putra</span></span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Gao dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">lebih </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sering
membantunya. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Secara perlahan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">lebih sering tinggal dirumah Gao dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">jarang berada </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">di klinik.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi menertawakan kepintaran Gao, sudah dapat
uang dari pernikahan putrinya malah sekarang dapat seorang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">putra</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Xiao Liu dan Lao Mu tak peduli - bagi Xiao Liu
memiliki satu Shi Qi sama </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nilainya </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dengan
sepuluh Ma </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Z</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i, dan bagi Lao Mu
dia sudah cukup bahagia melihat Ma Zi menjalani kehidupannya dengan damai.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Jadi ketika suatu hari Ma Zi dilarikan ke klinik
oleh Gao dan Chun Tao, Lao Mu hampir tak percaya dan Xiao Liu me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ngerutkan keningnya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Kalau Chuan Zi yang dipukuli</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, X</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iao Liu tak </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">akan </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">heran. Chuan Zi terkadang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bisa seperti bajingan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dan kadang</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kadang pantas untuk dipukul. Berbeda dengan Ma Zi, meskipun
memiliki</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> postur tubuh yang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tinggi
dan kuat namun </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">merupakan
pria yang menggunakan akal sehat dan mau mengalah.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Apa yang terjadi?" Lao Mu bertanya. Chun
Tao mengusap air matanya dan menjelaskan "Setelah memotong domba pagi ini,
aku sedang mengantarkan darah domba</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">secara </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tak
sengaja </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">aku </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">menyenggol
seorang wanita muda. Aku sudah minta maaf kepadanya dan menawarkan kompensasi
untuk mengganti kerugiannya namun pelayan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dari </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">wanita </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">muda </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">itu
berteriak bahwa aku tak akan mampu membayarnya. Ayah jadi gugup setelah
beberapa saat kalimat berubah menjadi pukulan. Ma Zi mencoba melindu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ng</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i ayah dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berakhir </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dipukuli.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kota Qing shui tidak punya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sistem </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">pemerintah</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">an</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> atau hukum dan hukum yang berlaku adalah bagaimana bertahan
hidup.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi sudah cukup mendengar dengan membawa tas
persediaan obat </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ia</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
pergi. Chuan Zi</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> bertubuh kurus </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">saat
kecil dan Ma Zi yang mengurusnya. Mereka bertengkar sepanjang hari namun
hubungan mereka sangat dekat melebihi saudara kandung. Xiao Liu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berseru</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> "Lao Mu" dan Lao Mu segera mengejar Chuan
Zi.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Luka Ma Zi tidak terlalu parah dan setelah selesai
diperban</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, baik </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao
Mu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">maupun</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Chuan Zi belum juga kembali, dia bicara kepada Chun
Tao "Kau rawatlah Ma </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Z</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i, aku akan
pergi melihat Lao Mu dan Chuan Zi."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Gao mengambil pisau dagingnya dan hendak ikut namun
Xi</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ao</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Liu tertawa "Usahamu tidak boleh terganggu
jadi pergilah kembali bekerja. Lao Mu dan aku yang akan mengurusnya."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi mengikuti Xiao Liu dan ketika mereka sampai
dipenginapan mereka melihat Lao Mu sedang berduel dengan seorang gadis berbaju
kuning. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi tergeletak ditanah dan
ketika dia melihat Xiao Liu dia menggerutu “Abang Liu, bukan aku yang
memulainya. Sebelum aku bisa mendekat aku sudah dipukuli.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mengalihkan pandangannya dan melihat Lao Mu yang sedang berduel
dengan seorang gadis berpakaian kuning dan melihat dengan jelas bahwa Lao Mu
bukanlah tandingannya. Gadis itu seperti sedang bermain-main dengan seekor
monyet dan ada seorang gadis yang berada disebelahnya berdiri diatas tangga
batu.</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Gadis itu tertawa dan sesekali memerintahkan "Hai Tang,
aku mau lihat dia jatuh dengan bokongnya." Dan gadis berbaju kuning itu
benar benar membuat Lao Mu jatuh dengan bokongnya. Gadis muda itu terkikik dan
bertepuk tangan "Melompat, aku ingin dia melompat seperti katak."</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span><br />
<br /></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu tak bisa mengontrol tubuhnya dan dia dipaksa
melompat seperti katak seolah</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">olah seseorang
memaksanya melakukan itu. Gadis muda itu semakin terbahak</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bahak dan orang orang yang menonton juga </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ikut </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tertawa.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu merangsek ke depan dan membungkukkan
badannya ke gadis muda itu sebelum menoleh ke Hai Tang "Dia sudah kalah,
apakah nona muda bisa berhenti?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Hai Tang menoleh ke arah gadis muda namun si gadis
muda nampak tak perduli "Aku mau lihat dia jumpalitan." Lao Mu
kemudian berjumpalitan ditanah sementara si gadis muda tertawa dan penonton
juga tertawa.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu dengan tenang berbicara "Aturan di
kota Qing Shui </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">adalah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
berhenti saat tidak ada pertumpahan darah." Gadis muda itu menoleh ke arah
Xiao Liu "Hukum bagiku adalah siapapun yang menggangguku harus mati! <i>Xuan</i></span><i><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Gege</span></i><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> (1)</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> bilang padaku untuk tak melukainya jadi aku tak
akan melukainya, tapi aku akan membuatnya melakukan beberapa trik."</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Gege adalah kakak laki-laki<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tua dulunya adalah </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tentara
yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">punya banyak sekali pengalaman bertempur
dan yang tampak saat ini adalah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> air mata </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tertahan dimatanya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> sambil memandang
Xiao Liu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dia berkata</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
"Bunuh aku!" </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Meskipun Lao Mu adalah tentara </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang
melarikan diri dari </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">pasukan </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xuan
Yuan namun </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">alasan </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dia
melarikan diri </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">adalah </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">karena
dia sudah </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">muak</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
dengan perang yang tak berkesudahan dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dia </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bukan melarikan diri karena harga diri. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pada saat yang sama rasa ingin</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
membunuh Xiao Liu memuncak dan dia melangkah maju.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sesaat Lao Mu berhenti jumpalitan dan Chuan Zi
segera menghampirinya dan membantunya berdiri. Gadis muda itu tak senang
"Hai Tang, apakah aku mengijinkanmu berhenti?" Hai Tang melemparkan
pandangan ke Shi Qi yang berdiri dikerumunan "Bukan aku yang melakukannya
nona!" Dia berjalan mundur dan perlahan menempatkan dirinya dihadapan si
gadis muda sambil terus menatap Shi Qi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kalau bukan kau, lalu siapa? Kaum rendahan apa
yang berani</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">beraninya?"
Gadis muda itu ingin menyingk</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">rkan Hai Tang dari
hadapannya namun Hai Tang dengan erat menahan si gadis dan berujar dengan nada
pelan "Orang itu punya kekuatan yang lebih besar dari aku. Mari kita
tunggu tuan Xuan kembali." Hai Tang menarik si gadis dan dengan cepat
berlalu masuk ke penginapan. Xiao Liu memandang kepergian mereka dan tersenyum </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan bergumam pelan </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sampai jumpa</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
di klinik."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu cukup punya nama di kalangan orang jalanan
dan pen</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ghinaan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
yang dia alami hari ini membuat wajahnya suram</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, d</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ia </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">langsung </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">masuk
kedalam rumah tanpa sepatah kata. Xiao Liu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">paham betul bahwa </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dia tak akan
mampu membujuk</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Lao Mu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
jadi dia </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">hanya </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berpesan
kepada Chuan Zi untuk terus mengawasi Lao Mu kalau kalau ia mencoba bunuh diri
karena </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">menahan rasa </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">malu.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu duduk didepan sebuah salon sementara Shi Qi
berdiri di</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> salah satu </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sudut</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, tersembunyi dalam bayang-bayang</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Xiao Liu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">memainkan sebuah cangkir</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
anggur</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> ditangannya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
dan berujar "Lao Mu, Ma Zi dan
Chuan Zi, mereka semua berpikir aku adalah orang yang baik. Namun </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">se</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">benarnya aku </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">telah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> membunuh sejak aku masih sangat muda.... aku sudah lama tidak
membunuh seseorang namun hari ini aku ingin sekali membunuh mereka."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Mereka itu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dari </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kaum dewa." Shi Qi tiba tiba bicara.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Memang kenapa?" Xiao Liu tidak gentar.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi diam. Xiao Liu meliriknya "Apakah kau
akan membantuku?" Shi Qi mengangguk. Xiao Liu tersenyum dan perasaan ingin
membunuhnya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> langsung</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
lenyap. Xiao Liu minum sebotol anggur dan akhirnya orang yang mereka tunggu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-tunggu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> muncul</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> juga</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Gadis muda itu membuka cadarnya dan wajahnya cukup
cantik namun dengan sepasang mata yang sangat ekspresif menambah keelokannya
dari angka 5 ke angka 8. Pria yang berdiri disampingnya sangat tampan - matanya
sangat hangat dan pembawaannya berwibawa </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tenang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">seperti aliran sungai dan kokoh </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">seperti </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">gunung.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria itu membungkuk memberi hormat kepada Xiao Liu
"Aku Xuan dan ini sepupuku Ah Nian. Pelayan kami Hai Tang telah diracuni
oleh </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">T</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">uan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">M</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">uda jadi aku datang
secara pribadi untuk meminta penawarnya."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu memainkan botol anggurnya dan dengan
senyuman berkata "Tentu, kalau seseorang mau berlutut dan meminta maaf
kepada saudara tertuaku."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ah Nian memelototi Xiao Liu "Kau mau pelayanku
meminta maaf ke abang tertuamu, apakah kau bosan hidup?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu memandang Hai Tang yang tampaknya sangat
kesakitan sambil memegangi dinding dan perlahan roboh kelantai. Ah Nian merajuk
"Xuan Gege, kau lihat! Mereka datang mencari masalah. Aku tidak melukai
mereka dan hanya sedikit main</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">main namun mereka
ingin membunuh kami. Kalau saja aku tidak membawa ... mutiara anti racun ayahku
maka aku juga pasti akan terkena racun."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Hai Tang tersedak karena kesakitan dan Xuan
membelalak ke arah Xiao Liu "Tolong berikan kami penawarnya!"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu tertawa dingin "Apa? Mau ambil secara
paksa? Silahkan kalau begitu!"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xuan mencoba mengambil tas obat dan Xiao Liu mundur.
Xiao Liu tau Shi Qi ada dibelakangnya dan bila </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi bisa</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> menghadang Xuan maka Xiao Liu bisa </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mengamati</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> jenis kekuatan seperti apa yang dimiliki Xuan dan
racun apa yang sesuai untuk meracuni Xuan. Namun Shi Qi tidak maju dan ketika
Xiao Liu menoleh</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ke belakang Shi Qi
tidak ada.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu diserang oleh Xuan dan roboh. Xuan terkejut
melihat Xiao Liu ternyata sangat lemah sebab penampilannya sangat sangar dan
dengan cepat mena</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">rik kembali</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
kekuatannya. "Maaf, aku tidak tau kau ... " Dia mengangkat Xiao Liu
dan memeriksa lukanya dan lega karena dari awal Xuan tidak berniat untuk
mencederai jadi Xiao Liu hanya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mengalami keterkejutan saja</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Xiao Liu bersandar dibahu Xuan dan sekilas
senyuman tersungging dibibirnya dan dimatanya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">terlintas rasa kecewa</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Terkadang kita
hanya bisa menertawakan dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xuan terdiam.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ah
Nian mengambil botol penawar dan meminumkannya ke Hai Tang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang dengan patuh menelannya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
"Ini penawarnya." Ah Nian mencemooh Xiao Liu "Kau selemah ini
dan kau berani melawan kami?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mendorong Xuan dan berjuang bangkit
"Persetan!"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ah Nian hendak menyerang namun Xuan menghentikannya
"Karena racun sudah disembuhkan, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sudah saatnya </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kita p</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ergi</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">."
Dia melihat ke arah Xiao Liu sekali lagi dan menyeret Ah Nian. Ah Nian menoleh
ke belakang dan dengan bibirnya melo</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tarkan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">perkataan meng</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">hina
"Pecundang lemah!"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berjalan dihalaman dan duduk diatas batu
pijakan dan Shi Qi berjalan dibelakangnya. Xiao Liu tersenyum memandang matahari
terbenam dan men</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">arik nafas panjang</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Dia </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">merasa k</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">alah, mestinya dia
tidak </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">perlu </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mengandalkan
orang lain.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi berlutut disebelah Xiao Liu dan menyodorkan
wadah makanan ringan. Xiao Liu bertanya "Kau mengenal mereka?" Shi Qi
mengangguk. "Mereka adalah gadis muda dan tuan muda bangsawan dari suku
dewa?" Shi Qi terdiam sesaat sebelum menganggu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">k</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dengan berat. "Kau takut mereka akan
mengenalimu jadi kau bersembunyi? Atau kau berpikir aku tak seharusnya
berurusan dengan mereka sehingga kau bersembunyi agar mereka bisa mendapatkan
obat penawarnya?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi menundukkan kepalanya dan Xiao Liu melempar
keranjang snack dan sepiring leher dan ceker angsa berserakan di atas tanah.
Xiao Liu berjalan keluar dan ketika Shi Qi mencoba mengikuti "Jangan ikuti
aku!" dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">suara keras</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
Xiao Liu membuatnya berhenti.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berjalan ke tepi sungai dan memandang riak
airnya. Dia tidak marah kepada Shi Qi yang membiarkan Xuan me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ndapatkan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> obat penawar. Dia marah kepada diri sendiri karena
ia mengandalkan seseorang yang ketika dia menoleh kebelakang dan orang yang dia
andalkan tidak ada. Dia marah pada dirinya sendiri karena memiliki harapan yang
menyedihkan. Xiao Liu melompat ke dalam sungai dan berenang ke hulu. Sungai
makin lebar dan arusnya makin deras.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Air sungai yang dingin melewati apa saja, siang dan
malam, tak pernah berhenti. Xiao Liu membiarkan dirinya terhanyut dan merasakan
ketidakberdayaan. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Terdengar s</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">uara
tertawaan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">datang</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dari </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">arah </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">atas
dan Xiao Liu mendongakkan kepalanya, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">melihat Xiang Liu dengan gagah menunggangi elang berbulu putih
keemasan dan melihat kebawah "Mancing malam hari?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu mengulurkan tangannya dan Xiao Liu
menggapainya dan melompat kepunggung elang. Elang terbang menuju angkasa dan
mencapai awan, Xiao Liu dalam keadaan basah dan menggigil kedinginan. Xiang Liu
menyodorkan sebotol anggur dan dengan cepat ia menyesapnya. Kandungan alkohol
yang keras langsung mengurangi sedikit rasa dingin.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu menoleh ke belakang dan memandang Xiao Liu
yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">keberaniannya sedikit bertambah akibat
pengaruh alkohol</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> yang baru saja dia minum "Apa yang kau lihat?
Aku bukannya perempuan?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Hanya sedikit dewa yang punya tunggangan
bersayap. Bahkan dewa yang punya kekuatan besar, ketika menunggangi kendaraan
bersayap mereka akan merasa gugup. Tapi kau ... kau sangat nyaman dan terlalu
tenang."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Lantas kenapa?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Aku baru menyadari kalau aku makin penasaran
dengan masa lalumu."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menelengka</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kepalanya dan menenggak lebih banyak anggur.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kau kesal kepada siapa?" "Bukan
urusanmu!"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Apa kau pengen dicambuk?"<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu dengan kesal men</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">gatupkan bibirnya rapat-rapat</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Elang terbang menuju danau, bulan menggantung
dilangit hitam dan sinarnya terpantul diatas air sehingga tampak seperti perak
yang berkilauam sangat tenang dan waktu sepertinya berhenti berjalan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mengembalikan botol anggur ke Xia</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ng</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Liu dan berdiri. Dia merentangkan tangannya dan
melawan angin sebelum terjun kedalam danau seperti bintang jatuh. Xiang Liu
bergerak dan elang juga mengikuti.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu seperti seekor kupu kupu indah yang jatuh
kedalam air berwarna perak dan menghilang didalam air. Air beriak ditempat ia
jatuh dan ketika riak air yang paling besar lenyap ketika itulah Xiao Liu
meluncur terbang dari dalam air seperti naga terbang. Lengannya memegang erat
leher elang dan dia bertanya "Kau bisa berenang? Mau lomba?" Xiang
Liu mengejek.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="background: white; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , sans-serif;">dikarenakan novel ini pe<i>rchapter</i>nya cukup panjang, ke depannya aku memutuskan untuk membaginya dalam beberapa bagian, jadi <i>update-</i>nya bisa lebih sering. karena selain <i>Lost You Forever</i> aku juga sedang nerjemahin <i>Sansheng</i>. </span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , sans-serif;"><br /></span>
#novel_terjemahan<br />
#novel_cina<br />
#Tonghua<br />
#suka_baca<br />
<br />
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------<br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-25511645304478299972017-08-01T22:05:00.001-07:002017-08-01T22:05:28.719-07:00Death Exist Not at the River of Oblivion - Chapter 1<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sansheng, Death Exist Not at the River of Oblivion<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">By Jiu Lu Fei
Xiang<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">English
Translation by hamster428.wordpress.com<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Bahasa
Translation by morningbreezeinqingshui.blogspot.com<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<u><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Chapter 1 <o:p></o:p></span></u></div>
<div class="MsoNormal">
<u><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></u></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">I’m going to the
human world to seduce him (Aku akan turun ke bumi untuk merayunya)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Tidak tau sejak kapan, orang-orang yang melintasi sungai
pelupaan (1) mulai menyebutku Batu Tiga Kehidupan (2). Setelahnya, orang-orang
mulai mengacuhkanku, beberapa pasang kekasih datang dan mengukir kisah romantis
mereka ditubuhku, dan ada juga yang meratap didepanku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> 1. </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sungai pelupaan disebut <i>Wangchuan </i>dalam bahasa mitologi Cina. Dalam
mitologi Yunani disebut <i>Lethe.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> 2.. </span></span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia disebut Batu Sansheng karena kata
Sansheng bermakna ‘tiga kehidupan’. ‘Tiga kehidupan’ dalam konteks agama Budha
bermakna kehidupan yang telah lalu, saat ini dan masa depan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Begitupun, aku cuma sebuah batu ditepi sungai Wangchuan. Aku
tak memahami arti kebahagiaan ataupun kesedihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku tergeletak pasrah ditepi sungai Wangchuan selama seribu
tahun sampai suatu hari nanti aku akhirnya bisa memiliki jiwa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Semua mahkluk hidup akan mengalami ujian takdir, namun
berabad lamanya aku tetap aman disini tak tersentuh sampai ....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Ujian cintaku datang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Seorang pendeta dengan jenggot panjang berwarna putih
yang melintas sungai Wangchuan membacakan ramalanku. Dia meramalkan tentang
ujianku dengan mengangguk-anggukkan kepalanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menganggap dia cuma membual.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku ini hanya roh yang lahir dari sebuah batu; jiwaku
terbuat dari batu dan hatiku juga batu. Hatiku sudah lama membeku oleh
kegelapan yang menyelimuti sungai Wangchuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Tidak akan ada penderitaan karena juga tidak ada cinta. Kalau
hatiku saja tidak pernah berdesir, maka dari mana pula ujian cinta ini akan
datang?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Atau begitulah yang aku pikirkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Namun hal-hal mengejutkan bisa saja terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Di suatu siang yang sendu di alam bawah, tepat
sekembalinya aku dari kebiasaanku berkeliling ditepi sungai Wangchuan. Aku memandang
ke atas. Tak sengaja, seolah sinar matahari menembus tebalnya kabut, menyinari
segerombolan bunga <i>amaryllies</i> kuning
dan membuat suasana sekitar menjadi gemerlapan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Seorang pria yang berwibawa datang mendekat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku tiba-tiba teringat perkataan seorang perempuan yang
dulu pernah melintas, bertahun-tahun lalu : “Sungguh pria yang gagah, sangat
terhormat, sangat beradab.” (3)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> 3. </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Peribahasa yang menggambarkan karakter
pria yang beradab seperti gading, diambil dari <i>The book of songs, Odes of Wei.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Sudah bertahun-tahun, hati batuku jarang sekali tersentuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Perlahan pria itu mendekat, tentu saja bukan untuk
mendatangiku, namun karena dibelakangku terbentang jembatan <i>Naihe</i> yang harus dilewati bila seseorang
mau menuju ke alam bawah. Bukan hal mudah berpapasan dengan seseorang serupawan
ini, jadi aku pikir pertemuan ini mestinya berkesan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku melangkah mendekat dan menyapanya: “Tuan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Mungkin bagus bila aku membungkukkan badan sebagai tanda
hormat seperti yang biasanya wanita baik-baik lakukan, aku pernah membacanya di
dalam buku. Namun buku itu hanya menyebut ‘membungkuk hormat’. Tidak ada
deskripsi yang jelas bagaimana sikap yang benar untuk melakukannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menimbang beberapa saat, dan selanjutnya aku meniru
gerakan <i>Yanwang</i> (penguasa neraka) dan
berlutut tergesa-gesa sampai menimbulkan suara <i>thud</i>, menghantukkan kepalaku ke tanah tiga kali (<i>kowtow</i>), dan berkata ,”Siapakah nama
Tuanku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> Pria itu menarik
nafas sangat dalam. Dia berdiri dan nampak ada rasa terkejut dimatanya. Untuk
beberapa saat dia tidak menjawab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Setiap tujuan harus dilakukan dengan tulus, sama seperti
keyakinan para prajurit hitam dan putih: “Ketulusan menghasilkan kesuksesan.” Kata-kata
ini yang selalu mereka ucapkan agar semua jiwa manusia patuh mengikuti perintah
mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Mendengar tidak ada jawaban dari pria itu, aku berpikir
mungkin aku kurang kuat menghantukkan kepala sehingga ia menganggapku kurang
tulus. Aku merangkak, tidak menahan diri kali ini, dan menghantukkan kepalaku
lebih keras tiga kali lagi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Kelihatannya <i>kowtow-</i>ku
kali ini benar-benar kuat sehingga bumi seolah bergetar. Pria itu terkejut dan
nampak sedikit takut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku mengangkat kepalaku dan menatapnya dengan wajah yang
bercucuran darah. “Siapa nama Tuanku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Mungkin pemandangan wajahku yang penuh darah membuatnya
takut. Dia tetap diam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dengan acuh aku mengusap wajahku, dan aku segera
menyadari kalau tanganku basah! Aku tidak tau kalau aku berdarah sedemikian
rupa. Aku langsung paham mengapa pria itu begitu terpana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku panik. Karena tergesa-gesa mengusap wajahku, malah
seluruh tubuhku penuh darah pada akhirnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menatapnya dengan pasrah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Di bola matanya yang indah ada bayanganku. Dan kemudian,
matanya menyipit karena senyuman yang sangat mempesona.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Meskipun aku tidak paham mengapa dia begitu senang,
melihatnya bahagia, aku juga balik tersenyum ramah memperlihatkan dua baris
gigiku yang berkilau, tak menyadari kalau melakukan ini malah akan membuat
tampangku makin mengerikan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Seorang iblis yang ada didekatku, Jia, mendekat dengan
cemas dan membantuku bangkit. Aku tak mau. Jia menahan nafas dan berbisik
kepadku, “Sayangku Sansheng! Siapa yang coba kau takuti dengan wajah
menyeramkan ini?! Taukah kau siapa ini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Diantara roh-roh yang ada dineraka ini, sihirku tidaklah
bisa dibanggakan. Namun bila dilihat dari senioritas, semua roh bersikap hormat
padaku. Mereka jarang berbicara dengan nada seperti ini. Aku menyeringai dan
berbicara dengan bingung, “Tentu saja aku tidak tau siapa dia. Aku sedang
bertanya kepadanya, toh?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Little Yi</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">
menatapku dengan tampang seolah-olah dia akan muntah darah dalam waktu dekat. “Nona
sayang! Ini .... surga....” <i>Little Yi </i>belum selesai bicara ketika
suara lembut pria itu terdengar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Namaku Moxi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia mengulurkan tangannya dan aku segera menyambutnya. Dia
membalikkan tanganku dan menggenggam pergelangan tanganku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pergelangan tangan adalah titik vitalku. Pada saat ini,
yang perlu dia lakukan hanyalah mengerahkan sedikit tenaganya maka aku akan
mati mengenaskan. Wajah <i>little Jia</i>
dan <i>Little Yi</i> yang awalnya sudah
pucat semakin bertambah pucat. Jia dengan cepat memohon, “T’Tuanku! T’Tuanku!
Nona Sansheng sudah hidup sangat lama disini. Neraka adalah tempat yang rendah;
nona muda ini tidak tau etika yang benar. Aku mohon agar kau memaafkannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Sansheng? Itu nama yang aneh, namun menarik.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku masih memandangnya. Aku tidak merasa takut karena
tidak ada niat membunuh dimatanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia memerhatikanku dengan teliti, melepaskan pergelangan
tanganku, dan membantu mengangkatku dengan menopang lenganku. “Sungguh luar
biasa bagi sebuah batu di dunia neraka untuk memiliki jiwa. Kau tidak
mengenalku, namun mengapa engkau memberikan penghormatan yang demikian
kepadaku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku segera tersadar. Bukannya ketulusan yang kutunjukkan
kurang pantas, namun hal yang kulakukan justru berlebihan. Dengan jujur aku
memberitahunya, “Kau sangat tampah sehingga aku ingin...” Disaat yang sama aku
tak menemukan kata-kata yang tepat. Dalam keadaan panik, aku memilih acak
sebuah kata yang terbersit didalam dikepalaku: “Aku ingin merayumu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Little Jia</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> menunjukkan
wajah ‘kau tak berguna’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia terkekeh. “Mahkluk yang tak suka berbasa-basi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku merasa senang, berpikir bahwa kata-katanya itu
pujian. “Kalau begitu, bolejkah aku merayumu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dengan santai dia menjawab, “Aku datang untuk ujian
takdir, jadi aku tidak akan tinggal dineraka.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Yang dia maksud pastilah ‘tidak’. Aku menurunkan
pandanganku, sedikit kecewa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Apakah kau selalu tinggal di tepi sungai Wangchuan?”,
tanyanya tiba-tiba.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Maukah kau pergi melihat-lihat dunia luar?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Mataku membelalak; aku mengangguk kuat-kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia tersenyum simpul dan menepuk kepalaku. “Karena aku
telah menerima beberapa <i>kowtow</i>
berdarah darimu, aku tak bisa membiarkan usahamu sia-sia. Karena kau ingin
meninggalkan dunia neraka, aku akan menjanjikanmu tiga siklus kehidupan yang
bebas. Tiga siklus kehidupanku juga menjadi tiga siklus kehidupanmu memperoleh
kebebasan. Setelah aku kembali dari takdirku, kau juga harus dengan patuh
kembali ke tepi sungai Wangchuan. Bagaimana menurutmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Kedengarannya tidak ada yang merugikan. Aku mengangguk
setuju.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dia merapalkan simbol berwarna keemasan dipergelangan
tanganku. “Sebagai roh, kau harus </span><span style="font-size: 12pt;">bertindak pintar. Nantinya, lindungi titik
vitalmu.” Dia menambahkan, “Mereka yang lebih kuat tidak selamanya berniat baik
seperti aku.”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dua iblis, Jia dan Yi, mengerutkan wajah mereka selagi
menemani pria itu pergi. Aku menyentuh simbol emas dipergelangan tanganku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Moxi” aku memanggilnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Berdiri didepan jembatan <i>Naihe</i>, dia memegang air pelupaan dan berbalik memandangku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Bisakah aku pergi ke dunia manusia untuk merayumu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pertanyaanku sangat sungguh-sungguh sampai-sampai si Tua
Meng tertawa terbahak-bahak saat menyendok sup lupa ingatan-nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Bibir pria itu juga tertarik membentuk senyuman. “Kalau
kau bisa menemukanku, maka silahkan.” Setelah berkata, dia meminum supnya dalam
satu tegukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Tanpa menoleh kembali, dia masuk kedunia bawah. Aku tetap
memandangi kepergiannya, dan berat hati mengalihkan pandanganku bahkan setelah
pria itu menghilang. <i>Little Yi</i>
kembali dari jembatan <i>Naihe</i> dan
melambaikan tangannya didepan wajahku, memanggil: “Nona Sansheng!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">‘Huh?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Nona Sansheng, apakah mungkin kau memiliki perasaan
kepada pria itu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menatap Yi dan bertanya serius, “Apa maksudnya
memiliki perasaan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Yi menelengkan kepalanya berpikir. “Bagaimanapun pria dan
wanita yang ditulis dalam buku yang selalu kau baca ‘memiliki perasaan’
seharusnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku merenung beberapa saat. Di dalam buku yang sering
kubaca, pria akan bertemu wanita, wanitanya akan membungkuk hormat, pria dan
wanita itu akan berbincang beberapa kalimat, dan kemudian mereka akan mulai
melakukan serangkaian <i>ooh ooh ah ah</i>
yang membuat mereka tidak bisa menahan diri. Aku tidak memiliki keinginan untuk
melakukan <i>ooh ooh ah ah</i> dengan Moxi,
jadi aku yakin aku tidak memiliki perasaan terhadapnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Dengan yakin aku menggelengkan kepala. “Aku belum
memiliki perasaan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Yi menghela nafas panjang dan bergumam kepada dirinya
sendiri, “Itu benar, bagaimana mungkin sebuah batu punya perasaan? Aku terlalu
banyak berpikir.” Seketika itu juga dia menatapku dan berkata, “Intinya adalah,
lebih baik kau tidak memiliki perasaan kepadanya! Dalam dunia ini, tidak ada
yang lebih menyakitkan daripada kata ‘cinta’. Bukan maksudku agar nona Sansheng
tidak boleh menyukai siapa pun. Semata-mata hanya karena Tuan Moxi adalah pria
yang nona tidak boleh cintai.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Mengapa?” Dia pria paling rupawan dan gagah yang pernah
aku lihat.” Aku terdiam sejenak, dan menambahkan, “Dan dia punya suara yang
paling enak didengar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">“Tepat karena semua tentangnya sangat sempurna sehingga
kau tidak boleh jatuh cinta kepadanya! Tuan Moxi adalah Dewa perang dari Surga.
Meskipun tak ada yang tak mungkin di dunia ini, dia hanya peduli tentang
ketentraman dunia. Jika hatinya dipenuhi permasalahan manusia biasa, apakah ada
ruang tersisa untuk cinta?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Apakah Moxi punya ruang tersisa untuk cinta dalam hatinya
tak begitu menjadi masalah buatku, namun kalimat pertama Yi membuatku
terhenyak. “Bagaimana bisa dia menjadi Dewa perang? Dia jelas sekali sangat
baik hati.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Yi hampir saja memuntahkan darah. “Baik hati? Kau tidak
percaya itu ... kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Ketika dia melihaku mengangguk, Yi menggelengkan
kepalanyan dan berkata dengan putus asa, “Ketika klan Iblis menyerang surga
dengan 100,000 prajurit yang perkasa, Tuan Moxi hanya membawa 30,000 pasukan
dan membabat habis semua pasukan iblis. Setelah itu, dia membawa pasukannya
turun ke ibukota dunia iblis dan membunuh semua klan iblis; darah mengalir
seperti sungai ketika itu. Dalam beberapa dekade, tidak sepatah katapun terucap
dari kaum iblis. Itu karena kaum iblis yang lebih usianya lebih dari tiga tahun
telah dibinasakan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku mengingat sedikit tentang kejadian itu. Ketika itu,
dunia bawah menjadi sangat penuh sesak. Suata ratapan hampir saja meruntuhkan
istana Aku mengingat sedikit tentang kejadian itu. Ketika itu, dunia bawah
menjadi sangat penuh sesak. Suata ratapan hampir saja meruntuhkan istana <i>Yanwang</i><u>; </u>jembatan <i>Naihe </i>hampir saja rubuh karena diinjak-injak.
Meskipun kaum iblis ini katanya sudah dibunuh oleh Moxi, perang nyatanya adalah
tentang membunuh dan bertahan hidup. Moxi sebagai dewa perang berkewajiban
untuk menyerang dan menekan pemberontakan. Kesetiaannya terletak apda kaumnya. Kekerasan
adalah hal alami dalam pertempuran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menepuk bahu Yi. “Terimakasih sudah menceritakan
semuanya padaku. Aku mau pulang untuk mengepak barang-barang yang akan aku
bawa,”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Yi nampak bingung. “Nona, kau mau kemana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aku menyeringai. “Aku mau ke dunia manusia untuk merayu
Moxi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">----------------------------------------------------------------------------------------------------------------</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-43988577061004102822017-08-01T21:58:00.001-07:002017-08-01T21:58:21.902-07:00Light Novel - Death Exist Not at the River of Oblivion - Introduction<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hi all .....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kemarin kepikiran untuk nambah koleksi novel buat diterjemahin, tapi
milihnya yang relatif singkat aja. Sementara ini kan aku lagi nerjemahin Chang
Xiang Si, itu ada 50 chapter n setiap chapternya panjang banget, saat ini aku
udah rilis dua chapter ya ^^<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Nerjemahin satu chapter yang panjang itu butuh berjam-jam, meskipun udah
diusahakan cepat tetap aja lama, dan kadang bikin bosan (Tenang... bukan
berarti ada niat berhenti ditengah jalan koq)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ini ada novel singkat sekitar 15 chapter aja, ceritanya bagus, ya iyalah ga
mungkin juga mau capek-capek nerjemahin klo ceritanya ga bagus ya kan hehe ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jadi nanti aku bakal posting bergantian dengan Chang Xiang Si, jadi
temen-temen juga bisa punya pilihan bacaan yang lebih bervariasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Judulnya <i>Sansheng, Death Exist Not at
the River of Oblivion</i>. Kisah cinta sebuah batu yang jatuh cinta kepada Dewa
perang. Udah lama aku bacanya, jadi udah sedikit lupa ceritanya, yang jelas
endingnya semanis manisan kolang-kaling lah hahahhaha ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Well, hope you enjoy the story as I am ^-^<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Note :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kalau kalian mau baca dalam bahasa Inggris udah complete di laman </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">hamster428.wordpress.com
, silahkan di cek ya </span><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-89275646657845133352017-07-31T01:11:00.002-07:002017-08-01T02:26:11.584-07:00Lost You Forever - Chapter 2 - Tong hua (Indonesian bahasa) <div class="MsoNormal">
<b><u><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Chapter 2<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div style="background: white;">
<b><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Masa
depan yang tak diketahui<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="background: white;">
<b><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></b></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kota Qing Shui tidak besar namun kota ini termasuk </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kota yang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">unik di</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dataran</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
liar. Dari utara ke selatan berbatasan dengan pegunungan yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">luas</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, terlihat alami. Setelah kerajaan Sheng Nong
dihancurkan, Jenderal besar Sheng Nong</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Gong Gong menolak untuk menyerah. Dia menguasai 100.000
prajurit yang berlokasi di sebelah </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Timur</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kota Qing Shui dan dari sana dia terus memerangi Kaisar</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kuning</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> (<i>Yellow Emperor</i>).<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kalau wilayah</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Timur</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dikuasai oleh jendral Gong Gong, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">maka </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sebelah Barat kota Qing Shui terdapat kerajaan Xuan
Yuan dan disebelah Selatan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> berbatasan dengan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
kerajaan Gao Xing. Kota Qing Shui tidak berada dalam wilayah kekuasaan Kaisar
besar</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> (<i>Grand
Emperor</i>)</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dari Gao Xing maupun dalam kekuasaan Kaisar Kuning dari Xuan
Yuan. Bertahap kota Qing Shui </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berubah </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">menjadi
wilayah tempat bersatunya tiga pengaruh namun tak satu pun kekuatan dari tiga
wilayah itu mendominasi.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">(<b><i>Ke depannya aku akan tetap
memakai sebutan sesuai dari terjemahan Ingrisnya aja ya, Grand Emperor dan
Yellow Emperor</i></b>)<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Di kota Qing Shui, tidak ada kekuasaan kekaisaran,
tidak ada keluarga berpengaruh, tidak ada yang kaya tidak ada yang miskin, dan
yang jelas tidak ada batasan antara </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kaum </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dewa dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">blis.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Bila seseorang mempunyai kemampuan, tak peduli dia
dewa ata</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">u</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> iblis, sebelumnya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">apakah dia</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pejabat atau bandit, maka orang itu bisa tinggal
dan tak seorang pun yang perduli tentang masa lalunya. Bertahap berbagai
kalangan orang berkumpul di Qing Shui.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Berkaitan dengan terjadinya perang selama beberapa
ratus tahun belakangan, darah, mayat, dan kelahiran menghasilkan banyak tukang
besi dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tabib</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Seni membuat s</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">enjata
dan pengobatan di kota Qing shui </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">menjadi </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">cukup
terkenal.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Bila ada</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ahli senjata </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tabib</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,
maka orang orang akan datang untuk membeli senjata dan juga mencari bantuan
kesehatan. Ketika ada para pria, maka akan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">lahir tempat</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pelacuran. Ketika ada kaum wanita, maka akan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ada tukang jahit</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Dan bila ada pria dan wanita, maka selanjutnya
adalah restauran dan kedai teh ...<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tak pasti apakah ayam atau telur yang ada lebih
dulu, akan tetapi kota Qing Shui penuh sesak penduduk dan tidak tampak seperti
kota yang berada di garis depan pe</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">rtempuran</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Klini</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">k</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Hui Chun terletak
disebuah lokasi diujung Barat kota. Dikarenakan kompetisi yang sengit dan pada
dasarnya memang cukup sulit menjalankan bisnis klinik kesehatan, Ma Zi dan Chuan
Zi menceritakan kepada Shi </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Qi</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
bahwa d</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ulunya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
ada orang orang yang datang dan mencoba menutup klinik Hui Chun. Namun Lao Mu
bekas prajurit Xuan Yuan, meskipun cuma dewa dari status rendah dia masih
memiliki kekuatan spiritual</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> yang cukup memadai</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
dan bisa melawan beberapa orang. Keahlian pengobatan Xiao Liu hanya rata rata
jadi klinik lainnya tidak ambil pusing. Sehingga bisnis Hui Chun bisa dibilang
lumayan, cukup untuk memberi mereka</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> berlima </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pakaian dan makana</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dua tahun telah berlalu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, meski </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi masih terlihat kurus dan lemah</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">amun </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tenaganya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
lebih </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kuat</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
dari yang mereka </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bayangkan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Mengangkat ember air, memotong kayu, merebus obat, menggiling tanaman herba,
dia </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bisa</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> melakukan semuanya. Dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">daya ingatnya sangat </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bagus.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi dan Chuan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Z</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i sudah mengikuti Xiao Liu s</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">e</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">lama lebih dari sepuluh tahun dan masih saja tidak
bisa mengingat nama beberapa tanaman. Shi Qi berbeda, jenis herba apapun
asalkan dia mendengar sekali dari Xiao Liu maka ia akan mengingatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Secara bertahap Xiao Liu mulai membawa Shi Qi kemana
pun, dia kuat, punya ingatan yang bagus, sangat patuh, melakukan segala yang
diperintahkan, Shi Qi jelas orang yang tepat untuk diminta melakukan hal hal
buruk seperti pembunuhan dan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kekerasan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Suatu malam selepas makan malam, mereka berlima
duduk bersama. Atas desakan Ma Zi dan Chuan Zi, Xiao Liu menghitung semua uang
yang mereka punya dan mengeluh "Lebih banyak pria dibandingkan wanita
dikota ini. Untuk mengajak tidur seorang perempuan dalam waktu yang singkat
sama artinya menghabiskan uang di tempat pelacuran. Akan tetapi menikahi
seorang perempuan untuk bisa diajak tidur setiap malam akan lebih sulit. Dalam
jangka pendek, tidur dengan pelacur memang cukup bagus. Tapi untuk jangka
panjang, menikahi seorang perempuan agar bisa diajak tidur setiap malam adalah
jawaban yang paling </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">masuk akal</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">."</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi dan Chuan Zi memandang Xiao Liu dengan tampang
ter</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">pelongo</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Wajah Lao Mu
berkerut seperti </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bunga </span><i><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">chrysanthemum</span></i><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> sementara Shi Qi
menundukkan wajahnya namun ujung bibirnya tertarik ke atas. Xiao liu bertanya
kepada mereka (Ma Zi dan Chuan Zi) "Apakah kalian ingin mengajak tidur
perempuan sebentar saja atau menunda sementara sampai beberapa tahun</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> lagi</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">hingga</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
uang kalian cukup untuk bisa tidur dengan mereka setiap malam?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi dengan tegas menyahut " Abang Liu,
menikahi seorang istri bukan hanya untuk bisa di ajak tidur setiap malam."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kau menghabiskan banyak uang untuk menikahi
seorang perempuan dan kau tidak ingin tidur dengannya?" sahut Xiao Liu
yang ingin sekali rasanya membalikkan meja.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Tentu saja tidak, maksudku dia tidak HANYA
untuk diajak tidur. Tapi juga untuk diajak makan bersama, diajak bicara, juga
saling menemani satu sama lain."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mendengus "Aku makan dan bicara
denganmu dan menemanimu. Kalau begitu mengapa kau masih inginkan seorang
istri?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Karena istriku bisa kuajak tidur sedangkan kau
tidak."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kalau begitu benar kau ingin menikah dan punya
istri hanya untuk tidur dengannya."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi duduk dengan resah "Baiklah, sebut saja
menikah untuk bisa diajak tidur." Dia menarik tangan Chuan Zi "Jangan
dengar kata kata Abang Liu, bersabarlah dan menabung. Istri istri kita lebih
baik daripada pelacur. Istri kita bukan hanya untuk diajak tidur." Lao Mu
tertawa dan membelai Ma Zi "Jangan khawatir, Abang liu dan aku akan
membantu kalian mengumpulkan cukup uang."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi dan Chuan Zi pergi tidur dan Shi Qi juga
diminta masuk kekamarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu berkata kepada Xiao Liu "Chuan Zi bisa
menunggu namun pernikahan Ma Zi tidak bisa ditunda lebih lama lagi. Ma Zi
menyukai anak perempuan Gao kalau kita tidak bisa segera melamar maka calon
pengantin Ma Zi akan diambil orang. Aku </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berencana</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> untuk masuk ke pegunungan untuk mencari bahan obat</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">obatan yang lebih bagus, dan bila beruntung bisa
menemukan tanaman gaib ....</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">”<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berkata "Pegunungan adalah wilayah
kekuasaan prajurit bertahan Sheng Nong. Kau bekas prajurit Xuan Yuan, pergi
kesana sama saja cari mati. Lagipula kau tidak mengenali tanaman tanaman itu.
Aku saja yang pergi."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu menjawab "Prajurit Gong gong terkenal
adil dan punya prinsip, mereka tidak akan melukai orang yang tidak berdosa
bahkan manusia biasa tidak takut bertemu dengan prajurit prajurit Sheng Nong.
Akan tetapi letnan besar Xiang Liu terkenal sangat sulit. Rumor mengatakan
bahwa ia adalah </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iblis</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
berkepala - sembilan. Ia punya sembilan nyawa dan nama aliasnya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">a</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dalah </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">si </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sembilan
nyawa. Dia sangat licik dan sadis.</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> <span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu tertawa "Aku bukannya pergi untuk
beradu kepintaran, aku pergi untuk mencari tanaman gaib. Dia mungkin licik
namun dia tetap harus mematuhi peraturan. Lagipul</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">a</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> aku tak akan pernah bertemu seseorang sehebat dan
seperkasa Jenderal Xiang Liu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu juga berpikir demikian. Dia sudah berperang
dalam berbagai perterpuran, lupakan si Sembilan nyawa Xiang Liu, dia bahkan
tidak pernah berhadapan dengan prajurit yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">pangkatnya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> diatas dia sekalipun.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu merasa yakin namun mengingatkan Xiao Liu
untuk tetap waspada dan tidak pergi ke tempat yang tidak perlu dan bila tidak
ada tanaman gaib maka segera kembali dan mereka</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> akan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> memikirkan cara lain.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
</span><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao liu khawatir Ma Zi dan Chuan Zi akan
menghalanginya pergi sehingga Xiao Liu berencana berangkat sebelum matahari
terbit. Menyenandungkan lagu dengan suara pelan sambil mengunyah ceker ayam,
Xiao Liu berjalan namun kemudian </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dia </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">merasa
ada yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">janggal</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Dia </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">membalikkan badan dan melihat</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
Shi Qi ada dibelakangnya. Xiao liu mengibaskan tangannya "Mengapa kau
mengikuti aku? Aku hendak pergi ke gunung untuk mencari tanaman obat. Kau
pergilah pulang."<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao liu terus berjalan namun Shi Qi tetap
mengikuti. Xiao lou berkacak pinggang dan meninggikan suaranya " Hey! Aku
bilang pergi pulang. Apa tidak dengar?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi tetap diam dan berdiri, pandangan menatap
kebawah dan dalam diamnya tetap keukeuh pada pendiriannya. Mungkin dikarenakan
takdir mereka yang diawali dengan rasa iba sehingga Xiao Liu cepat melembut.
Dia bertanya "apakah kau bekas prajurit Sheng Nong?" Shi Qi
menggelengkan kepalanya. "Apakah kau bekas prajurit Xuan Yuan?" Shi
Qi menggelengkan kepalanya. "Apaka</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">h</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kau mata</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mata Gao Xing?"
Shi Qi mengelengkan kepalanya. Xiao Liu tersenyum "Kalau begitu kau boleh </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ikut</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Ikuti aku."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi mengambil alih keranjang dan tas berisi makanan
ringan dari punggung Xiao Liu. Xiao liu selesai mengunyah ceker ayamnya dan Shi
Qi mendekatkan tas berisi makanan ringan kepadanya dan Xiao Liu mengambil leher
bebek. Xiao liu memakan leher bebek dan kelihatannya akan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sekali lagi hendak </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mengusap tangannya yang kotor ke jubah</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> ketika sepotong serbet bersih d</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">isodorkan kepadanya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Xiao </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">L</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iu tergelak dan
membersihkan tangannya. Shi Qi memberikan botol minum dan Xiao </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">L</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iu menyesap anggur buah plum dan bersendawa. Xiao
Liu merasa hari</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">hari belakangan ini
sungguh sangat manis! Mereka berdua berjalan sepanjang hari dan sudah petang
ketika mereka memasuki pegunungan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menemukan tempat didekat sumber air dan
menaburkan bubuk herba disekeliling mereka. "Ada banyak hewan buas di
gunung. Jangan melangkah keluar lingkaran pada malam hari. Aku akan pergi
mengambil air dan kau pergilah mencari kayu bakar. Segera kembali sebelum
gelap."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao L</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">u kembali dengan
membawa air dan sedikit sayuran liar. Shi Qi belum kembali dan sesaat sebelum
Xiao Liu memutuskan untuk mencarinya tampak Shi Qi kembali dengan kayu bakar
dipunggungnya dan seekor ayam liar ditangannya. Xiao Liu senang sekali
"Kau </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nyalakan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
api, aku akan masak sesuatu yang lezat untukmu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu membersihkan ayam dan memasukkan sedikit
jamur kedalam perutnya, menggarami bagian luar, membasahinya dengan anggur
plum, membungkusnya dengan daun yang lebar, dan menimbunnya didalam tanah liat
berwarna kuning tepat disebelah api unggun. Kemudian dia membuat wajan
sederhana diatas api dan merebus sayuran dengan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> tulang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ayam.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi dalam diam me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">merhatikan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Xiao Liu bekerja. Xiao Liu mengaduk rebusan dan
sambil tertawa dia berkata "Aku tinggal digunung bertahun tahun. Apa yang
bisa dimakan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tidak</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> bisa dimakan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, aku sudah makan semuanya. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Bersamaku,</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kau pasti bisa makan enak."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ketika semuanya sudah siap, Xiao Liu menggali ayam
dalam tanah liat dan memecahkannya. Aroma sedap menguar di udara. Xiao Liu
membagi ayam dalam tiga bagian, satu bagian masuk ke dalam ransel makanan, dia
memberikan Shi Qi bagian yanh paling besar "Habiskan, kau terlalu kurus."
Xiao Liu makan bagiannya sambil memerhatikan Shi Qi. Pria itu masih sama,
setiap gerakannya elegan dan berwibawa, seolah olah sedang duduk makan
diperjamuan mewah dan makan makanan yang luar biasa lezat. Xiao Liu mendesah
"Shi Qi, kau akan pergi cepat atau lambat."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sho Qi melirik padanya " Aku. Tidak.
Akan."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu tersenyum, menghabiskan jamur dan pergi ke</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> sumber mata air </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">untuk bebersih.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu bangun dipagi hari dan melihat Shi Qi sudah
menyalakan api serta merebus air panas. Xiao Liu mengeluarkan sisa ayam kemarin
malam, memotongnya dalam bentuk dadu lalu memasukkannya kedalam air panas untuk
membuat sup. Setelah mereka selesai makan dan memadamkan api, mereka
melanjutkan perjalanan naik ke gunung.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
</span><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu membawa Shi Qi dan hanya mengambil tanaman
herba yang paling berharga disepanjang jalan. Setelah tiga hari berjalan,
mereka memasuki bagian paling dalam pegunungan. Xiao Liu berjongkok dan
memandang ke arah sekelompok binatang. Alisnya bertaut seperti sedang
memikirkan sesuatu. Shi Qi dengan semua barang bawaan mereka dalam diam
memerhatikan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin-bottom: 12pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berdiri dan berkata "Kau t</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">unggu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> disini</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> saja</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,
aku </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mau</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pergi untuk mencari sesuatu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, sendirian</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">." Shi Qi tak mengangguk, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dia mengikuti kemanapun</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Xiao Liu pergi.
Xiao Liu membelalak</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kan matanya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
"Kau bilang kau akan mendengarkanku. Kalau kau tidak mendengarkan maka aku
tidak menginginkanmu lagi." Shi Qi dalam diam memandang Xiao Liu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> semburat cahaya matahari yang menembus melalui
celah celah pohon menyinari bekas luka sepanjang garis rambut dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">membuat </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kepedihan dimatanya terlihat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Hati Xiao Liu segera lunak dan bergerak mendekati
Shi Qi dan seakan hendak memegang tangannya namun segera ingat bahwa Shi Qi
tidak suka </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">di</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sentuh
jadi ia memutuskan hanya memegang ujung jubahnya "Shi Qi yang terbaik dan
paling patuh juga yang paling bisa diandalkan, aku tak akan meninggalkanmu. Aku
tidak membawamu karena i</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ni akan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
berbahaya. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Hewan yang mau aku tangkap ini </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sangat
pintar dan jika mereka mencium aroma yang tidak biasa mereka akan segera kabur
ribuan mil dari sini dalam sekejap</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> mata</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Satu satunya cara agar bisa mendekatinya adalah dengan mengoleskan kotorannya
ke tubuh kita namun tidak ada cukup kotoran disini jadi cuma aku yang bisa
pergi. Kalau aku tidak bisa menangkapnya maka aku akan segera kembali</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">jadi tunggulah disini."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menelengkan kepalanya sambil tersenyum dan
akhirnya Shi Qi mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mengambil kotoran dan mengoleskannya
dilengannya "Tidakkah ini menjijikkan? Kau mungkin </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">belum</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pernah melihatnya. Sebenarnya t</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ak</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> seburuk yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kau lihat</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Banyak obat dibuat dari kotoran binatang kalau kau tau. "
Xiao Liu berbalik </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan menatap Shi Qi yang selalu
ada dibelakangnya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Shi Qi memperbaiki lengan baju Xiao Liu dan
berkata "Berhati hatilah." <o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu tertawa "Aku</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pernah hidup sendirian</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> digunung selama
bertahun tahun. Saat lapar, aku bahkan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pernah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> mencuri telur dari Iblis ular berusia ribuan tahun. Bahkan
mahkluk yang paling buas tidak</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kuanggap</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
berbahaya. Sejujurnya, tidak ada mahkluk buas atau binatang yang lebih
menakutkan daripada manusia ..." Xiao Liu merapikan sabuknya dan melambai
"Aku jalan."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Aku. Akan menunggumu." Shi Qi berdiri
dibawah poho</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu termenung, baginya t</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">idak
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mungkin </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ada </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sese</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">orang yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mau</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> menunggu sepanjang hidupnya. Xiao Liu tersenyum dan dengan
sebuah lompatan dia menghilang dibalik pepohonan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu ingin menangkap seekor Jiu Jiu, binatang
kecil mirip kucing. Binatang ini memiliki ekor putih yang panjang dan
berkhasiat untuk mengusir penderitaan. Sangat populer dikalangan kaum bangsawan
dan bisa di</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">jual mahal</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Binatang ini tidak punya kekuatan melawan namun sangat pintar dan sangat mudah
takut sehingga mudah sekali kabur. Sangat sulit menangkapnya. Namun Xiao Liu
punya cara. Jiu Jiu suka mendengar nyanyian perempuan muda (<b><i>haaaaaaa
.... kalau kalian penasaran sama pemeran utama cerita ini maka terjawab sudah,
yap!!! Xiao Liu ini pemeran wanita utama kita, jadi ceritanya dijaman ini orang
orang tertentu bisa berubah wujud, disini Xiao Liu merubah wujudnya jadi pria,
alasannya apa nanti disepanjang cerita akan terungkap, sabar yaaaa, tapi
dijamin sepadan koq ^^</i></b>). Jiu Jiu akan terpesona dengan senandung sedih yang
dinyanyikan dan perlahan akan mendekat ke perempuan muda untuk membantu si
gadis melupakan penderitaannya. Xiao Liu menemukan tempat yang tepat untuk
menjalankan perangkap.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pertama-tama ia melompat ke dalam sungai untuk
membersihkan dirinya dari kotoran dan merangkak keatas sebuah batu dan duduk.
Batunya hangat karena terkena sinar matahari dan Xiao Liu duduk diatasnya,
merapikan rambutnya dan bernyanyi. Senandungnya terbawa angin. Xiao Liu
menyanyikan lagu tentang seseorang yang sedang merindukan kekasihnya dan tidak
pernah bisa melupakannya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<i><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Note:<br />
<b>(Well, ternyata alasan Xiao Liu bilang
soal kotoran ke Shi Qi hanya agar Shi Qi tidak ikut, karena kalau Shi Qi ikut
maka akan ketauan deh kalau Xiao Liu itu ternyata perempuan ^^).<o:p></o:p></b></span></i></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<i><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><b><br /></b></span></i></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Suaranya merdu dan lagunya penuh kesedihan sehingga
Jiu Jiu tertarik. Awalnya binatang itu takut dan bersembunyi dalam kegelapan.
Ketika merasakan tidak ada bahaya, binatang ini tidak mampu mengatasi insting
alaminya untuk membantu menghilangkan penderitaan seseorang sehingga binatang
ini keluar dan mulai bersuara.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu membetulkan rambutnya dan melihatnya.
Binatang ini punya mata yang besar dan sangat imut. Binatang ini mencicit dan
akan menggoyangkan ekornya yang panjang, melompat rendah atau menendangkan
kakinya atau menepuk dadanya. Binatang ini melakukan semua gerakan lucu
bertujuan untuk membuat Xiao Liu tertawa.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mendesah kuat dan menyelesaikan
nyanyiannya. "Kau binatang yang konyol, pergilah, aku tak akan menangkapmu
untuk mendapatkan uang." <b>(<i>Oooooooww
Xiao Liu, ternyata hatimu selembut tahu</i> )</b><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Jiu jiu memandang Xiao Liu dengan keheranan ketika
tiba tiba suara keras menderu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">datang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dari
atas</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kepalanya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dan seekor elang
berwarna putih keemasan mencoba mencengkeram Jiu Jiu itu. Jiu jiu itu tidak
bisa lari kemana mana</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, melihat tidak ada pilihan
lain lagi maka hewan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">itu </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">melompat
kedalam dekapan Xiao Liu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Si e</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">lang
putih </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berbulu </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">keemasan
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bertengger</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, matanya menatap
Xiao Liu, seolah berkata "Aku mau makan 'benda' itu! Kalau kau tidak ingin
mati maka pergilah!" </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dalam hati </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao
Liu berpikir bahwa elang ini belum cukup sakti untuk merubah wujud menjadi
manusia, namun elang ini pasti bisa memahami perkataan manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
mendesah dan membungkuk</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kan tubuhnya </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">penuh
hormat "Tuan elang, aku tidak bermaksud tak sopan, kau pasti tau sangat
sulit untuk menangkap Jiu Jiu dan bila aku tak berhasil memancingnya keluar
tadi, kau juga tidak akan bisa menangkap dan memakannya."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Elang itu mengepakkan sayapnya yang lebar dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bersamaan dengan gerakannya </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sebuah
batu besar pecah berkeping keping. Amarahnya sangat menyeramkan. Xiao Liu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berpikir lebih baik untuk tidak bertindak </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mundur
sebab dengan begitu malah akan membangkitkan insting alami binatang untuk
menyerang. Walaupun elang ini bisa berpikir namun insting alaminya pa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">s</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ti masih ada.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Cakar Jiu Jiu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dalam dekapannya </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mencengkeram Xiao Liu dan binatang ini berusaha
sebisa mungkin menggelung tubuhnya sekecil</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kecilnya. Xiao Liu mendekapnya dengan sebelah tangan
dan dengan tangan satunya menaburkan sejumput bubuk. Matanya menatap mata elang
dan berkata setulus mungkin dan dengan gerakan yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">hati-hati berkata</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> "Tuan elang sangat gagah dan kuat. Kekuatan
sayapmu sungguh mengesankan. Satu kali lihat saja sudah </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tau</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> bahwa engkau adalah raja diantara para elang,
penguasa angkasa. Aku sangat terkesan ..... tapi aku minta maaf karena engkau
tidak bisa makan (Jiu Jiu) hari ini."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dalam pikirannya mungkin si e</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">lang
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ingin sekali </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">meng</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">hajar</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> bajingan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">didepannya </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ini namun tiba tiba dia merasa pusing, sama rasanya
seperti mencuri anggur namun akhirnya tidak mencuri ... Setelah bergoyang ke</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kanan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dan ke kiri elang itu pingsan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu baru saja mau kabur ketika sebuah suara
datang dari atas "<i>Furball</i>, aku
sudah bilang berkali kali, manusia adalah mahkluk yang paling jahat. Kali ini
kau sudah paham kan?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Seorang pria berambut putih dan berjubah putih
dengan elegannya duduk di cabang sebuah pohon dan tersenyum senang memandang ke
arah si elang yang tak sadarkan diri. Xiao Liu mendesah lemah, bahaya yang sebenarnya
telah tiba</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pikirnya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Dia melemparkan Jiu Jiu ke arah pepohonan dan berharap dengan kesigapannya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> <span lang="IN">mahkluk</span></span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
itu bisa menyelamatkan diri. Siapa yang tahu Jiu Jiu itu tiba tiba ters</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ungkur</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dan berdiri diam membeku dihadapan pria itu.
Binatang itu bahkan tidak punya keberanian untuk kabur! Kalau binatang itu tak
mau kabur, maka Xiao Liu yang kabur!<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menebarkan bubuk ke arah pria itu dan
mencoba kabur ketika pria it</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">u</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> menghadang
jalannya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menebarkan lebih banyak bubuk namun pria
itu hanya mengerutkan alisnya dan berkata "Kalau kau terus saja menebarkan
bubuk tak berguna itu dan mengotori pakaianku, aku akan memotong
tanganmu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu segera berhenti, lawannya sungguh perkasa,
racun dan bubuk tidur tak mempan baginya. Dia</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">juga tak bisa melawan, cara yang tersisa cuma satu - berlutut
dan memohon.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu pasrah berlutut dan dengan air mata palsu
bercucuran dan hidung basah dia memohon "Tuanku, aku cuma tabib kecil dari
kota Qing Shui datang ke hutan hanya ingin mencari tumbuhan herba untuk
mengumpulkan sedikit uang. Dua saudaraku membutuh uang untuk mencari istri
..." Pria itu menyentuh elangnya dan berkata "Penawar."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu merangkak mendekat dan memberikan penawar
kepadanya. Pria itu memberikannya kepada si elang dan akhirnya ia memandang
Xiao Liu. "Elang tungganganku telah memakan ribuan ular beracun, bahkan
racun yang dibuat oleh dokter di kerajaan Xuan Yuan tidak efektif meracuninya.
Sungguh menarik mengetahui seorang tabib kecil dari Qing shui begini
berbakat."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu merasakan hawa dingin merambat ditengkuknya
dan menyumpah dalam hati "Hal itu cuma keberuntungan semata. Aku tidak
berbohong, aku tabib rendahan yang mengobati masalah kesuburan. Dari klinik Hui
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">C</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">hun di kota Qing Shui. Jika tuanku punya istri yang
tidak bisa hamil ... "<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Seorang prajurit bertubuh kecil datang berlari dan
memberi hormat "Tuanku."</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria itu menendang
Xiao Liu dan memerintahkan "Ikat dia!" "Ya tuan!" Xiao Liu
diikat dan dia menarik nafas lega. Ini area kekuasaan pasukan Sheng Nong.
Meskipun kaisar kuning menyebut mereka sekelompok pecundang pengkhianat, dalam
beberapa ratus tahun belakangan mereka tidak pernah mengganggu orang dan selalu
menjaga kekuatannya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mengatakan yang sebenarnya jadi bila mereka
menemukan kebenarannya maka ia akan dilepaskan. Akan tetapi dia tau pria ini
sangat berbahaya .... dia mengintip pria berpakaian putih itu yang sedang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">serius </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">memeriksa elangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Obat penawarnya bekerja dan si elang akan segera
sadar. Akan tetapi Jiu Jiu konyol itu masih membeku diatas tanah. Xiao Liu
tertawa dan berkata "Tuanku, tolong biarkanlah Jiu Jiu itu pergi."
Pria itu ber</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sikap seolah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
tak mendengar apa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">apa dan terus
membelai punggung elangnya. Elang itu bangkit dan mengibaskan bulunya sebelum
terbang dan mencabik Jiu Jiu tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Jeritannya hilang bahkan sebelum mendarat. Xiao Liu
menunduk dan melihat jejak darah pada sejumput bulu berwarna putih yang mendarat
dikakinya. Pria itu menung</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">g</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">u sampai si elang
selesai makan sebelum semuanya kembali ke kamp.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menjaga matanya tetap tertutup menolak
untuk tahu rute yang mereka ambil. Berdasarkan suara suara disekitar, tempat
ini bukanlah kamp yang besar dan nampaknya cuma digunakan sementara saja. Xiao
Liu dihempaskan ke atas tanah dan suara dingin pria itu masuk ke telinganya
"Sepasang telinga yang cakap lebih baik daripada sepasang mata."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria itu mengabaikan Xiao Liu sembari ia mengganti
pakaiannya dan duduk dikursi untuk membaca dokumen. Barulah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu akhirnya bisa melihat wajah pria itu dengan
jelas. Rambut berwarna putih seperti salju yang tidak digelung berbentuk
sanggul melainkan diikat seutas tali yang mirip warna gading dan dibiarkan
jatuh dengan rapi dibelakang kepalanya. Wajahnya sungguh rupawan sampai</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sampai </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">seperti </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">t</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">idak</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> nyata. Seluruh tubuhnya sangat bersih sampa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sampai membuat merinding.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Saat ini dia sedang me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">megang</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> selembar dokumen dengan satu tangan selagi matanya
melihat mengejek. Dia merasakan pandangan Xiao Liu dan Xiao Liu bergidik dan
segera menutup matanya. Pandangan seperti itu pernah dia alami ketika masih
kecil, pandangan itu sama seperti pandangan iblis raksasa yang pernah
menangkapnya, pandangan seperti itu hanya dimiliki oleh orang yang telah
menginjak mayat dalam jumlah yang tak terhitung.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xia</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">o</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Liu menebak siapa
pria itu, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dialah si </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">legenda
iblis sembilan nyawa yang wajah rupawannya t</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iada</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">b</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">andingan - satu
satunya dengan sembilan nyawa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang
Liu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tangan dan kaki Xiao Liu terikat dan ia tidak bisa
bergerak sehingga setelah beberapa lama tubuhnya menjadi kaku. Pada malam hari
prajurit membawakan makanan dan Xiang Liu dengan santai makan. Xiao Liu lapar
dan haus, melihat Xiang Liu nampaknya tidak akan memberinya makanan maka
Xiao Liu mencoba memikirkan sesuatu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dia berpikir Shi Qi pasti mencoba mencarinya namun
tidak mungkin ia bisa menemukan tempat ini. Dia mungkin sudah kembali ke kota.
Xiang Liu menyelesaikan makannya dan dengan santai berbaring diatas dipan
sambil membaca buku.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin-bottom: 12pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Seorang prajurit datang membawakan dokumen dan
segera pergi. Xiang Liu membacanya lalu memandang Xiao Liu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tampak berpikir. Xiao Liu menebak itu pasti laporan
soal dirinya dan mencoba tersenyum setulus mungkin. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin-bottom: 12pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Tuanku, semua yang hamba katakan jujur apa
adanya. Aku punya keluarga yang menantiku dirumah."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu dengan dingin berkata "Aku hanya
percaya instingku. Siapa kau?" Xiao Liu memutar bola matanya "Saya
Wen Xiao Liu, seorang tabib dari klinik Hui Chun."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu mengetukkan jarinya. Xiao Liu gemetar,
insting primitif mahkluk hidup ketika takut mati. Xiao Liu paham kalau Xiang
Liu tidak memiliki kesabaran untuk mencati tau mengapa ia begitu mencurigakan
dan pasti akan menggunakan cara paling efisien dan efektif untuk mencari
jawaban, seperti yang dilakukannya pada Jiu Jiu sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ketika aura kematian datang mengitari Xiao Liu
sempoyongan dan mencoba menghindar sambil mengatakan "Tuanku, aku benar
Wen Xiao liu. Mungkin benar aku bukan hanya Wen Xiao Liu, tapi aku tidak
memiliki </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kemampuan taupun keiginan untuk
</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">merugikan pasukan dibawah kepemimpinan Jendral Gong Gong. Aku
bukan kepunyaan kerajaan Xuan Yuan, atau kerajaan Gao Xing, dan bukan pula kerajaan
Sheng Nong. Aku hanya .... "<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu terdiam dan berpikir "Siapakah
aku?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dia mengangkat kepalanya dan membiarkan seluruh
ekspresinya dilihat oleh Xiang Liu "Aku hanya seseorang yang terbuang. Aku
tak punya kemampuan melindungi diri, aku tak punya seseorang yang bisa
kuandalkan, aku tak punya tempat untuk pulang, oleh karena itu aku mem</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">lih untuk</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> tetap </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> menjadi Wen Xiao Liu dari
kota Qing shui. Jika tuanku mengijinkan, aku hanya in</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">g</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">in menjadi Wen Xiao L</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">u seumur hidupku."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu memandang Xiao Liu dan Xiao Liu tak berani
bergerak namun butiran keringatnya bercucuran dan ada air mata yang tertahan
dimatanya disebabkan oleh rahasia jatidiri dirinya yang dipaksa terbuka.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah beberapa saat, Xiang Liu berkata "Kalau
kau ingin hidup, bekerjalah untukku."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu diam. Xiang Liu memadamkan lampu "Kau
punya satu malam untuk memikirkannyal" Mata Xiao Liu terbuka dan memandang
lurus ke depan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Fajar tiba dan Xiang Liu berpakaian dan bertanya
"Apakah sudah kau putuskan?" Dengan malas Xiao Liu menjawab "Masih
kupikirkan. Aku sangat haus, aku mau minum dulu. " Xiang Liu tertawa
dingin dan berkata "Bawa dia keluar."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dua orang prajurit menyeret Xiao Liu keluar dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">X</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iang liu memerintahkan "Cambuk dia, dua puluh
kali."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Cambukan ala tentara bisa membuat iblis paling
bengis</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> menyerah karena </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sakitnya
sedemikian rupa. Dan pria yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">akan mencambuk</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
Xiao Liu memiliki tangan yang sungguh kuat. Dengan seratus dua puluh kali
cambukan yang dilakukannya dia pernah membunuh seorang prajurit </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berusian ratusan tahun </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dari kaum iblis.
Tali cambuknya tebal seperti ekor</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> banteng</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
dan datang menghentak ketika Xiao Liu berteriak "Aku sudah selesai
berpikir, selesai berpikir ... "<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah dua puluh kali cambukan, Xiang Liu melihat
Xiao Liu dan bertanya "Apa keputusanmu? Xiao Liu tersenggat "Aku
punya tiga persyaratan."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Cambuk dia dua puluh kali."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Cambukan berlanjut dan Xiao Liu memohon "Dua
syarat, satu syarat ..."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dua puluh kali cambukan berlalu dan bagian belakang
Xiao Liu dipenuhi dengan darah dan dia menggeliat kesakitan. Xiang Liu memandang
dingin dan bertanya " Masih ada syarat lain?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tubuh Xiao Liu bermandikan keringat dan mulutnya
berdarah sehingga ia tidak bisa mengucapkan kalimat </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dengan sempurna</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> "Kau .... bisa membunuhku, tapi aku .... hanya
... mengajukan ... satu permintaan." Xiang Liu menyung</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">g</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ingkan senyum diujung bibirnya dan berkata
"Katakan!"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Aku ... aku tidak akan meninggalkan kota Qing
Shui." Xiao Liu paham bahwa Xiang Liu tertarik dengan kemampuannya membuat
racun dan selama dia tidak meninggalka</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kota Qing Shui maka Xiang Liu tidak akan bisa mengirimnya untuk
membunuh jendral dan bangsawan kerajaan Xuan Yuan. Maupun untuk membunuh kaum
bangsawan dan anggota kerajaan Gao Xing. Xiang Liu sepertinya memahami cara
pikir Xiao Liu dan hanya memandanginya tanpa ekspresi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu bertindak seperti pengecut sebelumnya namun
kali ini dia tidak mau mengalah dan balas menatap Xiang Liu. Maksudnya jelas,
kalau ia tak setuju maka silahkan bunuh. Setelah beberapa saat, Xiang Liu
berkata "Baiklah!"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menarik nafas lega dan pingsan.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Prajurit menyeret Xiao Liu ke sebuah ruangan dan
seorang dokter melepaskan bajunya dan mengoleskan obat dipunggungnya. Xiang Liu
berdiri dipintu masuk tenda, mengawasi dengan dingin. Xiao Liu berbaring di
atas papan kayu dan dengan patuh membiarkan dokter merawatnya. Ketika obat
sudah diberikan dan orang orang pergi, Xiang Liu berkata padanya "Buatkan
ramuan apapun yang aku minta. Diluar itu kau boleh melanjutkan keahlian
pengobatanmu di Qing shui. Namun saat aku memanggilmu kau harus segera mematuhi."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Baiklah, tapi bukan berarti aku bisa membuat
apa saja yang tuanku minta."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kalau kau tidak bisa, maka kau harus me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mbayarnya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dengan tubuhmu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Huh?" Xiao Liu tidak pernah berpikir
kalau Xiang Liu menyukai sesama jenis dan dengan hati hati berkata "Tuanku
tampan t</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iada bandingan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Bukannya aku tidak ingin melayanimu namun ... "<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu mencibir dan meletakkan kakinya di atas
luka Xiao Liu sampai luk</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">anya kembali</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
mengeluarkan darah "Satu kali kau tidak bisa membuatnya, maka gunakan satu
bagian tubuhmu untuk membayarnya. Kali pertama, telingamu. Kali kedua,
hidungmu. Tanpa hidung, tentunya ..."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu meningkatkan tekanan "Jangan cemas,
aku tidak akan memotong tanganmu, kau memerlukannya untuk membuat ramuan."
Xiao Liu sangat kesakitan dan merintih "aku .... aku mengerti."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu mengangkat kakinya dan membersihkan darah</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> disepatunya ke</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">baju </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang dikenakan oleh </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao
Liu "Kau licin seperti belut, sekejap lengah maka yang tertinggal cuma
lumpur. Tapi tentang sifatku, kau boleh tanya ke sekeliling."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu membantah "Aku tidak perlu bertanya
untuk memahaminya."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Suara seorang prajurit terdengar "Tuan,
seseorang menerobos barak."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu keluar dan suara berisik berhenti. Xiao
Liu mendengar seorang prajurit bertanya "Siapa kau </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">d</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">an mengapa menerobos masuk ke wilayah Sheng
Nong?" Sebuah suara serak menyahut "Ye Shi qi. Xiao Liu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Itu Shi qi! Dia datang! Xiao Liu merangkak keluar
dan berteriak "Tuanku Xiang Liu, tolong jangan lukai dia. Dia pelayanku
dan dia datang mencariku."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi berlari menuju Xiao liu dan energi
spiritualnya tak diduga ternyata cukup hebat karena dia menerjang semua
prajurit yang coba menghalanginya. Namun ini pasuka</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> terlatih, bila ia merubuhkan dua maka empat
lagi akan muncul jadi Xiao Liu berteriak "Shi Qi, berhenti! Ini
perintah."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi berhenti dan prajurit mengepungnya sambil
membelalak namun Shi Qi</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tidak melihat Xiao
Liu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dia </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">hanya menatap Xiang Liu "Aku. Akan. Membawa.
Xiao Liu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mencoba menarik perhatian sebisa mungkin
dan berteriak " Tuanku! Aku sudah jadi milikmu!" Kata kata itu ....
menyebabkan semua prajurit tertegun.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu menautkan alisnya namun menurunkan
tangannya dan semua prajurit bubar. Shi Qi bergegas ke sisi Xiao Liu dan
setengah menopangnya untuk berdiri. Tangannya dengan lembut memegang
punggungnya. Mungkin disebabkan oleh perasaan nyaman sakit yang dirasakan Xiao
Liu sedikit berkurang. Shi Qi berlutut dan berkata "Mari kita
pulang."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu naik ke punggung Shi Qi dan tersenyum jahil
ke arah Xiang Liu "Tuanku, aku pulang sekarang."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu terus menatap Shi Qi dan Xiao Liu menjadi
gugup dan serta merta memegangi wajah Shi Qi seperti kanak kanak dan berkata
"Jangan punya pikiran aneh aneh tentang dia (Shi qi). Dia milikku. *<i> <b>yippppppiiiiiiiieeeeee , Xiao Liu cemburu
hahahahah</b></i><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><i><br /></i></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu terlonjak dan seolah akan tersenyum namun
tidak jadi. Dia berdeham beberapa kali "Setelah memeriksa dan yakin bahwa
kau adalah penduduk kota Qing Shui dan bukan ancaman bagi pasukan Sheng Nong,
kau bebas untuk pergi."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu meneruska</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n gurauannya </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan berkata "Terimakasih tuanku, setelah aku
kembali kerumahku aku akan menyebarluaskan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tentang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kebaikan hati tuanku kepada khalayak."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Para prajurit pergi dan Shi Qi menggendong Xiao Liu
di</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">p</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">unggungnya dan segera pergi. Setelah yakin tidaknada
suara dibelakang mereka baru Xiao Liu bicaran"Shi Qi, aku haus."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dengan lembut Shi Qi menurunkan Xiao Liu dan
memberika termos air padanya. Xiao Liu minum beberapa teguk dan menghela nafas
panjang "Ayo cepat pergi sebelum Xiabg Liu berubah pikiran."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin-bottom: 12pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi berlutut dan Xiao Liu ingat kalau Shi Qi
tidak suka sentuhan</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi berlutut dan Xiao Liu ingat kalau Shi Qi
tidak suka sentuhan namun saat ini tidak ada pilihan lain jadi Xiao Liu dengan
hati hati naik kepunggung Shi Qi "Aku minta maaf, aku tahu kau tidak suka
menggendong seseorang. Kau bisa anggap aku batu dan batu tidak mengeluarkan
bunyi ... atau kau bisa membayangkan aku seekor babi, babi yang bisa bicara.
Oh, tapi kau tidak suka babi? Kalau begitu kau bisa baya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">gkan aku sebagai ....."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi menjawab pelan "Aku akan menganggap itu
kau. Aku </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tak keberatan </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">menggendong....mu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu terdiam dan lalu menggumam "Baiklah,
silahkan berpikir bahwa ini </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">memang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">aku."
Setelah menyadari apa yang dia katakan Xiao Liu tertawa beberapa saat sebelum
berhenti dan berkata "Shi Qi, punggungku sakit, bisakah kau </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">menemaniku </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">g</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">obrol?"
"Ya."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Shi Qi, bagaimana kau menemukanku?"
"Jejak. Bisa mengikuti." "Oh, kalau begitu kau mahir mencari
jejak. Apakah kau mempelajarinya dimasa lalu?" Xiao Liu tersadar mungkin
Shi Qi tidak suka membicarakan tentang masa lal</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">u</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> "Maaf, kau tidak harus menjawab."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Shi Qi, Xiang Liu itu sungguh jahat, kalau kau
bertemu dengannya suatu saat </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nanti </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berhati
hatilah. Jangan biarkan dia tahu kau </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">punya kegunaan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> untuknya. Kalau dia tahu dia akan berpikir macam</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">macam denganmu." "Y</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">a</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Nnnnnnnnggggg, kali ini sunghuh sia sia! Tidak dapat
uang malah dirinya yang TERJUAL. Bagaimana bisa aku ter</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tangkap</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> oleh iblis Xiang Liu itu? Bagaimana hari esok
jadinya?<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi memperlambat jalannya dan menoleh kebelakang
dan bibirnya menyentuh dahi Xiao Liu <b>(<i>I
am giddy</i>)</b>. Hawa panas dari nafasnya menyapu wajah Xiao Liu dan shi Qi
dengan kaku berkata "Jangan.... takut."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mungkin </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bekat</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> siksaan dari </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">X</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iang Liu. Atau
karena tameng kokoh dalam hatinya yang dipaksa terbuka masih belum menutup
sepenuhnya. Xiao Liu sungguh sungguh membutuhkan bahu sandaran dan dia menutup
matanya dan merebahkan kepalanya dibahu Shi Qi, meletakkan kepalanya dileher
Shi Qi. Persis seperti kucing </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bergelung </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ditubuh
Shi Qi "Aku tidak takut padanya. Aku tak percaya tidak ada racun yang bisa
membuatnya mati. Saat aku bisa membuat racun itu satu hari, maka ...."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mengepalkan tangannya dan melakukan gerakan
tinju seolah olah hendak menghancurkan sesuatu "Shi Qi, saat kita sampai
rumah, jangan bilang apa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">apa. Jangan biarkan
Lao Mu dan mereka (Ma Zi dan Chuan Zi) tau. Lao Mu menghabiskan hidupnya
bertempur</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">melawan tentara Sheng Nong dan dia takut kepada
iblis Xiang Liu itu. Tapi </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kukira</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
aku tak perlu mengingatkanmu. Ma Zi dan Chuan Zi sudah berulang kali berupaya
men</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ggali banyak</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> info tentangmu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">selama dua tahun mereka sudah memberitahukanmu
berapa banyak</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> keburukan </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang
mereka miliki namun mereka tak tahu apa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">apa tentangmu..."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Langkah kaki Shi Qi melambat dan Xiao Liu menepuk
dadanya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> untuk menenangkan perasaannya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
" Aku tau, kau adalah Shi Qi. Aku berharap kau tetap akan menjadi Shi Qi
selamanya. Namun aku tau itu tidaklah mungkin. Namun untuk setiap harinya
ketika kau masih disini,</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">maka kau adalah Shi
Qi untuk satu hari lagi, dan kau harus mendengarkanku..." "Mmmm
hmmmmm."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kau harus mendengarkanku!"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Mmmm hmmmm,"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu senang sekali seperti seekor tikus yang
mencuri minyak dan dia merasakan sakitnya berkurang. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Bersandar</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pasrah dipunggung Shi Qi dan Xiao Liu pun tertidur.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi membuatkan Xiao Liu kasur rumput </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nyaman dan me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ng</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ubah gua menjadi rumah tinggal sementara mereka. Mereka hidup
seperti pemburu. Setiap hari, Shi Qi pergi dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bertingkah seperti</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pemburu. Ketika dia kembali, Xiao Liu mengarahkan
dan Shi Qi menjalankan dan mereka masak makan malam bersama. Shi Qi kelihatan
jelas belum pernah melakukannya karena ceroboh ia banyak melakukan kesalahan.
Xiao Liu akan terbahak senang, namun Shi Qi pria yang pintar dan setelah
beberapa kali mencoba ia dapat menguasa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> semua</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> yang diajarkan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
dan karenanya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">malah </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mengurangi
ke</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bahagiaan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Xiao Liu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> untuk menertawakan kecerobohan Shi Qi</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kehidupan siang dan malam hari digunung sungguh sepi
dan bagi mereka yang tidak bisa bergerak bahkan lebih sepi lagi. Xiao Liu terus
mengajak Shi Qi ngobrol - semua yang ada dibumi mereka bahas. Makanan yang
enak, matahari terbenam yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">indah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
... Shi Qi dalam diam selalu mendengarkan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu kadang merasa bersalah "Apa aku
terlalu banyak bicara? Aku hidup sendiri selama dua puluh tahun dan selama masa
itu aku jadi punya kebiaasaan aneh. Aku takut bertemu orang dan berpetualang
sendir</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> saja</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i.
Pada awalnya aku tidak pernah bicara, namun seiring jalannya waktu suatu ketika
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">saat </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">aku digunung aku lupa nama salah satu buah. Aku jadi
takut meskipun aku tidak tau apa yang kutakutkan. Sejak saat itu, aku bicara
pada diriku sendiri, dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ada kejadian yang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">luar
biasa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ketika </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">itu berhasil </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">menangkap
seekor monyet dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">aku ber</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bicara
kepadanya sepanjang hari. Monyet itu tak sanggup lagi mendengarkan ocehanku dan
pada akhirnya mencoba bunuh diri dengan cara membenturkan kepalanya ke dinding
gua..."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu terbahak</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bahak namun Shi Qi hanya melihatnya dalam diam.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setiap hari Xiao Liu perlu mengganti perbannya dan
dengan gamblangnya memperlihatkan bagian belakangnya kepada Shi Qi. Xiao Liu
tak bisa melihat tampang Shi Qi, dengan sedikit menggoda ia berkata "Aku
sudah melihat seluruh tubuhmu dari atas sampai ke bawah namun yang bisa kau
lihat dari aku hanya bagian belakangku. Apakah</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kau merasa ini</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> tak adil?" Shi Qi tak bilang apa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">apa dan Xiao Liu terkikik.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Luka luka Xiao Liu sangat parah</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, pada</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> awalnya Shi Qi berpikir bahwa mereka akan
menghabiskan waktu sebulan atau dua bulan digunung namun pada hari kesepuluh
Xiao Liu sudah bisa menggunakan tongkat. Dua hari kemudian Xiao Liu memutuskan
untuk pulang.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Saat Xiao Liu mengumpulkan tanaman obat</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> tempo hari</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, dia men</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">unjuk</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dua tanaman yang sangat langka dan bertanya apakah Shi Qi
mengambilnya? Shi Qi mengangguk "Melihatnya ketika berburu. Kau
menyebutnya sebelum ini." Akhir akhir ini, Shi Qi menghabiskan waktunya dengan
Xiao Liu sehingga k</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">osa katanya bertambah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Xiao Liu sangat senang dan ingin sekali rasanya memeluk dan mencium Shi Qi
"Itu hebat! Ma Zi dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">C</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">huan Zi bisa
mendapatkan istri sekarang."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi merunduk untuk menggendong Xiao Liu namun
Xiao Liu mundur "Tidak usah, aku akan berjalan." Sebelumnya karena ia
memang tak bisa berjalan sehingga tidak ada pilihan lain tapi sekarang dia
sudah bisa berjalan jadi </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">merasa tak enak hati untuk </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">memanfaatkan
kesopanan Shi Qi. Shi Qi berdiri dan mengikuti Xiao Liu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mereka kembali ke Qing Shui dan Lao Mu menyambut
mereka dengan hunusan pedang dan meraung "Mengapa kalian pergi lama
sekali? Bukankah sudah aku bilang tempat tempat yang tidak boleh
didatangi?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu dengan bahagia memperlihatkan tanaman
langka "Tentu saja aku tidak pergi ke tempat terlarang! Shi Qi tidak paham</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> wilayah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> gunung jadinya kami tersesat selama beberapa hari
namun kami kan kembali dengan selamat sekarang, ya tidak?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu melihat tanaman langka itu dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">merasa</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> senang, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ia </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mengambil dan menyimpannya dengan baik. Xiao Liu mengedipkan
matanya ke Shi Qi, sambil bersiul dan masuk ke kamarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sebulan kemudian, dibawah pengaturan Lao Mu, Ma Zi
dan putri tukang daging Gao bertunangan. Semuanya kembali normal dan setiap
hari berlangsung seperti biasa - sangat tenang sampai sampai membosankan,
sangat membosankan namun damai, sangat damai jadi semuanya menyenangkan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Diluar itu, sesekali seekor elang kecil akan datang
mencar</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Xiao Liu, membawa
sesuatu dan pergi membawa sesuatu. Xiao Liu meracik ra</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">muan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> untuk Xiang Liu namun menahan dirinya. Bila racun
yang dibuatnya sangat mematikan dan sesuai dengan permintaan Xiang Liu, pasti
warna dan baunya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dia buat </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">buruk
sekali sehingga tidak mungkin digunakan untuk membunuh orang penting yang
berada dalam penjagaan ketat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berpikir dengan berjalannya waktu maka maka
Xiang Liu akan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">keberatan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
namun sepertinya dia tak keberatan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">soal w</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">arna, bau, dan rasa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nya,</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
selama racun yang dibuat sesuai permintaan dia menerima semuanya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mengerahkan semua </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">pengetahuannya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dalam membuat </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">racun dan berkesimpulan bahwa Xiang Liu memperoleh
kekuatannya dengan melatih diri dengan meminum racun. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berpikir bahwa s</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">emua racun yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dia </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">buat pasti </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">me</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">minum</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nya.</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah Xiao Liu mengetahuinya, Xiao Liu bernafas
lega, dan melanjutkan meracik racun yang rasanya sangat sangat tidak enak.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setahun berlalu, Lao Mu menggelar pesta pernikahan
sederhana untuk Ma Zhi dan Chun Tao, putri tukang daging Gao. Ma Zhi adalah
anak</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> korban</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> perang, seorang
yatim piatu yang dulunya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">adalah </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">pengemis
yang percaya bahwa takdirnya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">suatu hari akan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
ditemukan dalam keadaan mati disisi jalan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> mayatnya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> akan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dimakan anjing liar. Selagi anjing anjing itu makan mereka akan
menggonggong dengan bahagia, seperti itulah takdir bagi kebanyakan anak anak
yatim pada masa masa bergejolak.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Namun Xiao Liu dan Lao Mu mengubah takdir mereka.
Xiao Liu dan Lao Mu bukan manusia biasa. Ketika Ma Zhi berusia tujuh tahun dia
diselamatkan oleh Xiao Liu dan setelah sepuluh tahun berlalu Ma Zi sudah tumbuh
6 kaki dan menjadi kuat dan sekarang Xiao Liu kelihatan lebih muda darinya.
Namun Ma Zhi selalu menganggap Xiao Liu dan Lao Mu adalah orangtuanya. Di depan
semua tamu dia menggandeng tangan Chun Tao dan membungkuk tiga kali dihadapan
mereka. Lao Mu sangat terharu dan mengusap air matanya bahkan Xiao Liu tak
biasanya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bersikap </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sangat
serius dan menasehati Ma Zhi "</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">S</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ering</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> seringlah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">lah
tidur dengan Chun Tao dan miliki banyak anak."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi sebenarnya masih ingin bicara namun setelah
mendengarkan perkataan Xiao Liu ia memilih diam dan tak berani ngomong apa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">apa lagi. Kalau Chun Tao tau dia menikahinya agar ia
bisa tidur dengannya setiap malam dan harganya lebih murah ketimbang
menghabiskan uang dirumah pelacuran maka sudah jelas istrinya akan minggat. Dia
menggenggam erat tangan Chun Tao dan buru</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">buru kabur.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu terkikik nakal dan Shi Qi tersenyum
kepadanya. Lao Mu sedang sibuk mengantarkan para tamu pulang dan Xiao Liu duduk
disatu sudut halaman sedang asyik mengunyah paha ayam. Tiba tiba Chuan Zi masuk
ke dalam dan bicara tergagap "Seorang ... tamu." Dia menyeret Xiao
Liu keluar dan nampak Xiang Liu, berpakaian serba putih, berdiri di depan pintu
klinik. Tubuhnya yang jangkung tampak bersih seperti bunga lily yang telah
diguyur hujan selama tiga hari berturut turut. Sangat bersih sampai sampai
ingin membuat orang yang melihatnya lari pulang dan segera mandi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu merasa tidak pantas menerima hadiah dari Xiang
Liu dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">terus</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
saja mengusap tangannya kejubahnya, takut janga</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">jangan keringatnya akan mengotori Xiang Liu. Xiao
Liu mencemooh dan maju kedepan, melemparkan paha ayam ke tanah dan dengan
menggunakan dua tangannya yang berminyak menerima hadiah dari Xiang Liu dan
dengan beraninya menjabat tangan Xiang Liu. Senyum Xiang Liu tak pernah hilang
dari bibirnya dan hanya melirik ke arah Chuan Zi yang berdiri disamping Xiao
Liu dan Xiao Liu langsung kembali normal. Dia memberikan hadiah Xiang Liu ke
Chuan Zi dan segera membungkuk hormat sambil berkata "Mari masuk ke
dalam."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu duduk dan tak seorang pun berani duduk
sepanjang tiga kaki darinya entah karena takut ataupun hormat. Shi Qi dalam
diam duduk disebelah Xiao Liu dan Xiao Liu menatapnya sesaat sebelum menoleh ke
Xiang Liu dengan senyum terulas "Aku membuat semua racun yang kau minta.
Tidak ada yang salah, benarkan?" Xiang Liu tersenyum "Kau
melakukannya dengan baik karena itu aku datang dengan membawa hadiah."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu terdiam - jadi kau datang untuk
mengingatkanku bahwa kau baru tidak saja punya tiga sandera, namun sekarang
empat.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dihalaman luar sekelompok tamu muda sedang memainkan
permainan untuk meledek Ma Zi dan Chun Tao dan suara tawa sesekali terdengar.
Anak anak mengunyah permen dan berlari keluar masuk sementara Lao Mu dan tukang
daging Gao minum dan bercengkerama.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu melihat keriuhan kaum manusia dan dengan
nada mengejek</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> berkata</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
"Ketika mereka semua mati, kau masih akan tetap seperti ini. Apakah
pemandangan ini membuatmu senang?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menjawab " Aku takut kesepian. Aku
tidak bisa menemukan kawan yang bisa menemaniku dalam waktu lama maka teman
sementara sudah </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">cukup </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bagus."
Xiang Liu memandang Xiao Liu yang dengan senang hati menuangkan anggur untuknya
"Selagi kau disini, minumlah anggur pernikahan ini, aku yang
membuatnya."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiang Liu minum satu tegukan dan dengan santai
bilang "Selain racun yang ada didalamnya tak ada yang bagus untuk
dibanggakan dari segi rasa." Xiao Liu bertanya dengan penuh perhatian
"Apakah kau diracuni?" Xiang Liu menatap Xiao Liu dan Xiao Liu
terdiam. Xiang Liu bertanya "Apakah kau benar benar ingin meracuniku
sampai mati?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menjawab dengan jujur "Aku bukan
prajurit Xuan Yuan dan aku tidak haus darah, aku hanya ingin mencambukmu 80
sampai 100 kali."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Mimpi saja sana." Xiang Liu meminum
anggurn</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">y</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">a lagi dan
mengundurkan diri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dengan nada jengkel Xiao Liu bicara kepada Shi Qi
"Suatu hari aku akan menemukan kelemahannya. Kalau aku tak bisa
meracuninya maka aku akan jalan mundur."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi menahan tawa dan Xiao Liu tak sanggup lagi
melihatnya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> masih saja bisa </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tenang
seolah olah segalanya tak berpengaruh dan menuangkannya segelas anggur
"Minum!" Shi Qi meminum dan menelannya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu terkejut "Itu beracun."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tawa dimata Shi Qi tak pernah hilang selagi tubuhnya
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">merosot jatuh</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Xiao Liu dengan
panik memberikannya penawar dan berteriak "Kau bodoh!" </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Namun</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dalam hatinya (Xiao Liu) merasakan perasaan yang
tak bisa dijelaskan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah pernikahan Ma Zi, Si sembilan nyawa Xiang
Liu sesekali datang ke klinik dan duduk dihalaman minum anggur buatan Xiao Liu
dan memakan snack punya Xiao Liu. Ketika pergi ekspresi wajahnya tak berubah
dan degup jantungnya pun tetap sama. Tingkah laku tak lazim Xiang Liu-lah yang
membuat Xiao Liu s</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">emakin</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
kesal.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ketika Xiao Liu menekuni bidang kesehatan, semuanya
berawal dari niat yang salah. Dia ingin belajar agar bisa membunuh seseorang
dan tak mau belajar untuk menyelamatkan nyawa. Namun sekarang Xiang Liu minum
racunnya bak permen! Xiao Liu berpikir dan terus berpikir dan memutuskan untuk
terus belajar, belajar bagaimana membunuh orang. Dia bersumpah untuk tetap
berjalan dijalan yang salah dengan tujuan untuk meracuni iblis ini cepat atau
lambat!<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<br /></div>
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , sans-serif;">---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">What’s done is done, tak ada yang perlu disesali. Yep, today aku “terpaksa”
melakukan sesuatu yang aku sebenarnya ga suka, kalau saja masih ada pilihan aku
pasti tak mau melakukannya. Namun dalam hidup seringkali memang kita terpaksa
melakukan apa yang tidak suka. Hopefully, ini kali pertama dan terakhir, it
feels terrible, tapi ya sudahlah ......<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-20168823384975913642017-07-30T21:59:00.002-07:002017-07-31T01:46:57.298-07:00Lost You Forever - Chapter 1 - Tong hua (Indonesian bahasa) <div style="background: white;">
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<b><u><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chapter 1<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<b><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Hidup
itu singkat hanya sementara<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Hari itu, sama dengan hari hari sebelumnya selama
ribuan tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ayam jantan berkokok dan suara suara kehidupan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">di kota Qing Shui akhirnya terdengar. Lao Mu (Mu
tua) dari klinik Chun bergegas mengambil daging domba segar dari tukang daging
Gao. Dua asistennya (asisten Gao) sedang sibuk sibuknya mempersiapkan bisnis
hari itu.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br />
Dokter kota setempat Wen Xiao Liu (Xiao Liu artinya Si kecil </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nomor </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">enam) memegang semangkuk sup domba disalah satu
tangannya sedangkan ditangan lainnya menggenggam biskuit, berjongkok dibelakang
rumah sambil makan dengan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berisik</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Beberapa langkah didepannya terhampar dua bedeng tanah yang ditumbuhi tumbuhan
herbal, yang ditengahnya terdapat sebuah jalan setapak yang mengarah ke sebuah
sungai kecil. Matahari baru saja mulai </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">meninggi</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dan memantulkan sinar keemasan dipermukaan sungai. Bunga bunga
bermekaran dipinggiran sungai, burung burung terbang dan mendarat, suasana yang
menggambarkan keindahan seperti dalam puisi. Xiao Liu mengagumi pemandangan
didepannya sambil berfikir bahwa beberapa bangau gemuk didepannya pasti sangat
lezat bila dipanggang. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah menghabiskan supnya, Xiao Liu memasukkan
mangkuk kotornya ke dalam ember disebelah pintu yang didalamnya sudah </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">menumpuk </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mangkuk</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">-</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mangkuk kotor
lainnya. Dia mengangkat ember </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan berjalan </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">menuju
sungai untuk </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mencuci</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Terlihat sebuah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bayangan hitam
disebelah batang kayu diujung sungai namun t</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ak</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> terlihat jelas jenis burung apakah itu. Wen Xiao
Liu meletakkan embernya dan mengambil batu, melemparkannya kebayangan itu. Batu
itu tepat mengenai bayangan namun bayangan itu tidak bergerak.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Wen Xiao Liu tertegun, kapan lemparannya begitu
akurat? Dia berjalan mendekati bayangan itu dan ternyata itu bukan burung
melainkan manusia. Wen xiou liu segera berputar arah dan menuju ujung sungai
melanjutkan cuciannya, seolah olah dia tidak melihat</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> apa-apa</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Wen Xiao Liu mengeluh sembari mencuci mangkuknya
"Mangkuk mangkuk ini akan kotor kembali ketika dipakai makan meskipun
sudah dicuci sekarang. Mengapa repot repot mencucinya setelah dipakai? Kalau
mangkuknya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">untuk </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dipakai
sendiri, maka bisa dianggap tidak kotor </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">toh</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, jadi cuma perlu dicuci sesekali saja." (Hahahhaha
well well, Xiou Liu yang lucu)<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Wen xiou liu tidak pernah merapikan tempat tidurnya
dipagi hari. Kalau dia melipat selimutnya dia pasti akan mengacaukannya pada
malam hari jadi menurutnya mengapa harus repot repot melipatnya dari awal.
Siapa yang begitu bodoh? Lebih baik dia tidak perlu merapikannya sekalian,
namun dia harus mencuci semua piring kotor karena kalau tidak si Tua Mu akan
menempelengnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mendesah pelan sembari membilas semua
mangkuk untuk terakhir kalinya sebelum mengangkat </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ember </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan berjalan kembali ke rumah, matanya tidak
sekalipun melirik ke arah batang kayu tadi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Penduduk Qing Shui melihat orang mati lebih banyak
ketimbang penduduk kota lain makan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dalam sehari</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, bahkan anak anak </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">saja </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sudah </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">terbiasa.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kkinik Hui Chun mungkin memang</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> bukan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> klinik</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang besar namun Wen
Xiao Liu sungguh ahli menangani masalah kesubur</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">a</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n, diantara sepuluh wanita yang berobat dia bisa
menyembuhkan enam atau tujuh dari mereka, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">cukup jadi jaminan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> bagi ke</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ber</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">langsungan usaha mereka. Setelah sibuk setengah hari, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sudah </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">menjelang siang ketika Wen xiou liu berjalan
mengitari halaman belakang untuk menggerakkan tubuhnya setelah duduk sepanja</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">g waktu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi (namanya berasal dari sebutan orang yang
mengidap lepra) sedang memilah tanaman herbal dihalaman belakang dan menunjuk
ke arah pintu "seorang pengemis datang dan aku melemparkan sepotong
biskuit ke arahnya."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin-bottom: 12pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiou liu mengangguk dan tidak mengatakan apa pun.
Dapur hanya mengebul dua kali</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dalam</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
sehari,</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">pagi hari dan malam hari </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">karenanya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu hanya mengambil sepotong biskuit dan
mengambil semangkuk air dari dalam ember sebelum berjongkok didepan pintu, makan
sambil memandang keluar rumah</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Diluar pintu, seorang laki laki tergeletak ditanah.
Pakaiannya compang camping, rambutnya kusut</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> masai</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, kulitnya penuh </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">luka </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">goresan, dan tubuhnya penuh dengan lumpur. Selain
bentuknya yang terlihat seperti manusia, tidak ada hal yang bisa dikaitkan
sebagai manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiou liu mel</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">rik dan bisa melihat jejak lumpur yang telah kering. Berujung
pada tubuh pengemis dan memanjang mengarah batang kayu disungai. Xiao Liu
mengernyitkan sebelah alisnya, sembari menenggak air minum untuk membantunya
menelan biskuit yang keras.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dia melihat sekilas melalui ujung matanya, benda
gelap itu (laki laki pengemis) itu bergerak sangat lambat. Xiao Liu menga</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">l</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ihkan pandangan dan bisa melihat biskuit yang
dilemparkan Ma Zi cukup akurat. Biskuit itu mendarat ditubuh pengemis itu namun
nampaknya pengemis itu tidak mampu meraihnya sehingga biskuit hanya tergeletak
disana. Xiao Liu mengunyah biskuitnya dan melihat ke arah si pengemis. Beberapa
menit berlalu, dia menyelesaikan biskuitnya dan menggosok</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">telapak </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tangan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang kotor </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dilengan
bajunya, menepukkan telapak tangan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> untuk membuang remah biskuit
yang menempel lalu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> melemparkan gayung air kedalam ember. Sambil
bersenandung dia kembali masuk ke klinik. Sudah sore ketika Xiao Liu kembali ke
rumah </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">saat</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
yang lainnya sibuk makan malam.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu men</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ghabis</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kan makan malamnya, mengusap mulutnya dengan belakang tapak
tangannya dan mengeringkan tangannya ke baju. Dia berniat masuk ke kamarnya
namun kakinya punya p</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kiran lain dan
membawanya keluar melalui pintu belakang. Ma Zi bertanya "Mau kemana abang
Liu?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Berjalan setelah makan untuk menghindari
begah."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berjalan disekitar sungai dan
menyenandungkan melodi. Selagi dia berjalan kembali menuju rumah, dia berhenti
disamping pengemis dan menginjak biskuit </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang tergeletak </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">disampingnya. Xiao Liu berlutut " Aku menginjak
biskuitmu, apa yang harus kulakukan untuk menebus kesalahanku?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pengemis </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tu tidak bergeming dan Xiao</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> L</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iu memandang langit, bulan sabit terlihat </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sendu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dan menggantung rendah diujung horizon seolah surga
tersenyum mengejek melihat mahkluk mortal (<i><u>maksudnya
mahkluk yang bisa mati, well, yg ga bisa mati sebutannya immortal, dalam bahasa
Indonesia belum nemu diksi yang pas, sehingga selanjutnya </u></i></span><i><u><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">aku</span></u></i><i><u><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> akan pakai kata mortal dan immortal saja, lebih
enak bacanya</span></u></i><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> ^^)</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah beberapa saat, Xiao Liu mengangkat tubuh si
pengemis. S</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">e</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">orang laki laki,
tubuhnya tidak kecil namun sangat kurus seperti </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ranting</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dan ringan seperti bulu. Xiao Liu meng</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">gendong</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nya dan menendang pintu, masuk ke halaman belakang.
" Lao Mu, Ma Z</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, C</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">h</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">uan Zi, kesini dan bantu aku." [Chuan Zi
mengarah kepada istilah begundal]<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tiga orang yang sedang berbincang dihalaman belakang
tidak menganggap situasi ini aneh dan segera bergegas membantu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu meletakkan tubuh pengemis diatas dipan dan
Ma Zi membawa baskom berisi air hangat dan menyalakan obor dalam ruangan. Xiao
Liu memberi perintah "basuh tubuhnya, suapkan semangkuk sup hangat. Bila
ada luka, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berikan obat</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">."</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Baru saja Xiao Liu melangkah keluar ruangan, dia
mendengar teriakan Ma Zi dan segera kembali. Dia melihat wajah pucat Ma Zi yang
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kelihatan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> baru saja melihat
hantu, bahkan suaranya bergetar "Abang Liu, kau ... kau perlu melihat ini.
Orang ini tidak mungkin selamat."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berjalan mendekat dan melihat dengan
seksama. Wajah pria </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">penuh dengan luka </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">lebam </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sehingga nampak bengkak seperti kepala babi.
Bentuknya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sama sekali tidak jelas. Tubuh yang sangat kurus,
dengan kepala yang sangat besar, sungguh pemandangan yang
mengerikan."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menyingkirkan pakaian pengemis itu, atau
lebih</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> tepat</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dibilang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">serpihan kain, dan
seluruh tubuh pria itu penuh dengan sayatan yang saling tumpang tindih dengan
beraneka jenis luka - cambuk, pisau, luka bakar, dan bahkan ada jejak luka
dengan bentuk logo tertentu disepanjang dadanya. Dikarenakan tidak adanya otot,
tulang tulangnya menonjol dengan sangat jelas dan kulit terbakar menempel
dirusuknya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin-bottom: 12pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mengangkat tangan pria itu dan melihat
seluruh ujung kukunya tercabut dan tangannya membengkak setelah lama didalam
air. Xiao Liu meletakkan tangan pria itu dengan lembut dan memeriksa
kakinya.<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tulang selangka kaki kanannya patah pada bagian
tengah dan seluruh kuku kakinya juga dicabut. Terdapat lubang penuh darah
ditelapak kakinya, tampak jelas bekas kuku menancap kedalam kakinya. Ma Zi dan
Chuan Zi terbiasa merawat pasien namun pemandangan ini membuat mereka takut.
Keduanya melangkah mundur dan memalingkan pandangan, tak sanggup melihat lagi.
Wen Xiao Liu bergeming </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan tetap kelihatan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
tenang, "Bawakan obat."</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> <span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi melonjak dan berlari mengambil herbal
pembersih dan berniat menawarkan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">diri </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">untuk
membersihkan luka pria tersebut namun pada akhirnya tak mampu mengatakannya. Xiao
Liu paham tak mungkin mengandalkan yang lainnya dan dalam diam mulai
membersihkan pria itu sendiri. Xiao Liu menggunakan kain bersih yang telah
dicelup air herbal dan dengan hati hati membersihkan tubuh </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">p</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ria itu. Tampak </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">j</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">elas luka itu menimbulkan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">rasa </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sakit karena pria itu ter</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sadar</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Karena terdapat luka di kelopak matanya, pria itu
tidak bisa membukanya hingga ia hanya mampu meng</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">atupkan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> bibirnya dengan rapat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu dengan lembut me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mperkenalkan dirinya,</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> " Namaku Wen Xiao
Liu, kau bisa memanggilku Xiao Liu. Aku dokter dikota ini dan aku sedang
membersihkan lukamu. Bila terasa sakit, kau bisa berteriak."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Akan tetapi </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sepanjang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xia</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">o</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Liu membersihkan
seluruh tubuh</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nya,</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
pria itu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tak sekalipun mengeluarkan
suara</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, hanya dahinya yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tampak </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">penuh dengan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> butiran</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
peluh. Mungkin ketabahan dan ketegaran pria itu membangkitkan rasa hormat
dihati Xiao Liu dan perasaannya menjadi lembut. Xiao Liu mengusap peluh didahi
pria itu dengan handuk, namun ketika Xiao Liu hendak membuka celana pria itu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, t</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ubuh</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
nampak bergetar</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> lemah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,
menyiratkan rasa tidak</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">suka</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> namun Cuma bisa pasrah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu ingin </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">men</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">enang</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kan pria itu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
dan melontarkan candaan "Kau ini pria, mengapa takut pada pria lain yang
akan membuka celanamu?" Setelah celana pria itu terbuka, Xia</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">o</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Liu terdiam.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dimulai dari lutut hingga diatas pinggang, terdapat
luka yang masih baru diantara luka luka lain yang sudah menghitam maupun luka
yang sudah pudar. Terlihat seperti kain yang sudah penuh jahitan disana sini.
Orang yang melakukan penyiksaan jelas memahami tingkat ketabahan orang yang
disiksa dan mengetahui bagian bagian mana yang paling sensitif. Setiap kali si
penyiksa menusuk suatu sisi maka orang yang disiksa pasti akan berharap mati
namun tidak mati. Xia</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">o</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> liu meminta
"Alkohol, lilin, gunting, pisau pemotong tulang, papan, perban, salep
....."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi bergegas berlari mengambil benda benda ya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">g disebutkan Xiao Liu, namun matanya selalu menghindari
melihat tubuh pria itu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xia</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">o</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> liu melihat Chuan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Z</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i kembali </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">sambil </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">membawa salep dan mengerutkan alisnya "Pergi ke kamarku dan
ambil toples yang tersembunyi dibawah lemari pakaianku."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi tak sempat mengalihkan pandangannya dan
terdiam beberapa saat sebelum berlari menuju kamar Xiao Liu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berusaha selembut mungkin dan penuh
konsentrasi menangani luka pria tersebut. Namun tak dapat dipungkiri selembut
apa pun upaya yang dilakukan, terdapat begitu banyak luka, beberapa luka dengan
daging yang membusuk perlu dibuang, luka lain dengan kulit yang mati perlu
dikikis, dan kaki yang patah perlu diperbaiki.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Disebabkan oleh lukanya, Xiao Liu bisa merasakan
tubuh pria itu bergetar namun mata pria itu tetap tertutup dan pria itu
mengatupkan bibirnya rapat rapat dalam diam menahan sakit. Seluruh tubuh
telanjangnya nya penuh luka dan disemua tempat penuh luka siksaan yang
dimaksudkan untuk merendahkan dan mempermalukannya. Namun tingkah laku pria itu
tetap kokoh dan t</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">egar</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menyadari mungkin pria ini bereaksi sama </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">saat disiksa</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, orang yang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">di</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">siksa </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">punya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
harga diri yang lebih </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tinggi</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
daripada orang yang melakukan penyiksaan. Orang yang melakukan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">peny</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iksaan mungkin dipenuhi rasa amarah dan pada
akhirnya meningkatkan level siksaan. Setelah tiga jam, Xiao Liu akhirnya
selesai membersihkan seluruh luka pria itu dan tubuh Xiao Liu juga penuh
keringat. Dengan kelelahan dia mengatakan "</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Obat</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> luar.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 871px;">
<tbody>
<tr style="height: 57.6pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; height: 57.6pt; padding: 0cm;" valign="top"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Ma Zi membuka toples dan wangi lembut </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">menguar
</span><span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">memenuhi
udara. Xiao Liu mengambil dan menggosokkan salep keemasan ditangannya dan
mulai mengoleskannya ke seluruh tubuh pria itu, dimulai dari wajahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Salep dingin meringankan sebagian rasa sakit dan bibir pria
itu terlihat sedikit rileks. Xiao Liu melihat darah dibibir pria itu dan
mengoleskan salep juga disana. Pria iti dengan cepat mengatupkan bibirnya dan
tanpa sengaja jemari Xiao Liu juga tertahan dibibir pria itu. Hanya pada saat
ini Xiao Liu merasakan sesuatu yang lembut dari tubuh pria ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Xiao Liu tertegun sesaat namun pria itu dengan cepat membuka
mulutnya dan Xiao Liu menarik jemarinya. Dengan lembut mengangkat lengannya
dan mulai mengoleskan salep ke seluruh tubuh pria itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Setelah satu setengah jam, seluruh tubuh pria itu dipenuhi
salep dan dibungkus perban.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Wen Xiao Liu menyelimuti pria itu dan dengan lembut berkata
"Aku akan sering memeriksa lukamu dalam beberapa hari ke depan karenanya
aku tidak memakaikanmu pakaian. Jangan cemas, tidak ada wanita dirumah ini.
Meskipun kau melihat salah satunya, tidak akan ada yang mau memintamu
menikahi mereka."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Ma Zi dan Chuan Zi tertawa. Wen Xiao Liu memberitahukan daftar
kebutuhan herbal yang dia perlukan sementara Ma Zi mengingatnya dan pergi
untuk mengumpulkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Xiao Liu memandang keluar dan berpikir bahwa masih bisa tidur
beberapa jam lagi. Namun kemudian dia melihat rambut kusut pria itu,
mengerutkan dahinya sebelum berseru kepada Chuan Zi "kain, air panas,
baskom, ember." Xiao Liu duduk diujung dipan, meletakkan sebelah kakinya
dalam ember, mengangkat kepala kotor si pria dan me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">nopangkan</span><span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">nya diatas lutut untuk
dibersihkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Chuan Zi berkata "Abang Liu, besok kau harus menangani
pasien, pergilah tidur dan biarkan aku yang melakukannya (membasuh rambut
pria itu)."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Xiao Liu mendengus "Dengan tanganmu yang ceroboh itu, kau
akan mengacaukan pekerjaan yang sudah kulakukan berjam jam merawat luka
lukanya. Kau cukup mengganti air basuhannya saja." Gerakan tangan Xiao
Liu yang lembut bahkan lebih lembut dari biasanya, menggosok lembut sabun
hingga berbusa dan sedikit demi sedikit membilas rambut si pria. Setelah
seluruh bagian rambut tertutup shampo, dia menyiramkan air hangat untuk
meluruhkan jejak darah dan kotoran. Xiao Liu memanfaatkan gunting untuk
memotong bagian yang rusak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Setelah selesai menyiram rambut, tangan Xiao Liu bergerak
menyusuri tengkorak kepala si pria dan menyibakkan rambutnya sambil
memeriksa. Xiao merasakan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 12.0pt;"> tubuh</span><span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;"> pria</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 12.0pt;"> t</span><span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">egang dan Xiao Liu men</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">jelas</span><span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">kan "Aku
mau lihat apakah ada luka dibagian kepalamu."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Sungguh ironi bahwa siksaan yang dilakukan pada pria itu
bertujuan agar si pria tetap dalam keadaan sadar merasakan setiap penderitaan
yang dia alami sehingga orang yang yang melakukan penyiksaan tidak melukai
kepala si pria.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Xiao Liu tidak ingin memberikan tekanan berlebih kepada pria
itu sehingga ia menggunakan banyak kain untuk mengeringkan rambutnya. Xiao
Liu khawatir bila menggunakan sisir akan menyakiti pria itu jadi dia
menggunakan jarinya sebagai pengganti sisir dan perlahan menyisir rambut si
pria yang bergumpal. Setelah selesai, dia memerintahkan Chuan Zi untuk
mengambil bantal dan membaringkan kepala pria itu diatasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Matahari sudah terbit ketika Xiao Liu melangkah keluar
ruangan. Dia membasuh wajahnya dengan air dingin dan sarapan sembari berkata
pada Ma Zi "Jangan berikan biskuit, cukup rebuskan daging dan sayuran
dan lumatkan menjadi bubur dan suapkan padanya. Pastikan buburnya dalam
kondisi dingin sebelum diberikan." Xiao Liu selesai makan dan mengangkat
keranjang</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 12.0pt;"> berisi </span><span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">obatan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">-</span><span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">obatan dan pergi
menuju klinik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">Lewat jendela, Ma Zi berbicara kepada pria yang tergeletak
diatas dipan "Hei pengemis, Abang Liu menghabiskan sepanjang malam
mencoba menyelamatkanmu dan dia menggunakan semua obat</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">-</span><span style="color: #222222; font-size: 12.0pt;">obatan pribadi yang
dia punya. Kau harus bertahan hidup." Ketika Xiao Liu kembali disiang
hari, dia sangat kelelahan dan mengantuk sampai sampai kelopak matanya susah
dibuka.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dia melemparkan bebek liar kelantai dan berjalan
ke dapur untuk mengambil semangkuk sup panas, meremukkan biskuit dan memasukkannya
ke dalam mangkuk. Dia duduk disebelah tungku dan dengan berisik memakan
supnya. Lao Mu sedang mengolah adonan berkata "Aku sudah dengar soal
luka pria itu lewat </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">M</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">a
Zi."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu meminum supnya "Uhm hmmmm."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Ma Zi, Chuan Zi - tidak bisa melihat jelas,
namun kau pasti bisa menebaknya. Pria itu seseorang dari </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kaum</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dewa, dan dia sudah jelas bukan dewa yang berasal
dari status rendah seperti kita."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu meminum supnya dan tidak memberikan
tanggapan apapun.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Membunuh seseorang dengan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> cara</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> memenggal. Jenis luka seperti ini pasti punya alas
an</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kuat</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dibelakangnya.
Menyelamatkan seseorang yang tidak semestinya diselamatkan sama seperti
membawa kematian ke depan pintu sendiri."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sambil mengunyah Xiao Liu berkata "Bersihkan
bebek itu dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">lumuri dngan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
garam jangan tambahkan apapun, lalu panggang dengan api kecil."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu melirik dan melihat Xiao Liu tidak peduli
dan dia mendesah sambil berkata "Mengerti."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu meyelesaikan makannya dan bertanya kepada
Ma Zi "Apakah ia (si pria) sudah makan?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dengan suara pelan Ma Zi menjawab "Sepertinya
kerongkongannya juga luka jadi dia tidak bisa menelan makanan. Dia tidak bisa
menelan buburnya."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berjalan masuk keruangan dan melihat
semangkuk obat yang sudah dingin di atas meja. Dia menopang tubuh pengemis
itu "Aku kembali. Apakah kau mengenali suaraku? Aku Xiao Liu, mari kita
minum obat." Pria itu membuka matanya dan memandang Xiao Liu, nampak
pria itu sudah lebih kuat dari kemarin karena dia mampu membuka matanya
sedikit.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menyuapkan obat dan pria itu berusaha
keras menelan namun seperti memberi makan bayi semua ca</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ran meluber keluar. Pria itu menutup rapat
matanya. Xiao Liu dengan lembut bertanya "Apakah mereka juga menyiksa
tenggorokanmu?" Pria itu mengangguk dengan berat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berkata "Aku ingin memberitahukanmu
sebuah rahasia, aku berliur ketika tidur. Suatu waktu aku bermimpi sedang
makan seekor ayam bakar dan kemudian aku terbangun dan melihat setengah
bantalku basah. Aku tidak bisa mengobati masalahku (berliur) namun kau
berbeda, ini hanya sementara. Dibawah pengawasan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tabib</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> berpengalaman seperti aku, aku bisa jamin kau
akan sembuh dalam beberapa hari."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu merangkak diatas tempat tidur dan
mendekap pria itu dengan lengannya, menyendok obat kemulut si pria itu
setetes demi setetes. Pria itu mencoba bekerjasama dan dengan gagahnya
mencoba menelan. Pada akhirnya dia meminum setiap tetes obat dalam satu
setengah jam.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tubuh pria itu penuh dengan keringat seperti baru
saja berlari beberapa putaran hingga kelelahan. Xiao Liu mengusap dahi pria
itu dengan kain. "Istirahatlah, nanti setelah sup bebek matang mari kita
makan."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berjalan keluar sambil menenteng mangkuk
kosong dan mencari Ma Zi, Chuan Zi dan Lao mu melihat Xiao Liu seperti
melihat hantu. Xiao Liu melotot "Apa yang kalian lihat?" Chuan Zi
berkata "Kau sangat berhati hati bahkan lebih berhati hati ketimbang
saat kau menangani bayi baru lahir. Kalau seseorang tidak tau apa apa mereka
akan menduga bahwa kau ibunya."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Persetan denganmu! Kau ibunya!" Xiao
Liu mengangkat kakinya dan menendang bokong Chuan Zi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi memegang bokongnya yang sakit dan
berlari. Ma Zi dan Lao Mu tersadar dan Lao Mu berkata "Yup, ini benar Xiao
Liu, bukan penyamar." Ma Zi menepuk dadanya, nampak lega.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menguap dan berkata kepada Ma Zi "Tutup
klinik hari ini, tidak boleh lagi ada pasien. Aku mau pergi tidur siang dan
bangunkan aku kalau sup bebeknya sudah matang."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi hendak berkata bahwa dia bisa melakukannya
(memberi makan si pria), namun dia teringat proses menyuapkan obat kepada
pria itu sama rumitnya seperti menyulam kain dan dia yakin pasti tidak mampu
melakukannya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ketika sup bebek sudah matang, Ma </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Z</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i mengetuk pintu kamar Xiao Liu, Xiao Liu berjalan
keluar dan menuju kamar si pria. Sama seperti ketika memberikan obat
sebelumnya, menyuapkan sup juga menghabiskan waktu satu setengah jam.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah membiarkan si pria istirahat sebentar,
Xiou liu menggosok minyak dikedua telapak tangannya dan bersiap melakukan
akupressur pada titik akupuntur pria itu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">" Kau ... setelah ini ... meskipun sudah
berlalu dan beberapa otot mengalami atrophy dan sangat sakit, bila dirangsang
seperti ini bisa membantu." Mata pria itu tertutup namun dia mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu tersenyum, setelah menahan siksaan dan
sakit, hal ini (akupresur) pasti</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> bukan apa-apa</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,
meskipun demikian sembari memijat Xiao Liu tetap berbicara untuk mengalihkan
pikiran si pria (<i>dari rasa sakit</i>),
"Selagi aku berjalan menuju klinik aku melewati sebuah rumah yang penuh
dengan bunga menjalar yang berwarna ungu memenuhi seluruh tembok, dan ketika
angin berhembus semua bunga rontok seperti hujan. Aku sangat merasa terganggu
karena aku tak percaya bahwa keluarga itu menyia-nyiakan bunga yang begitu
lezat yang bisa dibuat menjadi biskuit ..."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Diluar ruangan, Ma zi dan Chuan Zi berbincang
"Aku tau abang liu tidak akan memintaku untuk merawat pengemis itu
lagi." Tubuh pengemis itu rusak dan ringkih dan ke</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">adaa</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nya sangat menyeramkan. Bahkan Ma zi enggan
melihatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sesuai seperti perkataan Ma Zi, Xiao Liu tidak
pernah memintanya (Ma Zi) untuk merawat pria itu. Mulai dari memberikan obat
sampai membersihkan tubuh serta mengoleskan salep, Xiao Liu melakukannya
sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dalam sebulan, luka pada tenggorokan pria itu hampir
sembuh sepenuhnya dan dia bisa menelan namun kebiasaan sudah terlanjur
terbentuk. Setiap hari Ma Zi akan berdiri diluar ruangan dengan semangkuk
obat</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> ditangannya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, berteriak
kearah klinik "Abang Liu ----." Dan Xiao Liu pun dengan cepat
menyelesaikan urusan dengan pasiennya dan bergegas menuju kamar belakang.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah setengah tahun, luka luka pada pria itu
perlahan s</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">e</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mbuh.
Kuku tangan dan kakinya belum sepenuhnya tumbuh namun dia bisa menyentuh air
sekarang. Jadi Xiao Liu berhenti membasuh tubuh pria itu melainkan menyiapkan
ember besar agar pria itu bisa mandi dengan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">layak</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah dirawat selama setengah tahun oleh Xiao
Liu, tu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">b</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">uh
pria itu tidak lagi seperti </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ranting</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
dan kurus namun</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> tubuhnya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
masih sangat ringan. Ketika Xiao Liu memapahnya, dia mencibir "Makan
lebih banyak!"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria itu menutup matanya dan tidak mengatakan apa
pun. Selalu sama seperti i</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ni</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
sejak awal. Setiap kali Xiao Liu menyentuh tubuhnya, dia menutup matanya dan
mengatupkan bibirnya. Xiao Liu paham. Setelah menahan siksaan sebanyak itu,
tubuh pria itu membenci setiap sentuhan dan lagi ia harus mencoba bertahan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu meletakkan pakaian disebelah pria itu dan
berkata "Mandilah sendiri. Rambutmu masih belum sepenuhnya tumbuh jadi
jangan digosok terlalu keras."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu duduk disatu sisi dan sambil mengunyah
makanan ringan, menemani pria itu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mungkin karena semua luka ditubuhnya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">membuatnya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> malu, pria itu selalu mendongakkan kepalanya
dengan mata tertutup sepertinya enggan melihat tubuhnya sendiri. Dia
melepaskan pakaiannya dan mulai membasuh tubuhnya. Dimulai dari leher menuju
dada kemudian perut dan akhirnya kedua kakinya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mata Xiao Liu mengikuti gerakan tangan pria itu
sampai tiba tiba dia (<i>Xiao Liu</i>)
memalingkan pandangannya ke sisi lain serta mengunyah leher bebek dengan
suara berisik, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dengan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
suara </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kres!</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kres</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">!</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kres!<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mata pria itu terbuka dan melihat ke arah Xiao Liu.
Sinar matahari masuk melalui jendela dan sinarnya menyelimuti Xiao Liu dalam
cahaya. Pipinya (Xiao Liu) memerah dan dibiaskan oleh sinar matahari tampak
seperti gading yang indah dengan titik merah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menunggu hingga pria itu selesai mandi
dan membantunya keluar dari ember</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">karen</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">a</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kakinya yang belum sepenuhnya pulih</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. B</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iasanya Xiao Liu membantu pria itu berpakaian
namun hari ini dia (Xiao Liu) hanya mendudukkannya didipan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria itu menjaga pandangannya tetap rendah, satu
tangan diatas dipan untuk menopang tubuhnya dan satu<br />
tangan menjaga jubahnya agar tertutup. Jemari tangannya kurus namun panjang,
kuku yang mulai tumbuh tampak putih dan sehat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menjaga kepalanya tetap tunduk dan
meletakkan jubah disebelah pria itu "Kau ... kau coba berpakaian
sendiri. Bila tidak bisa kau boleh memanggilku."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu bergegas keluar kamar namun berdiri
dibalik pintu mencoba mendengar suara dari dalam, dan setelah kedengarannya
segalanya normal barulah dia beranjak pergi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi sedang memilah tanaman herba, melihat Xiao
Liu dan bertanya "Tidak pernah dengar dia bicara selama setengah tahun
ini. Bagaimana kalau dia bodoh?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi memukul Chuan Zi "Hentikan pikiran
bodohmu! Setelah bertahan dari siksaan yang tidak bisa diungkapkan, bisa
bertahan hidup saja sudah sangat mengagumkan. Dengan kemampuannya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> bertahan seperti itu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, dia tidak
mungkin orang yang bodoh."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi bertanya "Apakah pita suaranya rusak
dan dia tiak bisa bicara sekarang?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berkata "Aku sudah memeriksanya,
meskipun memang ada luka dan suaranya akan berbeda dari sebelumnya namun dia
mestinya masih bisa bicara."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi merasa bahagia "Senang
mengetahuinya."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mengatakan "Untuk men</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">jaga perasaannya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, terlepas dari apakah kalian pernah melihat
lukanya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> atau tidak</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,
mulai dari sekarang jangan pernah singgung hal ini lagi."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi mengangkat sebelah tangannya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> “</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku tak pernah punya keberanian melihat sedari
awal jadi aku tak melihat apapun."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi menambahkan "Jangan khawatir, Lao Mu
sudah mengingatkan kami. Aku punya ingatan yang buruk, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">jangankan urusan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> orang lain, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">urusan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ku saja aku lupa sepanjang waktu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pintu terbuka dan pria itu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dengan cara bersender</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> disisi tembo</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">k, berjalan pelan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> keluar.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Diwaktu silam biasanya Xiao Liu membawa pria itu
keluar saat pagi hari untuk mendapatkan sinar matahari dan udara segar. Hari
ini adalah kali pertama pria itu keluar disiang hari. Dia bersandar ke
dinding dan dalam diam mendongakkan kepalanya dan memandang langit biru dan
awan putih.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi dan Chuan Zi terkesiap. Karena </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dulu </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">luka pria itu meninggalkan kesan yang mengerikan
dalam hati mereka, mereka selalu menghindari melihat pria itu. Chuan Zi bahkan
menolak masuk kamar pria itu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ini kali pertama mereka berdua melihatnya dengan
jelas. Pria itu memiliki bulu mata </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">yang </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">hitam </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan lentik</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,
mata yang berbinar, batang hidung yang tinggi, baju berbahan wol murahan yang
ia kenakan nampak elegan dan mengagumkan. Dalam sekejap Ma Zi dan Chuan Zi
merasa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> rendah diri</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
dan juga terkagum kagum. Xiao Liu menggosok sejumlah daun kering dan berkata
"Bila kakimu tidak terlalu sakit, cobalah lebih banyak bergerak. Kau
mestinya sudah bisa pergi dalam tiga atau empat bulan."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria itu me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">rendah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kan pandangannya dan me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">natap</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> ke Xia</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">o</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
Liu "Aku. Tidak. Punya. Tempat. Untuk. Pergi." Kedengarannya ia
tidak pernah bicara selama beberapa tahun dan suaranya serak namun
pelafalannya jelas. Xia</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">o</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">L</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iu bersandar dan bertopang kaki sambil mengunyah
daun kering "Tidak ada tempat untuk perg</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">? Benarkah?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria itu mengangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu bertanya "Namamu?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria itu menggelengkan kepala.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kau tak tau? Tak ingat? Atau tak mau memberi
tau aku?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Kau. Menyelamatkanku. Aku. Pelayanmu.
Berikan nama."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xia</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">o</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">L</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">iu menyemburkan daun yang dikunyahnya "Kau
tidak kelihatan seperti seseorang yang bisa melayani atau menerima perintah.
Aku tak menginginkanmu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria itu menjaga pandangannya tetap rendah "Aku.
Mendengar. Perkataan. Darimu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mengunyah rumput kering lagi "Di
masa depan bila kau melihat ada yang mengenalmu, apakau kau masih mendengar
perkataanku?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria itu mengatupkan bibirnya dan jemarinya
menggengam erat </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ujung</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
bajunya, wajahnya pucat dan dia tetap diam.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xia</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">o Liu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
baru saja hendak mencemooh ketika pria itu menatap langsung ke mata Xiao Liu
"Aku akan mendengar (mu)" </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Matanya memancarkan sinar</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> seolah menekankan kata "dengar" didalam
hatinya. Xiao Liu meragu sesaat lalu berkata "Kau boleh tinggal."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Bibir pria itu bergerak seperti akan tersenyum
namun sangat samar</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Xiao Liu melemparkan daun kering ke arahnya "Pergi cari tempat duduk dan
kunyahlah."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pria itu dengan patuh duduk diatas batu disatu
sudut dan dengan perlahan menyobek daun kering serta memasukkannya
kemulut. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Meskipun makan daun kering yang sama, gerakannya
anggun dan memberikan kesan kalau ia tidak makan daun kering melainkan buah
dari </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kaum </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dewa
</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dari </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">pegunungan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Hei, pengemis, daun kering ini baik untuk
tenggorokanmu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi menggaruk kepalanya dan berkata pada Xiao
Liu "Abang Liu, berikan nama padanya, kita tidak bisa terus memanggilnya
pengemis." Xiao Liu kemudia</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
menjawab "Kalau begitu kita panggil dia Gan Cao (daun kering)."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Tidak!!!!" Baik Ma Zi dan Chuan Zi
keberatan "Berikan nama yang lebih baik, jangan seperti nama kami."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menempeleng mereka berdua "Apa yang
salah dengan nama k</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">alian</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Nama k</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ita</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> sesuai dengan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">keadaan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
k</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ita</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, tapi tidak sesuai untuknya." Chuan Zi
berkata tulus dan Ma Zi menganggukkan kepalanya setuju.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menatap pengemis yang duduk di atas batu
dan mendekatkan kepalanya </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ke kepala</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
Ma Zi dan Chuan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Z</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i
dan menunjuk kepadanya <i>(pria itu</i>)
dan bertanya dengan serius "Apakah </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">benar </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">aku </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tak</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
sebagus di</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">a</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi bertanya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> balik</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dengan hati hati "Apa abang Liu mau
mendengar yang sebenarnya atau tidak?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi menenangkannya "Abang Liu, ada orang
yang</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> sejak</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
lahir</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> sudah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
di atas awan, yang lainnya tak lebih baik dari kotoran. Tak ada yang perlu
dibandingkan. Mari kita terima saja dan jalani hidup kita yang seperti
kotoran ini sebaik mungkin."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu mengamuk "Kalau begitu aku
menamakannya kotoran!"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Z</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i
dan Chuan Zi sama sama berteriak "Tidaaaaaaakk!"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi berharap si pengemis tidak marah kepadanya
dimasa depan karena nama yang jelek jadi dia memohon "Abang Liu, tolong
pikirkan nama yang lain."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chuan Zi juga berkata "Ya, ya, pikirkan nama
yang lain, nama lain yang sebagus nama Abang Liu."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menjadi senang dan menggapai dedaunan
herba dari dalam keranjang dan melemparkannya ke arah Ma Zi. "Hitung
jumlah daunnya dan itu akan menjadi namanya."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"......... 1,2 ...... 17 daun."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu berpaling dan berteriak "Pengemis,
mulai sekarang namamu Ye Shi Qi" (<i>Ye
artinya daun dan Shi Qi adalah 17 jadi maksud namanya adalah 17 daun</i>).<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ye Shi Qi mengangguk, Ma Zi serta Chuan Zi
berpikir nama itu tidak terlalu jelek. Keduanya tertawa dan menyapa hai
kepada Shi Qi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu memanggil dari ruangan depan "Xiao Liu,
ada pasien."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Xiao Liu menendang bokong Ma Zi dan Chuan Zi,
melantunkan lagu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">lalu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
berjalan menuju klinik.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Waktu berjalan dengan cepat dan setengah tahun
telah berlalu. Luka Shi Qi yang bisa sembuh telah sembuh dan yang tak bisa
sembuh tetap seperti itu. Tulang patah dikakinya memang sudah disatukan namun
karena sudah terlalu lama ketika ia berjalan maka ia akan nampak pincang. Dan
apakah luka ditempat tempat yang tidak bisa dilihat sudah sembuh apa tidak, Xiao
Liu tidak tau karena Shi Qi tidak pernah membolehkan Xiao Liu membantunya
merawat luka lukanya sejak ia bisa melakukannya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi sembunyi sembunyi memberikan tabungannya
kepada Shi Qi "Klinik kecil Hui Chun kita ini ... heh heh ... kau bisa
melihat kemampuan pengobatan Abang Liu tidaklah begitu ... heh heh ... apakah
kau pernah mendengar klan <i>Flame Emperor
Sheng Nong</i>? Kalau kau pergi ke ujung kota, ada klinik bernama Bao Cao
yang dokternya adalah keturunan dari klan Sheng Nong. Keahliannya sangat
mengagumkan dan mungkin dia bisa menyembuhkan kakimu." Shi Qi dalam diam
mengembalikan uang itu kepada Ma Zi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi menjadi tidak sabar "Jangan! Kau bisa
mengembalikan uangku bertahap tapi kakimu perlu ditangani segera. Kau bisa
mengembalikannya dengan bunga bila kau mau."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi menundukkan kepalanya dan berkata
"Ini. Bagus."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Apanya yang bagus? Apakah kau mau tetap
cacat seumur hidupmu?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Dia. Tak peduli."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Apa? Siapa yang tak perduli?" Ma Zi
menggaruk kepalanya "Oh! Maksudmu selama Abang Liu tak
mempermasalahkannya (<i>kaki yang pincang</i>)?
Bagaimana mungkin itu </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">masuk akal kalau dia</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
(<i>Xiao Liu</i>) tak peduli? Lihatlah
bagaimana malasnya dia, dia makan dari mangkuk kotor yang sama. Pakaiannya
dia perlakukan seperti kain lap .... "<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Shi Qi memandang ke</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> arah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> belakang </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kepala </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi yang masih saja </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">membujuk</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Shi Qi ketika kepala</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dipukul </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ma Zi</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">langsung
diam.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kepala Xiao Liu tiba tiba muncul dan dia mengambil
uang dari tangan Ma Zi "Oh, uang yang cukup banyak! Malam ini kita bisa
berpesta!"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mata Xiao Liu berbinar menatap uang dan dia tak
perduli mengapa Ma Zi berusaha menyisihkan uang secara diam diam. Dia
menggenggam uang itu dan bergegas keluar dengan Ma Zi</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> yang sambil</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> menangis mengejarnya dari belakang
"Tidaaaaaaak, Abang Liu, uang itu tabungan agar aku bisa mendapatkan
istri .... Aku memerlukannya untuk melakukan hal hal yang pantas ...."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Malam itu semua orang berpesta makan daging dan
ikan, Xiao Liu dan Chuan Zi memenuhi mulut mereka dan makan sepenuh hati, dan
Ma Zi makan sebanyak mungkin agar pengorbanannya sepadan kalau tidak rasanya
pasti sangat menyakitkan, sementara Lao Mu menyesap anggur dan memandangi Shi
Qi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah makan, Xiao Liu, Ma Zi dan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">C</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">huan Zi tertidur lelap setelah minum. Hari ini
mestinya jadwal Xiao Liu mencuci piring kotor, namun tak seorang pun ingat
kapan tugas tugas mereka di klinik Hui Chun berubah dimana Shi Qi tetap
melakukan bagiannya namun juga menyelesaikan tugas Xiao Liu. Shi Qi
mengumpulkan piring kotor dan mengangkat seember air dan duduk dihalaman
mencuci piring.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Lao Mu berdiri dibelakangnya dan bertanya
"Siapakah kau?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin-bottom: 12pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dalam suara desau
malam, sebuah suara serak menyahut "Aku. Ye Shi Qi."</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin-bottom: 12pt;">
---------------------------------------------------------------------------------------</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<i><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">the truth</span></i><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, sudah empat chapter yang aku udah cicil
terjemahin, namun karena satu chapter panjangnya lumayan, sebelum posting kan
mesti edit dulu biar bahasanya enak dibaca, nah ternyata urusan edit-mengedit
ini cukup melelahkan, sekitar sejam ahahhahaha *lap_keringat</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">pantesin itu klo lihat diblogger-blogger luar sono satu novel
itu kadang suka keroyokan nerjemahinnya, kadang sampai 5 orang! jadi rilisnya
bisa sehari satu atau dua chapter. </span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mudah-mudahan nanti ada juga deh relawan yang mau bantu-bantu
nerjemahin biar yang diterjemahin lebih banyak n lebih cepat *ngarep.com</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">note: </span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">One day my husband said to me "You watched Korean drama,
Chinese drama and you read Chinese novel. and now, you even
translating it to bahasa!"</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br />
I thought for some time, yes, why? at first maybe because I just want to
watch it, after that it's quite interesting, so I bought more
Korean drama DVD, because I am not the type who can enduring waiting
twice a week watching it from television so I prefer buying DVD for the
complete series, watched it marathon, until there were none I can watch
anymore except the newest which haven't complete yet. </span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">after that, I found Chinese novel web, read it out of
curiosity, and surprised because the story is different and feels good, and
lucky me, my first Chinese novel that I read actually already release in
television serial, hurrraaaaaayyyy, and my adventure in Chinese literature
begin. Nothing related with their ideology, just pure literature (I am
majoring in English literature when I am taking my first degree, so
maybe I just simply love literature thing regardless where is the origin)</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">and now if you asking me why I did what I did, i will say to
you "Because I like it and it's making me happy!" </span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">we all know how many of us doing what we actually do not like
and it just feels terrible -_-</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br />
_________________________________________________________</span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span><span style="font-family: "calibri" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin-bottom: 12pt;">
<br /></div>
</td>
<td style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; height: 57.6pt; padding: 0cm; width: 0.6pt;" valign="top" width="1"></td>
<td style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; height: 57.6pt; padding: 0cm; width: 126.7pt;" valign="top" width="169"></td>
</tr>
</tbody></table>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; margin-bottom: 12pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-68971440117752629042017-07-30T20:37:00.001-07:002017-07-30T20:37:32.903-07:00Novel terbaru .... one of my fav of all time hi there ..... ^0^<br />
<br />
Alhamdulillah, light novel pertama udah kelar diterjemahin, hanya tujuh chapter, baguslah buat pemanasan. Web novel kebanyakan panjang panjang, bahkan ada yg ribuan chapter, oh My God so long yah, klo model chapternya pendek-pendek masih enak, sehari bisa 300an chapter bacanya, tp klo ribuan bisa-bisa ga sempat cari duit buat makan sehari-hari ahahahhahahah *aku klo sudah baca n ceritanya bagus, ampun dah, ga inget makan, ga inget tidur, ga inget kerja, klo perlu urusan kamar mandi juga ditunda, parah ya -_-" I am freakin* addicted to read<br />
<br />
Nah, banyak sebenarnya judul yang udah aku baca, sebagian complete diterjemahin para blogger ke bahasa Inggris, sebagian lagi masih ongoing. Salut banget sama para translator-translator diluar sana, kerjaannya cuma nerjemahin, klo dipikir-pikir duitnya banyak kah? hahahha, soale rerata sih klo baca mereka tu punya kerjaan utama, jadi nerjemahin cuma hobby, sama kayak gue heleh hahahahh<br />
<br />
seperti sekarang ini, aku juga tiap hari saban malem sebelum tidur, check dah itu novel-novel yang sedang ongoing, so far ada sekitar 5-6 novel ongoing yang aku ikuti, chapternya bervariasi ada yg sudah masuk chapter 400 sekian dan ada yang masih masuk chapter 60-an, dan ga tau mau berapa chapter soale di negeri asalnya sono, itu novel masih juga ongoing, jadi bukan Inggrisnya saja yang ongoing hahahhaha....klo diturutkan sih, rasanya aku mau nerjemahin semuanya, tapi alahmaaaak, 24 jam sehari ga bakal cukup, soalnya "pekerjaan utama" buat "makan" masih harus jadi priority ☺<br />
<br />
well, novel yang jadi pilihan aku kali ini sudah complete, ada 50 chapter, klo mau baca Inggrisnya sudah bisa langsung cuss ke lamannya www.koalaplayground.com, disitu sudah ready to read lah. jujur aku tuh udah lama liat ni novelnya, cuma pas baca chapter pertama, ampuuuuun sepertinya karena banyak nama kota, nama kerajaan, nama orang yang ribet buat diinget awalnya males, too complicated menurut aku, jadi simpen aja dulu, kapan-kapan klo ada waktu baca ya dibaca. nah, pas ketika udah ga ada lagi bacaan yang perlu dibabat hehe, aku mulai baca, enduring lah pas baca nama-nama yang sulit diinget, gile ternyata novel ini bagus banget, karakter tokohnya keren-keren, female leadnya bukan tipe mewek-mewek ga jelas, sebenarnya aku tuh suka baca novel dari negeri Cina ini karena penokohan utama wanitanya rerata perempuan-perempuan tangguh, meski kadang suka ga masuk akal sih ahahhaha, tapi ini kan fiksi yah, jadi terserahlah sama authornya mau bikin tokoh utamanya kayak gimana juga, pasrah kita mah sebagai pembaca. back to the novel, pengarangnya Tonghua, klo mau tau biografinya buka aja di wikipedia deh, karya-karya beliau memang bagus-bagus, so far aku udah baca tiga novelnya, Da Mo Yao (ini udah ada serial televisinya judulnya Ballad of the Desert), klo saja serial televisinya belum rilis aku pasti juga nerjemahin novel ini, tapi karena dah ditelevisikan sepertinya tunda dulu, karena temen-temen mungkin lebih suka untuk nonton langsung ya kan hahahha, yang berikutnya karya Tonghua yang udah aku baca itu Yun Zhong Ge (Song in the Cloud) ini juga udah ada serial televisinya dengan judul yang sama, yang main Angela baby ohhhh I love angela baby sejak dia main di serial General and I. tp ketimbang nonton serialnya, Yun Zhong Ge ini enakan baca deh, karena feelsnya lebih dapet, aih aku nangis membombay deh bacanya, baca novelnya bikin hati sesak banget, pediiiiiiiiihhhh, tapi biar perih namun kisahnya indah, hla gimana itu ya bisa indah tapi perih, haissshhh salahkan authornya bikin cerita koq bikin hati mewek mendayu-dayu.<br />
<br />
nah novel Tonghua yang paling aku suka judulnya Chang Xiang Si (Lost You Forever), biar ceritanya agak sedih tapi masih happy ending-lah, karena kita juga kan ga suka klo dah baca panjang-panjang ujung-ujungnya malah mewek karena endingnya sedih (khas novel Tonghua memang bikin hati merana pedih terluka hah lebaaaayyyy), namun ni cerita Happy Ending (HE) tergantung kamu suka tokoh pria utama yang mana, karena dalam cerita ini cuma ada satu tokoh utama wanita dan tiga tokoh utama pria, ya tiga, bener ada tiga, so prepare your heart to bleed. thanks God aku tuh ga patah hati hahahahhaha, sejak awal aku udah condong ke salah satunya dan bener tokoh pilihan aku yang jadian sama tokoh utama wanitanya, so the story ended up HE for me hahahhah, bagi mereka yang kurang beruntung well, mo gimana lagi, prepare your box of tissue laa ^_^<br />
well, sebenernya aku suka semua tokoh utama prianya, susah banget mau milih yang mana, beneran, klo ga yakin baca deh. Namun ga mau bongkar banyak-banyak disini, ntar malah spoiler hehehhehe. yang jelas, ini salah satu novel terfavorit aku (only heaven knows how many novel that I love), tapi beneran bagus deh, ga nyesel bacanya, berkali-kali juga. begitupun, biar cuma 50 chapter, namun satu chapternya itu ya bisa 15-20 lembar-an lo, nerjemahinnya ampuuuuuun deh, lama, klo baca mah sekejap. jadi mohon bersabar ya, ni translatornya kadang moody, kadang ada kerjaan, macem-macemlah. well, I am trying to get committed, Bismillah deh, moga-moga banyak yang baca n ngikutin biar nerjemahinnya semangat. fighting!!!!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-86557132672127925702017-07-30T19:40:00.000-07:002017-07-30T23:52:21.716-07:00Chapter 7 -- Tuan Muda - PRODIGAL SON -- Tamat<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Namun aku
menjawabnya, “Tuan muda, aku tidak bisa tinggal.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tangan Tuan muda
selalu menutupi mataku. Setelah emndengar perkataanku, dia tidak membuka
mulutnya, dia tidak emnurunkan tangannya.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku berkata,
“Tuan muda, kau harus memberi tahu kepala pelayan semua yang harus dilakukan.
Jika tidak, aku takut dia tidak akan bisa melayanimu dengan benar.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan mdua tidak
bergerak. Jadi, aku memutuskan untuk melakukannya sendiri, memanggil kepala
pelayan. Tangan kepala pelayan menggantung disisi tubuhnya selagi dia berdiri
disalah satu sudut. Aku memberitahunya, “Kepala pelayan, kau harus menginta apa
yang akan aku katakan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kepala pelayan
menganggukkan kepalanya, “Apa yang Nona ingin sampaikan?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku berkata,
“Kaki Tuan muda memang sudah sembuh, namun kakinya akan terasa sakit sakit pada
hari yang dingin dan hujan. Kau harus menyiapkan handuk hangat untuk mengompres
kakinya. Ada toko obat bernama <i>Return to
spring hall </i>didekat rumah kita yang dulu, meskipun toko itu kecil, namun
dokter disana sangat ahli. Selama beberapa tahun ini mereka sudah menangani
masalah kaki Tuan muda, jika ada masalah, maka kau harus pergi kesana.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Tabung bambu
untuk kaki harus diganti setiap 3 bulan. Tukang kayu dikota tau persis
ukurannya. Kau tidak boleh menggunakan sutra lembut untuk menutupi kaki karena
sutra tidak akan bertahan, kau harus menggunakan kain tebal. Untuk pakaian Tuan
muda, bagian kiri jubah memerlukan lapisan tambahan, aku sudah meninggalkan
ukuran celana kepada Nyonya besar Yang.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“........”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Tuan muda bukan
pemilih makan namun dia suka makanan dengan rasa kuat. Untuk alasan kesehatan,
dia tidak boleh makan makanan pedas. Kau harus memberitahu bagian dapur untuk
mengurangi penggunaan cabe saat memasak.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Kau harus lebih
hati-hati saat malam – ketika Tuan muda susah tidur, dia suka minum alkohol
dihalaman. Namun, kau tidak boleh mebiarkannya minum terlalu banyak. Jangan
ganggu dia, diam-diam sembunyilah dibalik rumah untuk mengawasinya, jangan
biarkan dia terlalu sedih... kepala pelayan?” Aku hanya bicara beberapa kata
dan melihat linangan air mata di wajah kepala pelayan dan dia berlutut.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Nona—“ Aku tidak
tau apa yang terjadi kepada kepala pelayan. Sebelumnya ketika Tuan besar Yang
masih ada, aku tidak tau kalau dia suka sekali menangis. Aku memalingkan
wajahku dan sedang berpikir bagaimana caranya agar Tuan muda menyampaikan
bebrapa kata untuk menghibur kepala pelayan namun Tuan muda masih dalam posisi
sama dan tdak bergerak.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tiba-tiba
merasa kembali kemasa bebrapa tahun yang lalu ketika Tuan muda kembali ke rumah
setalh cedera, bayangan dirinya waktu itu yang tidak bisa hidup namun tidak
bisa mati. Aku menggoyangkan tubuh Tuan muda dan bertanya, “Tuan muda, apa yang
terjadi kepadamu?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda tidak
bergerak, telapak tangannya masih menutupi matanya, hanya menampakkan sepasang
bibir yang terkatup rapat. Kepala pelayan menambahkan dari sedelah sisi, “Sejak
Nona pergi, Tuan belum makan selama tiga ahri.” Mataku membelalak dan aku
bertanya kepada Tuan muda, “Tuan muda, mau makan apa?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kepala pelayan
melakukan kowtow kepadaku dan lalu bangkit, “Nona, aku sudah tua dan tidak bisa
mengingat semua ini. Kau harus mengingatnya sendiri.” Setelah dia selsai
bicara, dia berjalan pergi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku terkejut dan
tertegun. Kau tidak bisa menjadi kepala pelayan dengan sikap begini?<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Monyet kecil...”
Tuan muda membuka mulutnya, aku segera menoleh dan memberikannya perhatian. Aku
bertanya, “Tuan muda, apa yang ingin kau makan? Aku akan memberitahu dapur
untuk membuatnya.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda nampak
berpikir sejenak dan berkata, “Mie.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Bisa! Tunggu
sebentar.” Aku berlalu menuju dapur untuk mengambil semangkuk mie. Dalam
perjalanan menuju dapur, ketika semua orang melihatku, pandangan mereka
terlihat tulus. Aku terpengaruh oleh ledakan kehangatan ini dan dalam hatiku
berpikir aku harus membuat Tuan muda menelan makanannya. Aku kembali terkenang
tentang bagaimana Tuan muda tidak mau makan dulu, aku bahkan harus melakukan
kekerasan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ah, tapi aku
tidak menggunakan metode yang sama kali ini karena dengan kekuatan Tuan muda
sekarang dia dapat dengan mudah mematahkan tubuhku. Begitupun, sampai saat ini,
Tuan muda sangat mau bekerjasama, ketika aku menyodorkannya semangkuk mie, dia
dengan cepat memakannya. Melihatnya masih punya kekuatan untuk makan, hatiku
tenang. Tuan mudah berhenti setelah beberapa suap, dia melihat kedalam mangkuk
dan bicara, “Apakah kau ingat saat kita makan mie bersama?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku bilang aku
ingat. Ketika dia pulang malam, kami sering duduk di dapur makan mie bersama.
Meskipun masih sama sama mie, sekarang mangkuknya terbuat dari keramik mahal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
berkata, “Hari-hari ketika kau pergi, aku terus terpikir semangkuk mie ini.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku berkata,
“Jika Tuan muda suka makan mie, kau bisa meminta kepada kepala pelayan.”
Mengapa kau mebuat dirimu lapar?<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda tertawa
getir untuk sesaat dan menjawab, “Terkadang, aku benar-benar tidak tau kau ini
bodoh atau pura-pura bodoh?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tidak bicara.
Tuan muda bersandar ke tepi tempat tidur dan berkata, “Tahun lalu, aku sedang
dalam perjalanan ke Jiang Su ketika aku dihadang oleh hujan badai. Kelompok
pedagang terperangkap di gunung dan tidak bisa pergi.” Aku tidak tau mengapa
Tuan muda tiba-tiba bicara tentang ini kepadaku namun dengan patuh aku
menyimak.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda memukul
kakinya dan menatapku, dia berkata, “Pada saat itu, tabung bambuku hilang dan
aku harus berjalan dengan kakiku. Pada malam hari, ketika kami berlindung di
dalam gua, udaranya sangat dingin dan bisa saja membunuh kami. Orang-orang
cemas kalau kami akan mati jadi kami berbincang satu sama lain untuk
meningkatkan semangat kami. Pada saat itu, orang disebelahku bertanya kepadaku,
‘Kau sudah seperti ini, mengapa kau tetap pergi?’ Aku bilang padanya bahwa aku
pergi untuk mencari uang. Orang itu tertawa dan berkata, ‘Itu benaar. Jika
bukan karena uang, siapa yang mau menderita bersusah-payah melakukan perjalanan
yang sangat jauh.’ Dan kemudia aku bilang padanya bahwa aku pergi mencari uang,
namun bukan hanya untuk uang. Dia bertanya padaku apa yang aku maksud...”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Selagi Tuan muda
mengenang kejadian itu, dia dengan lembut membelai kakinya dan suaranya sangat tenang.
“Aku bilang kepadanya, setelah aku kehilangan kakiku, aku merenungkan hidupku
dan merasa sudah tidak punya arti lagi dan berniat untuk tidak hidup lagi.
Namun suatu hari, aku tersadar bahwa masih ada satu orang di dunia ini yang mau
mengorbankan hidupnya untuk lelaki seperti aku. Namun orang itu sungguh bodoh
setengah mati, jadi aku berpikir lagi, kalau aku mati begitu saja, apa yang
akan terjadi kepadanya?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Diperlakukan
baik seperti barang berharga oleh pria tak berguna, tetap saja tak berguna. Jadi
aku menguatkan diriku, aku harus bangkit, menjadi pria di atas pria lain.
Meskipun aku cuma setengah pria sekarang, aku harus membuatnya bangga.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Aku rela
menanggung semua kesulitan, aku tidur dibawah bintang-bintang dan bulan, makan
di alam liar, minum ditengah angin dingin dan menelan pasir, namun selama aku
berpikir bahwa dia menikmati hidup di HangZhou, hatiku merasa nyaman dan aku
melanjutkan perjalananku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tidak tau
sejak kapan namun mata Tuan muda sudah memerah, sangat merah sampai aku tak mampu
melihat lagi. “Monyet kecil ....” Dia meraih tanganku, membungkukkan
pinggangnya dan bertanya disisi wajahku yang menunduk, “Kau tau apa yang paling
aku sesalkan dalam hidup ini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku memaksa
kepalaku menggeleng, aku tidak tau, aku tidak tau apa-apa. Tuan muda menjawab
dengan suara yang bergetar, “Bahwa aku tidak mengingatmu.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda menarik
tanganku dan meletakkannya di dadanya. Air matanya yang hangat jatuh ke
pergelangan tanganku dan aku merasa dadaku ditekan sangat kuat sampai rasanya
mau mati. “Tuan paling menyesal bahwa Tuan tidak mengingatmu.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia menarik
tanganku untuk memukul dadanya lagi dan lagi. “Kau tinggal di pavilionku selama
dua tahu, dan aku bahkan tidak bisa mengingatmu. Aku bahkan masih mengingat
berapa banyak bukit tiruan dan jumlah kolan dikediamanku, namun aku tidak bisa
mengingatmu. Satu-satunya orang dalam hikupku yang tidak mengabaikanku, dan
begitu pun aku tidak bisa mengingatmu. Beritahu aku, apakah kau bohong padaku,
apakah kau memang tinggal dipavilion-ku?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku merasa sangat
disalahkan sampai kepingin mati saja. Aku menangis, “Aku tidak bohong. Aku
tinggal! Aku tinggal!” Tuan muda memelukku dalam satu gerakan dan berkata
dengan suara pelan, “Kau tidak bohong padaku, aku tau kau tidak bohong.
Sekarang, hukumanku telah tiba. Sebelumnya ketika aku memilikimu, aku tak
melihatmu. Sekarang aku ingin melihatmu, kau ingin pergi. Monyet kecil, kau mau
Tuanmu untuk tetap hidup?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku terus
meratap. Wangi Tuan muda sungguh enak – bersih dan hangat. Aku menangis
berjam-jam dan jatuh tertidur dalam pelukan Tuan muda. Ketika aku terjaga, aku
sadar Tuan muda juga tertidur. Tubuhnya bersandar dan lengannya memelukku.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ketika aku
begerak sedikit saja, genggaman Tuan muda semakin kuat dan matanya terbuka. Aku
hanya monyet kecil yang tidak berpengalaman, ini kali pertama aku terbangun
dalam pelukan pria. Aku terus mencoba dan mempertahankan harga diriku. Lengan
Tuan muda seperti besi dan aku tidak bisa membebaskan diri. Aku meminta Tuan
muda untuk melepaskanku.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
menatapku, wajahnya tanpa ekspresi dan dia bertanya, “Jika aku lepas apakah kau
akan pergi, apakah Tuan harus merangkak untuk mengejarmu?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku berhenti bergerak. Lagipula, pelukan Tuan
muda sangat lebar dan hangat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah berbaring
sesaat, aku bicara dengan suara kecil, “Aku tidak mau menjadi selir pelayan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda tertawa
lembut diatas kepalaku, “kenapa?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku bilang,
“Seorang selir pelayan akan ditendang ....” Itu yang aku lihat kali terakhir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
nampaknya tidak mengerti makna kata-kata yang baru aku katakan, dia berpikir
sejenak dan bertanya, “Apakah kau berkata aku akan memukulmu?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah dia
bicara dia dengan cepat menambahkan, “Sebelumnya, aku tidak pernah memukul
selir pelayan.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengangguk,
“ya, Tuan muda hanya memukulku.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Lengan Tuan muda
menjadi kaku, “apa?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mengangkat
kepalaku dan memandangnya dan memberitahu bahwa dulunya ia sering melampiaskan
amarahnya kepada si monyet, aku. Wajah Tuan muda sepenuhnya gelap dan dia menggeretakkan
giginya dan berkata, “Tak mungkin! Tak mungkin aku memukulmu!”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku merasa Tuan
muda tidak memercayaiku jadi aku dengan hati-hati menceritakan ulang setiap
kisah. Bagaimana dia menndang, mendorong, bahkan menampar. Wajah Tuan muda
makin bertambah gelap selagi dia mendengar, seluruh tubuhnya gemetar saat ia
duduk dan pandangannya menyiratkan rasa takut. “Jadi.... jadi kau sebenarnya
membenciku kan? Karena aku memukulmu dulu, kau membenciku kan ...” ini kali
pertama aku melihat Tuan muda begitu ketakutan, dia membuang muka dan aku pikir
dia akan mengambil tongkat, namun dia malah langsung jatuh ke depan. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku segera
berseru, “Tuan muda” namun dia sudah jatuh ke lantai. Aku segera turun ke bawah
tempat tidur dan melihat kakinya sakit karena terjatuh. Aku ingin keluar untuk
mengambil obat namun tangan Tuan muda menarikku, “Jangan pergi, Monyet kecil,
jangan pergi.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
membungkuk dilantai, tidak peduli bagaimana penampilannya selagi dia
menggenggam tanganku sangat erat. “kau bisa membalas pukulanku, pukul aku,
pukul aku.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku akhirnya
memahami apa yang dia lakukan. Aku membungkuk dan menopang nahu Tuan muda dan
membawanya kembali ke tempat tidur. Aku membritahunya, “Tuan muda, masalah yang
dulu sudah berlalu, kau harus melupakannya.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
menundukkan kepalanya, ekspresinya penuh kepedihan. Otak monyetku yang sedikit
gila tiba-tiba mendapat inspirasi, aku merasa ini adalah kesempatan yang bagus
dan dengan cepat menambahkan, “Aku tak mau jadi pelayan yang digunakan hanya
untuk keperluan tempat tidur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kepala Tuan muda
masih menunduk dan dia menjawab dengan suara lemah, “Kalau begitu bagaimana
dengan Nyonya yang digunakan untuk keperluan tempat tidur?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tertegun, apa
itu Nyonya untuk keperluan tempat tidur? Dengan hati-hati aku bertanya, “Tuan
muda, Nyonya untuk keperluan tempat tidur.... berapa banyak mereka?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda dengan
terpaksa mengangkat kepalanya dan membelalak galak, “Berapa banyak Nyonya yang
dimiliki Graha Yang sebelumnya?”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku memikirkannya
dan menjawab, “Hanya satu Nyonya, hanya satu Nyonya.” Aku pikir aku sedang
membuat diriku bingung sampai akhirnya sadar apa yang dimaksud oleh Tuan muda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda melihat
pandangan ala monyetku menjadi terang dan tau bahwa akhirnya aku mengerti. Dia
menghela nafas keras dan membuang mukanya. Aku menatapnya dan berkata, “Tuan
muda, wajahmu sangat merah.”<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
berbalik dan memberikanku senyuman dingin. Aku segera tau bahwa masalah akan
muncul setelah kebahagiaan.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Memang benar.
Dalam waktu seketika, Tuan muda mendorongku jatuh dan aku terbaring ditempat
tidur seperti monyet mati. Tuan muda naik ketubuhku dan dengan lembut bersandar
ketubuhku. Aku dengan gugup bertanya kepadanya, “Tuan muda, kau... aroma apa
yang tercium dari tubuhmu?” Mengapa baunya enak sekali?<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
menatapku dan berkata, “Aroma seorang lelaki.” Aku tidak berani bicara lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Hari itu, aku
secara langsung merasakan pengalaman yang dulu sering dikatakan oleh selir
terdahulu tentang “sangat nikmat seperti naik ke surga.” Memang benar rasanya
seperti naik ke surga. Namun ada yang perlu dikasihani bahwa aku bukanlah
monyet yang lugu lagi. Aku melihat Tuan muda tidur dengan damai disebelahku,
dia terus bertanya kepadaku, kapan saat pertama kali aku melihatnya namun aku
berkata bahwa aku lupa.<o:p></o:p></span><br />
Sebenarnya aku
berbohong. Bagaimana aku lupa hari itu? Dia mengenakan jubah putih, duduk
ditengah ruangan. Tangannya yang panjang sedang memegang secangkir teh dan dia
memberitahuku, “Angkat kepalamu.” Aku mengangkat kepalaku dan melihatnya
mengerutkan kening dan tertawa terbahak-bahak ketika dia berkata, “ Benar-benar
seperti monyet.”<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pada saat itu,
pelayan yang ada semuanya tertawa, namun aku tidak memerhatikan. Aku terus
melihatnya, melihatnya dari bawah sampai ke atas, seperti melihat dewa.
Sebelumnya, aku berpikir bahwa untuk seseorang seperti Tuan muda, meskipun
setelah menghabiskan seluruh hidupku yang malang, aku bahkan tidak akan bisa
menyentuh ujung jarinya. Namun, setelahnya, Tuan muda cedera dan aku bisa
tinggal untuk merawatnya. Meskipun melelahkan, paling tidak dia sudah jatuh
sedikit dari singgasana dewa dan aku bisa menyentuhnya sekarang.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Namun siapa yang
tau kalau Tuan muda sekuat itu? Sejak dia bangkit dari neraka, aku berpikir dia
akan kembali ke kehidupannya dulu. Siapa yang tau kalau dia memang kembali –
namun sambil menggandeng tanganku.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<br />
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Alhamdulillah, senang rasanya terjemahan cerita pendek pertama ini kelar juga. well, mungkin flownya belum terasa pas yah, mohon maaf klo masih kaku, tapi ke depannya aku usahakan supaya lebih alami. Still hoping to make more of you enjoy may humble work chaiiiyooooo.......<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-67940936610876501022017-07-30T19:29:00.001-07:002017-07-30T23:52:06.358-07:00Chapter 6 -- Tuan Muda -- PRODIGAL SON<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN">Chapter 6 – Tuan Muda jatuh sakit<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Malam itu
berjalan sedikit canggung. Banyak orang tersenyum padaku, dan bahkan beberapa
pelayan menambahkan makanan ke piringku. Aku ingin memberitahu mereka bahwa aku
juga pelayan seperti mereka, tolong jangan berikan aku makanan. Tetapi, aku tak
berani bicara. Pada kesempatan ini, aku bahkan tidak berani makan, apalagi
bicara. Tuan muda duduk disebelahku dari awal sampai akhir selagi orang-orang
menghiburnya. Meskipun Tuan muda tersenyum, senyumnya tulus, kenyataannya dia
terlihat sangat dewasa. Semua orang berbicara dengan rendah hati kepadanya,
namun dia tidak sombong sama sekali. Tentang apa yang mereka katakan, aku tidak
paham sama sekali. Tak lama, setelah tiga kali sulang anggur, seseorang
tiba-tiba datang dari meja yang lain. Dia berdiri di depan Tuan muda dan segera
berlutut. Aku melihatnya dan menyadari, aiyah..., ini pemimpin kelompok yang dulu
mengeroyok Tuan muda dan bahkan memukuliku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia berlutut
dilantai namun pinggangnya tidak menekuk. Dia kelihatan sedikit mabuk dan
wajahnya merah. Dia menatap Tuan muda dan dengan nafas berat berkata, “Tuan
muda Yang, aku tidak tau mengapa engkau mengudangku datang hari ini. Tapi, ada
yang harus kukatakan padamu!” Kau bisa bicara, mengapa kau harus berteriak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda melihatnya
dalam diam dan berkata, “bicaralah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Orang itu
terlihat sangat tertekan dan lubang hidungnya kelihatannya melebar, “ Ketika
Tuan muda Yang tertimpa kemalangan,bukan hanya
keluarga Wang tidak mengirimkan arang saat salju turun, aku, Wang Zhi,
bahkan melempar batu kedalam sumur. Sekarang Tuan muda sudah berkecukupan,
menguasai perdagangan setengah Jiangnan, sangat masuk akal untuk tidak membantu
keluarga Wang! Tapi -- !!” Wang Zhi benar-benar sudah mabuk. Seisi perahu
melihat Wang Zhi seolah ia menghunuskan pedang ke Tuan muda, “Tapi! Aku tidak
punya penyesalan!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Suaranya menahan
tangis, “Aku tidak menyesal! Tahun itu, kau membuat masalah di pavilion
Osmanthus dan memotong rambut istriku yang panjang. Selama setengah tahun,
istriku tidak berani keluar rumah dan bahkan tidak tersenyum. Kau, apakah kau
mengingat kejadian itu?!” Aku diam dan melihat ke Tuan muda. Tuan muda tidak
menunjukkan perubahan ekspresi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Wang Zhi akhirnya
berteriak, ”Jadi aku tidak menyesal! Yang Yi Qi, keluarga Wang meskipun tanpa
bantuanmu pasti masih bisa bertahan!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
akhirnya membuka mulutnya, “Lalu, mengapa kau berlutut di hadapanku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Semua orang diam,
bahkan Wang Zhi. Jika kau memang tidak memerlukan bantuan, mengapa pula kau
berlutut? Wang Zhi terbungkuk dan menangis. Semua orang menonton. Tuan muda
mendorong jauh kursinya dan berdiri diatas lantai. Dia tidak memakai
tongkatnya. Tangannya berpegangan dengan meja dan satunya memegang pundak Wang
Zhi. “berdirilah.” Wang Zhi tidak bergerak. Tuan muda mendesak, “Tuan Wang Zhi,
bangkitlah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Wang Zhi
mengangkat kepalanya untuk menatap Tuan muda dan akhirnya bangkit. Setelah dia
bangkit, Tuan muda jadi yang paling pendek diantara semua orang yang ada
diperahu. Seseorang datang untuk membantunya duduk dikursi namun dia menggeleng
kepalanya. Dia menuangkan segelas anggur untuk dirinya dan membalikkan
tubuhnya. Dia bicara kepada semua orang dengan suara rendah, “Semuanya, mereka
yang aku undang hari ini – beberapa sudah kenal aku dan beberapa belum.
Sebagian dengan hutang budi, sebagian dengan menyimpan dendam. Segelas anggur
ini, aku menerima semua hutang budi.” Setelah dia selesai, dia melemparkan
gelas itu. Dia maju selangkah dan mengangkat kepalanya sambil berkata, “Kepala
ini, aku bersujud untuk mereka yang memiliki dendam.” Kemudian, sebelum semua
orang sadar, Tuan muda menunduk dan keningnya menyentuh lantai kayu perahu
dengan suara “thud”. Dia hanya punya setengah kaki, sujud ini tidaklah mudah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Semua orang
tertegun, termasuk aku. Siapa yang berani menerima kepala (kowtow, yaitu
gerakan menyentuhkan kening ke lantai tanda menyembah atau menghormati orang
lain) Tuan muda? Tidak hanya diriku yang Cuma pelayan, semua orang disini
memiliki keinginan untuk meminta sesuatu dari Tuan muda, mereka lebih tidak
mungkin menerimanya kowtow Tuan muda. Namun tidak ada yang bisa menduga
skenario ini, jadi tidak ada yang berani membuka mulut. Tuan muda bangkit,
ekspresinya tidak berubah selagi dia menuang segelas anggur lagi. Dia
mengumumkan, “Aku, Yang Yi Qi, hanya bergantung pada tiga hal dalam menjalankan
bisnis – keberanian, kepintaran dan kepercayaan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Suara tuan muda
dalam dan pandangannya terang, “Kesalahan yang aku lakukan pada masa lalu,
Langit sudah menghukumku. Jika semua orang mau memberikanku kesempatan ini,
untuk memercayaiku lagi, kita akan berbagi kemakmuran dan mengumpulkan uang
bersama-sama. Yang YI Qi tidak akan memperlakukan kalian dengan buruk.” Tuan
muda benar-benar Tuan muda. Dia tahu bagaimana bicara, hanya beberapa kalimat
dan cukup banyak orang yang menangis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Dan kau,” Tuan
muda menatap Wang Zhi, dengan ibu jari yang dilingkari cincin gading hijau,
Tuan muda menunjukku dan berkata dengan suara rendah, “Apakah kau mengenalnya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Wang Zhi
melihatku dan mengangguk. Tuan muda berkata, “Kowtow kepadanya tiga kali dan
berdoalah agar ia selalu sehat dan selamat. Maka, kita akan melupakan tentang
hari itu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Wang Zhi berjalan
ke depanku dan berlutut. Dia melakukan kowtow tiga kali. Aku dengan risau
melihat Tuan muda namun dia tidak bergeming.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku mencoba
berkata, “Tak.... tak masalah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Wang Zhi bangkit
dan Tuan muda mengangguk kepadanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dalam perjalanan
pulang, Tuan muda memanggilku kedalam kereta dan berkata, “Kau sudah
menderita.” Aku terkejut. Aku bilang itu kali pertama seorang pria melakukan
kowtow kepadaku. Tuan muda tertawa dan berkata, “Duduk lebih dekat.” Aku
mendekat dan tidak berani melihat Tuan muda. Kepalaku tetap menunduk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
berkata. “Kepalamu selalu menunduk, apa yang kau lihat?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku dengan cepat
mengarang sesuatu, “Melihat cincin.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda melepas
cincin dari jempolnya dan menempatkannya ditelapak tanganku, “Kau suka? Kau
bisa memilikinya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mana aku berani
menerimanya? Aku menggeleng kepalaku, “Aku hanya... hanya melihat saja.” Tuan
muda meraih tanganku dan menaruh cincin ditelapak tanganku. Hijau gelap, masih
menyimpan hangat dari tubuh Tuan muda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku
menggenggamnya ditangan dan tidak berani bicara. Kali ini tuan muda kembali dan
menetap. Tuan muda membeli rumah lain yang lebih besar, sama besar dengan Graha
Yang sebelumnya. Nyonya besar Yang dan para nona juga dibawa pulang. Graha
kembali ramai. Tuan muda yang dulunya tidak dibanggakan menjadi pemilik graha.
Disamping Nyonya besar Yang, semua orang di graha menyebutnya Tuan. Karena
sudah makin banyak orang, kepala pelayan menyewa lebih banyak pelayan. Aku melihat
dengan satu lirikan bahwa mereka akan dikirm ke pavilion Tuan muda. Aku duduk
di halaman hari itu untuk waktu yang sangat lama dan memandangi bulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku menghitung
dalam hati berapa banyak uang yang aku miliki sekarang. Setelah menghitung
beberapa jam, aku mendapati hasil yang sangat menyenangkan. Nampaknya setelah
bebrapa tahu, aku bisa dibilang orang kaya. Tidak, monyet yang kaya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dalam beberapa
hari setelahnya, aku menukar uangku dengan mata uang kertas. Aku menggadaikan
perhiasan yang diberikan oleh Tuan muda sebelumnya dan menukarnya dengan perak.
Hanya cincin hijau, karena cincin itu sangat indah, aku tak sanggup
menggadaikannya jadi aku simpan saja dalam tas. Kontrak kerjaku masih ditangan
Nyonya besar Yang jadi aku pergi menemuinya dan menyampaikan alasanku. Aku
memberikannya uang agar ia membebaskanku. Nyonya besar Yang menatapku dan
berkata dengan suara jernih, “Tidak ada lagi kontrak. Setelah kejadian itu,
semuanya sudah dimusnahkan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tertegun,
lalu berkata, “Pelayan akan pergi sekarang. Nyonya besar Yang jagalah dirimu.”
Nyonya besar Yang tidak mengatakan apa-apa. Dia duduk dipavilion, menundukkan
kepalanya dan menyeka matanya. Bagaimana aku bisa pergi? Aku mendekat untuk
menghiburnya, “Nyonya, tolong jangan menangis.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Nyonya tersedu, “Qi
er-ku yang malang...” Tuan muda? Aku berkata, “Apa yang terjadi dengan Tuan
muda?’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Nyonya
menggelengkan kepalanya dan berkata tanpa tujuan kepada dirinya sendiri, “Qi
er-ku yang malang... Qi er-ku yang malang...” Aku tidak tau apa yang dia
tangisi dan berkata “Nyonya, jangan menangis. Tuan muda kita sekarang sangat
hebat. “ Nyonya mengabaikanku dan terus menangis. Melihat bbahwa aku tidak bisa
menghiburnya, aku menghela nafas dan berbalik untuk pergi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ketika aku
berbalik, aku melihat Tuan muda bersandar dengan tongkatnya, berdiri tidak
jauh. Dia terus memandangi tasku. Kepala pelayan dengan cemas berdiri
disampingnya. Aku berjalan mendekat dan memberikan hormat. Aku berkata, “Tuan
muda, aku pergi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
tersenyum kepadaku dan berkata, “Ok.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tertegun, dan
sedikit sedih. Lagipula, aku sudah menderita bersamamu selama bertahun-tahun,
meskipun aku Cuma seorang pelayan biasa, namun kau tidak mesti bicara seperti
itu bukan? Tentu saja, aku tak berani memperlihatkan ketidak-sukaanku. Aku
mebgatakan kepada Tuan muda, “Tuan muda, jaga dirimu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah aku
selesai bicara, aku berjalan menjauh dari sisinya. Setelah berjalan sangat
jauh, aku mencuri pandangan dan melihat Tuan muda masih berdiri disana. Kepala
pelayan sudah berlutut disampingnya. Aku tidak tau apa yang dia katakan. Aku
merasa bahu Tuan muda sedikit membungkuk. Kemudian, aku memalingkan
pandanganku. Bagaimana mungkin? Aku menyewa gerobak sapi dan bersia-siap pulang
ke kampung halamanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tapi, aku baru
saja pergi tiga hari ketika aku dihentikan oleh kepala pelayan. Ketika dia
melihatku, seolah dia baru bertemu dengan ibunya dan berlutut. Semua orang
dipenginapan datang untuk melihat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia berkata,
“Nona, tolong kembali! Aku memohon agar kau mau kembali!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku bertanya,
“Apa yang kau lakukan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kepala pelayan
mengoceh beberapa jam dan akhirnya aku mengerti. Tuan muda jatuh sakit. Aku
turun dari gerobak sapi dan kembali dengan kereta kuda. Dalam perjalanan
pulang, aku bertanya kepada kepala pelayan, “Aku baru pergi tiga hari,
bagaimana dia bisa jatuh sakit?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Wajah kepala
pelayan penuh derita, “Ah, aku membuat masalah, membuat masalah.” Dia tidak
menjawab pertanyaanku dengan benar. Aku menambahkan, “Sakit apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Kepala pelayan
menghela nafas panjang dan berbicara penuh arti, “Nona, Tuan muda hatinya
sedang sakit.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku berhenti
bertanya. Ketika kami kembali ke rumah, semua orang menatapku. Aku menahan
leherku dan masuk ke pavilion Tuan muda. Kepala pelayan mengantarkanku dan
segera menghilang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pavilion sangat
besar namun tak ada seorang pun disini. Aku memarahi kepala pelayan dalam hati,
kau menyewa begitu banyak pelayan namun tak seorang pun melayani disini. Aku
mengetuk pintu Tuan muda dan bertanya, “Tuan muda, apakah kau didalam?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tidak ada
jawaban. Aku khawatir terjadi sesuatu jadi dengan segera aku mendorong pintu.
Didalam, Tuan muda memakai jubah tidurnya dan berbaring ditempat tidur dengan
nata tertutup. Kali pertama aku melihatnya dan hatiku pedih. Bukan dibuat-buat,
dia memang sakit. Aku berjalan mendekat dan berbicara pelan, “Tuan muda, bagaimana
perasaanmu. Pelayanmu akan memanggil dokter untukmu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
perlahan membuka matanya dan menatapku. Dia bicara dengan suara serak, “kau
masih peduli aku mati atau hidup?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku membuka
mulutku namun tidak bicara. Aku tak tau mau bilang apa. Tuan muda menggapaikan
tangannya dan aku tanpa sadar aku menggenggamnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tangan tuan muda
sangat besar, penuh dengan kapalan. Aku tidak tau bagaimana tangan Tuan besar
Yang, apakah sama dengan Tuan muda? Menahankan angin dan salju? Tangannya yang
lain menutupi mataku dan dia bicara dengan serak, “Monyet kecil, bisakah kau
tidak pergi? Setelah kau pergi, Tuan tidak bisa bertahan....”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sepanjang
hidupnya, kata-kata dari Tuan muda yang paling tidak bisa tertahankan, adalah
kata-kata ini. Dibandingkan dengan tendangan yang pernah dia berikan, kata-kata
ini yang paling menyakitkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">-----------------------------------------------------------------------------</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">so sorry, seminggu lebih sepertinya ga update, my life is catching up, banyak kerjaan yang bikin ga bisa stand by depan laptop. Plus, banyak novel baru yang rasa-rasanya pengen dibabat habis ^^</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-70517820114995720582017-07-23T01:49:00.005-07:002017-07-30T23:51:53.835-07:00Chapter 5 -- Tuan Muda -- PRODIGAL SON<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN">Chapter 5 : Tuan muda sukses<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Karena kejadian
kotak makanan, Tuan muda marah padaku selama setengah bulan. Kemudian, dia jadi
sangat sibuk jadi dia lupa kalau masih marah. Malah sebenarnya, aku tidak bisa
melihat Tuan muda sekarang – setiap pagi, dia pergi pagi buta dan pulang larut
malam. Kadang-kadang, dia hanya pulang untuk tidur setelah dua atau tiga malam.
Wajah Tuan muda yang dulunya putih bersih agak menggelap. Tetapi, ada satu
perubahan yang aku pikir cukup bagus – Tuan muda menjadi kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sebenarnya, tubuh
Tuan muda tidak bisa dibilang lemah sebelumnya. Akan tetapi, karena cederanya,
seluruh tubuhnya kelihatan agak lemah. Setelah beberapa bulan ini, punggung
Tuan muda semakin lebar dan dadanya semakin tebal. Bahkan dua lengannya menjadi
kokoh. Suatu kali, Tuan muda pulang larut dan mengajakku makan bersama. Aku
bilang akan segera menyiapkan meja namun Tuan muda bilang tidak perlu, kami
bisa langsung makan di dapur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda duduk
diatas kursi kecil, memegang semangkuk nasi dan makan dengan suapan penuh – aku
melihatnya dengan tertegun. Tuan muda meletakkan mangkuknya dan berkata dengan
santai, “Mengapa kau memandangiku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan cepat aku
menundukkan kepalaku. Tuan muda berkata, “Angkat kepalamu.” Suaranya rendah
namun tidak dalam nada marah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
bertanya, “Mengapa kau terus memandangiku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku merasa otakku
ditarik selagi aku membuka mulutku, “Pelayanmu sedang melihat .... melihat
perubahan pada Tuan muda.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">“Ah?” tuan muda
sudah makan sampai kenyang dan pembawaannya sedang santai. Dia menatapku dan
kembali bertanya, “Apanya yang berubah?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku bilang,
“Berubah dari sebelumnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
tertegun, dengan santai meletakkan tangannya di atas kakinya, dia berkata
dengan suara rendah, “Memang, telah berubah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tau ia salah
paham dan menggoyangkan tanganku dengan panik, “Bukan ... bukan soal itu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan Muda
melihatku dan tidak bicara. Aku hanya fokus untuk menjelaskan, “Perubahan yang
sedang pelayanmu bicarakan ... adalah .... adalah dibagian lain.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
berkata, “Bagian apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku berpikir
panjang dan menyerukan, “Tuan muda sudah jadi hitam.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Setelah bicara,
aku ingin sekali menampar diriku. Tuan muda tertegun beberapa saat dan kemudian
tertawa. Dia menyentuh wajahnya dan mengangguk, “Ya, memang hitam.” Dia
menyentuh wajahnya dan merasakan sekeping kulit mati. Dia mengupasnya dan
berkata, “Lebih kasar juga.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku menatap dagu
dan alis mata lebat Tuan muda. Dia memakai jubah yang terbuat dari kain kasar,
sabuk dipinggang, bergeser sedikit saja akan menyebabkan jubahnya kelihatan
ketat. Pada saat itu, aku mengingat pakaian sutra, pria yang memeluk wanita
cantik dan bermain di danau Barat hanya ada dalam mimpi sekarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sementara aku
terhanyut dalam pikiranku, Tuan muda menatap dan bertanya, “Tuan yang mana yang
lebih baik?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Suara Tuan muda
berubah, lebih serius, dan lebih dewasa. Terkadang aku merasa sedang melayani
Tuan besar Yang. Mendengar pertanyan Tuan muda, aku tidak sempat berpikir dan
menjawab, “Yang sekarang.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda
kelihatan gugup, namun setelah aku menjawab, bahunya menjadi rileks. Dia
membelai kepalaku, “Pergilah tidur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dengan mengantuk,
aku kembali kedalam rumah untuk tidur. Setelah beberapa waktu, Tuan muda tidak
bisa keluar setiap hari. Karena, musim hujan telah tiba. Pada awalnya, aku
tidak terlalu memerhatikan dan berpikir bahwa Tuan muda suka beristirahat
belakangan ini. Namun, suatu kali aku hendak keluar buang air kecil pada malam
hari, ditengah hujan yang turun dengan sangat deras, aku mendengar suara dari
dalam kamar Tuan muda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku pergi ke arah
jendela untuk mendengar. Itu suara Tuan muda. Suaranya terdengar seperti suara
kesakitan. Suara kesakitan yang membuatku sampai tidak tau mau berbuat apa. Aku
menepiskan payungku dan membuka sedikit celah dijendela untuk mengintip. Di
dalam kamar yang gelap, Tuan muda meringkuk, kedua tangannya memegang kakinya,
mulutnya menggigit penghangat, lagi dan lagi dia mengeluarkan rintihan tertahan.
Hujan masih turun diluar, udara dingin menyeruak masuk ke dalam kamar dan Tuan
muda tiba-tiba mengangkat kepalanya. Dibawah sinar bulan, wajahnya berkerut
menahan sakit, seolah seluruh wajahnya telah dibasahi air hujan. Ketika dia
melihatku, dia tidak memalingkan wajahnya, matanya sendu. pikiranku panik. Aku
berbalik dan berlari keluar. Aku tidak membawa payung. Aku tidak memakai jubah.
Aku berlari ke toko obat dan mengetuk pintunya. Asisten toko keluar seolah
ingin memukuli seseorang namun ketika dia melihatku dia mundur selangkah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tau
penampilanku tidak ada bedanya dengan hantu perempuan. Pemilik toko terbangun
dari tidurnya dan merasa tidak senang. Aku berlutut dan menyembah kepadanya.
Aku mengoceh dengan panik, hanya terus mengulang memohon, memohon padanya untuk
menyelamatkan Tuan muda. Setelah lama kemudian, dia akhirnya menuliskan resep
dan memberikan satu paket obat-obatan. Aku takut obat akan menjadi basah dan
menyimpannya dibalik bajuku. Aku berlari pulang seperti orang gila. Setelah
merebus obat, aku dengan hati-hati meminumkannya kepada Tuan muda. Tuan muda
yang baru saja menjadi kuat didepan mataku beberapa waktu belakangan, berubah
menjadi seperti anak yang lemah, dia bersandar dilenganku dan jatuh tertidur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Keesokan harinya,
Tuan muda baikan. Dia memandangku, dan untuk waktu yang sangat lama tidak
bicara. Setelah perjuangan kemarin malam, bajuku masih basah, rambutku menempel
dikeningku, lutut dan dahiku dipenuhi kotoran dan darah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Mungkin karena
sakit yang dideritanya, mata Tuan muda sedikit merah. Dia melambaikan tangannya
ke arahku dan berkata dengan lembut, “Kemarilah.” Seluruh tubuhku sangat kotor
dan aku tidak berani mendekat. Aku berkata, “Tuan muda, biarkan pelayanmu ini
mengganti baju terlebih dahulu.” Tuan muda memandangku, bibirnya bergetar dan
akhirnya menganggukkan kepalanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Rasanya aku
semakin tidak mengerti Tuan muda. Tak berapa lama, sakit Tuan muda sembuh dan
dia menjadi semangat lagi. Pada saat itu, Tuan muda pertama juga pulang. Tuan
muda pertama pulang dalam keadaan yang lebih buruk dibandingkan dengan ketika
Tuan muda pulang setelah cedera. Tuan muda pertama pulang dengan dibopong oleh
Yuan Sheng dalam keadaan putus asa. Aku sangat terkejut. Yuan Sheng menarikku
ke tepi dan memberitahuku dengan suara kecil, “Tuan muda pertama telah ditipu
oleh seseorang dan semua uangnya hilang.” Setelah dia selesai menjelaskan, dia
menoleh ke kanan dan ke kiri dan bertanya dengan heran, “Ah? Bagaimana tumah
ini punya banyak barang baru?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku menegakkan
tubuhku dan menjawab, “Tuan muda yang membelinya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Yuan Sheng sangat
terkejut. Aku menceritakan apa yang terjadi selama beberapa bulan belakangan
dan bola mata Yuan Sheng seolah mau keluar. Selagi aku mau melanjutkan ceritaku,
Tuan muda pulang. Melihatku dan Yuan Sheng berdiri disatu sudut sedang
berbincang, wajahnya berubah menjadi hijau. Aku segera menepuk tangan Yuan
Sheng dan bilang Tuan muda sudah pulang dan kami tidak boleh ngobrol. Setelah
melihat ini (<b>mungkin maksudnya melihat
Monkey menyentuh tangan Yuan Sheng, dwaaaaawwww cemburu kelihatannya</b>) ,
wajah Tuan muda semakin hijau. Karena itu, sebagai balasan karena telah bicara
dibelakang majikan maka Yuan Sheng tidak mendapat makan malam. Namun kenapa aku
boleh makan malam? Aku tidak tau. Setelah mengetahui Tuan muda pertama ditipu
orang, ekspresi wajah Tuan muda tidak menyenangkan. Dia memanggil Tuan muda
pertama masuk ke dalam rumah dan bicara dengannya sepanjang siang. Ketika dia
keluar, Tuan muda pertama bilang cara bicara Tuan muda sama seperti Tuan besar
Yang bicara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku melihat dari
jauh. Meskipun Tuan muda jauh lebih pendek dari orang lain, namun aku merasa
orang yang perlu dilihat dengan hormat adalah Tuan muda. Setelah hari itu, Tuan
muda pertama tinggal di rumah untuk mengurusi rumah tangga dan Tuan muda yang
melakukan perjalanan keluar. Sejak saat itu, kapanpun dia pergi, dia pergi
selama dua bulan. Perlahan, rumah-tangga mulai berubah. Pada penghujung tahun,
kami pindah kerumah baru. Meskipun tidak sebesar Graha Yang dahulu, namun cukup
bagus dan kami menambah beberapa pelayan baru. Yang patut disayangkan adalah
meskipun kami pindah, Tuan muda tidak ada dirumah. Aku tidak tau apa yang Tuan
muda katakan kepada Tuan muda pertama ketika dia pergi, namun Tuan muda pertama
tidak membolehkanku mengerjakan tugas rumah. Dia bahkan memberikanku beberapa
pasang baju baru untuk dikenakan. Yuang Sheng memberitahuku, “Kau berhasil.”
Aku tak mengerti apa yang dia maksud.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Lama setelah itu,
Tuan muda pulang sekali. Namun, dia pulang tengah malam dan pergi lagi sebelum
matahari terbit. Ketika aku bangun, Yuan Sheng memberitahuku bahwa Tuan muda
tetap berada dikamarku sepanjang malam. Aku tidak tau mengapa Tuan muda tidak
membangunkanku. Setengah tahun berlalu, dan Tuan muda kembali. Saat ini,
seluruh kota HangZhou membicarakan tentang Tuan muda. Mereka memberinya julukan
– Dewa keberuntungan setengah. Aku ingin mengatakan Dewa keberuntungan cukup
bagus, tapi mengapa harus setengah. Namun Tuan muda tidak terlalu
memedulikannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ketika dia
kembali saat itu sedang musim dingin dan aku sedang membersihkan halaman.
Meskipun penjaga rumah tidak mengijinkanku melakukan pekerjaan rumah, aku
selalu mengingat tugasku sebagai pelayan. Setiap hari, aku harus melakukan
beberapa pekerjaan sebelum pergi tidur. Aku sedang menyapu daun dari lantai
ketika aku berputar dan melihat seseorang duduk dikursi batu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku bahkan tidak
tau kapan Tuan muda duduk disana. Dia bahkan memegang secangkir teh
ditangannya. Dia mengenakan pakaian sutra putih dan jubah luar berwarna hitam.
Rambutnya diikat tinggi, ada cincin gading berwarna hijau gelap dijari
jempolnya. Meskipun sederhana, pembawaannya memancarkan kemewahan yang tidak
bisa dikatakan. Aku berkata, “Tuan muda, kau sudah pulang.” Dia menggumamkan
sesuatu dan terus menatapku. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri lalu
berkata,”Pelayanmu akan memanggil kepala pelayan.” Dia tidak mengijinkanku dan
berkata, “Kemarilah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku berjalan
mendekat, Tuan muda melihat sapu ditanganku dan berkata,”Apa ini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ternyata Tuan
muda masih suka menanyakan pertanyaan ini, aku berkata “Sapu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuan muda berkata
dengan santai, “Campakkan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku tak akan
membuang sesuatu di depan majikan jadi aku menepikan sapunya. Kemudian, dengan
patuh aku berdiri didepan Tuan muda. Tuan muda mengamatiku dari atas sampai ke
bawah dan berkata, “Malam ini, ganti pakaianmu dan ikut aku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Aku bilang ya.
Ketika malam tiba dan aku berdiri didepan Tuan muda, ekspresinya kaku ketika
dia berkata, “Aku tidak memintamu bertukar pakaian dari pakaian yang usang ke
pakaian usang lainnya.” Aku menggumamkan kata “Ah” dan ragu apakah aku harus
kembali dan menukar bajuku, namun Tuan muda mengibaskan tangannya dan berkata,
‘Lupakan, mari kita pergi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Danau barat
sedang ramai. Aku melihat deretan perahu yang indah didanau dan terkejut ketika
Tuan muda membawaku naik ke sebuah perahu yang paling besar. Sebelum kami naik
ke perahu, banyak orang keluar dan tersenyum sampai mata mereka hilang.
“Ahhh... Tuan muda, kami akhirnya bisa bertemu denganmu disini.” Sejumlah orang
menyambut Tuan muda naik ke perahu dan mengikuti dari belakang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ini kali pertama
aku naik perahu hias yang indah. Di dalamnya luas dan terang benderang dan
penuh dengan hiasan menyilaukan. Ada dua meja dan sejumlah penghibur berpenampilan
menggoda sedang memainkan instrumen musik dan bernyanyi. Aku menoleh dan
melihat beberapa pelayan berdiri disalah satu sisi. Pakaian mereka tidak
kelihatan usang sama sekali. Aku akhirnya paham mengapa Tuan muda ingin aku
mengganti pakaianku. Aku membuatnya kehilangan muka lagi. Meskipun aku
membuatnya malu, aku masih harus melakukan tugasku sebagai pelayan. Aku pergi
untuk berdiri dibarisan pelayan dan dengan sopan menundukkan kepalaku. Ketika
aku mendekat, sejumlah pelayan melihat heran kepadaku. Ah betul, aku tidak
cocok berada disini. Aku memandang Tuan muda dengan rasa bersalah. Tak sengaja,
dia menoleh ke arahku dan pandangannya sangat aneh, seolah berkata, mengapa
engkau berdiri disana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Dia mengangkat
tangannya, “kemarilah.” Aku tidak bisa menolak dan berdiri disampingnya. Namun
Tuan muda belum selesai, dia menepuk kursi disebelahnya. Aku tidak mengerti.
Tuan muda bahkan tidak mau repot-repot menghabiskan nafas. Seorang pria yang
sedang memerhatikan disalah satu sisi dengan cepat tersenyum kepadaku, “Nona
Hou (bunyi kata pertama dalam bahasa Cina untuk monyet), ayo cepat duduk.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Nona Hou? Dengan
kaku, aku duduk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-78710382918989801722017-07-23T01:26:00.005-07:002017-07-30T23:51:41.235-07:00Chapter 4 - Tuan Muda -- PRODIGAL SON<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Chapter 4 --Tuan
muda kembali<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Hari kedua, aku memenuhi permintaan Tuan muda untuk membuat
kerajinan tangan dari bunga dan menyisihkannya. Tuan muda membagi hiasan rambut
itu ke dalam dua kelompok dan memintaku untuk membantunya naik kursi roda kayu.
Aku sebenarnya berpikir, setelah kejadian kemarin, Tuan muda tak akan mau lagi
pergi keluar. Dia memintaku untuk membawanya ke Pavilion <i>Sky Cuckoo</i>, sebuah toko yang menjual aksesoris dan make-up. Ketika
kami tiba dipintu masuk, Tuan muda memintaku untuk memanggil penjaga toko.
Ketika penjaga toko keluar dan melihat Tuan muda diatas kursi roda, ekspresinya
kurang baik namun dia masih memberikan salam. Tuan muda memintaku untuk duduk
disuatu tempat, dan mulai berunding dengan penjaga toko. Setelah satu jam, aku
melihat penjaga toko menyuruh salah satu asistennya membawa masuk kerajinan
tangan yang kubuat ke dalam toko dan dia masuk kedalam toko.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Pada saat ini, Tuan muda memanggilku. “Mari pulang.” Aku
tak berani bertanya jadi aku mendorong kursi kembali kerumah. Ketika kami
sampai dirumah, Tuan muda melemparkanku sebuah bungkusan. Ketika aku
menagkapnya, didalamnya terdapat beberapa keping koin perak. Aku melihat dengan
terkejut ke arah Tuan muda. Tuan muda berkata,”Kau yang menghasilkannya.” Ini
ini .... ini... Tuan muda memerintahkan, “Ke depannya, satu pengiriman setiap
tiga hari sekali sampai musim berlalu. Pilih bunga mekar berwarna putih dan
bunga yang sesuai, jangan pakai bunga willow.” Dengan cepat aku mengangguk,
”Ya, ya.” Tuan benar benar Tuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Menghasilkan lebih banyak, kerja lebih sedikit, maka ada
lebih banyak waktu luang. Sekarang, Tuan muda selain makan, buang air besar dan
buang air kecil, dia akan melatih tubuhnya. Aku takut kepalanya terluka
sehingga aku membuat lebih banyak karpet rumput untuk menutupi lantai. Setelah
cederanya sembuh, Tuan muda memakai celana. Untuk kenyamanan, aku memoton bagian
kakinya. Menjahitnya dan kelihatan cukup bagus dipakai oleh Tuan muda. Tubuh
Tuan muda berbeda sekali dengan dahulu, sekarang duduk saja cukup sulit. Setiap
hari, aku akan membantu menahan punggungnya dan dia akan berlatih untuk duduk. Suatu
siang dia bisa duduk. Pada awalnya, dia akan condong ke kanan dan jatuh, namun
setelah banyak berlatih, Tuan muda bisa duduk dengan stabil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Sekarang, Tuan muda tidak saja bisa duduk, dia bisa
menggunakan kedua tangannya untuk menahan tubuhnya dan bergerak maju. Aku
bertanya kepada Tuan muda apakah dia mau pengrajin untuk membuatkannya kursi
roda. Tuan muda berpikir sebentar dan menggeleng kepalanya. Dia berkata, “Benda
itu tidak nyaman.” Tuan muda mengerahkan tenaga ke kaki kirinya yang tinggal
setengah dan melirikkku. Aku terkejut menyadari bahwa ada keraguan dimata Tuan
muda. Setelah menunggu lama, dia menoleh dan berkata kepadaku, “Kau
mendekatlah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Aku sudah berdiri didepanmu, bagaimana mendekat? Namun perintah
Tuan muda harus dipatuhi jadi aku maju setengah langkah. Tuan muda
berkata,”Coba sentuh.” “?” Tuan muda tidak sabar, “Sentuh kakiku!” Aku tak tau
apa yang dia mau namun aku memanjangkan tanganku. Dia mengangkat tangannya
menjauh dan dengan hati-hati aku menyentuhnya. Ini bukan kali pertama aku
menyentuh kakinya. Aku sudah menyentuhnya ketika dulu mengoleskan obat dan dia
telanjang saat itu. Namun sekarang setengah kaki ini memakai pakaian, aku merasa
gugup ketimbang saat dia telanjang. Tuan muda kelihatannya terpengaruh dengan
sikapku dan wajahnya berubah sedikit merah—aku pikir dia pasti telah marah
padaku. Dengan patuh, aku menyentuhnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Kaki Tuan muda masih cukup kuat. Aku tidak bisa
memegangnya dengan satu tangan. Dibawah tanganku ada pakaian, didalam pakaian
ada benjolan dan lubang. Aku tidak tau apakah tanganku atau kaki Tuan muda yang
bergetar. “Sudah menyentuh dengan benar?” Aku mengangguk seperti orang bodoh.
Tuan muda berkata, “pergilah ketukang kayu dan buatkan aku tabung bambu dengan ketebalan
yang sama.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">“Ketebalan ini...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Wajah Tuan muda menjadi merah, “Sebesar kakiku!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">“Ah ah, ya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Aku tertangkap basah dan bertanya lagi, “Berapa panjang?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Ekspresi Tuan muda tidak bagus, dia melambai acuh, “Kalau
panjang, akan sulit untuk berjalan. Sepanjang dua telapak tangan sudah cukup.
Juga buatkan tongkat berjalan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Aku bertanya, “Juga pendek?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">“Tentunya!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Dan, aku pergi. Setelah tukang kayu mendengar
permintaanku, dia bilang aku bisa menunggu. Aku pikir aku akan kembali dan
mengambilnya dalam beberapa hari lagi. Tukang kayu melihatku dengan tidak suka,
“Pekerjaan begitu gampang bisa dikerjakan dalam dua langkah.” Akhirnya, setelah
aku melihat hasilnya, hatiku berpikir – benar memang cuma dua langkah. Namun,
selagi aku berjalan dan melihat hasil ditanganku, dan juga mencoba berjalan
dengan tongkat penopang yang aku bawa, tingginya cuma sepinggang. Aku melihat
lagi ketabung bambu dan hatiku menjadi sedikit masam. Tuan muda kami sekarang
hanya setinggi ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Setelah aku membawanya pulang, Tuan muda melihatnya cukup
lama. Air mukanya tenang. Aku duduk disatu sisi dan tidak berani bernafas kuat.
Tuan muda berkata,”Itu cepat.” Aku dengan segera menjawab, “Tukang kayunya
sangat mahir!” Tuan muda memandangku tanpa kata dan aku menundukkan kepalaku
dan dengan patuh menutup mulutku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Aku
pikir hati Tuan muda sedang kesal. Gerakannya saat memakai tabung bambu sangat
kasar. Jangan tanya bagaimana aku bisa melihatnya, ini cuma perasaanku saja.
Aku berjalan menghampiri dan membantunya. Tangannya bergetar, kepalanya
tertunduk, aku tak bisa melihat wajahnya. Aku berkata, "Tuan muda, lakukan
dengan hati-hati." Tangan Tuan muda berhenti bergerak dan sisanya aku yang
melakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Tuan muda pindah keatas
lantai, tongkat berada dikedua ketiaknya, panjangnya terlihat bagus.cukup
bagus, setinggi bahuku. Dengan dua lengannya menopang, tubuhnya bergerak. Dan
kemudian, "pa cha" dia jatuh kelantai. Aku dengan cepat memapahnya
namun Tuan muda memintaku minggir. Jadi, aku memerhatikannya bangkit sendiri
dari lantai, dan kemudian dia mencoba lagi. Aku tidak tau kalau Tuan muda sudah
bisa bangkit semudah itu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Setelahnya, Tuan muda akan
selalu berlatih berjalan dengan tongkat setiap hari. Awalnya, dia jatuh sampai
tubuhnya dipenuhi memar berwarna hijau dan ungu. Kemudian, perlahan-lahan, dia
bisa berjalan dengan lebih teratur hingga dia hanya menggunakan satu tongkat
saja. Tentu saja, berlatih tanpa henti akan membuat kaki kanannya tergesek
sampai penuh dengan darah. Setiap kali obat dioleskan, Tuan muda akan sangat
kesakitan sampai giginya berge</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">me</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">retakan dan mulutnya terbuka. Ada kala aku suda</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">h</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"> tidak tahan lagi dan meminta Tuan muda
untuk mengurangi sesi latihannya, melakukannya bertahap. Tuan muda menggeleng
dan berkata, "Setiap tahun dibulan ini, pedagang teh dari ibukota akan
datang ke HangZhou. Perdagangan teh sangat pesat dan ada banyak kesempatan
untuk melakukan perjalanan bisnis. Aku mesti bisa berjalan ketika waktu itu
tiba." Aku tak berani bicara, Tuan Muda, apakah kau masih bisa melakukan
perjalana</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">n</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"> dengan keadaan
seperti ini? Namun pada akhirnya Tuan muda memang bisa melakukan perjalanan
itu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Ketika pedagang teh datang ke
HangZhou dari ibukota, mereka seringkal</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">i</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"> duduk di kedai teh dipinggir danau barat untuk bicara bisnis.
Ada masa ketika Tuan muda datang kesana setiap hari. Dia akan memesan seteko
teh Long Jin yang paling murah,</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">dia mimum</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"> sampai teh itu menjadi air putih dan masih juga belum
pergi. Secara perlahan, orang-orang dikedai teh tau bahwa ia adalah Tuan muda
dari Graha Yang, melihat keadaan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">nya</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"> sekarang, mereka akan bicara buruk dibelakangnya. Dengan
sengaja maupun tidak sengaja, pembicaraan mereka akan sampai ke telinganya
namun Tuan muda menganggap telinganya tuli. Dengan kakinya, tongkatnya, dia
akan menyenandungkan irama dan menikmati pemandangan. Hari itu, dia masuk ke
kedai teh dan matanya langsung tertuju ke meja terjauh dimana tiga orang sedang
duduk. Mereka sedang bermain catur. Dia menopang tubuhnya ke tongkat dan
berjalan mendekat. Ketika dia sampai ke meja itu, dua orang melihatnya namun
yang paling tua terus memandangi papan catur tanpa bergerak.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Tuan Muda tidak lebih tinggi
dari meja. Tangan kirinya bertopang pada sebuah kursi, dahi kedua orang itu mengerut
dan mereka ingin mengusir Tuan muda. Tuan muda bicara, "Kalau kau tidak
menangkap kudanya, dalam tiga langkah, pion akan memaksa raja untuk turun
tahta." Pria tua itu akhirnya menganggukkan kepalanya dan melihat Tuan
muda.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">"Anak muda, pria sejati
mengamati papan catur tanpa bicara."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Tuan muda tertawa dan menepuk
pria muda yang sedang bermain catur dengan pria tua itu, dan berkata,
"Yang muda tidak berani menang. Aku memberikanmu pencerahan agar kau bisa
menyelamatkan dia dari kebakaran." Pria muda itu tersipu dan terbata,
"Apa... apanya yang tidak berani menang. Bos Lin, jangan dengarkan
dia...."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Pria tua itu tertawa lebar
dan mengamati Tuan muda, "Apakah kau anak Yang Yao Shan?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Tuan muda menganggukkan
kepalanya. Pria tua itu melihat kaki Tuan muda dan tidak mengatakan apa-apa.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 12pt;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Akhirnya, Tuan muda berbincang
dengan pria tua itu sepanjan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">g</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"> siang. Tentang apa yang sebenarnya mereka bicarakan aku tidak
tau, yang aku tau semua orang melihat ke arah mereka. Pada akhirnya ketika
mereka pergi, Tuan muda yang membayari tagihan. Meskipun cuma dua cangkir teh,
harganya me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">nghabiskan </span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">tabungan kami selama dua bulan. <br />
<br />
Aku merasa sedih namun Tuan muda yang memerintahkan, aku tidak berani bilang
apa-apa. Ketika kami pergi, Tuan muda keluar duluan dan aku mendengar pria muda
itu berbicara kepada Pria tua, "Bos Lin, apakah itu anak paman Yang?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Mendengar
mereka sedang membicarakan Tuan muda, aku memperlambat langkahku dan berjalan
ke tepi untuk men</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">guping</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">.
Suara pria itu mengeluarkan gumaman. Alis pria muda bertaut, "Aku pernah
dengar soal dia di ibukota. Aku dengar dia benar-benar celana sutra, sembrono,
mesum, tidak kompeten, sombong, mengapa kau menyerahkan HangZhou, rute yang
sangat penting?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Pria tua tertawa nyaring dan
berkata, "Kau pikir dia tidak mampu?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Pria muda terdiam dan bicara
dengan suara pelan, "Meskipun dia sedikit cerdas, sifatnya sangat
buruk."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Pria tua menjawab, "Min
Lang, apa menurutmu benda yang paling berharga didunia ini?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Dalam hati aku menjawab,
segunung emas dan perak!<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Pria muda itu berpikiran sama
denganku, "berharga -- tentunya emas."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Pria tua itu menggelengkan
kepalanya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Pria muda itu bicara lagi,
"Lalu apa?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Pria tua itu mengangkat
cangkir teh, tidak jelas apa yang dia pikirkan suaranya yang pelan perlahan
terdengar hangat dan berubah menjadi senyumanm "Hal yang paling berharga
dimuka bumi ini adalah kembalinya seorang putra yang berbakti."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Hari itu, setelah pulang ke
rumah, aku menyiapkan makanan Tuan muda dan pergi ke dapur untuk makan pasta
tepung. Aku tak tau angin apa yang meniup Tuan muda, dia datang ke dapur.
Ketika dia melihat apa yang sedang aku makan, dia sejenak terpaku.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Kemudian dia bertanya,
"Ini apa?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Aku menjawab,
"Makanan."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Wajah Tuan muda jadi hitam
sehitam pantat wajan. Dia merenggut mangkuk dari tanganku dan memecahkan
mangkuk </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">beserta</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"> isinya. Aku sangat
ketakutan dan terlonjak. Setelah mem</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">e</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">cahkan mangkuk itu, Tuan muda keluar. Dalam waktu sesaat, dia
datang kembali dengan sebuah kotak makanan dan meletakkannya didepanku. Dia
berkata, "Makan" dan kembali ke kamarnya untuk istirahat. Aku membuka
kotak makanan dan melihat ada tiga bagian yang terpisah. Ada nasi, lauk dan
bahkan makanan penutup. Aku menelan ludah dan dengan hati-hati mengambil
piring. Selanjutnya, aku menyimpan sisanya diatas tungku. Pada malam hari aku
berpikir, bahwa aku pasti telah membuat Tuan muda kehilangan muka lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Hari berikutnya, ketika aku
membuka mataku aku melihat Tuan muda dengan tongkatnya berdiri di depan tempat
tidurku. Meski tidak tinggi, aku masih menjerit.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Ekspresi Tuan muda sungguh
buruk. Dia mengambil sesuat</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">u</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"> dari lantai dan bertanya padaku, "Apa ini?" Aku
menyadari belakangan ini Tuan muda suka bertanya seperti ini. Aku melihat bahwa
itu kotak nasi yang Tuan muda berikan padaku kemarin malam. Selagi aku mau
menjawab, Tuan muda mengangkat kotak itu dan menumpahkan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"> isi</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">nya ke lantai. Semua isinya berhamburan.
Dalam hati aku berpikir kalau</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">lah</span><span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"> aku tau bakal seperti ini aku akan memakan semuanya kemarin
malam dan tak akan menyimpannya. Aku juga sadar Tuan muda suka memecahkan
sesuatu belakangan ini. Tuan muda terlihat sangat marah, semua bagian tubuhnya
bergetar. Dia menudingku, dengan gigi gemeretak, dia berkata, "Mengapa kau
menyisakannya. Apa kau kira bahwa Tuanmu ini harus menabung lama untuk
membelikanmu kotak makanan?" Aku tanpa sadar mengangguk. Namun saat aku
melihat ekspresi Tuan muda, aku dengan cepat menggantinya dengan gelengan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Namun, Tuan muda memang
pintar, dia sepertinya sudah mengerti semuanya, dan dia sangat marah sampai
kepalan tangannya yang memegang tongkat memutih.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Dia bicara lambat-lambat dan
memberikan tekanan disetiap kata-katanya, " Aku, Yang Yi Qi, tak peduli
bagaimana pun tak bergunanya aku, tak mungkin aku tak bisa menafkahimu"
*<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Setelah berbicara, dia
berjalan keluar.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">Aku memandang makanan yang
berserakan di lantai. Sejujurnya, aku sangat rugi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 12pt;">
<span style="color: #222222; font-size: 11.0pt;">* kalimat ini juga biasanya
punya konotasi romantis, dikatakan suami kepada istrinya<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span><span style="color: #222222; font-size: 8.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN;">Dwaaaawwwww.... aih, sedih tapi romantis sekali, I am
grinning here <o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-3049919831609724172017-07-23T00:27:00.000-07:002017-07-30T23:51:28.154-07:00Chapter 3 - Tuan Muda -- PRODIGAL SON<div style="background: white; line-height: 115%;">
<b><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Chapter 3 - </span></b><b><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tuan muda kami dibully</span></b><b><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<b><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></b></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sejak saat itu, aku menemukan cara untuk memberi
obat dan memberi makan Tuan muda. Sesuatu yang layak dibanggakan dan dirayakan.
Setelah itu, Tuan muda berhenti menghardikku dan bersikap seolah aku tidak ada.
Setiap hari, dia berbaring dalam posisi sama, mata terbuka menatap ke
langit-langit rumah. Dia makan, minum, buang air besar dan buang air kecil
ditempat tidur. Bicara soal makan, minum, buang air besar dan buang air kecil,
aku menderita untuk dua hal pertama dan Tuan muda menderita untuk dua hal
kedua.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sebab dia tidak bisa turun dari tempat tidur, aku
harus masuk kamar dan membantunya dalam jangka tertentu. Untuk buang air kecil,
Tuan muda pura-pura kalau ia ikan mati. Aku hanya perlu memegang pot urin pada
posisi yang tepat. Namun buang air besar seolah mencabut nyawanya. Aku harus
mendudukkannya. Meski aku bilang duduk, namun kenyataannya lebih kepada
menopang pantat dan menempatkannya diatas wadah kotoran. Karena kaki kanan Tuan
muda tidak bersisa sama sekali, bergerak sedikit saja akan menyentuh luka.
Namun untuk b</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">uang air besar</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,
tidak bisa menggunakan kekuatan karena bila mengedan paksa maka dua bagian kaki
yang cedera akan sama sama sakit. Setiap kali Tuan muda bab, terdengar suara
seperti 'heng heng ah ah duo duo suo suo' (suara kesakitan dan mengedan).
Kotoran, air kecil, keringat dingin dan air mata -- suasana didalam rumah buruk
seburuk buruknya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Namun hari-hari </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">tetap berjalan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah sebulan, luka Tuan muda semakin membaik.
Tuan muda pertama dan Yuan Sheng belum kembali namun keadaan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> keauangan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dirumah mulai </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">meresahkan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Aku berjongkok dihalaman dan sedang berpikir,
kalau tidak ada uang dihasilkan, dalam tempo empat atau lima hari maka Tuan
muda tidak akan bisa makan bubur lagi. Disebabkan hal itu, aku memutuskan untuk
membuat sesuatu yang bisa dijual. Apa yang harus aku jual? Setelah berpikir
beberapa saat, aku memutuskan untuk membuat kerajinan tangan. Jangan hanya
melihat penampilan monyetku, aku sebenar</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ny</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">a memiliki sepasang tangan yang mahir. Di siang hari, setelah
aku mengurusi keperluan Tuan muda, aku akan berlari ke padang rumput diluar
kota dan memetik bunga dan tanaman merambat. Kemudian, aku kembali kerumah dan
membuat mahkota bunga</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> untuk hiasan rambut</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">,
kalu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">g dan gelang.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Saat ini memang bertepatan dengan musim semi. Setiap
hari, pria muda akan mengajak kekasihnya untuk bermain keluar kota jadi aku
berdiri digerbang</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kota</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
untuk menjual hasil tanganku. Cukup banyak yang aku jual. Hanya sedikit
melelahkan. Karena bunga dan hiasan rambat akan layu dalam semalam padahal
untuk terlihat bagus haruslah dalam keadaan segar, aku harus berlari keluar
setiap hari. Akan tetapi, rasanya menyenangkan karena aku bisa mendapatkan
uang, aku tak bisa membiarkan Tuan muda mati kelaparan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku sedan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">g</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> memberikan makan Tuan muda ketika Tuan muda berkata tiba-tiba,
"Buka jendela." Aku cepat-cepat membukanya. Sudah musim semi, cuaca
cerah dan berangin, burung burung berkicau, dimana mana penuh dengan kehidupan
dan vitalitas. Aku memandang keluar dan sejenak, aku merasa santai. Tuan muda
bicara dengan suara yang pelan, "Tutuplah." Aku bersumpah tidak
mendengar </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">suaranya saat ia pertama bilang</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Tuan muda menganggap mungkin aku dengan sengaja mengabaikannya sehingga dia
berteriak, "Aku perintahkan kau untuk menutupnya!" Aku terkejut dan
menoleh. Aku melihat Tuan muda telah memalingkan kepalanya, setengah
bersembunyi dibalik selimut.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 12.0pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tiba-tiba
-- pada saat itu, aku merasa Tuan muda sangat menyedihkan. Aku tidak tau
darimana aku mendapatkan keberanian tapi aku mengatakan kepada Tuan muda,
"Mari aku bawa kau keluar untuk melihat-lihat." Tuan muda
mengabaikanku. Aku berjalan mendekat dan memegang bahu Tuan muda, Tuan muda
menghempaskan bahunya. "Jangan sentuh aku!" Ketika itu, aku benar
benar kerasukan, aku tidak mendengar Tuan muda dan menarik dan mendudukkannya.
Luka Tuan muda hampir sepenuhnya sembuh namun dia tidak</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> biasa</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bangkit. Untuk bangkit secara mendadak, dia akan
merasa pusing dan kaget. Memanfaatkan rasa pusingnya, dengan mengerahkan tangan
dan kakiku, aku memindahkannya ke atas kursi kayu. Saat Tuan muda memperoleh kembali
kesadarannya, dia sudah berada diatas kursi. Saat dia akan menumpahkan
amarahnya, dia melihat ke arah benda disampingnya.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Hiasan kepala dari bunga yang aku siapkan untuk
dijual. Tuan muda bertanya, "Apa ini ?" Aku menjawab dengan jujur.
Tuan muda berhenti bicara. Aku rasa Tuan muda merasa malu dengan b</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">enda itu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, tapi aku tidak punya cara yang lebih baik. Melihat
Tuan muda tidak melepaskan amarahnya, aku mendoro</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">gnya keluar</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> rumah</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. Lagipula, setelah terkurung didalam rumah dalam waktu yang
lama, sangat bagus untuk menikmati sedikit sinar matahari. Ketika aku
menjual barang, Tuan muda beristirahat diatas kursi roda.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sebenarnya,</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pada awalnya</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> semua berjalan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dengan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> baik. Namun tiba-tiba datang sekelompok orang yang
dengan sengaja mencari masalah. Aku sangat frustasi, mengapa mereka tidak bisa
mencari gara-gara dilain hari? Mengapa datang disaat Tuan muda ada? Baru </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">kemudian</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> aku tau bahwa orang-orang ini mengenal Tuan muda.
Ketika Tuan muda dengan bangganya berpetualang di HangZhou sebelum cedera,
banyak orang yang tidak menyukainya. Sekarang dia sudah jatuh, mereka datang
membalas dendam.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Sekelompok
orang itu mengelilingi kursi</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> kayu</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.
Meskipun bibir mereka melontarkan kata-kata menghibur, aku bisa melihat mereka
mencari kesenangan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">di </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">atas
derita orang lain. Khususnya, si pemimpin, dia cukup tampan dan berpakaian
bagus, namun aku tidak tau mengapa pandangannya sangat beracun. Tuan muda tidak
bicara, dan tidak bergerak, dia hanya diam disana. Meskipun dia tidak
menunjukkan ekspresi apa-apa, aku tau dia sangat tidak nyaman dan</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> pasti</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> rasanya ingin mati saja. Bagian tubuh bawah Tuan
muda kututupi dengan selimut karena aku takut ia terkena </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">angin dingin dan terkena </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">flu. Kepala kelompok
me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">mbuka</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> selimut itu, ketika semua orang melihat bagian
bawah Tuan muda, mereka tertegun. Kemudian, mereka tertawa terbahak-bahak. Di
saat itu, aku meledak.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku
tak </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">memedulikan</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> apapun, aku
memungut batang pohon dari pinggir jalan, berteriak dan memukul kepala si
pemimpin. Dia tidak menduganya dan aku memukulnya telak. Mereka mungkin tidak
mengira seorang pelayan akan berani melakukan hal seperti itu, bahkan Tuan muda
juga melihatnya. Orang yang kena pukul terkejut sesaat. Ketika dia sadar, dia
melambaikan tangannya dan teman brengseknya yang lain mulai memukuliku dengan
keras. Aku melindungi kepalaku dan meng</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">gelung tubuhku</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> seperti bola, menggigit bibirku untuk menahan
sakit. Mengapa memukulku begitu keras? Apakah ada artinya? Kemudian, setelah
mereka lelah memukuliku, mereka memutuskan pergi. Aku beristirahat sebentar
sebelum berdiri. Pada pandangan pertama, aku melihat wajah tanpa ekspresi Tuan
muda, dan sepasang mata yang sangat sangat gelap.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku
berpikir, aku pasti telah membuatnya kehilangan muka lagi. Setelah perkelahian
ini, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">semua kerajinan tanganku juga ikut rusak</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">berantakan dan sudah tidak bisa dijual lagi, jadi kami hanya
bisa pulang. Dijalan kembali pulang, Tuan muda tidak bicara sepatah kata pun.
Aku merasa sedikit menyesal telah membawanya keluar.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Meskipun
terbaring di rumah membosankan, paling tidak lebih baik ketimbang menghadapi
sifat kasar orang lain. Di malam hari saat makan, Tuan muda secara mengejutkan
memintaku untuk membantunya duduk. Kau harus tau bahwa sebelumnya dia makan
dengan setengah berbaring. Setelah aku membantunya duduk, Tuan muda menatapku.
Aku tau pasti wajahku sekarang sangat mengerikan maka aku menundukkan kepalaku.
Tuan muda berkata, "Angkat kepalamu." Aku melihatnya dengan mataku
yang bengkak. Setelah melihatku cukup lama, Tuan muda bertanya, "Siapa
kau?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku
terkejut. </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dalam hatiku aku curiga,</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
Tuan muda jangan bilang kau menjadi bodoh karena dibuat marah oleh orang -
orang itu? Dengan ragu bimban</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">g</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> aku menjawab,
"Tuan ... Tuan muda."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tuan
muda mengerutkan dahinya dan bertanya, "Apakah kau pelayan yang dibeli
oleh Tuan muda pertama?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku
kemudian sadar bahwa dia tidak bodoh, akulah yang bodoh. Aku menarik nafas
dalam-dalam dan berkata, "Tuan muda, pelayanmu yang rendah ini adalah
pelayan dari Graha Yang."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah
selesai berbicara, aku menambahkan, "Aku aslinya adalah pelayan dari
pavilion Tuan muda."</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tuan muda bahkan tanpa berpikir berkata, "Tak
mungkin."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku terdiam.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku tau kata berikutnya yang dia tahan dimulutnya
namun dia tak katakan -- pavilionku tidak mungkin punya pelaya</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">n</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dengan wajah seperti ini.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Jadi aku menarik nafas lagi dan menjelaskan bagaimana
aku bisa dikirim ke pavilionnya. Setelah mendengarkan, Tuan muda tidak bicara
untuk waktu yang lama. Setelah beberapa saat, dia bertanya, "Mengapa kau
tidak pergi?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku diam, ya, mengapa aku tidak pergi. Sebelum aku
berpikir bagaimana menjawab dengan benar, Tuan muda sudah bicara lagi,
"Tak apa-apa, berikan aku nasinya." Aku menyodorkan mangkuk nasi
kepadanya. Tuan muda bersandar ke dinding dan mulai makan sendiri. Aku masih
berdiri sambil terheran-heran.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dia duduk dengan susah payah. Kapan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">p</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">un tubuhn</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">y</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">a miring, dia akan menopangkan tangannya agar tegak kembali.
Makan malam kali ini, aku tidak menggunakan tanganku sama sekali</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">. </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Setelah selesai, aku akan pergi mencuci mangkuk
namun dia menahanku. "Duduk." Aku duduk.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Apa nama panggilanmu?</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Monyet."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"......."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tuan muda melihatku dengan ekspresi bingung,
"Apa nama panggilanmu?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku menjawab, "Pelayanmu ini dipanggil
Monyet."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Ekspresi Tuan muda sepert</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> dia baru saja tersedak nasi. Kemudian dia berkata,
"Monyet, berapa sisa uang yang ada?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku bilang, "dua ratus tael."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"......"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku mengira angka ini adalah sesuatu yang Tuan muda
tidak bisa terima dan aku baru mau menghiburnya dengan menga</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">t</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">akan bahwa Tuan muda pertama sedang berdagang diluar
sana. Tapi, siapa tau Tuan muda malah berkata, "cukup."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"?"<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tapi Tuan muda tidak mengatakan apa-apa lagi dan
bertanya kepadaku berapa banyak hasil penjualanku setiap hari.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku berkata, "Sekitar lima koin." Alis
Tuan muda dengan segera bertaut, "Kau jual berapa?" Aku mengulang
jawabanku lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dia berkata, "Besok setelah kau selesai
menyiapkan dagangan, jangan menjualnya."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 115%;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tidak tau apa yang ada dalam pikiran Tuan muda namun aku mengangguk.
Setelah berbincang, Tuan muda menyuruhku untuk membawa masuk karpet rumput dari
luar. Setelah meletakkan karpet didalam rumah, Tuan muda memintaku untuk meletakkannya
diatas tanah. Aku menuruti permintaannya. Setelah selesai, dia memintaku untuk
pergi. Aku pergi ke dapur untuk mencuci mangkuk dan berpikir Tuan muda sedikit
aneh malam ini. Setelah selesai mencuci piring, aku pergi kehalaman dan
mendengar suara dari kamar Tuan muda. Namun karena dia tidak memanggilku, aku
tidak berani masuk. Aku duduk di luar rumah sambil mendengarkan, dan mendengar
suara ‘pu dong pu dong’ (suara jatuh) berulang kali. Aku bertahan dan bertahan,
sampai aku tidak bisa bertahan lagi dan bersandar ke jendela untuk mengintip
melalui celah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku terkejut. Aku tidak tau sejak kapan Tuan muda jatuh dari tempat tidur.
Dia berbaring diatas lantai dan kelihatannya dia berjuang untuk bangkit. Ketika
aku masuk, Tuan muda kelihatannya kaget dan dia membelalak dari arah lantai,
“Siapa yang mengijinkanmu masuk?!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku berkata, “Biarkan aku pelayanmu membantu Tuan muda.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Keluar!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku masih ragu ketika Tuan muda membuang mukanya, “Aku memerintahkanmu
untuk keluar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Masih saja pemarah. Aku berbalik untuk keluar. Aku berdiri diam dibalik
pintu untuk mendengar suara tak beraturan dari dalam kamar. Sampai larut malam,
sebuah suara akhirnya datang dari dalam kamar, “Monyet, masuklah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku mendorong pintu terbuka. Tubuh Tuan muda bermandikan keringat, berbaring
di atas karpet rumput. Kelihatannya dia telah menghabiskan semua tenaganya. Dia
bicara dengan lemah, “Angkat aku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku mengangkat Tuan muda kembali ke tempat tidur. Nafasnya tidak beraturan.
Dalam hatiku, aku sedikit paham, sangat sedikit paham apa yang Tuan muda sedang
coba lakukan. Aku meragu sesaat sebelum bicara kepadanya dengan suara pelan,
“Tuan muda, jika kau ingin melatih tubuhmu, kau harus meminta pelayanmu untuk
membantu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku pasti telah memakan hati seekor leopard karena berani bicara begitu.
Setelah aku selesai, aku menutup mataku menunggu kematian datang. Siapa yang
tau Tuan muda malah menutup matanya, dan ketika nafasnya kembali tenang, dia
menggumamkan sesuatu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ketika aku keluar dari kamar Tuan muda, hatiku berpikir memang benar Tuan
muda malam ini aneh sekali.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> <o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-61983744610101252712017-07-22T23:52:00.001-07:002017-07-30T23:51:14.298-07:00Chapter 2 - Tuan Muda -- PRODIGAL SON<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Chapter 2 : Tuan Muda
cedera<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tidak pergi. Aku juga tidak tau mengapa aku tidak pergi. Mungkin karena
air mata yang ditumpahkan oleh Nyonya besar Yang ketika aku menanyakan Tuan
muda. Setelah itu, semua orang pergi—bukan cuma pelayan, anggota keluarga perempuan
juga kembali ke orangtua kandung mereka, Nyonya besar membawa beberapa gadis
muda dan pergi. Sebelum ia pergi ia memintaku untuk menjaga rumah ini. Dalam
beberapa hari, Tuan muda akan kembali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Namun, Tuan muda pertama tidak pergi. Dia berkata bahwa keluarga Yang tidak
boleh berakhir seperti ini. Dia meminta istrinya untuk kembali kerumah
keluarganya dan ia akan menjemputnya nanti. Aku secara pribadi merasa bahwa ia
mengatakan hal itu agar istrinya merasa
tenang. Pelayan yang tinggal hanya tiga orang – aku, nenek Feng dan seorang
pelayan Tuan muda pertama. Bahkan istri Tuan muda pertama sudah pergi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pelayan Tuan muda pertama bernama Yuan Sheng. Suatu hari ketika kami sedang
bekerja, dia bertanya mengapa aku tidak pergi dan aku tidak menjawab. Aku balik
bertanya mengapa ia tidak pergi juga. Dia bilang dia punya hutang budi kepada Tuan
Muda pertama dan dia tidak mau dibilang tak pandai berterima-kasih. Kemudian
dia bertanya padaku, apakah aku tinggal karena juga punya hutang budi kepada
Tuan Muda. Aku hanya tertawa waktu itu. Jangankan bicara soal hutang budi, dengan
perlakuan Tuan Muda kepadaku, sudah cukup bagus kalau tidak ada rasa dendam.
Akan tetapi, aku tidak mengatakannya karena akan menghabiskan energi untuk
menjelaskan nantinya. Jadi, aku mengiyakannya, Tuan Muda telah menunjukkan
kemurahan hatinya kepadaku dan aku tidak bisa melupakan hutang budi itu.
Setelah mendengar hal ini, Yuang Sheng menarikku mendekat dan berkata dengan
suara lemah, “Kau juga ternyata pelayan yang setia. Tuan Muda harus dirawat
olehmu.” Aku terdiam, kata-kata ini dikatakan dengan sungguh-sungguh, jadi aku
bertanya padanya, “Mengapa?” air muka Yuan Sheng menjadi kelam namun dia bilang
padaku, “Sesuatu yang buruk telah terjadi kepada rombongan bisnis kan? Mereka
tidak hanya menghambat pengiriman kaisar, mereka juga bertemu dengan musuh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku bertanya padanya, “Musuh apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Siapa yang tau.” Yuan Sheng berkata, “Ketika usaha sedang maju, maka akan
ada banyak musuh. Melihat keluarga Yang kehilangan kekuatan, seseorang merampok
mereka ditengah perjalanan kembali. Tuan besar bahkan tidak punya kesempatan
dan ah .....”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jangan hanya bisa mengeluh, aku bertanya lagi, “Dan Tuan muda kami?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yuan Sheng menjawab, “Tuan Muda kita berhasil menyelamatkan diri, akan tetapi
....”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku ingin sekali menamparnya, “Apa yang terjadi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Yuan Sheng mengatakan, “Aku dengar dia sekarang jadi cacat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hari itu, aku sangat terkejut. Yuan Sheng bilang kaki Tuan muda terluka
parah. Dia sudah agak baikan dan sedang dalam perjalanan kembali ke HangZhou.
Aku mulai menduga-duga, seserius apa lukanya? Patah? Lemah? Pada saat itu aku
tidak terlalu memikirkannya. Aku hanya berpikir bila kakinya cedera, dia akan
sembuh bila banyak beristirahat ditempat tidur. Mengenal temperamen Tuan muda,
aku bertanya-tanya berapa banyak tendangan yang akan aku rasakan nanti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jadi, dengan tulus aku berharap Tuan muda akan segera sembuh. Namun
ternyata aku memang benar-benar naif. Hari ketika Tuan muda kembali, aku sedang
membuka gerbang. Jujur, aku tidak mengenalinya kali pertama. Ada sebuah gerobak
yang ditarik oleh seekor sapi. Seorang pria berusia lima-puluhan dengan pakaian
usang duduk daitas gerobak. Aku pikir dia seorang pengemis dan berkata, “Tuan,
kau harus pergi ketempat lain, kami bahkan hampir tidak bisa masak untuk makan.”
Pria tua itu mengibaskan tangannya dan menunjuk ke arah belakang gerobak.
Dengan aksen asing yang kental, dia berkata, “Aku mengantarkanmu ini. Kau harus
memberiku dua tael.” (<b>Note: mata uang
negeri Cina tempoe doeloe </b>) Aku berjalan ke arah belakang, aku melihat
rumpun padi, aku juga melihat sekilas pakaian dibaliknya. Aku mendekat dan
berkata, “Apa ini, siapa yang memamnggilmu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku pikir dia menjual barang dan baru saja hendak mengusirnya ketika
kulihat ada orang yang berbaring dibelakang. Aku terdiam dan menatap cukup lama
sebelum terbata-bata, “...Tu...Tuan ....Tuan muda...Tu...Tuan?” aku tidak tau
apakah Tuan muda sadar sebab matanya terbuka lebar. Namun dia sama sekali tidak
bergerak, matanya tidak berkedip. Sungguh mengerikan. Rambutnya benar-benar
berantakan dan wajahnya pucat sehingga ia kehilangan ketampanannya. Terdapat
tumpukan rumput yang tebal menutupi tubuhnya. Melihat dia mengabaikanku, aku
meragu apakah aku harus membopongnya. Namun pria tua itu menjerit, “Nona, kau
harus hati-hati! Jangan membunuhnya.” Aku segera merasa marah – manusia yang
sempurna, bagaimana mungkin aku membunuhnya. Namun saat aku menyingkirkan
tumpukan rumput, aku segera memahami perkataan pria tua itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku menenangkan hatiku dan masuk kerumah untuk memanggil Yuan Sheng. Ketika
kami membawa masuk Tuan muda, wajahnya sama sekali tidak berubah. Tidak jelas
apakah dia boneka . Ketika kami sudah membawa masuk Tuan muda, Yuan Sheng
membayar pria tua penarik gerobak. Sore hari, Tuan muda pertama kembali dan
saat dia melihat Tuan Muda, air matanya langsung bercucuran. Tubuhnya roboh
disamping tempat tidur dimana Tuan muda berbaring dan lalu menangis,
”adikku,adikku .... “ Sebenarnya, aku ingin sekali mengingatkannya bahwa
sebaiknya kami memanggil dokter terlebih dahulu. Namun melihatnya menangis
begitu pilu, aku mengunci bibirku. Dibandingkan dengan Tuan muda pertama, Tuan
muda kelihatan lebih tenang. Dia menatap langit-langit, jangankan menangis, dia
bahkan tidak menunjukkan ekspresi apa-apa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku menunggu di luar pintu dan mengintip Tuan muda melalui celah jendela.
Apakah ini benar Tuan muda? Aku akhirnya paham dengan ekspresi serius tempo
hari yang diperlihatkan oleh Yuan Sheng. Sebelumya aku masih berpikir bahwa
Tuan muda akan kembali pulih. Melihat kondisi Tuan muda sekarang, aku hanya
berpikir bahwa aku ini naif sekali. Tuan muda cacat, sangat cacat. Bagaimana
aku menggambarkannya ya? – Tuan muda hanya tinggal setengah. Dua kakinya sudah
tidak ada. Bagian kiri sedikit lebih kuat dari bagian kanan, masih ada setengah
kaki yang tersisa, namun bagian kanan benar-benar hilang. Aku biasanya harus
mendongak untuk memandang Tuan muda, tapi sekarang dia hanya setinggi dadaku.
Beberapa saat kemudian, Tuan muda pertama akhirnya ingat untuk memanggil
dokter. Sekarang keluarga Yang sudah runtuh, kami tidak bisa mendatangkan
dokter yang bagus. Seorang pria dari kaum terpinggir yang datang untuk
memeriksa. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Untuk melihat luka-lukanya, Tuan muda tidak mengenakan celana mulai dari
pinggang kebawah. Pria itu bilang bahwa hidup Tuan muda bisa diselamatkan dan
berpesan untuk merawatnya dengan baik. Setelah mengantarkan pria itu pergi,
Tuan muda pertama memberitahu hal ini kepada Tuan muda, namun Tuan muda
sepenuhnya mengabaikan. Setelah beberapa hari, sebelum Tuan muda pertama bisa
membuat Tuan Muda bicara lagi, dia harus pergi untuk melakukan perjalanan
bisnis. Sebelum dia berangkat, dia berpesan agar aku menjaga Tuan muda, dia
akan kembali setelah dua bulan. Tuan muda pertama membawa serta Yuan Sheng, dan
hanya tinggal aku dan Tuan muda dirumah. Oh, dan nenek Feng. Tetapi nenek Feng
tidak pernah bicara sepanjang hari jadi aku hampir melupakan keberadaannya. Aku
mematuhi perintah Tuan muda pertama – sebenarnya meskipun dia tidak meminta,
aku tetap akan menjaga Tuan muda. Siapa suruh aku jadi pelayan? Hari-hari
sebelumnya, Yuan Sheng yang merawat Tuan muda. Hari pertama aku masuk ke kamar
Tuan muda, seluruh ruangan berbau busuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku membuka jendela dan menerangkan kepada Tuan muda yang berbaring diatas
tempat tidur, “Agar udara bisa masuk.” Tentu saja Tuan muda mengacuhkanku.
Kemudian, aku menyuapi Tuan muda makanan. Dia seperti boneka, membuka dan
menutup mulutnya, tidak tau kemana matanya harus memandang. Sampai pada malam
hari, ketika aku membawa masuk obat, aku memberitahu Tuan muda, “Tuan muda,
pelayan akan membantumu dengan obat.” Akhirnya ia bereaksi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Mata Tuan muda bergerak dan menoleh ke arahku. Aku berjalan mendekat dan
baru akan membuka selimut. Sebelum aku bisa melakukan sesuatu, dia bicara
dengan suara rendah, “Pergilah.” Sebenarnya aku sudah yakin dia akan bilang
begitu. Namun untuk menjadi pelayan yang setia seperti yang dikatakan oleh Yuan
Sheng, tentu saja aku tidak bisa pergi. Aku menurunkan pandanganku dan berkata
dengan lembut, “Tuan muda, lukamu perlu diobati. Mungkin akan terasa sakit
namun mohon bersabarlah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kemudian aku menyingkirkan selimut dan mencium aroma busuk yang sangat
menyengat. Yuan Sheng tidak pandai merawat orang. Aku memegang obat dan berusaha
selembut mungkin mengoleskan obat keluka luka Tuan muda. Sebelum obat menyentuh
kulitnya aku lihat kaki Tuan muda bergetar. Dan kemudian, aku didorong oleh
kekuatan yang besar. Aku terjatuh, obat berserakan dilantai. Lengan Tuan muda
cukup panjang. Aku mengangkat kepalaku, dan melihat rambut Tuan muda
berantakan, sepasang matanya yang seperti binatang liar tajam menatapku, “Aku
bilang pergi.” Apakah aku pergi – tentu tdiak. Aku tau pasti temperamen ganas
Tuan muda, lagipula selama ini aku sudah menjadi kantung tinjunya selama
bertahun-tahun. Aku benar-benar ingin bilang bahwa dorongannya kali ini bahkan
tidak sakit sama sekali, tendangan yang kau layangkan dulu sungguh kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dan kemudian aku menyadari, apakah aku tidak lagi takut kepadanya karena
dia tidak bisa lagi menendangku? Sembari aku merenungkannya, aku menyiapkan
obat lagi dan kembali ke kamar Tuan muda. Sekali digigit kedua kali malu (<b>Note : selalu ada kali pertama untuk
sesuatu, setelah pertama kali maka keduanya akan menjadi biasa, mungkin begitu
maksudnya kali ya hehehhe</b>) – aku
lebih cerdik dan mengoleskan obat dari arah ujung tempat tidur. Meskipun Tuan
muda mencoba menggunakan lengannya, dia tidak akan bisa menggapai. Aku
benar-benar pandai. Aku hampir saja bersorak tapi Tuan muda sedang sangat
marah. Dua tangannya berada disisi tubuhnya, dan melihat gerak gerik tubuhnya seolah
dia ingin bangkit dan menghajarku. Tapi, aku sama sekali tidak takut. Karena
dia sangat lemah saat ini. Terlebih lagi luka dikakinya belum sembuh, lukanya
nampak merah kehitaman, melihatnya, aku merasakan sakit disekujur tubuhku. Jika
dia duduk dan menekan lukanya, rasanya pasti sama seperti mati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Jadi, dengan perlahan aku mengoleskan obat.
Sebenarnya, aku sedikit malu saat mengoleskan obat. Lagipula, Tuan muda tidak
memakai baju. Meskipun aku selalu dipanggil monyet di pavilion, aku tetap saja
monyet yang belum menikah. Melihat tubuh telanjang Tuan muda, bahkan
memikirkannnya sekarang pun, aku masih sedikit gugup. Bagian </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">‘<i>yang namanya tidak
boleh disebut</i>’</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Tuan muda .... aku hanya bisa bilang luar biasa.
Namun untuk saat ini, bila dibandingkan dengan keadaan kakinya, luka Tuan muda
lebih menarik perhatian. Aku berkonsentrasi mengoleskan obat. Setiap kali aku
menyentuh satu bagian, Tuan muda akan mengerang. Setelah aku mengolesi lebih
banyak area, seluruh bagian belakang Tuan muda akan bergetar, bergetar sambil
berteriak. Aku memberanikan diri untuk melihat sekilas dan melihat wajah Tuan
muda memutih dengan pembu</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">l</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">uh darah yang
menyembul, wajahnya penuh keringat dingin.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku menduga dia sangat kesakitan sehingga dia bahkan
tidak punya kekuatan untuk memarahiku. Setelah selesai mengoleskan </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">o</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">bat, aku pergi ke dapur menyiapkan makanan. Ketika
aku kembali ke kamar, Tuan muda masih seperti ikan mat</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">i</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, mata terbuka, telentang diatas tempat tidur. Aku
mengangkat sesendok bubur ke arah bibir Tuan muda. Tuan muda
menepiskannya. Beruntung, aku melindungi mangkuknya dengan hati-hati.
Meskipun panas, buburnya tidak tumpah</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Tuan muda, makanlah sedikit."<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku tak tau mau melakukan apa. Jika sebelumnya,
ketika Tuan muda memintaku untuk pergi maka aku akan dengan cepat pergi sejauh
yang aku bisa. Tetapi sekarang .... apa yang akan terjadi kepada Tuan muda bila
aku pergi? Tapi, aku tidak punya cara lain, aku bisa memaksa untuk mengoles
obat, namun apa yang akan kulakukan ketika memberi makan. Tunggu... dengan
paksa? Benar, dengan paksaan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aku meletakkan bubur dan menatapnya sampai bubur itu
dingin. Jadi, ketika bubur itu disuapkan, tidak akan membakar tenggorokan. Setelah
beberapa saat, aku me</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nyentuh bubur</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dan merasa sudah oke. Jadi, </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">dengan </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">membawa mangkuk bubur </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">aku </span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">men</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ghampiri</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">nya.
Tuan muda mungkin tidak pernah mengalami perasaan dipandang lemah oleh seekor
monyet sebelumnya, matanya sangat tidak bersahabat dan aku berkata – </span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">“</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tuan muda, maaf membuatmu marah.</span><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">”</span><span style="color: #222222; font-family: "calibri" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> Dan kemudian, aku benar-benar membuatnya marah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-13085085804744084282017-07-22T23:10:00.003-07:002017-07-30T23:50:56.766-07:00Chapter 1-- Tuan Muda -- PRODIGAL SON<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Dear readers,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Terkadang cukup melelahkan membaca novel dengan banyak episode,
bertanya-tanya sepanjang waktu kiri-kira
gimana soal ending-nya nanti, jadi sambil membaca sambil resah kan yah ^^’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Kalau sudah begini, aku biasanya mulai cari-cari bacaan pendek,
penasarannya ga pake lama dan nerjemahinnya juga sebentar. Nah ini ada novel
singkat yang bagus banget, udah baca berkali-kali kali tetap aja bikin mewek,
tidak, tidak, jangan kuatir, ceritanya happy ending koq ^_^<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Cerita ini bagus banget, termasuk dalam novel fav aku, tokoh-tokohnya real
dan masuk akal, kisahnya menyentuh dan banyak memberikan inspirasi. Semoga
pembaca juga suka dan thanks a lot sudah menyempatkan waktunya singgah disini,
luf you all.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Kalau lihat terjemahan bahasa Inggrisnya di blog onesecondspring.blogspot.co.id punyanya <i>Decembi </i>, judulnya <i>Our Second Master</i>, kalau dalam bahasa Indonesia mah gampangnya Tuan
Nomer dua, kalau novel aslinya <i>Prodigal
Son</i>, yang artinya secara literal adalah anak laki-laki yang tidak berguna,
atau bisa dibilang juga petualang, penganut prinsip hidup bebas gitulah. Nah,
kalau judulnya dibahasa Indonesiakan rasanya koq canggung ya, mau pakai <i>Prodigal Son</i> hlaa ini kan terjemahan
Indonesia, mau pakai Tuan Muda Kedua rasanya lucu banget jadi ambigu
hihihihihihi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Setelah pikir-pikir, aku putuskan aja judulnya TUAN MUDA yah, gpplah ya
kan, yang penting udah pada paham ya maksudnya aku, yang penting ceritanya
tentang seorang putra kedua dari keluarga kaya, ceritanya memakai sudut pandang
orang ketiga yaitu pelayannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Well, enough with the rambling hihihihihi... let’s start to read!<o:p></o:p></span><br />
<span lang="IN"><br /></span>
<span lang="IN">original author ; TWENTINE</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="IN">Chapter 1 : Tuan Muda kami
adalah sepasang celana dari sutra<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="IN"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Seluruh penduduk kota Hangzhou tau kalau Tuan Muda kami adalah <i>sepasang celana sutra</i>. * Keluarga Yang
menjalankan bisnis sutra terbesar diseluruh negeri. Keluarga paling kaya
diseluruh negeri dan memiliki dua putra. Tuan Muda pertama, Yang Yi Fang,
ketika namanya disebut orang-orang akan mengacungkan jempolnya. Beliau adalah
salah satu cendekia terbaik, sangat terpelajar dan salah satu kandidat sukses
untuk lulus dari ujian kerajaan. Ditambah lagi, penampilan Yang Yi Fang yang
sangat elegan dengan alis dan mata yang indah, oleh karenanya Tuan Besar Yang
selalu suka membaza Yang Yi Fang bersamanya ketika mengadakan pertemuan bisnis.
Dengan kuas dia menghasilkan lukisan, dengan kata-kata, dia membacakan puisi.
Didunia yang penuh dengan orang-orang yang tidak berguna dan suka berpura-pura,
kewibawaannya seperti batang pohon plum, putih seperti salju dimusim semi. Dan,
Tuan Muda Kedua (<b>note : kedepannya aku
akan memakai kata Tuan muda sebagai kata pengganti Yang Yi Qi</b>), Yang Yi Qi,
baiklah, dia juga punya karakter – lagipula, tidak banyak orang yang bisa
membuat kening mengernyit setelah mendengar nama seseorang disebut. Tuan Muda
lebih muda setahun dari Tuan Muda pertama, namun kedewasaan emosional dan
karakter mereka sangat berbeda sejauh bintang dan sisanya (<b>aku nyerah deh nyari istilahnya,</b> yang pasti maksudnya sangat-sangat
bertolak belakang ^^)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Ada pepatah bilang bahwa karakter seseorang bisa dilihat saat usianya tiga
tahun. Saat Tuan Muda masuk usia tiga tahun, <i>Graha Yang</i> mengadakan pesta besar yang acaranya sampai meluber
keseluruh jalan. Mereka mengundang kelompok opera yang paling terkenal untuk
meramaikan pesta. Ketika bintang utama sedang menyanyi dipentas, dia (<i>perempuan</i>) tiba-tiba berteriak kencang.
Semua orang melihat dan menyadari bahwa ada seseorang berguling keluar dari
balik rok penyanyi tersebut—ya benar, itu Tuan Muda kami. Mulai dari hari itu,
hampir semua penduduk kota tau, putra kedua <i>Graha
Yang</i> dari usianya masih tiga tahun sudah tau bagaimana caranya masuk ke
balik rok si bintang dan menyentuh kakinya. Tuan besar Yang dan Nyonya Yang
kehilangan muka dan hampir putus nafasnya. Setelah kejadian itu, Tuan Besar
Yang mengundang lima guru, guru senior, guru junior, guru yang tegas, namun
mereka semua tidak bisa mengontrol Tuan Muda. Tanpa mengeluarkan usaha, seperti
meniup debu, Tuan Muda menusir mereka semua pergi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Syukurlah Tuan Muda pertama sangat hebat, perlahan Tuan besar Yang dan
Nyonya Yang tidak ambil pusing dengan Tuan Muda. Setiap bulan, mereka akan
memberinya uang dan membiarkannya melakukan apa saja yang dia suka. Mereka
berdua mengerahkan semua usaha untuk mempersiapkan Tuan Muda pertama. Ah, aku
belum bilang aku siapa. Karena aku menyebut Yang Yi Qi “Tuan Muda kami”,
tentunya secara alami, aku juga bagian dari Graha Yang. Memang benar, aku
pelayan Tuan Muda. Ketika usiaku delapan tahun, aku dijual ke Graha Yang. Pada awalnya,
aku melakukan pekerjaan kasar di bagian dapur, dan kemudian aku dipindahkan ke
pavilion Tuan Muda. Aku secara personal dipindahkan oleh Nyonya besar Yang –
kalau kau pikir aku dipindahkan karena kecantikanku untuk menjadi selir-pelayan
**, maka kau salah besar. Kenyataannya sangat berlawanan, aku dipindahkan
karena aku jelek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Sebenarnya secara pribadi aku tidak merasa aku ini jelek. Aku hanya sedikit
pendek, wajahku agak sedikit bulat, mataku agak sedikit sipit, rahangku agak
sedikit besar. Di samping semua itu, aku termasuk gadis yang cukup layak.
Bagaimanapun, ketika pertama kali aku memasuki kediaman Tuan Muda, aku segera menyadari
kesalahanku. Dengan wajahku, aku bahkan tidak bisa dianggap sebagai manusia
disini, mungkin lebih cocok kalau dibilang seekor monyet – dan lebih tepatnya
monyet liar di dalam hutan. Suatu hari – ada orang yang memberitahuku bahwa aku
dipindahkan kesini karena Tuan Muda sudah tidur dengan seluruh pelayan disini.
Semua pelayan saling menusuk dari belakang dan sibuk bersiasat sehingga tidak
ada yang bisa menyelesaikan kewajiban mereka dengan benar. Hari pertama aku
tiba, aku menghadap Tuan Muda untuk menyampaikan salam hormat. Tuan Muda sedang
minum teh. Ekspresi ketika dia melihatku sungguh mengerikan dan sekasar yang
kau bisa bayangkan. Dia mengibaskan tangannya untuk menyuruhku pergi dan
melakukan tugasku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Dalam hatiku, aku berkata, bisakah kau bersikap sedikit lebih baik? Akan
tetapi, hari itu adalah hari pertama aku bertemu dengannya. Aku pikir aku tidak
bisa menyalahkan semua pelayan yang melemparkan tubuh mereka kepadanya. Tuan
Muda sangat tampan, aku sudah melihat Tuan Muda pertama sebelumnya, meskipun
Tuan Muda pertama tidak jelek, namun bia dibandingkan dengan Tuan Muda, dia
kekurangan satu hal. Meskipun Tuan Muda pertama membaca banyak buku dan sangat
mudah disukai, namun dia memberikanku perasaan dingin. Tuan Muda sangat
berbeda, diseluruh HangZhou, semua orang tau Tuan Muda tau bagaimana caranya
bermain bagus. Sepasang mata yang selalu bersinar dari siang sampai malam hari,
memakai jubah longgar, kapanpun jubahnya terbuka saat ia berjalan disepanjang
Danau Barat sembari menggoyangkan kipasnya, seluruh perempuan muda akan
memandang. Graha Yang sungguh besar, kediaman Tuan Muda dan Tuan Muda pertama
letaknya berjauhan, namun semua orang di Graha tau bahwa orang orang dari kedua
pavilion tidak melihat dari mata ke mata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Pelayan dari pavilion Tuan Muda mencemooh penampilan pelayan dari pavilion
Tuan Muda pertama, sementara pelayan pavilion Tuan Muda pertama tidak menyukai
cara hidup pelayan pavilion Tuan Muda. (<b>Note
: mungkin tepatnya bahwa pelayan dari pavilion Tuan muda pertama wajahnya
kurang menarik, sementara pelayan dari pavilion Tuan muda kehidupannya tidak
pantas, mungkin karena sibuk memperebutkan perhatian Tuan muda-nya </b>^^) Dan,
sebagai orang yang sudah menurunkan standar pavilion Tuan muda 9Karena tidak
cantik), hidupku tidak nyaman disana. Semua pekerjaan kotor dan melelahkan menjadi
tugasku. Sebenarnya tak masalah buatku. Yang menjadi masalah adalah semua
kesalahan kesalahan konyol juga ditimpakan kepadaku. Sebagai contoh, pelayan
terbaru Tuan Muda Chun Xue, ketika dia sedang menikmati pemandangan bunga-bunga
mekar ditaman, dia secara tak sengaja menginjak kaki pelayan selir ** favorit
sebelumnya, Lu Liu. Karena hal ini, kedua gadis mulai bertengkar ditaman. Aku
sedang berdiri disatu sisi sedang menyapu lantai. Karena aku sedang bosan, aku
menonton mereka berkelahi. Tak lama kemudian, Tuan Muda kedua dan dua singa garang
yang tadinya sedang bergumul ganas berubah menjadi domba yang lemah lembut,
bergelayut disebelah kanan dan kirinya, saling menangis dan menyalahkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Tuan Muda memeluk mereka berdua, membujuk sana dan membujuk sini. Namun
karena kedua perempuan sama-sama mau menang, mereka sama sama mengatakan diri
siapa yang paling menderita dan memaksa Tuan Muda untuk mengambil keputusan.
Tuan Muda tidak sampai hatinya memukul salah satu dari mereka, menoleh ke kanan
dan ke kiri, dan tak sengaja melihatku. Ketika matanya yang berbinar melihatku,
hatiku seketika melonjak dan hatiku jadi tidak enak. Ternyata perasaanku benar,
dengan langkah cepat, Tuan Muda berjalan ke arahku dan menamparku. Tamparannya
tidak ringan, namun juga tidak kuat, kalau bisa dibilang, energi yang mau
dikeluarkan oleh Tuan Muda untuk pelayan monyetnya cuma segitu. Aku monyet yang
bijaksana, setelah menerima tamparan, aku dengan segera berlutut dan mengakui
kesalahanku. Setelah itu, Tuan Muda dengan suaranya yang membujuk mengatakan
kepada kedua perempuan itu, “Ini tentunya sudah cukup.” Dan semuanya selesai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Sampai hari ini, aku masih tidak mengerti mengapa Tuan Muda menamparku.
Mungkin itu dia lakukan untuk menunjukkan kemampuannya, atau untuk menyenangkan
hati perempuannya. Atau mungkin dia merasa aku merusak pemandangan. Namun, itu
kali pertama Tuan Muda menyentuhku. Aku sering mendengar para selir bergosip
tentang bagaimana kuatnya Tuan Muda, dan bagaimana ketika aku merasakan
kekuatannya, semuanya sangat keren sampai sampai rasanya seperti pergi ke
surga. Malam setelah aku ditampar, dengan perasaan sadar, aku memang merasa
terbang ke surga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Beberapa waktu kemudian, suatu hari Nyonya besar berkunjung ke pavilion dan
bicara dengan Tuan Muda sampai malam. Semua pelayan berkumpul dalam rasa takut
dan cemas. Aku penasaran dan menanyakan tentang apa yang terjadi. Biasanya,
mereka tak banyak bicara denganku, namun mereka sangat kesal kali ini dan tidak
punya energi untuk membenciku, jadi mereka memberitahuku apa yang terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku segera paham. Ternyata Nyonya besar ingin mencarikan Tuan Muda istri.
Tuan Muda pertama sudah menikah selama tiga tahun dan sudah punya seorang
putra. Tuan Muda adalah laki-laki yang suka bermain dan tak peduli urusannya
sendiri. Tuan Besar sudah pelan-pelan mewariskan usahanya ke Tuan Muda pertama,
dan teringat tentang pernikahan Tuan Muda. Tuan Muda adalah anak celana sutra
yang manja, suka kesana-kemari bermain-main, playboy, reputasinya sungguh amat
buruk. Namun, Graha Yang punya kekuatan yang besar dan uang yang banyak yang
tak ada habisnya, jadi orang yang datang untuk menawarkan pernikahan sangat
banyak. Nyonya besar menanyakan pendapat Tuan Muda dan dia tidak mengatakan
banyak, hanya bilang agar dicarikan perempuan yang cantik. Nyonya muda bernafas
lega dan pergi. Tak lama kemudian, Tuan besar dan Nyonya besar menemukan
seorang gadis putri seorang pebisnis daun teh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Pebisnis daun teh ini bukan pebisnis biasa, salah satu pebisnis papan atas
di HangZhou. Putri bungsu mereka baru saja berulang tahun ke enam belas dan
sedang dalam usia mekar. Dua keluarga mengatur pertemuan. Hari itu, Tuan Muda
bangun telat dan tidak benar-benar merapikan dirinya – dengan kondisi
berantakan dia pergi ke tempat pertemuan. Akan tetapi, kebalikan dari yang
diharapkan si gadis muda justru tertarik gaya tak biasa dan kebebasan Tuan
Muda. Meskipun kedua orangtuanya masih tidak yakin, namun membayangkan tentang
betapa besarnya bisnis keluarga Yang, mereka tidak akan khawatir tentang
bagaimana Graha Yang akan menangani Tuan Muda, dan dengan demikian mereka
sepakat. Oleh karena itu, Nyonya Yang mulai membersihkan pelayan dari pavilion
Tuan Muda. Dalam setengah bulan, terdengar tangisan dan lolongan dari semua
penjuru pavilion siang dan malam. Aku tidak bisa tidur nyenyak dalam beberapa
hari. Wajahku jadi semakin tirus dan semakin mirip dengan monyet. Namun, terimakasih
kepada wajah monyetku, Nyonya besar tidak mengusirku dari pavilion, dia bahkan
tidak melirik ke arahku dua kali. Aku dengan aman dan nyaman tetap tinggal di
pavilion Tuan Muda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Selain aku, ada juga seorang pelayan tua berusia lima-puluhan. Namun selain
kami berdua, pavilion bahkan tidak punya tikus perempuan. Tukang suruh,
penjaga, dan pembantu, semuanya laki-laki. Tuan Muda sangat kesal dengan
keadaan ini. Kau harus tau kalau temperamen Tuan Muda kami sangat buruk, ketika
ada perempuan untuk membujuknya, masih aman, namun ketika tidak ada perempuan
dia akan berubah menjadi anjing liar yang baru dilepas—bukan, kuda liar.
Pelayan tua yang dipanggil nenek Feng tuli, jadi cuma aku yang tersisa untuk
disiksa oleh Tuan muda. Dalam dua tahun aku bekerja di pavilion Tuan Muda aku
tidak banyak berinteraksi dengannya sebanyak aku berinteraksi dengannya dua
bulan belakangan ini. Meskipun saat ia sedang bermain dengan burung-burung
peliharaannya di halaman, ketika dia sedang bosan, dia akan datang mencariku
dan menendangku. Apakah aku berani melawan? Tentu, aku tidak berani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Jadi, aku terbiasa menjadi tempat ia melampiaskan marahnya. Dalam hatiku,
aku berharap agar tahun segera berganti. Kenapa? Pernikahan Tuan Muda diadakan
setelah tahun baru. Setelah tahun baru, akan ada nyonya muda di pavilion dan
Tuan Muda tidak akan punya waktu untuk menendangku. Selagi aku menghitung hari
berlalu, sesuatu terjadi kepada Tuan Muda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Singkat cerita, sesuatu itu bukan terjadi atas Tuan Muda, namun tepatnya
sesuatu menimpa Graha Yang. Tuan Besar Yang berangkat ke Jiang Su dalam urusan
bisnis dan secara tak sengaja diwaktu yang sama Tuan Muda sedang kabur dari
rumah karena bosan. Dia tertangkap oleh Tuan besar Yang dan menyeretnyad dengan
marah. Dan dijalan pulang, sesuatu menimpa mereka. Detail penting tentang apa
yang terjadi, pelayan tidak penting seperti aku tak akan pernah tau. Aku sedang
mencuci pakaian ketika mendengar teriakan dari luar pavilion.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Aku merasa aneh ketika sekelompok prajurit masuk ke dalam dan membongkar
seisi rumah. Kelakuan mereka sangat kasar dan mereka menghancurkan semua barang
Tuan Muda. Malam itu, setelah prajurit pergi, aku mendengar semua anggota
keluarga perempuan Graha Yang berkumpul dan menangis. Tangisan mereka sangat memilukan – terdengar
sepanjang malam. Aku tidak tau apa yang terjadi, namun sejak hari itu aku tau
bahwa Graha Yang sudah runtuh. Rumah besar disegel dan kami semua pindah ke
rumah kecil diluar kota. Nyonya besar mengumpulkan semua pelayan, memberikan
mereka sedikit uang dan meminta kami untuk pergi. Itu kali pertama aku melihat
Nyonya besar memakai pakaian masyarakat jelata yang usang sama seperti kami.
Namun Nyonya besar tetaplah Nyonya dari keluarga Yang, apapun yang dia pakai
dia tetap terlihat cantik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Setelah menerima uang, aku hanya menanyakan satu hal – “Nyonya besar, Tuan
Muda kami?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">Nyonya besar Yang mendengarku dan kedua bola matanya menjadi merah, dia
menutupi mulutnya dan menangis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">*sebutan bagi anak orang kaya namun biasanya berkonotasi negatif.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="IN">**pelayan namun dalam keseharian diperlakukan seperti selir<o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-281703834782545899.post-71652243299251505322017-07-22T21:14:00.000-07:002017-07-23T01:28:41.807-07:00INTRODUCTION.... HI THERE ^^Hi there ^^<br />
<br />
To be honest, jujur, saya new bee, masih belajar menggunakan blog. Blog ini aku buat untuk berbagi cerita dengan sahabat diluar sana.<br />
<br />
Saya suka membaca, membaca apa-saja, namun akhir-akhir ini I am madly deeply in love dengan cerita fiksi dari negeri tirai bambu. Mostly, novelnya aku temukan dalam bahasa Inggris, of course, karena aku sama sekali ga bisa baca tulisan Cina apalagi paham maksudnya 😁<br />
<br />
Nah, instead menikmatinya sendiri aku kepikiran untuk nerjemahinnya ke bahasa Indonesia, agar lebih banyak lagi sahabat yang bisa menikmati cerita bagus, dan dengan penuh harapan tentunya sahabat juga menyukainya, so, aku jadi punya teman untuk berbagi cerita ^_^<br />
<br />
Well, bahasa Inggris bukan bahasa pertamaku, jadi mungkin bahasa yang aku gunakan masih terbaca kaku, but I am trying my best-lah untuk memadankannya dengan bahasa Indonesia dan sebisa mungkin menangkap setiap kata dari cerita awal.<br />
<br />
Aku memilih cerita-cerita yang menarik dan yang paling aku sukai, dan rencananya akan mempostingnya secara teratur.<br />
Aku tidak bisa janji akan bisa posting setiap hari, karena sahabat taulah, ada kehidupan 'asli' yang harus aku jalankan hehehehe<br />
But I promise, untuk secara teratur memperbarui postingan, so I won't let you wait in so many cliffhanger 😅<br />
<br />
Please enjoy my friends ....Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15428678589249284217noreply@blogger.com0